Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PERSPEKTIF KEPERAWATAN KELUARGA, ISSUE DAN TREND


KEPERAWATAN KELUARGA, PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN
KELUARGA

Diajukan untuk Memenuhi salah satu Tugas Community, Family


andGeriatricNursing 1

Dosen Koordinator

Anni Sinaga SKp,.M.Kep

disusun oleh :

Tiara Laksana Putri

(43205120117039)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 2017

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

1
2020

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah “Perspektif Keperawatan Keluarga” telah selesai. Tidak lupa penulis
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis,penulis yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini .

Bandung, 18Maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................3

BAB I.........................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................4.

A. LATAR BELAKANG.........................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................5

BAB II.......................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6

A. PERSPEKTIF KEPERAWATAN KELUARGA...............................6

B. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KELUARGA....................7

C. PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KELUARGA..................14

BAB III......................................................................................................19

PENUTUP...................................................................... ..........................19

A. KESIMPULAN ............................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................20

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien
keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang
sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika
tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa
kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi
sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat
mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah
memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah
memenuhi kebutuhan masyarakat.Dalam pemberian pelayanan kesehatan
perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga
dapat menerima.
Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini,
juga diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi
tentang determinan kesehatan yang bersifat multifaktorial . Kondisi ini
mendorong pembangunan kesehatan nasional ke arah paradigma baru
yaitu paradigma sehat. Dalam perkembangannya keperawatan

4
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian perspektifkeperawatan keluarga?
b. Apa saja trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga?
c. Apa saja peran dan fungsi perawat keluarga?
C. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian persfektif keperawatan
keluarga.
b. Mahasiswa dapat mengetahuitrend dan isu dalam keperawatan
keluarga.
c. Mahasiswa dapat mengetahui peran dan fungsi keperawatan
keluarga.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.PERSPEKTIF KEPERAWATAN KELUARGA

Pengertian persfektif keperawatan keluarga


Merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari
keterampilan berbagai bidang keperawatan. Praktik keperawatan
keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan
proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam
situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah
berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan
interaksional, menggunakan kekuatan keluarga.

a.Tingkatan Keperawatan Keluarga

Ada empat tingkatan keperawatan keluarga, yaitu:


a) Level 1
Keluarga menjadi latar belakang individu/anggota keluarga dan
fokus pelayanan keperawatan di tingkat ini adalah individu yang
akan dikaji dan diintervensi.
b) Level 2
Keluarga merupakan penjumlahan dari anggota-anggotanya,
masalah kesehatan/keperawatan yang sama dari masing-masing
anggota akan diintervensi bersamaan, masing-masing anggota
dilihat sebagai unit yang terpisah.
c) Level 3

6
Fokus pengkajian dan intervensi keperawatan adalah sub-sistem
dalam keluarga, anggota-anggota keluarga dipandang sebagai unit
yang berinteraksi, fokus intervensi: hubungan ibu dengan anak;
hubungan perkawinan; dll.

d. Level 4
Seluruh keluarga dipandang sebagai klien dan menjadi fokus utama
dari pengkajian dan perawatan, keluarga menjadi fokus dan
individu sebagai latar belakang, keluarga dipandang sebagai
interaksionalsystem, fokus intervensi: dinamika internal keluarga;
struktur dan fungsi keluarga; hubungan sub-sistem keluarga
dengan lingkungan luar.

B. TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN KELUARGA

Pengertian Trend dan issue keperawatan keluarga


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini
dan kejadiannya berdasarkan fakta. Issue adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya
Keperawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via
praktek keperawatan kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan
masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota
keluarga individu, dalam konteks keluarga, atau unit keluarga. Terlepas
dari identifikasi klien, perawat menetapkan hubungan dengan masing-
masing anggota keluarga dalam unit dan memahami pengaruh unit pada
individu dan masyarakat. Keberhasilan keperawatan di R.S dapat menjadi
sia–sia jika dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik
sentral pelayanan kesehatan. Keluarga yang sehat akan mempunyai
anggota yang sehat dan mewujudkan masyarakat yang sehat. Askep yang
diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap anggota

