STUDI ISLAM II
“HUKUM ISLAM ”
Disusun Oleh :
BUKITTINGGI
2019/2020
A. Pengertian Hukum Islam
Hukum (al-hukm) adalah Khitab (kalam) Allah SWT. yang
berkaitan dengan semua perbuatan mukallaf, baik berupa Tholb (perintah,
larangan, anjuran untuk melakukan atau meninggalkan), takhyir (memilih
antara melakukan dan tidak melakukan), atau wadh’i (ketentuan yang
menetapkan sesuatu sebagai sebab, syarat, atau penghalang/māni’).
اعتباره عهى انكريم انكتاب يدل وما انكريم انكتاب يشمم ما: سنة من, مصهحة رعاية أو قياس أو
Khithabullah adalah semua bentuk dalil-dalil hukum, mengingat ia
merupakan bagian dari Sunnah, Ijma‟,Qiyas dan penjagaan
kemashlahatan.
Abdul Wahab Khalaf berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
dalil hanya Al-Quran dan Sunnah.
ijma‟ dan qiyas sebagai metode menyingkapkan hukum dari Al-
Quran dan sunnah,dan ijma‟ harus mempunyai sandaran kepada al-Quran
dan sunnah.
1. Hukum taklifi
adalah titah Allah yang berbentuk tuntutan dan pilihan
hokum taklif karena titah ini langsung mengenai perbuatan orang yang
sudah mukallaf ( orang yang sudah baliq atau waras )
menurut jumhur ulama hokum taklif itu ada lima macam yang disebut
juga dengan hukum yang lima sebagai berikut:
a. Wajib, yaitu tuntutan yang mengandung suruhan yang mesti
dikerjakan,sehingga yang mengetrjakan dapat pahala dan
meninggalkan mendapat dosa
Jawaban : B
4. Yaitu sesuatu yang nyata keberadaannya menyebabkan tidaj ada hokum.
Misalnya sabda Rasulullah SAW kepada Fatimah binti Abi Hubeisy yang
terjemahannya sebagai berikut.
“Apabila datang haid kamu tinggalkanlah shalat, dan apabila telah
berhenti, maka mandilah dan shalatlah.” H.R. Bukhari( Al-Asqalany, I
tth :63). Pernyatan dan contoh diatas disebut juga dengan :
a. Shah
b. Bathil
c. Mani’ (penghalang)
d. Syarath
e. sabab
Jawaban : C