Anda di halaman 1dari 30

ORGANISASI DAN TATA KERJA

KORPS SUKARELA STIKES YARSI BUKITTINGGI


PERIODE 2019-2020

KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONESIA


STIKES YARSI
SUMBAR BUKITTINGGI
ORGANISASI DAN TATA KERJA
KORPS SUKARELA STIKES YARSI BUKITTINGGI
PERIODE 2018-2019

PEMBUKAAN
Sebagai dasar pembentukan mental dan kepribadian generasi muda, manusia sebagai makhluk
sosial serta sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa pada hakekatnya mempunyai derajat dan hak-hak
yang sama dan saling memerlukan satu sama lainnya. Oleh karena itu generasi muda merupakan
potensi dalam mengisi pembangunan bangsa dan negara khususnya dalam bidang sosial, sesuai dengan
jiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar, sebagai organisasi yang merupakan wadah
aktivitas mahasiswa yang berorientasi pada pengabdian dan pelayanan tugas-tugas kemanusiaan,
dengan tidak membedakan warna kulit, golongan, suku bangsa, bahasa, bangsa, agama dan
kebudayaan.
Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar merupakan wadah untuk berlatih organisasi
bagi mahasiswa STIKES YARSI BUKITTINGGI , maka disusunlah Organisasi dan Tata Kerja sebagai
berikut:

BAB I
LANDASAN HUKUM
Pasal 1
Organisasi dan Tata Kerja ini berlandaskan pada:
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PMI tahun 2009.
2. Pedoman Umum Korps Sukarela PMI yang diterbitkan oleh Markas Besar PMI tahun 2004.
3. Surat Keputusan tentang berdirinya Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar tahun 2017.

Pasal 2
1. Organisasi dan Tata Kerja ini disahkan dalam Musyawarah Anggota I Korps Sukarela Stikes Yarsi
Bukittinggi Sumbar tanggal 21 oktober 2019.
2. Organisasi dan Tata Kerja ini menjadi landasan yang mengatur dan mengikat mekanisme kerja
seluruh jajaran dalam Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.

BAB II
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 3
1. Organisasi ini bernama Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar
2. Organisasi ini didirikan di Bukittinggi pada tanggal 9 maret 2018 untuk batas waktu yang tidak
ditentukan.
3. Organisasi ini berkedudukan di STIKES YARSI BUKITTINGGI.
BAB III
ASAS, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 4
Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar berasaskan Pancasila.

Pasal 5
Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar bertujuan:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan mahasiswa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, semangat kebangsaan dan cinta tanah air, berbudi pekerti yang luhur serta tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
2. Menyiapkan mahasiswa agar menjadi sarjana yang sujana (Bijaksana dan pandai) dan mampu
mandiri.
3. Ikut berperan aktif pada kegiatan kepalangmerahan di dalam dan di luar perguruan tinggi.
4. Menyiapkan mahasiswa sebagai kader Palang Merah Indonesia.
5.

Pasal 6
Korps sukarela PMI Unit Stikes Yarsi Bukittinggi berfungsi:
1. Sebagai wadah aktivitas mahasiswa Stikes Yarsi Bukittinggi yang berorientasi pada pengabdian
dan pelayanan tugas kemanusiaan baik di dalam maupun di luar perguruan tinggi dengan
melaksanakan Tujuh Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional,
yaitu: kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan.

2. Memberikan pembinaan pada umumnya kepada generasi muda yang bergerak dalam bidang sosial
kemanusiaan.
3. Sebagai wadah pengkaderan generasi muda dalam bidang sosial kemanusiaan.

BAB IV
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 7

1. Lambang Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar :


a. Bintang emas melambangkan sebagai cahaya seperti layaknya tuhan yang menjadi cahaya
bagi semua orang, melakukan kegiatan kesuakarelaan hanya semata mengharap ridho dari
allah.
b. lingkaran dengan garis berwarna hitam melambangkan lamabng kesinambungan yang
tidak terputus, bersifat kekal dalam mewujudkan rasa kesukarelaan dalam membantu
sesama.
c. Lingkaran putih di tengah mlambangkan kesucian, bersih, netral dan ketulusan dalam
melakukan tugas, dimana tidak ada perbedaan baik dari ras, agama, suku dan hal lainnya.
d. Lambang PMI melambangkan KSR Stikes Yarsi Bukittinggi berasaskan nilai-nilai yang
dianut oleh PMI.
e. Lambang Stikes Yarsi Bukittinggi melambangkan KSR Stikes Yarsi Bukittinggi di bawah
naungan Stikes Yarsi Bukittinggi.
f. Lambang padi melambangkan KSR Stikes Yarsi Bukittinggi dapat membantu masyarakat
dalam masalah apapun, dan membantu dalam pemenuhan kebetuhan sehingga bisa
meringankan dertita orang lain.
g. Warna hijau melambangkan mencitrakan diri bahwa KSR Stikes Yarsi Bukittinggi dapat
mampu terus berkembang dan berguna untuk kampus dan masyarakat.

Pasal 8
1. Pakaian Seragam adalah:
a. Pakaian seragam Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar adalah pakaian yang
dilengkapi dengan tanda pengenal dan atribut tertentu yang dipakai dan digunakan oleh
anggota Korps Sukarela PMI dalam melaksanakan tugas organisasi.
b. Macam dan bentuk pakaian seragam Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar ada lima
macam, yaitu:
1). Pakaian seragam harian I (PSH I)
2). Pakaian seragam harian II (PSH II)
3). Pakaian seragam Lapangan I (PSL I)
4). Pakaian seragam lapangan II (PSL II)
5). Rompi lapangan
c. Penggunaan pakaian seragam Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar adalah:
1). PSH I digunakan pada saat menjalankan tugas resmi di luar lingkungan STIKES YARSI
yang tidak bersifat lapangan, misalnya: upacara, rapat, di kantor, belajar mengajar,
undangan atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.
2). PSH II digunakan pada saat menjalankan tugas resmi di dalam lingkungan STIKES
YARSI yang tidak bersifat lapangan, misalnya : upacara, rapat, di kantor, belajar
mengajar ,undangan dan keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.
3). PSL I digunakan pada saat menjalankan tugas yang bersifat khusus, misalnya: penjagaan
intern STIKES YARSI, piket posko, latihan bersama dengan organisasi lain diluar PMI,
atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.
4). PSL II digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas di lapangan atau pada keadaan lain
apabila pimpinan menganggap perlu.
5). PSL III digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas di lapangan dari PMI
6). Rompi lapangan digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas yang bersifat khusus,
misalnya: piket posko, penjagaan insidentil atau pada keadaan lain apabila pimpinan
menganggap perlu.
7). Pakaian seragam dan tanda pengenal Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar
hanya dibenarkan dipakai pada waktu menjalankan tugas. Kepada mereka yang sengaja
melanggar ketentuan ini, pengurus akan mengambil tindakan seperlunya setelah
sebelumnya memberikan peringatan.
d. Untuk keperluan pakaian seragam anggota Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar
yang telah ditentukan penyediaan dan pembiayaannya menjadi kebijaksanaan pengurus.
2. Penggunaan Atribut Pakaian Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar
Atribut tambahan yang tidak menunjukkan tanda kualifikasi/keahlian/penghargaan tidak
diperkenankan untuk dipakai.

