KECAMATAN GANDING
KABUPATEN SUMENEP
Disusun oleh :
R. Siti Aisyah
NPM 716610654
KABUPATEN SUMENEP
Tanggl 03-03-2019
Mengetahui
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya penlis
dapat menyelesaikan penyusunan laporan asuhan kebidanan keluarga. Penyusunan
asuhan kebidanan keluarga ini betujuan untuk memenuhi persyaratan dalam
praktek kebidanan komunitas yang dilaksanakan pada mulai tanggal 11 Februari
2019 s/d 08 Maret 2019.
Asuhan Kebidanan keluarga ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan
dukungan dari beberapa pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
Saya berharap semoga laporan ini bias bermanfaat bagi penyusun dan
berbagai pihak yang berminat di bidang kesehatan.
Hormat saya
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
3.1.Pengkajian .................................................................................... 14
3.5.Perencanaan.................................................................................. 19
3.6.Pelaksanaan .................................................................................. 19
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
4
Daftar Pustaka .................................................................................................. 22
Lampiran-lampiran
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
1.2 Tujuan Umum dan Khusus
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat meningkatkan derajatkesehatan dalam keluarga sehingga
terwujud keluarga sehat dan sejahtera.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Dapat memahami tentang pengkajian data untuk asuhan kebidanan
di tingkat keluarga.
b. Dapat memahami tentang analisa data untuk asuhan kebidanan di
tingkat keluarga.
c. Dapat memahami tentang perumusan masalah kebidanan di
tingkat keluarga.
d. Dapat memahami tentang prioritas masalah kebidanan di tingkat
keluarga.
e. Dapat memahami tentang perencanaan asuhan kebidanan di
tingkat keluarga.
f. Dapat memahami tentang pelaksanaan asuhan kebidanan di
tingkat keluarga.
g. Dapat memahami tentang evaluasi asuhan kebidanan di tingkat
keluarga.
1.3 Metoda
Dalam pembuatan makalah ini penulis menggunakan metode yaitu :
1. Masukan Pembimbing
Penyelesaian laporan ini juga dilakukan dengan menerima masukan dari
dosen pembimbing.
2. Survei
3. Penyuluhan
4. Tanya jawab
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
9
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.
Tipe / Bentuk Keluarga
1. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu,
dan Anak-anak.
2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga Inti ditambah dengan
sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu,
paman, bibi, dan sebagainya.
3. Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
4. Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena
perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga Kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tapi membentuk suatu keluarga.
7. Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended
family) karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari beberapa suku hidup
dalam suatu komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat.
2.3 Manajemen / asuhan kebidanan pada keluarga
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang dilakukan oleh bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menggunakan pemecahan
masalah (Effendy. N, 1998). Manajemen kebidanan memberikan asuhan yang
berkompherensif yaitu dari pengkajian sampai evaluasi.
a. Pengkajian
Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga :
1. Keadaan kesehatan
2. Rumah dan keluarga
3. Sifat keluarga
Data yang diperoleh dari pengkajian, meliputi :
a. Struktur dan sifat keluarga
10
b. Faktor ekonomi, sosial, dan budaya
c. Faktor rumah dan keluarga
d. Riwayat kesehatan keluarga
e. Persepsi tanggapan keluarga terhadap masalah
b. Analisa Data
1. Norma kesehatan ibu, keluarga yang normal dari setiap anggota
keluarga
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3. Karakteristik keluarga
c. Perumusan masalah
Perumusan masalah mengacu pada tipologi masalah kesehatan dari
berbagai alasan dan ketidakmampuan dalam melaksanakan kesehatan
keluarga. Dalam tipologi masalah terdiri dari 2 tahap penjajakan.
1. Penjajakan tahap I
Masalah-masalah yang telah dikaji dan dikelompokkan :
a. Ancaman
Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan
penyakit, kecelakaan atau kegagalan dalam mencapai potensi
kesehatan.
b. Kurang sehat atau tidak sehat
Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
c. Kritis
Adalah saat-saat keadaan menuntut terlampau banyak dari
individu atau keluarga dalam hal penyesuaian ataupun dalam
hal sumber daya mereka.