7
keluarga. Agar Pelayanan Kesehatan Yang Diberikan Dapat Diterima Oleh
Keluarga :
1. Harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga.
2. Tahu tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya.
3. Perlu pemahaman setiap tahap perkembangan dan tugas
perkembangan.
a. Beberapa trend dan Isu dalam keperawatan Keluarga diantaranya :
a) Trend dan isu Global :
1) Dunia tanpa batas (global village) mempengaruhi sikap dan
pola perilaku kekuarga.
2) Kemajuan dan pertukaran iptek yang semakin global sehingga
penyebarannya semakin meluas.
3) Kemajuan teknologi di bidang transportasi sehingga tingkat
mobilisasi penduduk yang tinggi seperti migrasi yang besar-
besaran yang berpengaruh terhadap interaksi keluarga yang
berubah.
4) Standar kualitas yang semakin diperhatikan menimbulkan
persaingan yang ketak serta menumbuhkan munculnya
sekolah-sekolah yang mengutamakan kualitas pendidikan.
5) Kompetisi global dibidang penyediaan sarana dan prasarana
serta pelayanan kesehatan menuntut standar profesionalitas
keperawatan yang tinggi.
b) Trend dan Isu Nasional :
1) Semakin tingginya tuntutan profesionalitas pelayanan
kesehatan.
2) Penerapan desentralisasi yang juga melibatkan bidang
kesehatan.
3) Peran serta masyarakat yang semakin tinggi dalam bidang
kesehatan.
4) Munculnya perhatian dari pihak pemerintah mengenai masalah
kesehatanmasyarakat seperti diberikannya bantuan bagi

8
keluarga miskin serta asuransi kesehatan lainnya bagi keluarga
yang tidak mampu.

b. Issu Terbaru Dalam Keperawatan Keluarga


Menurut Friedmandkk (2013,hal. 41-42), berdasarkan kajian kami
terhadap literatur dan diskusi profesional dengan kolega di bidang
keperawatan keluarga, 8 isu penting dalam keperawatan keluarga saat
ini:
a) Issu Praktik:
1) Kesenjangan bermakna antara teori dan penelitian serta praktik
klinis. Kesenjangan antara pengetahuan yang ada dan penerapan
pengetahuan ini jelas merupakan masalah di semua bidang dan
spesialisasi di keperawatan, meskipun kesenjangan ini lebih tinggi
dikeperawatan keluarga. Keperawatan yang berpusat pada keluarga
juga masih dinyatakan ideal dibanding praktik yang umum
dilakukan. Wright dan Leahey mengatakan bahwa faktor terpenting
yang menciptkan kesenjangan ini adalah “ cara perawat
menjabarkan konsep masalah sehat dan sakit. Hal ini merupakan
kemampuan “berfikir saling memengaruhi”: dari tingkat individu
menjadi tingkat keluarga (saling memengaruhi)”. Penulis lain yaitu
Bowden dkk menyoroti bahwa kecenderungan teknologi dan
ekonomi seperti pengurangan layanan dan staf, keragaman dalam
populasi klien yang lebih besar. Sedangkan menurut Hanson
kurangnya alat pengkajian keluarga yang komperehensif dan
strategi intervensi yang baik, perawat terikat dengan model
kedokteran (berorientasi pada individu dan penyakit), dan sistem
pemetaan yang kita lakukan serta sistem diagnostik keperawatan
menyebabkan penerapan perawatan yang berfokus pada keluarga
sulit diwujudkan.