BAB V
PEMBINA DAN PENANGGUNG JAWAB
Pasal 9
Pembina Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar adalah:
a. Ketua Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar
b. Ketua PMI Bukittinggi

Pasal 10
Penanggung jawab Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar adalah

Pasal 11
Pembina teknis Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar adalah:
1. Ketua PMI Bukittinggi.
2. Tenaga Dosen, Tenaga Administratif dan atau Tenaga profesional yang ditunjuk oleh Perguruan
Tinggi.
BAB VI
DEWAN PERTIMBANGAN PENGURUS
Pasal 12
Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar membentuk Dewan Pertimbangan Pengurus (DPP)
yang bertugas:
1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Komandan baik diminta maupun tidak.
2. Memberikan laporan kepada Komandan tentang jalannya kepengurusan untuk dijadikan bahan
evaluasi.
3. Memberikan laporan hasil kerja secara lisan dan tertulis pada saat Musyawarah Anggota.

Pasal 13
1. Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus dipilih dan diangkat dalam Musyawarah Anggota.
2. Jangka waktu keanggotaan Dewan Pertimbangan Pengurus sesuai dengan masa bakti
kepengurusan.
3. Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus berjumlah sekurang – kurangnya dua orang dengan salah
seorang diantaranya sebagai koordinator.

Pasal 14
Kriteria Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus adalah:
1. Minimal aktif dalam dua periode masa pengabdian di Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi
Sumbar.
2. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi
Sumbar.
3. Mampu dan tahu seluk beluk organisasi kepalangmerahan pada umumnya dan Korps Sukarela
Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar pada khususnya.
4. Tidak menjabat di kepengurusan Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar pada periode
tersebut.
5. Belum pernah mendapat sanksi organisasi.
6. Berdomisili di Yogyakarta selama periode kepengurusan.
7. Pada saat dipilih masih berstatus mahasiswa di Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 15
Keanggotaan Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar terdiri dari:
1. Anggota
2. Anggota Istimewa

Pasal 16
1. Syarat-syarat Calon Anggota:
a. Warga negara Indonesia.
b. Mahasiswa Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
c. Mendaftarkan diri secara sukarela.
d. Lulus tes seleksi Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
2. Syarat-syarat Anggota:
a. Telah memenuhi syarat calon anggota.
b. Bersedia menjadi anggota Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
c. Telah mengikuti Pemantapan Tahap Awal.
d. Telah dilantik menjadi anggota Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
3. Anggota adalah masih berstatus mahasiswa Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
4. Bersedia menjalankan tugas-tugas kepalangmerahan dengan sukarela di lingkungan Stikes Yarsi
Bukittinggi Sumbar pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Pasal 17
Anggota Istimewa adalah anggota yang telah menyelesaikan kuliah (lulus) atau keluar dengan hormat
dari Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
Pasal 18
Keanggotaan akan berakhir karena:
1. Meninggal dunia.
2. Diberhentikan karena melakukan perbuatan yang merugikan nama baik dan kedudukan Korps
Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar atau civitas akademika, setelah
mempertanggungjawabkan dalam Musyawarah Luar Biasa.

BAB VIII
HAK DAN KEWAJIBAN
ANGGOTA DAN ANGGOTA ISTIMEWA
Pasal 19
1. Anggota:
a. Anggota berhak mengikuti Musyawarah anggota.
b. Anggota berhak mengemukakan pendapat untuk kemajuan organisasi yang diatur dalam
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
c. Anggota berhak duduk dalam kepengurusan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
2. Anggota Istimewa
a. Anggota Istimewa berhak mengikuti Musyawarah sebagai nara sumber.
b. Anggota Istimewa berhak memberi masukan untuk kemajuan organisasi.

Pasal 20
1. Anggota berkewajiban:
a. Menjalankan Organisasi dan Tata Kerja dan menjaga nama baik civitas akademika.
b. Menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi.
2. Anggota Istimewa berkewajiban turut menjaga nama baik Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi
Sumbar di dalam dan di luar Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.

BAB IX
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 21
1. Bentuk dan struktur organisasi Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar adalah lini dan
staf.
2. Komandan adalah pimpinan tertinggi organisasi dan dibantu sepenuhnya oleh staf dibawahnya.
3. Bagan struktur organisasi terlampir.
BAB X
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 22
Musyawarah terdiri dari:
1. Musyawarah Anggota (Musyang).
2. Musyawarah Luar Biasa (MLB).

Pasal 23
1. Musyawarah Anggota memegang kekuasaan tertinggi di dalam organisasi Korps Sukarela Stikes
Yarsi Bukittinggi Sumbar.
2. Musyawarah Anggota diadakan sekali pada akhir periode kepengurusan.
3. Musyawarah Anggota bertugas:
a. Membahas, mengevaluasi, mengesahkan, dan menetapkan laporan pertanggungjawaban
Komandan.
b. Mengesahkan dan menetapkan Laporan Hasil Kerja Dewan Pertimbangan Pengurus.
c. Membahas, mengesahkan, dan menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Korps Sukarela Stikes
Yarsi Bukittinggi Sumbar periode berikutnya.
d. Membahas, mengesahkan, dan menetapkan Program Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi
Sumbar periode berikutnya.
e. Memilih dan menetapkan pimpinan untuk masa bhakti satu periode kepengurusan berikutnya.
f. Memilih Dewan Pertimbangan Pengurus untuk masa bhakti satu periode kepengurusan
berikutnya.

Pasal 24
1. Musyawarah Luar Biasa diadakan bila dianggap perlu.
2. Musyawarah Luar Biasa memusyawarahkan masalah-masalah yang dianggap penting dan luar
biasa.

Pasal 25
1. Keputusan sidang diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
2. Bila tidak mendapatkan keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat, maka dapat dilakukan
pengambilan suara terbanyak.