2. Penjajakan tahap II
Setelah dilakukan penjajakan tahap I kemudian ditentukan masalah
kebidanannya didukung oleh data-data yang ada.
a. Ketidaksanggupan mengenal masalah
b. Ketidaksanggupan mengambil keputusan
c. Ketidakmampuan merawat atau menolong anggota keluarga
yang sehat
11
d. Ketidakmampuan memelihara lingkungan rumah
e. Ketidakmampuan menggunakan sumber daya di masyarakat
guna memelihara kesehatan
d. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah bisa menggunakan metode USG
(Urgency, Seriousness, Growth) dengan menggunakan skor nilai 1-5.
Kriteria USG tersebut mempunyai arti :
U : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dikaitkan dengan
waktu yang tersedia, serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang disebabkan isu tadi.
S : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan
isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain kalau masalah
penyebab isu tidak dipecahkan.
G : Seberapa kemungkinan – kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk jika dibiarkan.
Nilai total merupakan hasil U+S+G, urutan ranking atau prioritas
adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.
12
e. Perencanaan
Setelah diprioritaskan masalhnya kemudian merencanakan intervensi apa
yang akan dilakukan dengan masalah-masalah yang ada. Langkah-
langkahnya :
1. Diagnosa
2. Tujuan umum dan tujuan khusus
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi
Evaluasi terhadap respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-
hal yang perlu di evaluasi adalah masukan (input), pelaksanaan(proses)
dan hasil akhir (out put).
Fokus evaluasi adalah :
1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan
pelaksanaan.
2. Perkembangan atau kemajuan proses.
3. Efisiensi biaya.
4. Efektifitas kerja
5. Dampak :Apakah status kesehatan meningkat/ menurun, dalam
jangka waktu berapa?.
13
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA INTENSIF
3.1 Pengkajian
a. Struktur keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn. “A”
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Suku bangsa : Madura
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Alamat : RT 02 / RW 05 Dsn. Kalampok Desa
ROMBIYA BARAT
Anggota Keluarga :
No Nama Umur Sex Keluarga Pendidikan Pekerjaan Ket
! Ny. ”M” 35 th P Istri SD IRT
2 An. “U” 15 th P Anak MI Pelajar
3 An. “A” 8 th P Anak MI Pelajar
b. Genogram
Keterangan :
Tn. A Ny.M : Laki-laki
:l
: : Perempuan
: Hub Pernikahan
: Hub. Darah
An. A An. U
c. Sifat Keluarga : Family
1. Tipe keluarga
Merupakan tipe keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak.
14
2. Hubungan dengan anggota keluarga harmonis
d. Faktor ekonomi, sosial dan budaya
1. Penghasilan
a. Pekerjaan Kepala Keluarga adalah Petani
b. Penghasilan Rp. 550.000,-/bulan
c. Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
2. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik.
e. Faktor rumah
Denah rumah
7m KANDANG
KAMAR TIDUR DAPUR
AYAM
7m KANDANG
RUANG TENGAH
SAPI
KAMAR TIDUR
15
Sistem Pembuangan Kotoran Rumah Tangga
Kebiasaan BAB di WC, kondisi bersih, sistem pembuangan air
limbah di buang di ladang.
Hewan peliharaan
Keluarga memiliki hewan peliharaan ayam dan sapi, kandang
ternak dekat dengan rumah dan kurang terawat.
f. Riwayat kesehatan keluarga
a. Status kesehatan keluarga 6 bulan terakhir
Tidak Ada
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS
Kehamilan
persalinan
Penolong
Kelamin
Masalah
Penyulit
Tempat
Laktasi
BB/PB
Suami
Jenis
jenis
UK
- - - - - - - -
PB = 50cm - -
c. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB karena tidak di
setujui oleh suami
d. Riwayat kesehatan balita
e. Persepsi tanggapan keluarga terhadap masalah
Tanggapan keluarga terhadap masalah yang dihadapi selalu
dirundingkan dengan anggata keluarga secara baik-baik terutama
anggota keluarga yang tidak sehat dibawa ke Puskesmas.