9
2) Kebutuhan untuk membuat perawatan keluarga menjadi lebih
mudah untuk di integrasikan dalam praktik. Dalam beberapa tahun
ini, terjadi restrukturisasi pelayanan kesehatan besar-besaran, yang
mencakup perkembangan pesat sistem pengelolaan perawatan
berupa sistem pemberian layanan kesehatan yang kompleks, multi
unit, dan multi level sedang dibentuk. Sebagian dari restruturisasi
ini juga termasuk kecenderungan pasien dipulangkan dalam
“keadaan kurang sehat dan lebih cepat” dan pengurangan jumlah
rumah sakit, pelayanan dan staf, serta pertumbuhan pelayanan
berbasis komunitas. Perubahan ini menyebabkan peningkatan
tekanan kerja dan kelebihan beban kerja dalam profesi
keperawatan. Waktu kerja perawat dengan klien individu dan klien
keluarga menjadi berkurang. Oleh karena itu, mengembangkan
cara yang bijak dan efektif untuk mengintegrasikan keluarga ke
dalam asuhan keperawatan merupakan kewajiban perawat
keluarga. Menurut Wright dan Leahey, mengatasi kebutuhan ini
dengan menyusun wawancara keluarga selama 15 menit atau
kurang. Pencetusan gagasan dan strategi penghematan waktu yang
realistik guna mempraktikan keperawatan keluarga adalah isu
utama praktik dewasa ini.
3) Peralihan kekuasaan dan kendali dari penyedia pelayanan
kesehatan kepada keluarga. Berdasarkan pembincangan dengan
perawat dan tulisan yang disusun oleh perawat keluarga, terdapat
kesepakatan umum bahwa peralihan kekuasaan dan kendali dari
penyedia pelayanan kesehatan ke pasien atau keluarga perlu
dilakukan. Kami percaya hal ini masih menjadi sebuah isu penting
pada pelayanan kesehatan saat ini. Menurut Wright dan Leahey
daleam Robinson, mengingatkan kita bahwa terdapat kebutuhan
akan kesetaraan yang lebih besar dalam hubungan antara perawat
dan keluarg, hubungan kolaboratif yang lebih baik, dan
pemahaman yang lebih baik akan keahlian keluarga.

10
Perkembangan penggunaan Internet dan email telah memberikan
banyak keluarga informasi yang dibutuhkan untuk belajar
mengenai masalah kesehatan dan pilihan terapi mereka. Gerakan
konsumen telah memengaruhi pasien dan keluarga untuk melihat
diri mereka sebagai konsumen, yang membeli dan mendaptkan
layanan kesehatan seperti layanan lain yang mereka beli. Dilihat
dari kecenderungan ini, anggota keluarga sebaiknya diberikan
kebebasan untuk memutuskan apa yang baik bagi mereka dan apa
yang mereka lakukan demi kepentingan mereka sendiri.
4) Bagaimana bekerja lebih efektif dengan keluarga yang
kebudayaannya beragam. Kemungkinan, isu ini lebih banyak
mendapatkan perhatian dikalangan penyedia pelayanan kesehatan,
termasuk perawat, dibandingkan isu lainnya pada saat ini. Kita
tinggal di masyarakat yang beragam, yang memiliki banyak cara
untuk menerima dan merasakan dunia, khusunya keadaan sehat
dan sakit. Dalam pengertian yang lebuh luas, budaya (termasuk
etnisitas, latarbelakang agama, kelas sosial, afiliasi regional dan
politis, orientasi seksual, jenis kelamin, perbedaan generasi)
membentuk persepsi kita, nilai, kepercayaan, dan praktik. Faktor
lainnya, seperti pengalaman sehat dan sakit, membentuk cara kita
memandang sesuatu. Meskipun terdapat semua upaya tersebut
guna dapat bekerja lebih efektif dengan keluarga yang beragam,
memberikan perawatan yang kompeten secara budaya tetap
menjadi tantangan yang terus dihadapi.
5) Globalisasi keperawatan keluarga menyuguhkan kesempatan baru
yang menarik bagi perawat keluarga. Dengan makin kecilnya dunia
akibat proses yang dikenal sebagai globalisasi, perawat keluarga
disuguhkan dengan kesempatan baru dan menarik utnuk belajar
mengenai intervensi serta program yang telah diterapkan oleh
negara lain guna memberikan perawatan yang lebih baik bagi
keluarga. Globalisasi adalah proses bersatunya individu dan