Pasal 26
1. Rapat adalah pertemuan resmi untuk mengkordinasikan jalannya kegiatan – kegiatan organisasi.
2. Rapat Kerja adalah pertemuan resmi yang diselenggarakan pada awal kepengurusan dan diikuti
oleh seluruh pengurus dalam rangka konsolidasi, koordinasi, dan menjabarkan Program Kerja
organisasi serta penjelasan kebijakan Komandan untuk pelaksanaan program kerja Korps Sukarela
Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
3. Rapat Pengurus adalah pertemuan resmi yang diselenggarakan dan diikuti oleh seluruh pengurus
Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar dalam rangka melaporkan hasil kegiatan kepada
Komandan secara tertulis dann lisan.
4. Rapat Anggota adalah pertemuan resmi yang dipimpin oleh Komandan dan diikuti seluruh anggota
Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar dalam rangka penjelasan dan evaluasi kegiatan.

BAB XI
KEPENGURUSAN
Pasal 27
Kepengurusan Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar sedikitnya terdiri atas,yaitu :
1. Komandan (Dan)
2. Wakil komandan (Wadan)
3. Kepala Seksi (Kasi)
4. Kepala Bidang (Kabid)
Pasal 28
1. Pimpinan terpilih membentuk staf pengurus.
2. Staf pengurus yang terbentuk terdiri dari Kepala Seksi, dan Kepala Bidang.

Pasal 29
Tugas dan tanggung jawab pimpinan:
Komandan
1. Membuat keputusan umum.
2. Mengendalikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh aktivitas Korps Sukarela Stikes Yarsi
Bukittinggi Sumbar baik ke dalam maupun ke luar.

Wakil komandan (Wadan)


1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pengurus
2. Meneruskan instruksi Komandan kepada staf pengurus
3. Menggantikan tugas-tugas Komandan apabila Komandan berhalangan
Pasal 30
Tugas dan tanggung jawab staf pengurus:
1. Kepala Seksi
a. Memberikan masukan berupa informasi atau laporan berdasarkan situasi dan kondisi serta
pertimbangan yang ada kepada Komandan.
b. Berkoordinasi menyiapkan rencana detail atas dasar kebijaksanaan Komandan.
c. Menyampaikan informasi tentang penjabaran kebijaksanaan Komandan kepada stafnya.
d. Mengawasi pelaksanaan instruksi komandan.
e. Secara bersama-sama berkoordinasi dan mengawasi kegiatan staf dibawahnya.
f. Bertanggung jawab terhadap inventarisasi keuangan dan logistik di masing-masing jajaran
seksi
g. Bertanggung jawab atas tugas stafnya.
h. Bertanggung jawab kepada Komandan.
2. Kepala Bidang
a. Melaksanakan tugas-tugas seksi sesuai bidangnya.
b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan organisasi secara langsung sesuai bidangnya.
c. Memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas-tugas bidang dan pengawasan pelaksanaan
kegiatan organisasi kepada kepala seksi.
d. Selalu mengadakan koordinasi antar bidang untuk melaksanakan tugas di bawah pengawasan
Kepala Seksi.
e. Menyampaikan informasi tentang penjabaran kebijaksanaan organisasi dan pengurus kepada
anggota sesuai dengan bidangnya.
f. Bertanggung jawab kepada Kepala Seksinya.
Pasal 31
Apabila Komandan tidak ada ditempat dan Wakil Komandan berhalangan maka Wakil Komandan
harus menunjuk salah satu Kepala Seksi untuk mewakili.

BAB XII
PERBENDAHARAAN
Pasal 32
1. Perbendaharaan Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar adalah seluruh harta kekayaan
yang berupa barang inventaris serta surat-surat berharga termasuk uang milik Korps Sukarela
Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar.
2. Pengadaan perlengkapan pendukung aktivitas diperoleh dari:
a. Stikes Yarsi Bukittinggi.
b. PMI Cabang Kota Yogyakarta
c. Donatur yang tidak mengikat
d. Iuran dari anggota
3. Sumber dana berasal dari:
a. Stikes Yarsi Bukittinggi.
b. Palang Merah Indonesia
c. Iuran Anggota
d. Donatur yang tidak mengikat
e. Usaha – usaha positif
BAB XIII
PENERTIBAN
Pasal 33
1. Komandan dapat memberhentikan pengurus apabila melanggar Organisasi dan Tata Kerja serta
ketentuan–ketentuan yang berlaku dan dapat mengangkat pengurus pengganti, setelah
memperhatikan pertimbangan–pertimbangan yang ada.
2. Komandan dapat memberhentikan anggota apabila melanggar Organisasi dan Tata Kerja serta
ketentuan-ketentuan yang berlaku setelah memperhatikan pertimbangan–pertimbangan yang ada.
3. Pengurus dan anggota yang diberhentikan diberi hak untuk mempertanggungjawabkan pada
Musyawarah Luar Biasa atau rapat yang diadakan.

BAB XIV
PERUBAHAN ORGANISASI DAN TATA KERJA
Pasal 34
1. Organisasi dan Tata Kerja hanya dapat diubah oleh Musyawarah Anggota atau Musyawarah Luar
Biasa.
2. Keputusan perubahan Organisasi dan Tata Kerja adalah sah apabila disetujui dalam sidang
sedikitnya 2/3 dari jumlah suara yang sah.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 35
1. Hal-hal yang belum diatur oleh Organisasi dan Tata Kerja ini akan diatur dalam ketentuan
tersendiri yang tidak bertentangan dengan Organisasi dan Tata Kerja.
2. Organisasi dan Tata Kerja ini berlaku terhitung mulai saat disahkan dan ditetapkan.

Dibuat di : Bukittinggi
Tanggal : 21 Oktober 2019
KETENTUAN – KETENTUAN
KORPS SUKARELA STIKES YARSI BUKITTINGGI SUMBAR
PERIODE 2018-2019

I. PENDAHULUAN
Organisasi Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat baik dibidang keorganisasian maupun operasional disegala
bidang. Perkembangan yang ada juga tidak lepas dari beberapa permasalahan sehingga diperlukan
penyempurnaan. Penyempurnaan yang dilakukan dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan
kejelasan tentang pola kerja sistem birokrasi, rentang kontrol, antisipasi serta perencanaan struktur
organisasi yang sederhana dengan mobilitas yang tinggi. Naskah ketentuan – ketentuan ini
merupakan penjabaran lebih terinci dari Organisasi dan Tata Kerja Korps Sukarela Stikes Yarsi
Bukittinggi Sumbar dengan maksud supaya pengurus dapat lebih jelas dari apa yang dimaksud
dalam Organisasi dan Tata Kerja tersebut.

II. LANDASAN
1. Surat Keputusan Istimewa Musyawarah Anggota
2. Laporan pertanggungjawaban Komandan Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar
periode 2018-2019.