3.2 Analisa Data
Masalah-masalah yang di temukan dalam keluarga
1. Di dalam keluarga Tn. “A” istri tidak menggunakan KB karena suami
tidak menyetujui
16
2. Dari segi lingkungan dapat disimpulkan keluarga Tn.”A” tidak
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Masalah kesehatan yang ada di keluarga Tn. “A” disebabkan karena
keterbatasan pengetahuan dari seluruh anggota keluarga untuk mengatasi
permasalahan yang muncul.
3.3 Perumusan masalah
3.3.1 Penjajakan Tahap 1
No DATA Masalah
17
3.3.2 Penjajakan Kesehatan Tahap II
DATA MASALAH KESEHATAN
No. Urut
1 Rumah keluarga Tn. “A” tidak Tidak menerapkan Perilaku
memiliki langit-langit dan lantai rumah Hidup Bersih dan Sehat
masih ubin, serta kandang ternak dekat (PHBS)
dengan rumah dan tidak terawat,
kondisi tempat penampungan sampah
sementara terbuka serta limbah rumah
tangga dialirkan ke ladang
18
3.5 Perencanaan
Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan
Tujuan umum : Kelurga Tn. “A” Tanggal : 03 Maret 2019, Jam :
usia 50 th tidak menerapkan 15.30 WIB
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berikan penyuluhan tentang
Tujuan khusus : Bapak Perilaku Hidup Bersih Sehat
menegerti dan bisa tentang (PHBS), serta pengetahuan
Perilaku Hidup Bersih Sehat dan tentang KB
dapat terhindar dari penyakit.
3.6 Pelaksanaan
Tanggal : 03 Maret 2019 Jam : 15.30 WIB
1. Memberikan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
2. Memberikan penyuluhan tentang KB
3.7 Evaluasi
Tanggal : 03 Maret 2019 Jam : 15.50 WIB
mengatakan Keluarga sudah paham tentang penyuluhan yang diberikan,
hal itu terbukti dengan keluarga dapat menjawab beberaapa pertanyaan sesuai
dengan materi yang dijelaskan.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
Keluarga Tn.”A” tinggal dirumah dengan kondisi rumah permanen dengan
lantai tanah. Di samping rumah Tn.”A” terdapat kandang ternak Ayam dan Sapi
dengan kondisi kurang terawat. Tidak jauh dari kandang ternak terdapat sumur.
Sumur itulah merupakan sumber air untuk kebutuhan sehari-hari yang digunakan
oleh keluarga Tn.”A” tempat penampungan air sementara di gentong dan bak
dalam keadaan tertutup. Jarak sumber air dengan septic tank sekitar 15m.
Keluarga Tn.”A” memiliki kebiasaan BAB di , kondisi bersih, sistem
pembuangan air limbah dalam bentuk resapan. Untuk masalah sampah, keluarga
Tn.”A” mengelola sampah dengan dibakar, keluarga memiliki tempat
penampungan sampah sementara sebelum dibakar, kondisi tempat penampungan
sampah sementara terbuka dan dihinggapi lalat.
Keluarga Tn.”A” merupakan kumpulan keluarga inti yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak. Tn.”A” berumur 50 tahun, istrinya yaitu Ny. “M” berumur 35 tahun
dan anaknya yaitu An. “U” berumur 15 tahun dan An. “U” umur 8 th. Sedangkan
di samping rumah terdapat kandang sapi dan ayam yang kurang terawat dan
berdekatan dengan sumur atau sumber air bersih.
Dalam keluarga Tn.”A” memiliki beberapa masalah yaitu Ny. “M” tidak
mengikuti KB, dan tidak menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Setelah dilakukan identifikasi masalah, lalu muncul masalah utama dalam
keluarga Tn.”A” yaitu tidak menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,
kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi salah satu dari masalah
tersebut, yaitu dengan melakukan penyuluhan. Dan setelah dilakukan penyuluhan,
maka sekarang keluarga Tn.”A” sudah mengetahui tentang pentingnya hidup
bersih dan sehat serta dapat terhindar dari penyakit.