11
keluarga karena ikatan ekonomi, politis, dan
profesional.Globalisasi mempunyai dampak negatif yang bermakna
bagi kesehatan yaitu ancaman epidemi diseluruh dunia seperti
HIV/AIDS menjadi jauh lebih besar. Akan tetapi sisi positifnya,
pembelajaran yang diperoleh perawat amerika dari perawat
diseluruh dunia melalui konferensi internasional, perjalanan, dan
membaca literatur kesehatan internasional memberikan
pemahaman yang bermanfaat. Sebagai contoh, di Jepang,
pertumbuhan keperawatan keluarga sangat mengesankan. Disana,
perawat telah mengembangkan kurikulum keperawatan keluarga
disekolah keperawatan dan telah menghasilkan teori keperawatan
yang berfokus pada keluarga dan sesuai dengan nilai dan konteks
Jepang. Menurut Sugishita Keperawatan keluarga mengalami
pertumbuhan yang pesat di Jepang, yang ditandai dengan publikasi
dan upaya penelitian yang dilakukan di Jepang. Negara lain, seperti
Denmark, Swedia, Israel, Korea, Chili, Meksiko, Skotlandia, dan
Inggris juga mengalami kemajuan bermakna di bidang kesehatan
keluarga dan keperawatan keluarga. Kita harus banyak berbagi dan
belajar dari perawat dibeberapa negara ini
b) Issu Pendidikan:
Muatan apa yang harus diajarkan dalam kurikulum
keperawatan keluarga dan bagaimana cara menyajikannya?
Menurut Hanson dan Heims, yang melaporkan sebuah survei
pada sekolah keperawatan di Amerika Serikat yang mereka
lakukan terkait cakupan keperawatan keluarga di sekolah
tersebut, terdapat perkembangan pemaduan muatan
keperawatan keluarga dan ketrampilan klinis kedalam program
keperawatan pascasarjana dan sarjana. Masih belum jelas
muatan apa yang tepat diberikan untuk program sarjana dan
pascasarjana dan bagaimana cara mengajarkan ketrampilan
klinis. Tidak kesepakatan mengenai fokus program sarjana dan

12
pascasarjana terkait dengan keperawatan keluarga. Akan tetapi,
terdapat beberapa konsensus bahwa praktik keperawatan
tingkat lanjut pada keperawatan keluarga melibatkan
pembelajaran muatan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
bekerja dengan seluruh keluarga dan individu anggota keluarga
secara bersamaan. Perawat keluarga dengan praktik tingkat
lanjut dapat bekerja sebagai terapis keluarga pada keluarga
yang bermasalah. Akan tetapi, masih belum jelas muatan dan
ketrampilan apa yang dibutuhkan dalam keperawatan keluarga
untuk para perawat yang dipersiapkan di program praktik
tingkat lanjut lainnya (program perawat spesialis klinis dan
praktisi). Bahasa lebih lanjut mengenai cakupan dan level
muatan dan ketrampilan klinis perlu dilakukan.
c) Issu Penelitian:
Kebutuhan untuk meningkatkan penelitian terkait intervensi
keperawatan keluarga. Dibidang keperawatan keluarga, perawat
peneliti telah membahas hasil kesehatan dan peralihan keluarga
yang terkait dengan kesehatan. Teori perkembangan, teori stres,
koping, dan adaptasi, teori terapi keluarga, dan teori sistem telah
banyak memandu penilitian para perawat penilti keluarga.
Penelitian dilakukan lintas disiplin, yang menunjukkan bahwa
“tidak ada satupun disiplin yang memiliki keluarga” menurut Gillis
dan Knafl dalam Friedman dkk (2013, hal.42). Kelangkaan
penelitian keperawatan yang nyata terletak dibidang studi
interveni. Menurut Knafl dalam Friedman dkk (2013, hal.42)
kurangnya studi intervensi dalam keperawatan keluarga
“mengejutkan.” Menurut Janice Bell dalam editor journal of family
nursing, dalam editorial “Wanted :Family Nursing Intervention,”
mengeluhkan mengenai kurangnya naskah penelitian intervensi
keperawatan yang ia terima untu dikaji. Dengan tidak memadainya
jumlah studi intervensi,kita mengalami kekurangan bukti ilmiah

13
yang dibutuhkan untuk mendukung evikasi strategi dan program
keperawatan keluarga. Selain itu,dibutuhkan penelitian
keperawatan keluarga yang sebenarnya: sebagian besar penelitian
keperawatan keluarga sebenarnya merupakan penelitian yang
terkait dengan keluarga ( yang berfokus pada anggota
keluarga),bukan penelitian keluarga (yang berfokus pada seluruh
keluarga sebagai sebuah unit).
d) Issu kebijakan:
Kebutuhan akan lebih terlibatnya perawat keluarga dalam
membentuk kebijakan yang memengaruhi keluarga.Hanson, dalam
bahasanya mengenai reformasi pelayanan kesehatan, mendesak
perawat keluarga lebih terlibat di tiap level sistem politis guna
menyokong isu keluarga. Kami setuju dengan beliau. Praktisnya,
semua legislasi domestik yang dikeluarkan ditingkat lokal, negara
bagian atau nasional mempunyai dampak pada keluarga. Sebagai
advokat keluarga, kita perlu baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama menganalisis isu dan kebijakan yang tengah diusulkan dan
membantu merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan dan
regulasi yang positif. Mendukung calon dewan yang mendukung
calon keluarga dan menjadi relawan untuk melayani komisi
kesehatan dan komisi yang terkait dengan kesehatan dan dewan
organisasi adalah jalan penting lain untuk “ membuat suatu
perbedaan” kita perlu mendukung keluarga agar mempunyai
hakmendapatkan informasi, memahami hak dan pilihan mereka,
serta lebih cukup dalam membela kepentingan mereka sendiri.