III. TUJUAN
1. Menyempurnakan dan memperbaharui tata organisasi Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi
Sumbar sesuai dengan perkembangan keadaan organisasi.
2. Membakukan pemecahan permasalahan yang ada dalam tubuh organisasi guna lancarnya tugas
kepengurusan yang akan datang.
3. Sebagai dasar penentu kebijakan organisasi.

IV. KETENTUAN – KETENTUAN


1. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pengurus.
2. Ketentuan tentang Pakaian Seragam Unit III.
3. Ketentuan tentang Pemakaian dan Penggunaan Lambang dan Atribut Unit.
4. Ketentuan tentang Struktur dan Jalur Organisasi.
5. Prosedur Tetap Satuan Pelaksana Tugas Piket.
6. Ketentuan tentang Calon Anggota.

1. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGURUS


1.1. Struktur Organisasi Korps Sukarela Stikes Yarsi Bukittinggi Sumbar
(terlampir)
1.2. Tata Kerja Pengurus
1.2.1. Kepala Seksi Operasi
a. Membuat gambaran atas kebijakan komandan yang meliputi:
- Perencanaan operasional kegiatan pelayanan.
- Perencanaan operasional kegiatan pembinaan organisasi.
- Perencanaan operasional kegiatan pembinaan gugus satuan tugas.
- Perencanaan pendidikan dan pelatihan calon anggota dan anggota.
b. Dalam pembuatan perencanaan menyangkut didalamnya Organisasi dan Tata Kerja.
c. Mengadakan pengawasan, pelaksanaan terhadap rencana operasional, pendidikan
dan pelatihan dan mengevaluasinya serta hasilnya diserahkan kepada Komandan untuk
diolah lebih lanjut.
d. Bertanggung jawab atas kegiatan dan tugas operasional, pendidikan dan pelatihan
kepada Komandan
e. Bertanggung jawab atas tugas pengorganisasian, pelayanan dan gugus satuan tugas.
f. Bertanggung jawab terhadap inventarisasi keuangan dan logistik operasi.

1.2.1.1. Kepala Bidang Operasi


a. Bertanggung jawab atas pengelolaan tugas-tugas operasional berupa:
 Pelayanan Donor darah dan penjagaan Pertolongan Pertama.
 Piket Posko.
 Bantuan bencana alam.
 Pengendalian terhadap kedisiplinan dan tata sikap anggota.
b. Berkoordinasi dengan Kepala Bidang Personalia dalam pendistribusian personil
dan bidang lain yang terkait untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas operasional.
c. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan sistem komunikasi dan
pemeliharaannya.
d. Bertanggung jawab terhadap inventarisasi barang dan administrasi Seksi
Operasi.

1.2.1.2. Wakil Kepala Bidang Operasi


a. Membantu Kepala Bidang Operasi dalam melaksanakan tugasnya
b. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan sistem komunikasi dan
pemeliharaannya.
c. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan administrasi Seksi Operasi.

1.2.1.3. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan


a. Bertanggung jawab atas seluruh program Pelatihan dan Peningkatan Kualitas anggota
b. Mengawasi, mengadakan analisa dan evaluasi atas suatu kegiatan program dan
melaporkan kepada komandan.
c. Bertanggung jawab atas tugas stafnya yaitu bidang pendidikan dan pelatihan.
d. Bekerja sama atas inventarisasi barang dan administrasi.

1.2.1.4. Wakil Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan


a. Membantu tugas-tugas kepala bidang pendidikan dan latihan dalam pelaksanaan
program diklat.
b. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan Administrasi Bidang
Pendidikan dan Latihan.

1.2.2. Kepala Seksi Administrasi dan Hubungan Masyarakat


a. Perencanaan pelayanan administrasi meliputi :
 Pembuatan surat – surat yaitu : SPRINT, surat keluar, surat tugas, surat jalan, surat
keterangan Nota Dinas, surat panggilan, dan SKEP.
 Pengadaan blangko – blangko, yaitu :daftar inventaris administrasi dan blangko
disposisi surat.
 Penataan , pengarsipan dan pengagendaan surat.
b. Membuat perencanaan kehumasan atas kebijaksanaan komandan yang meliputi
informasi organisasi baik keluar maupun kedalam.
c. Memberi penjelasan a.n. Komandan kepada anggota dan pihak yang berkompeten atas
hal : rapat, kunjungan dan hasil kegiatan program kerja.
d. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan tugas adminisrtasi, serta informasi
Organisasi baik keluar maupun kedalam.
e. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan adminisrtasi, serta informasi
Organisasi baik keluar maupun kedalam
f. Bertanggungjawab atas publikasi dan informasi organisasi baik keluar maupu kedalam
g. Mengawasi, mengevaluasi hasil kerja kehumasan kepada komandan apb. Wakil
komandan

1.1.1. Kepala Bidang Administrasi Umum


a. Bertanggung jawab atas tugas-tugas administrasi yang berupa:
- Pembuatan surat keluar.
- Pembuatan surat tugas dan surat jalan.
- Pembuatan surat edaran.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan administrasi organisasi.
c. Bertanggung jawab atas herregistrasi anggota.
d. Bertanggung jawab atas pengagendaan administrasi organisasi,pelaksanaan administrasi
organisasi dan pengelolaan dokumen-dokumen administrasi organisasi
e. Bertanggung jawab atas kelancaran rapat-rapat organisasi.
f. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang-barang Administrasi
g. Bertanggung jawab terhadap pemantauan administrasi kepanitiaan dan atau staf
pelaksana.

1.2.2.2. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat


a. Bertanggung jawab atas pengelolaan publikasi dan organisasi baik keluar maupun
kedalam
b. Bertanggung jawab atas pendistribusian surat-surat organisasi
c. Bertanggung jawab atas pendokumentasian kegiatan organisasi baik media elektronik
maupun media cetak diluar kepanitiaan.
d. Mengarahkan teknis pelaksanaan dokumentasi dan dekorasi dalam kegiatan kepanitiaan
maupun staf panitia sesuai dengan prosedur.
e. Bertanggung Jawab atas Pengelolaan dokumen – dokumen organisasi baik yang visual
maupun non visual.
f. Bertanggung jawab atas informasi dari luar.

1.2.3. Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan


a. Menganalisa aplikasi atas kebijaksanaan hasil kerja Seksi secara terus - menerus
selama satu periode.
b. Mengembangkan dan merencanakan suatu konsep di kegiatan sesuai dengan
kondisi.
c. Mengajukan hasil penelitian:
- Aktifitas operasi dan anggota.
- Study banding dengan organisasi lain.
- Meningkatkan motivasi dan kemampuan anggota.
- Meninjau kepemimpinan dalam rangka regenerasi.
d. Mengadakan penelitian dan pengembanagan atas jalannya keorganisasian sebagai
bahan untuk periode berikutnya.
e. Mengadakan pengawasan dan analisa terhadap hasil kerja selama satu periode
kepada Komandan dan a.p.b. Wakil Komandan.