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Asuhan kebidanan komunitas memfokuskan pemberian pelayanan pada
setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya.Bentuk pemberian
pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan di
bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.Kegiatan-kegiatan
tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan angka kematian ibu dan
kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan
akan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai permasalahan
kesehatan mereka sehingga diharapkan masyarakat akan lebih mandiri dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di lingkungannya. Begitu juga
dengan keluarga Tn.”A” setelah dilakukan beberapa tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang ada, kini keluarga Tn.”A” sudah lebih
memahami apa dan bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.
5.2 Saran
1. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai
kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan
kebidanan pada keluarga.
2. Kepada Keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali
masalah kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.
3. Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat
memberikan semangat bagi para mahasiswa.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,008.Pengertiankeluarga,
http://lensaprofesi.blogspot.com/2008/10/konsep keluarga.html, diakses
tanggal 16 Oktober 2015.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta
BKKBN. 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional, Jakarta
Depkes RI, 2005. Pedoman Penaggulangan Efek Samping / Komplikasi
Kontrasepsi.
Hartanto, Hanafi.2004. KeluargaBerencana dan Kontrasepsi, Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Prabu,Putra.2009.SyaratRumahSehat,http://putraprabu.wordpress.com/2009/01/03
/rumah-sehat/,di akses tanggal 16 Oktober 2015
Soemirati. 2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta :Gajah Mada University
Pres.
22
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
1. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diadakannya penyuluhan berupa Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat, serta mengerti apa manfaat dari Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat.
2. Tujuan Khusus
1. Semua kalangan masyarakat dapat mengetahui bagaimana caranya untuk
melakukan PHBS?
2. Semua kalangan masyarakat dapat melakukan PHBS.
3. SUB TOPIK
Pengertian Perilaku Hidup bersih Dan Sehat.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga
Apa manfaat ruma tangga ber PHBS ?
4. METODA PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab
23
5. MEDIA
Leaflet
6. MATRIKS KEGIATAN
No Jenis kegiatan Waktu Materi
7. EVALUASI
Seluruh kalangan masyarakat dapat mengerti mengenai Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat serta seluruh kalangan masyarakat dapat menerapkan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
24
MATERI
1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran,
sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan
dimasyarakat.
2. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dirumah Tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
masyarakat.
Rumah tangga Ber-PHBS adalah rumah tangga yang melakukan 10
PHBS di rumah tangga yaitu :
1. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan.
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan
(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).
Mengapa setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan?
Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam
membantu persalinan, sehingga keselamatan ibid an bayi lebih
terjamin. Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera
ditolong atau dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit. Persalinan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan perlatan yang
aman,bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan
bahaya kesehatan lainnya.
2. Memberi bayi asi ekslusif.
Adalah bayi usia 0-6 hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan
alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan
sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan
berkembang dengan baik. Air Susu ibu pertama berupa cairan
bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi
25
karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakitApa manfaat
memberikan ASI?
Bagi ibu:
1. Menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dengan bayi.
2. Mengurangi pendarahan setelah persalinan.
3. Mampercepat pemulihan kesehatan ibu.
4. Menunda kehamilan berikutnya.
5. Mengurangi resiko terkena kanker payudara.
Bagi bayi:
1. Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
2. Bayi tidak sering sakit.
Bagi keluarga:
1. Praktis dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian
susu formula dan perlengkapannya.
2. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu
formula misalnya merebus air dan perlengkapannya.
3. Menimbang balita setiap bulan.
1. Mengapa balita perlu di timbang setiap bulan?
Penimbangan balita di maksudkan untuk memantau
pertumbuhannya setiap bulan.
2. Kapan dan di mana penimbangan balita di lakukan?
Penimbangan balita di lakukan setiap bulan mulai dari umur 1
tahun sampai 5 tahun diposyandu.
3. Bagaimana mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
balita?
