DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
DOSEN PEMBIMBING :
SEMESTER V
PRODI S1 KEPERAWATAN
Makalah ini penulis selesaikan berdasarkan acuan dari berbagai sumber, baik itu buku
maupun hasil penjelajahan dari dunia maya (internet). Penulis mengucapkan terimakasih
kepada bapak dosen Ns. Pera Putra Bungsu,M.Kep,Sp.Kom pembimbing yang telah
memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini. Dan penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................i
Daftar Isiii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan........................................................................................................26
3.2. Saran .................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
keperawatan komunitas I. Selain itu adalah untuk mngetahui dan memahami trend dan
isu dalam pendidikan keperawatan komunitas sehingga tenaga kesehatan khususnya
keperawatan komunitas mampu mengangkat trend dan isu tersebut dalam sebuah
penyelesaian masalah sehingga tercapainya kesehatan masyarakat yang optimal
BAB II
PEMBAHASAN
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta
4
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi,
pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional
keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa
transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat
tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai
macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang
berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka
kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya
pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan
hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan
kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Keperawatan menetapkan diri dari ilmu social bidang lain karena focus asuhan
keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan adalah
berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan,
baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masayrakat
sampai ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu S2 atau kesehatan.
3. Puskesmas Idaman
6
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun secara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia Dock
telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat kurang di
hargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada perwat
mengenai masalah keperawatan komunitas.
Keterlibatan perawat dalam politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam
kurikulum keperawatan, organisasi professional, dan tempat perawtan professional.
Strategi spesifik pengintegrasian peraturan public dalam kurikulum keperawatan,
sosialisasi dini, berpartisipasi dalam organisasi profesi, memperluas lingkungan praktik
klinik, dan menjalankan tempat pelayanan kesehatan.
2. Transisi penyakit. Perubahan pola penyakit atau transisi penyakit yaitu perubahan
penyakit menular ke penyakit degenerative, seperti penyakit jantung, kanker,
depresimental dan ansietas, stroke, peningkatan kecelakaan, alkoholisme, dan yang
akhir-akhir ini marak adalah penyalahgunaan narkotika.
7
perubahan sikap, niali, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok
masyarakat baru, masalh individu, dan masyarakat.
1. Pendidikan Vokasi
yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan
keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat vokasi. Jenjang pedidikan vokasi
adalah : pendidikan diploma D3 keperawatan
8
2. Pendidikan Akademik
3. Pendidikan Profesi
yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mampu memecahkan masalah sains dan
teknologi dalam bidang ilmu keperawatan untuk mampu mengambil keputusan
strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuhatas tindakan keperawatan
dibawah tanggung jawabnya. Jenjang pendidikan : profesi dan spesialis
Pendidikan spesialis tersebut di atas akan berkembang sesuai den gan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan keperawatan dan kebutuhan pengembangan ilmu.
2.3.2. Kewenangan
1. Vokasi
Jenjang pendidikan Diploma III keperawatan memangku peran dan fungsi sebagai
tenaga perawat vokasi yang proses pendidikanya menggunakan kurikulum
terintegrasi. Sampai dengan saat ini jenis tenaga vokasi masih dibutuhkan baik
dalam negeri maupun diluar negeri. Oleh karena dalam beberapa dekade kedepan
pendidikan jenjang Diploma III masih tetap eksis.
2. Akademik
3. Profesional
b. Keperawatan Jiwa
10
PK II dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan
keperawatan pada klien¸keluarga klien dan kelompok dengan masalah kesehatan
tertentu, dengan tingkat pendidikan minimal adalah S1 Keperawatan dan Ners
Komunitas, dimana untuk S1 harus memiliki kompetensi memberikan
keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas yang masih dalam
pengawasan bimbingan dari perawat senior dengan bimbingan yang terbatas.
Sedangkan untuk Ners Komunitas harus memiliki kompetensi memberikan
keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan komunitas dalam pengawasan
bimbingan dari perawat senior yang sepenuhnya sudah dilimpahkan atau
diberikan kepercayaan oleh perawat senior.
11
1. pembangunan nasional berwawasan kesehatan;
Untuk mewujudkan rencana dan sasaran tersebut maka akan dibutuhkan lulusan
kesehatan yang berkualitas. Untuk menghasilkan lulusan pendidikan kesehatan keperawatan
komunitas yang berkualitas perlu dilakukan adalah:
12
kesehatan dan masyarakat yang ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan
sebanyak 11.910 orang.
13
b. Jumlah dokumen data dan informasi Program PPSDM Kesehatan sebanyak 34
dokumen
Dengan menggunakan metode CBR dimungkinkan adanya kerja sama antara peneliti
dengan komunitas dampingan dalam melakukan setiap tahapan penelitian mulai dari
rancangan penelitian sampai diseminasi hasil penelitian. Desain kegiatan penelitian
partisipatif ini berpijak pada peran dari berbagai pihak baik dari kalangan akademik atau
anggota masyarakat bersifat resiprokal, timbal-balik yang saling mengutungkan,
partisipatoris, dan kolaboratif.