1.2.3.1. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan


a. Secara terus – menerus mencari, mengumpulkan dan menyampaikan
informasi kepada Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan.
b. Membantu Kepala Seksi Penelitian dan Pengembangan dalam
menjalankan tugas – tugasnya.
c. Mengadakan analisa aplikasi atas kebijakansanaan hasil kerja seksi
secara terus menerus selama 1 periode.
d. Mengembangkan dan merencanakan suatu konsep kegiatan dan atau
program sesuai situasi dan kondisi.
e. Mengajukan hasil penelitian meliputi :
 Aktifitas organisasi dan anggota
 Studi banding dengan organisasi lain kerjasama dengan seksi
Hubungan Masyarakat
 Tingkat motivasi dan kemampuan anggota
 Tinjauan kepemimpinan dalam rangka regenerasi
f. Mengadakan penelitian dan pengembangan atas jalannya keorganisasian
sebagai bahan periode berikutnya.
g. Bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan anggota.
h. Secara terus menerus mencari, mengumpulkan dan menyampaikan informasi yang
menyangkut organisasi kepada kepala seksi personalia
i. Mengadakan kegiatan dalam hal mencakup pengembangan anggota.

1.2.4. Kepala Seksi Keuangan dan Logistik


a. Membuat perencanaan keuangan yang meliputi :
- Kebutuhan kesekretariatan dan kegiatan organisasi
- Kebutuhan kesejahteraan organisasi
- Pencarian dana
b. Bertanggungjawab atas bidang keuangan yaitu :
- Pembukuan keuangan organisasi
- Pendistribusian keuangan
- Mengkoordinir keuangan pada kebutuhan lain
c. Membuat perencanaan logistik dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan organisasi
d. Bertanggungjawab atas hasil investigasi logistik yang meliputi :
- Kesekretariatan dan alat operasional
- Obat-obatan dan perlengkapan organisasi
e. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pengunaan keuangan keuangan dan logistik
kepada komandan apb. Wakil komandan

1.2.4.1. Kepala Bidang Keuangan dan Logistik


a. Bertanggungjawab atas keuangan harian
b. Bertanggung jawab atas iuran anggota.
c. Bertanggung jawab atas inventarisasi logistik dan keuangan di masing-masing jajaran
seksi.
d. Membuat perencanaan keuangan yang meliputi:
- Kebutuhan kesekretaraiatan dan kegiatan organisasi
- Kebutuhan kesejahteraan organisasi
- Pencarian dana
e. Bertanggung jawab atas bidang keuangan yaitu:
- Pembukuan keuangan organisasi
- Pendistribusian keuangan
- Mengkoordinir keuangan pada kebutuhan yang lain
f. Bertangungjawab dalam hal pengadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan
organisasi
g. Bertanggung jawab atas hasil inventarisasi logistik yang meliputi :
- Kesekretariatan dan alat operasional
- Obat-Obatan dan perlengkapan organisasi

1.2.5. Kepala Seksi Personalia


a. Membuat perencanaan kepersonaliaan yang meliputi:
- Pengelolaan personil.
- Pembinaan personil.
b. Mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas-tugas Personalia kepada
Komandan apb. Wakil Komandan.
c. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan program pembinaan anggota.
d. Bertanggungjawab atas penerimaan anggota baru
e. Bertanggungjawab atas pembinaan dan pengembangan calon anggota dan anggota

1.2.5.1. Kepala Bidang Personalia


a. Bertanggung jawab atas tugas-tugas personalia yang meliputi:
- Pendistribusian personil.
- Penerimaan calon anggota.
b. Bekerja sama dangan Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan dalam peningkatan
kemampuan anggota.
c. Berkoordinasi dengan Kepala Bidang Operasi dalam pendistribusian personil.
d. Bertanggung jawab atas tugas-tugas pendataan yang berupa:
- Pendataan pasien.
- Pendataan anggota istimewa
- Pendataan keaktifan dan kualifikasi anggota
e. Bertanggung jawab atas inventarisasi barang dan administrasi seksi Personalia.
f. Merencanakan, mengembangkan suatu konsep kegiatan Pendidikan dan Latihan.

1. KETENTUAN TENTANG PAKAIAN SERAGAM


2.1. Pakaian Seragam Harian I (PSH I)
2.1.1. PSH I berwarna biru tua untuk celana dan rok, serta warna putih untuk kemeja.
2.1.2. PSH I terdiri atas:
1.Tutup kepala pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
2.Baju untuk pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
3.Celana untuk pria:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Yogyakarta
4.Rok untuk wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
5.Sepatu:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
6.Ikat pinggang :
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
7. Pita nama:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
8.Pita nama unit:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
9.Badge unit:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
10. Pita nama lokasi:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
11. Badge Lokasi
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
12. Atribut PMI:
Atribut PMI sesuai dengan Petunjuk Pelaksana KSR PMI Unit Perguruan Tinggi
tahun 1996, Bab IV point c, halaman 22.
13. Tanda Tingkatan:
Dibuat dari kain berwarna merah, berbentuk segitiga sama kaki dengan
tingkatan A (untuk KSR Tingkat Dasar) atau B (untuk KSR Tingkat Lanjutan)
warna hitam disablon atau dibordir.
14. Tali keur:
- Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil
Komandan.
- Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi
- Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.
- Dikenakan dibahu sebelah kanan.
15. Tanda Jabatan:
Dari logam berwarna emas dan berbentuk lingkaran bergambar lambang unit
hanya dipakai oleh Komandan.
2.1.3. PSH I digunakan di luar lingkungan UPN pada waktu:
- Upacara
- Rapat
- Bekerja di kantor
- Menghadiri undangan
- Waktu belajar dan mengajar
- Keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