B.PERAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KELUARGA


a. Peran keperawatan keluarga
1) Ada banyak peran perawat dalam membantu keluarga dalam
menyelesaikan masalah atau melakukan perawatan kesehatan
keluarga, diantaranya sebagai berikut:

14
2) Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga dengan tujuan sebagai berikut : (1) keluarga dapat
melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara
mandiri, dan (2) bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan keluarga. Dengan diberikan pendidikan
kesepakatan / penyuluhan diharapkan keluarga mampu
mengatasi dan bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan.
3) Koordinator
Koordinator diperlukan pada perawatan berkelanjutan
agarpelayanan yang komprehensif dapat tercapai.
Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program
kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak
terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
4) Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga yang baik
di rumah, klinik maupun rumah sakit bertanggung jawab
dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama
perawatkepada keluarga melalui anggota keluarga yang
sakit. Perawat dapat mendemonstrasikan kepada keluarga
asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan
keluarga nanti dan melakukan asuhan langsung kepada
anggota keluarga yang sakit.
5) Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan
homevisit atau kunjungan rumah yang teratur untuk
mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga. Perawat tidak hanya melakukan
kunjungan tetapi diharapkan ada tindak lanjut dari
kunjungan ini.

15
6) Konsultan
Perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta
nasehat pada perawat maka hubungan perawat dan keluarga
harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka
dan dapat dipercaya. Maka dengan demikian, harus ada
Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) antara perawat dan
keluarga.
7) Kolaborasi
Sebagai perawat komunitas juga harus bekerja sama dengan
pelayan rumah sakit, puskesmas, dan anggota tim kesehatan
yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal. Kolaborasi tidak hanya dilakukan sebagai perawat
dirumah sakit tetapi juga dikeluarga dan komunitaspun
dapat dilakukan.
8) Fasilitator
Peran perawat komunitas disini adalah membantu keluarga
dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal. Kendala yang sering dialami
keluarga adalah keraguan didalam menggunakan pelayanan
kesehatan, masalah ekonomi, dan sosial budaya. Agar dapat
melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka perawat
komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan,
misalnya sistemrujukan dan dana sehat.
9) Penemu kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting
adalahmengidentifikasi kesehatan secara dini (casefinding),
sehingga tidak terjadi ledakan atau Kejadian Luar Biasa
(KLB).
10) Modifikasi lingkungan

16
Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi
lingkungan, baik lingkungan rumah, lingkungan
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya agar dapa tercipta
lingkungan yang sehat.

b. Fungsi keperawatan keluarga

Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:

1. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan
keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas
dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.

2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas
pesan atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke
perawat pelaksana

17
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini tidak
dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter
ataupun lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan
pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi
onat yang telah diberikan.

18
BAB III

PENUTUP

A . KESIMPULAN

Persfektif keperawatan keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang


terdiri dari keterampilan berbagai bidang keperawatan. Praktik keperawatan
keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses
keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan
sakit.

Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan
oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya Keperawatan keluarga
adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek keperawatan kepada
keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Keperawatan keluarga dapat difokuskan pada anggota keluarga individu, dalam


konteks keluarga, atau unit keluarga.fungsi keperawatan keluarga itu sendiri
adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat
berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.

19
DAFTAR PUSTAKA

Friedman,dkk. (2013) Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, & Praktik.

Jakart EGC.

Andaners. 2009. Konsep keperawatn keluarga. diakses dari

: http://andaners.wordpress.com/2009/04/27/konsep-keperawatankeluarga/. d
iambil tanggal 19maret2020

Mubarak, Et . 2006. Ilmu keperawatan Komunitas 2 teori & Aplikasi

Dalampraktik dengan pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas,

Gerontik, dan keluarga. Jakarta: CV Sagung Seto.

Hidayat, Alimul Aziz. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta :

Salemba Medika

20

Anda mungkin juga menyukai