Community-Based Research (CBR) sebagai metode riset dalam praktiknya bahwa
dalam proses pelaksanaan penelitian dilakukan bersama komunitas dengan para akademisi
dari universitas untuk mengeksplorasi dan menciptakan peluang-peluang bagi terjadinya aksi
sosial dan perubahan sosial (social transformation). Community-Based Research (CBR)
sebagai penelitian yang belakangan memayungi dua tradisi besar pendekatan penelitian yaitu
action research dan participatory research, maka tahapan penelitian dalam CBR ini secara
garis besar mengandung prinsip yang berakar pada pendapat Kurt Lewin, yaitu sebagai
prinsip siklikal spiral yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan.
Menurut Joanna Ochocka dari Center for Community-Based Research Kanada, bahwa
ada 4 (empat) tahapan dalam proses penelitian dengan metode CBR, yaitu :
1. Tahap Laying the Foundation
14
Melibatkan semua komunitas yang ada di masyarakat baik pamong desa, tokoh
masyarakat, tokoh agama, kelompok remaja, kelompok ibu-ibu PKK, maupun
kelompok pengajian dalam keseluruhan proses penelitian. Pada tahapan awal ini
ditetapkan kesepakatan tentang bagaimana cara mengubah perilaku open defecation
free (ODF), melalui serangkaian kegiatan focus group discussion (FGD) secara
berkelanjutan mendiskusikan tujuan penelitian dan melakukan pembagian peran
masing-masing, baik dari unsur peneliti maupun komunitas.
Pada tahap ini juga dilakukan pengenalan terhadap gambaran umum kehidupan dan
kondisi komunitas mitra penelitian melalui proses inkulturasi sebagai upaya trust
building masing-masing pihak yang terlibat. Selain itu, kegiatan negotiating goals
and roles ini dilakukan melalui teknik mengorganisir stakeholders (para pemangku
kepentingan) serta memperjelas perannya masing-masing, mengorganisir dan
mengidentifikasi asumsi yang berkembang dalam komunitas untuk diteliti,
memperjelas konteks penelitian, serta menentukan tujuan akhir dari penelitian.
15
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau
orang yang diwawancarai, dengan menggunakan pedoman wawancara.
c. Metode Observasional
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan secara cross sectional,
yaitu pengamatan dengan pengukuran berbagai variabel dilakukan satu kali atau
disatu waktu untuk mengetahui perbedaan akses antara sebelum dan sesudah
implementasi Total Berbasis Masyarakat.
Indonesia
Issue dan Trend dalam penelitian keperawatan komunitas sudah banyak sekali
topik/judul yang digunakan oleh para peneliti keperawatan komunitas seperti Keadaan lain di
Negara Indonesia yang masih merupakan masalah yang harus dihadapi dalam permasalahan
1. Masih cukup tingginya perbedaan status kesehatan antar tingkat sosial ekonomi
Permasalahan pembangunan sosial dan budaya yang menjadi perhatian utama antara
lain adalah masih rendahnya derajat kesehatan dan status gizi serta tingkat
pembangunan yang mengacu pada arah kebijakan sosial dan budaya yang telah
16
Strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembangunan bidang sosial dan budaya
Faktor – faktor kemasyarakatan tersebut antara lain struktur sosial, ekonomi dan
budaya. Ini meliputi kecerdasan rakyat, kesadaran rakyat untuk memlihara kesehatan
dirinya sendiri.
Makin bertambah tinggi tingkat pendidikan masyarakat akan tercipta perilaku dan
sikap yang baik terhadapa hidup sehat yang menguntungkan upaya kesehatan.
Masyarakat agraris pada umumnya lebih lamban menanggapi perubahan nilai sosila
pengembangan sosial dan budaya, yang justru berpengaruh pada sikap dan perilaku
hidup sehat.
perbandingan penduduk usia muda yang masih besar, serta penyebaran peduduk yang
Perbandingan jumlah penduduk wanita dan pria, tidak akan banyak berubah dari
keadaan sekarang, yaitu 100 orang wanita terhadap 96,8 pria. Jumlah penduduk
berusia 40 tahun keatas, secara relatif akan bertambah. Ini berarti perlunya
penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya yang biasa diderita oleh penduduk
17
berusia 40 tahun keatas, yang relatif lebih mahal pelayanannya dibandingkan dengan
penyakit menular.
bergerak lamban dari penduduk usia muda ke arah penduduk usia tua. Karena itu
dideriita oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun, dengan tidak melupakan pula berbagai
penyakit yang lazim diderita oleh golongan umur produktif yang makin besar
jumlahnya serta perubahan ciri-ciri penyakit di masa akan datang kondisi kesehatan
disebabkan oleh pencemaran air dan tanah serta udara karena bahan buangan industri,
bermotor.
Pencemaran makanan dan minuman dapat terjadi karena hygiene dan sanitasi yang
Mengenai perumahan, bahwa dewasa ini masih banyak penduduk menempati rumah
dan pemukiman yang tidak layak, yang merugikan kondisi kesehatan diri sendiri dan
lingkungan.