2.2. Pakaian Seragam Harian II (PSH II)


2.2.1. PSH II berwarna biru tua untuk celana dan rok serta warna biru muda untuk
kemeja.
2.2.2. PSH II terdiri atas:
1. Tutup kepala pria dan wanita:
Topi pet warna biru tua dengan lambang KSR PMI Unit III di depan dan tulisan
KSR PMI Unit III di samping kiri.
2. Baju untuk pria dan wanita:
Kemeja lengan panjang warna biru memakai lep pundak dengan model terlampir.
3. Celana untuk pria:
Celana panjang model biasa warna biru tua, tidak berploi, bersaku samping miring
dan saku belakang satu buah tertutup dan berkancing.
4. Rok untuk wanita:
Rok warna biru dengan panjang 5–10 cm dibawah lutut, bersaku dalam, longgar
jahitan samping, model span, bawah longgar, dengan belahan tertutup.
5. Sepatu:
Untuk pria sepatu rendah warna hitam (bukan kets) dan untuk wanita sepatu
dengan tumit maksimal setinggi 3 cm warna hitam.
6. Ikat pinggang:
Warna hitam dengan mata sabuk lambang KSR PMI Unit III dan/atau atas
kebijakan komandan
7. Pita nama:
Dari kain dengan dasar berwarna putih dan tulisan berwarna hitam serta dijahit
diatas saku sebelah kanan, dengan bingkai warna hitam.
8. Pita nama unit:
Dari kain dengan model melengkung warna dasar putih dan tulisan KSR PMI
STIKES YARSI berwarna hitam dijahit 2 cm dibawah jahitan lengan kanan dan 2
cm diatas badge unit.
9. Badge unit:
Gambar badge sesuai dengan lambang KSR PMI Unit III yang dijahit 2 cm di
bawah pita nama unit.
10. Pita nama lokasi:
Dari kain dengan model melengkung warna dasar putih dan bertulisan Unit
Kegiatan Mahasiswa berwarna hitam dijahit 2 cm diatas badge lokasi.
11. Badge lokasi
Gambar badge sesuai dengan lambang STIKES YARSI BUKITTINGGI yang
dijahit 2 cm di bawah pita nama lokasi

12. Atribut PMI:


Atribut PMI sesuai dengan Petunjuk Pelaksana KSR PMI Unit Perguruan Tinggi
tahun 1996, Bab IV point c, halaman 22.
13. Tali keur:
 Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil
Komandan
 Warna merah model lini tidak memakai pen dipakai oleh Ketua Panitia,
Komandan Latihan, Komandan Kompi, Komandan Pleton, dan Koordinator
Pelaksana dalam suatu kegiatan.
 Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi
 Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.
 Dikenakan dibahu sebelah kanan.

14. Tanda Jabatan:


Dari logam berwarna emas dan berbentuk lingkaran bergambar lambang unit
hanya dipakai oleh Komandan.

2.2.3. PSH II digunakan di dalam lingkungan STIKES YARSI pada waktu:


- Upacara
- Rapat
- Bekerja di kantor
- Menghadiri undangan
- Waktu belajar dan mengajar
- Dan keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.

2.3. Pakaian Seragam Lapangan I (PSL I)


2.3.1. PSL I berwarna biru tua untuk celana dan biru muda untuk kemeja.
2.3.2. PSL I terdiri dari:
1.Tutup kepala untuk pria dan wanita:
Sama dengan PSH II
2.Baju untuk pria dan wanita:
Kemeja lengan panjang warna putih memakai lep pundak dengan model terlampir,
lengan digulung sampai diatas siku.
3.Celana untuk pria dan wanita:
Celana panjang model lapangan warna biru tua dengan model terlampir.
4.Sepatu:
Untuk pria sepatu jungle warna hitam dan untuk wanita sepatu kets dan/atau
jungle warna hitam.

5.Ikat pinggang:
Kopel rim kecil warna hitam dan/atau atas kebijakan Komandan
6.Tali keur:
 Warna merah model staf memakai pen dipakai oleh Komandan dan Wakil
Komandan
 Warna merah model lini tidak memakai pen dipakai oleh Ketua Panitia,
Komandan Latihan, Komandan Kompi, Komandan Pleton, dan Koordinator
Pelaksana dalam suatu kegiatan.
 Warna biru model lini tidak memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi Operasi
 Warna biru model staf memakai pen dipakai oleh Kepala Seksi non-Operasi.
 Dikenakan dibahu sebelah kanan.
7.Tanda jabatan:
Sama dengan PSH I …
PSL I digunakan pada waktu sedang menjalankan tugas yang bersifat khusus
misalnya : penjagaan intern STIKES YARSI BUKITTINGGI, latihan bersama
dengan unit/organisasi/instansi lain di luar PMI atau keadaan lain apabila
pimpinan menganggap perlu dan wajib untuk Kepala Seksi Operasi dan
Kepala Bidang Operasi dalam setiap kegiatan.

2.4. Pakaian Seragam Lapangan II (PSL II)


2.4.1. PSL II berwarna biru tua untuk celana dan berwarna biru untuk kaos.
2.4.2. PSL II terdiri dari:
1.Tutup kepala untuk pria dan wanita.
Sama dengan PSH II
2.Baju untuk pria dan wanita:
 Kaos lengan panjang berwarna biru, berkaret dan berkerah warna hitam,
tanpa saku serta model leher tanpa kancing, memiliki pelindung pada bahu
dan siku.
 Di dada sebelah kiri tertera lambang KSR PMI Unit III dan tulisan KSR PMI
Unit III stikes yarsi bukittinggi berwarna putih
 Di punggung tertera tulisan KORPS SUKARELA yang dapat dilihat dari jauh
berwarna putih
 Di lengan kiri terdapat lambang stikes yarsi bukittinggi
 Di lengan kanan terdapat bendera Indonesia
3.Celana untuk pria dan wanita:
Sama dengan PSL I.
4.Sepatu:
Sama dengan PSL I.
5.Ikat pinggang:
Sama dengan PSL I.
2.4.3. PSL II digunakan pada waktu menjalankan tugas di lapangan dan pada keadaan lain
apabila pimpinan menganggap perlu.

2.5. Pakaian Seragam Lapangan III ( PSL III )


2.5.1. PSL III berwarna biru tua untuk celana dan berwarna biru muda untuk kaos.
2.5.2. PSL III terdiri dari:
1. Tutup kepala pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
2. Baju untuk pria dan wanita:
Mengikuti peraturan seragam dari PMI Kota Bukittinggi
3. Celana untuk pria dan wanita:
Sama dengan PSL I
4. Sepatu:
Sama dengan PSL I
5. Ikat pinggang :
Sama dengan PSL I
2.5.3. PSL III digunakan pada waktu menjalankan tugas di lapangan dari PMI.

2.6. Pakaian Seragam Muslim


2.6.1. Pakaian Seragam Muslim Harian I:
1.Baju lengan panjang berwarna putih seperti model terlampir dengan panjang 5 cm
diatas lutut.
2.Jilbab berwarna putih dengan tutup kepala sama dengan ketentuan yang telah ada.
3.Rok berwarna biru tua seperti model terlampir dengan panjang sampai mata kaki.
4.Sepatu sama dengan PSH I untuk wanita.
2.6.2. Pakaian Seragam Muslim Harian II:
1.Baju lengan panjang berwarna biru seperti model terlampir dengan panjang 5 cm
diatas lutut.
2.Jilbab berwarna biru tua dengan tutup kepala sama dengan ketentuan yang telah
ada.
3.Rok sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian I.
4.Sepatu sama dengan PSH I untuk wanita.
2.6.3. Pakaian Seragam Muslim Lapangan I:
1. Baju sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian II.
2. Jilbab dan tutup kepala sama dengan Pakaian Seragam Muslim Harian II.
3. Celana panjang dan sepatu sama dengan PSL I untuk wanita.
2.6.4. Pakaian Seragam Muslim Lapangan II:
1. Kaos lengan panjang berwarna biru seperti model terlampir dan ketentuan lain sama
dengan PSL II.
2. Jilbab dan tutup kepala sama dengan Pakaian Seragam Muslim Lapangan I.
3. Celana panjang dan sepatu sama dengan PSL I untuk wanita.

2.7. Rompi Lapangan


2.7.1. Rompi lapangan berwarna merah , tanpa kerah, memakai resleting, lep pundak,
bersaku 4, di dada kiri tertera lambang PMI dengan warna merah yang dapat dilihat
dari jauh. Dengan model terlampir.
2.7.2. Rompi lapangan digunakan pada saat menjalankan tugas-tugas yang bersifat
insidentil, atau pada keadaan lain apabila pimpinan menganggap perlu.
3. KETENTUAN TENTANG PEMAKAIAN & PENGGUNAAN LAMBANG UNIT
3.1. Pemakaian
Sebagai lambang dan identitas Korps Sukarela PMI Unit Stikes Yarsi Bukittinggi.
3.2. Lambang digunakan untuk:
1. Keperluan Anggota.
2. Surat menyurat.
3. Acara seremonial.
4. Harta benda Unit.
5. Seragam/atribut.
6. Cindera mata/penghargaan.
3.3. Diluar penggunaan tersebut diatas tidak diperkenankan.

4. KETENTUAN TENTANG STRUKTUR DAN JALUR ORGANISASI


4.1. Surat Perintah (SPRINT)
SPRINT adalah surat dari Komandan untuk memerintahkan tentang penugasan dan
diberikan kepada yang termaktub di dalamnya serta masa berlakunya sejak tanggal
ditetapkannya hingga kegiatan tersebut berakhir.
4.1.1. SPRINT Operasional:
1. Diberikan kepada Koordinator.
2. Isi SPRINT ditujukan pada Koordinator dan memberikan perintah kepada
Koordinator untuk mengkoordinir anggota dalam penugasan.
3. Setelah penugasan selesai selambat-lambatnya satu bulan, Koordinator
memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Komandan apb.
Kepala Seksi Operasi.
4.1.2. SPRINT Staf Pelaksana:
1. Diberikan kepada Ketua Pelaksana.
2. Isi SPRINT ditujukan pada Ketua Pelaksana dan memberikan perintah kepada
Ketua Pelaksana untuk mengkoordinir Staf Pelaksana yang termaktub dalam
lampiran.
3. Memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis selambat-lambatnya
satu bulan setelah kegiatan selesai kepada Komandan apb. Staf Kasi yang
terkait/bersangkutan.
4.1.3. SPRINT Panitia:
1. Diberikan kepada Ketua Panitia.
2. Isi SPRINT ditujukan pada Ketua Panitia dan memberikan perintah kepada Ketua
Panitia untuk mengkoordinir Staf Panitia yang termaktub dalam lampiran.
3. Memberikan laporan pertanggungjawaban secara tertulis kepada Komandan
selambat – lambatnya satu bulan setelah selesai kegiatan.
4.2. Surat Keputusan (SKEP)
SKEP adalah surat yang diberikan untuk:
1. Memutuskan suatu hal baru, berdasarkan kebijaksanaan organisasi.
2. Masa berlaku SKEP sepanjang waktu yang telah ditentukan atau dengan telah
dikeluarkannya SKEP baru yang berhubungan.
4.3. Surat Tugas (ST)
4.3.1. Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Komandan untuk penugasan kepada pengurus
dan anggota baik yang bersifat pendidikan maupun operasional.
4.3.2. Surat Tugas yang dikeluarkan oleh Koordinator Pelaksana berdasarkan SPRINT
Komandan
4.4. Prosedur Tetap (PROTAP)
Kepanitiaan
KOMANDAN

STEERING COMMITE

KETUA PANITIA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


SEKSI

Keterangan:
1. Konsep proposal dibuat oleh Panitia yang bersangkutan berdasarkan
kebijaksanaan organisasi dengan memperhatikan saran dari Steering Commite.
2. Pelaksanaan kegiatan dibuat dan disusun oleh Panitia berdasarkan
saran/pertimbangan Steering Committe.

Staf Pelaksana

KOMANDAN

STEERING COMMITE

KETUA
PELAKSANA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

Keterangan:
1. Konsep proposal dibuat dan disusun oleh staf pengurus dengan
mengikutsertakan Ketua Pelaksana.
2. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan konsep kegiatan.
3. Ketua pelaksana dalam kondisi khusus/situasi tertentu dapat mengambil
kebijaksanaan operasional dengan tetap berdasarkan konsep kegiatan.

Koordinator Pelaksana

KOMANDAN

STEERING COMMITE

KOORDINATOR
PELAKSANA

ANGGOTA

Keterangan:
Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kegiatan berdasarkan SPRINT Komandan
dengan pertimbangan Staf Pengurus.

KOMANDAN

STEERING COMMITE

KOORDINATOR
PELAKSANA

STAF PELAKSANA
ANGGOTA
Keterangan:
1. Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kegiatan berdasarkan SPRINT Komandan
dengan pertimbangan Staf Pengurus dibantu Staf Pelaksana.
2. Koordinator Pelaksana dengan Staf Pelaksana merupakan jalur Komando, tetapi
Staf tidak berhak memberikan komando kepada anggota.

Steering Commite
1. Steering Commite terdiri atas ketua merangkap anggota dan beberapa anggota.
2. Dibentuk dan tercantum dalam Surat Perintah.
3. Jika tidak tercantum dalam Sprint, Steering Commite adalah staf pengurus.