Berdasarkan batasan perilaku dari Skiner tersebut, maka perilaku kesehatan adalah
suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus objek yang berkaitan dengan
sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta
d. Tidak merokok
18
Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai macam
merokok. bahkan dari hasil suatu penelitian, sekitar 15% remaja kitatelah
ini.
f. Istirahat cukup
sehingga kurang waktu istirahat. hal ini dapat juga membahayakan kesehatan.
g. Mengendalikan stres
Stres akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya bermacam-macam bagi
kesehatan. Lebih-lebih sebagai akibat dari tuntutan hidup yang keras seperti
stres tidak dapat kita hindari, maka yang penting agar stres tidak
Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya : tidak
lingkungan, dan sebagainya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu
19
Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi
dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat
meningkatkan kesehatannya.
dalam arti luas, yakni pengembangan rumah sakit yang memenuhi syarat
medis teknis serta kejelasan tanggung jawab antara Puskesmas dan Rumah
20
Masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya,
bahwa baik tenaga medis maupun tenaga paramedis jumlah dan mutunya serta
medis merangkap melayani usaha kesehatan swasta. Hal ini dapat mengurangi
panjang.
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat
menderita penyakit dan atau kecelakaan. tindakan atau perilaku ini dimulai
negeri. Fasilitas kesehatan sebagi salah satu sumber daya kesehatan sampai
21
dewasa ini telah dikembangkan tahap demi tahap sesuai dengan keperluan.
Jumlah dan fungsi rumah sakit baik pemerintah maupun swasta telah pula
ditingkatkan. Peningkatan rumah sakit ini merupakan salah satu kegiatan dari
perumahan dinas, fasilitas pendidikan dan latihan dan yang lainnya telah pula
optimal, hal ini dapat kita lihat dari sedikitnya jumlah kunjungan rawat jalan
optimal
Akses yang dimaksud adalah sarana pendukung seperti sarana jalan dan
transfortasi yang masih belum baik dan kurang. Di daerah terbelakang dan
terpencil sampai saat ini untuk sarana jalan dan transfortasi dapat dikatakan
masyarakat di desa terpencil tersebut. Permasalah ini tidak lepas juga dengan
letak geografis darah tersebut. Selain itu tidak semua desa tertinggal atau
kesehatan.
22
Diantara faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam pembangunan
antara lain adalah kerja sama lintas sektor. Kerja sama yang dimaksud adalkah
Yang masih perlu ditingkatkan adalah kerja sama lintas sektor yang
diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta, baik dari segi teknis opersional
luas Kerja sama llintas sektor sering sukar diwujudkan jika kerja sama
tersebut tidak didasari oleh saling pengertian dan keterbukaan yang mendalam
antara komponen yang terlibat serta tidak ada kejelasan tentang tujuan
Saat ini, pcrmasalahan kesehatan yang dihadapi komunitas cukup komleks. Upaya
kesehatan dapat menjangkau seluruh masyarakat meskipun dapat dilihat beberapa terobosan
dalam upaya pembangunan dalam bidang kesehatan. Hal ini ditunjukkan dengan maslh
tingginya angka kematian bayi, yaitu 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2002-2003) dan
angka kematian ibu, yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2002—2003).
jiwa (emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS, serta penyakit – penyakit menular (re-
emerging diseases) seperti tuberkulosis, malaria, dan penyakit yang dapat dicegah dengan
imuntsasi. Sementara itu, untuk penyakit – penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan
penyakit pembuluh darah, juga terjadi angka kesakitan. Selain penyakit, krisis dalam
23
komunitas seperti bencana dan terjadinya kekerasan juga menjadi fokus perhatian kesehatan
komunitas.
Oleh karena itu, di masa mendatang dapat diprediksi bahwa kebutuhan akan
pelayanan keperawatan kesehatan komunitas yang berkualitas akan semakin meningkat. Pada
berespons terhadap perubahan dan tantangan di masa mendatang merupakan dasar yang kuat
24
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini yang
biasanya sedang popular di kalangan masyarakat..
Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Issu
adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau
buktinya.
Masalah kesehatan dalam trend dan issu penelitian komunitas adalah munculnya
penyakit – penyakit yang mengancam jiwa (emerging diseases) seperti HIV/AIDS, SARS,
serta penyakit – penyakit menular (re-emerging diseases) seperti tuberkulosis, malaria, dan
penyakit yang dapat dicegah dengan imuntsasi. Sementara itu, untuk penyakit – penyakit
degeneratif seperti penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah, juga terjadi angka
kesakitan. Selain penyakit, krisis dalam komunitas seperti bencana dan terjadinya kekerasan
juga menjadi fokus perhatian kesehatan komunitas.
4.2 Saran
25
Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis
dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Daftar Pustaka
Koenig Kathleen Blais dkk, 2006, Pratik Keperawatan Profesional, Edisi 4, EGC,
Jakarta
Effendy Nasrul, 1998, dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat,Edisi 2, EGC,
Jakarta
http://scribd.id
26