. PROSEDUR TETAP SATUAN PELAKSANA TUGAS PIKET


.1. Pendahuluan
Untuk menjaga kelangsungan tatanan administrasi diperlukan tenaga serta sistem yang
tetap, sehingga terjangkau oleh setiap orang.
Sesuai dengan maksud dan tujuan administrasi yang teratur dan terarah dan saling
berhubungan, maka diperlukan suatu prosedur dalam menjalankan administrasi.
.2.Tata Kerja Satuan Pelaksana Piket Posko
Satuan Pelaksana
a. Satuan Pelaksana terdiri atas regu-regu yang mempunyai tugas operasional dan staf
pengurus dengan tugas administrasi.
b. Satuan Pelaksana dalam menjalankan administrasi tidak berdasarkan fungsi tugas
operasional, tetapi berdasarkan tata laksana administrasi yang berlaku dalam
kesekretariatan.
c. Satuan Pelaksana ini diketuai oleh seorang Koordinator Pelaksana yang
membawahi satuan piket operasi dan administrasi selanjutnya bertanggung
jawab kepada Komandan apb. Kepala Bidang Operasi.
.2.2 Tugas Satuan Pelaksana Piket Posko
5.2.2.1 Operasional
1) Penyiapan sarana Pertolongan Pertama operasional.
a. Periksa keadaan kotak obat dan dragbar (isi laporan keadaan
padalembar yang tersedia).
b. Periksa keadaan obat-obatan dan kelengkapan lainnya (isi laporan
keadaan pada lembar yang tersedia).
c. Jika semua dalam keadaan siap berikan pada label kotak obat
bahwa sarana Pertolongan Pertama dalam keadaan siap.
d. Jika terdapat kekurangan segera laporkan kepada Kordinator
Pelaksana.
e. Formulir laporan disesuaikan dengan administrasi lapangan.
f. Formulir diserahkan kepada Koordinator Pelaksana Penjagaan.
2) Pelayanan Donor Darah
a. Catat data pemohon pada formulir yang tersedia.
b. Catat data penderita pada formulir yang tersedia.
c. Cek daftar donatur yang diperkirakan bisa (jika tidak ada berikan
jawaban dengan segera).
d. Catat nama donatur pada lembar yang tersedia.
e. Hubungi nama-nama yang bersangkutan.
3) Kesiapsiagaan terhadap musibah bencana.
a. Catat data pelapor bila berdasarkan laporan.
b. Catat isi berita.
c. Catat sarana komunikasi yang dipakai.
d. Catat nama instansi yang bersangkutan.
e. Segera laporkan kepada Komandan.

5.2.2.2 Kesekretariatan
1) Surat menyurat.
a. Surat yang bersifat terbuka (termasuk surat beramplop tidak dilem)
harus dibuka dan diklasifikasikan maksud isi surat.
b. Klasifikasi surat terdiri dari:
 Perlunya keputusan Komandan (peminjaman alat, bantuan
personil dan lain-lain) dilampirkan lembar disposisi.
 Biasa (undangan, pemberitahuan dan lain-lain) tak perlu
dilampirkan lembar disposisi.
 Penting, segera, rahasia dilampirkan lembar disposisi.
c. Surat yang sudah diklasifikasikan dicap dengan cap agenda surat.
d. Surat yang tertutup segera diserahkan kepada Komandan
e. Pengiriman surat dinas dengan membawa buku ekspedisi.
f. Tidak dibenarkan pengiriman berita lisan kecuali berita kecelakaan
dan berita meninggal dunia.
2) Inventarisasi
a. Inventarisasi adalah pertanggungjawaban atas barang-barang Posko
yang dipakai selama kegiatan Piket Posko.
b. Pemakaian dan prosedur peminjaman barang sesuai dengan
kebijaksanaan pengurus.

5.3 Pelaksanaan Piket Posko


.3.1. Tujuan:
a. Menjaga kelancaran kegiatan administrasi operasional organisasi.
b. Meningkatkan dedikasi dan loyalitas terhadap organisasi.
c. Memberikan pelayanan Pertolongan Pertama dan donor darah kepada
masyarakat yang membutuh-kan.
5.3.2 Tanggung jawab satuan pelaksana dalam piket:
a. Bertanggung jawab atas suatu kejadian pada hari itu.
b. Bertanggung jawab atas operasional dan adminintrasi organisasi pada hari itu.
5.3.3 Teknis pelaksanaan Piket Posko diatur oleh Seksi Operasi.

6. KETENTUAN CALON ANGGOTA


6.1. Bagi calon anggota yang tidak memenuhi ketentuan tetapi yang bersangkutan sudah lulus
test unit dan persyaratan lainnya dapat langsung dikirim ke Diklat KSR, dengan catatan
tidak melebihi waktu satu periode kepengurusan sesuai dengan kebijakan pengurus.
6.2. Bagi calon anggota yang belum lulus Diklat dapat mengikuti Diklat kembali dengan tidak
melalui test unit dan persyaratan lain yang selanjutnya mengikuti ketentuan dengan
mendaftarkan diri ke unit pada periode kepengurusan berikutnya berdasarkan surat
pernyataan yang dibuat.
6.3. Bagi calon anggota yang pada saat sebelum pelaksanaan pelantikan KSR ternyata
mendapat sanksi akademis langsung dinyatakan gugur.
6.4. Bagi calon anggota yang belum memenuhi syarat menjadi anggota dapat menjadi anggota
dengan melalui pendaftaran pada tahap pelatihan sampai dengan pelantikan selama satu
periode kepengurusan berikutnya berdasarkan surat pernyataan yang dibuat.
6.5. Bagi calon anggota yang belum memenuhi syarat menjadi anggota yang telah
mendaftarkan diri dan karena suatu hal tidak dapat dipertanggungjawabkan, selanjutnya
dinyatakan gugur sebagai calon anggota (mendaftar ulang dari awal/Penerimaan Anggota
Baru ).

V. PELAKSANAAN PROGRAM KERJA.


1. Dalam menjalankan program kerja pengurus dapat membentuk panitia atau staf pelaksana,
pembentukan tersebut disesuaikan dengan jenis program kerja tahunan, dengan pertimbangan
dalam pembentukan staf pelaksana berdasarkan pola pembinaan.
2. Pertanggungjawaban panitia dan staf pelaksana langsung ke Komandan Bukittinggi.

VI. PENUTUP
Ketentuan-ketentuan ini dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan program-program yang
ditetapkan bagi pengurus periode selanjutnya.

Dibuat di : Bukittinggi
Tanggal : 21 Oktober 2019
STRUKTUR ORGANISASI
KSR UNIT STIKES YARSI BUKITTINGGI
PERIODE 2018 - 2020

Ketua Ketua PMI Bukittinggi


Stikes Yarsi Bukittinggi

Wakil ketua II
Stikes Yarsi Bukittinggi

Pendamping KSR PMI Unit


Stikes Yarsi Bukittinggi

Komandan DPP
Wk. Komandan

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Kepala Seksi Penelitian dan
Operasi Administrsi dan Keuangan & Logistik Personalia
Hubungan Masyarakat Pengembangan

Kepala dan Wk. Kepala dan Wk. Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang
Ka. Bidang Ka. Bidang Diklat Kepala Bidang Kepala Bidang Litbang Anlog Pers
Operasi Minu Humas

ANGGOTA

Anda mungkin juga menyukai