Setelah balita ditimbang di buku KIA (kesehatan ibu dan anak)
atau kartu menuju sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya
naik atau tidak naik (lihat perkembangannya)
4. Menggunakan air bersih.
1. Mengapa kita harus menggunakan air bersih? Air adalah kebutuhan
dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak,
mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur,
26
mencuci pakaian, dan sebagainya, Agar kita tidak terkena penyakit
atau terhindar sakit.
2. Apa syarat-syarat air bersih itu? Air bersih secara fisik dapat
dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat dilihat, dirasa,
dicium, dan diraba):Air harus berwarna bening/jernih.
Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur,
sampah, busa dan kotoran lainnya.
Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak
payau, dan tidak pahit harus bebas dari bahan kimia
beracun.
Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau
belerang.
3. Apa manfaat menggunakan air bersih?
Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,
Thypus, Kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.
Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.
4. Di mana dapat memperoleh sumber air bersih?
Mata air
Air sumur atau air sumur pompa
Air ledeng atau perusahaan air minum
Air hujan
Air dalam kemasan
5. Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?
Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit.
kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat
mendidih).
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
1. Mengapa harus mencuci tangan dengan menggunakan air bersih
dan sabun?
Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri
penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.
Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh,
27
yang bisa menimbulkan penyakit. Sabun dapat membersihkan
kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
2. Kapan saja harus mencuci tangan?
Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang,
memegang binatang, berkebun, dll).
Setelah buang air besar
Setelah menceboki bayi atau anak
Sebelum makan dan menyuapi anak
Sebelum memegang makanan
Sebelum menyusui bayi
3. Apa manfaat mencuci tangan?
Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan
Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,
Typus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA), Flu burung atau SevereAcuteRespiratorySyndrome
(SARS).
Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
4. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun.
Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung
tangan.
Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
6. Menggunakan jamban sehat.
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas
pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau
tempat duduk dengan leher angsa (cemplung) yang dilengkapi
dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
1. Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk
buang air besar/buang air kecil.
28
2. Mengapa harus menggunakan jamban?
Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.Tidak
mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penular penyakit Diare, Kolera Disentri,Typus,
kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan
keracunan.
3. Apa saja syarat jamban sehat?
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air
minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter)
Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah sekitarnya.
mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi yang cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
4. Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam
keadaan bersih.
Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
Tidak ada serangga,(kecoa,lalat,) dan tikus yang berkeliaran.
Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
Bila ada kerusakan, segera perbaiki.
7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
1. Apa itu rumah bebas jentik?
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan
pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
2. Apa itu pemeriksaan jentik berkala (PJB)
29
Adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk
(tempat-tempat penampungan air) yang ada didalam rumah seperti
bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah
seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon,
pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur sekali dalam
seminggu.
3. Siapa yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala?
Anggota rumah tangga
Kader
Juru pemantau jentik (Jumatik)
Tenga pemeriksa jentik lainnya.
4. Apa yang pelu dilakukan agar Rumah Bebas Jentik?
Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara :3 M
plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan
nyamuk).
PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan
kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam
Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis (kaki gajah) di
tempat-tempat perkembangannya.
3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN
yaitu:Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air
seperti bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat
air minum burung.Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
seperti lubang bak control, lubang pohon, lekukan-lekukan yang
dapat menampung air hujan.Mengubur ataumenyingkirkan barang-
barang bekas yang dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng
bekas, plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas
botol/gelas akua, plastik kresek, dll).Plus Menghindari gigitan
nyamuk, yaitu:Menggunakan kelambu ketika tidur.Memakai obat
yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk ;
bakar, semprot, oles/usap ke kulit, dll.Menghindari kebiasaan
menggantung pakaian didalam kamar.Mengupayakan pencahayaan
30
dan ventilasi yang memadai. Memperbaiki saluran talang air yang
rusak. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat-
tempat yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit
air.Memilihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,
misalnya ikan cupang, ikan nila, dll.Menanam tumbuhan pengusir
nyamuk misalnya, Zodia,Lavender,Rosemerry, dll.
5. Apa manfaat Rumah Bebas Jentik?
Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.
Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar
seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Cikungunya
atau kaki gajah.
Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
8. Makan buah dan sayur setiap hari.
1. Siapa yang diharapkan makan sayur dan buah.
Setiap anggota rumah tangga mengkonsunsi minimal 3 porsi buah
dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
2. Mengapa kita harus makan sayuran dan buah?
Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting,
karena:Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.Mengandung serat yang
tinggi. Serat adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
yang sangat berfungsi untuk memelihara usus. Serata tidak dapat
dicerna oleh pencernaan sehingga serat tidak menghasilkan tenaga
dan dibuang melalui tinja. Serat tidak untuk mengenyangkan tetapi
dapat menunda pengosongan lambung sehingga orang menjadi
tidak cepat lapar.
3. Manfaat mengkonsumsi buah dan sayur ?
Mencegah Diabetes, Melancarkan buang air besar, Menurunkan
berat badan, Membantu proses pembersihan racun (detoksifikasi),
Mencegah kanker, Memperindah kulit, rambut dan kuku,
31
Membantu mengatasi Anemia (kurang darah), Membantu
perkembangan bakteri yang baik dalam usus.
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik bisa berupa :
1. Olah raga
2. Jalan santai
3. Maraton
10. Tidak merokok di dalam rumah.
Karena didalam rokok terdapat zat-zat kimia yang berbahaya bagi
tubuh, seperti Tar dan Nicotin. Sehingga jika terhirup dapat
menimbulakan kanker dan penyakit lainnya.
3. Apa manfaat Rumah Tangga Ber-PHBS?
1. Bagi Rumah Tangga :Setiap anggota keluarga menjadi sehat
dan tidak mudah sakit, Anak tumbuh sehat dan cerdas, Anggota
keluarga giat bekerja, Pengeluaran biaya rumah tangga dapat
ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan
modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
2. Bagi Masyarakat:Masyarakat mampu mengupayakan
lingkungan sehat, Masyarakat mampu mencegah dan
menanggulangi masalah –masalah kesehatan, Masyarakat
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, Masyarakat
mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber
Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu bersalin,
arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.
32
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=11
33
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KELUARGA BERENCANA (KB)
3. TUJUAN
3. Tujuan Umum
Diadakannya penyuluhan berupa Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
diharapkan Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan WUS
mampu memahami dan mengerti tentang KB.
4. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, ibu diharapkan
1. Dapat menjelaskan tentang pengertian KB
2. Dapat menjelaskan tentang tujuan KB
3. Dapat menjelaskan tentang jenis-jenis, cara kerja, efektivitas,
keuntungan, indikasi, kontraindikasi, efek samping, cara dan waktu
pemberian/pemasangan dari masing-masing alat kontrasepsi.
4. Dapat menjelaskan tentang sasaran KB
5. SUB TOPIK
1. Pengertian KB
2. Tujuan KB
34
3. Jenis-jenis, cara kerja, efektivitas, keuntungan, indikasi, kontraindikasi,
efek samping, cara dan waktu pemberian/pemasangan dari masing-
masing alat kontrasepsi.
4. Sasaran KB
6. METODE PENYAMPAIAN
Ceramah tanya jawab
1. MEDIA
Leaflet
2. MATRIKS KEGIATAN
No Jenis kegiatan Waktu Materi
3. EVALUASI
Tn. “A” dan Ny. “M” dapat mengerti mengenai KB serta Ny. “M” dapat
menggunakan KB untuk mengontrol kelahiran dalam keluarganya dan
Tn”A” dapat mengijinkan Ny. “M” menggunakan KB.
35
MATERI
1. Pengertian
kehamilan.
mencegah kehamilan :
muda.
36
d. Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan
a. KoitusInteruptus (SanggamaTerputus)
pada kehamilan.
Pengertian
Cara kerja:
Keuntungan:
o Murah
37
o Bisa digunakan oleh ibu yang mempunyai tekanan darah
tinggi
Kerugian:
cara ini jadi pilihan maka pengetahuan kita tentang masa subur
kondom.
38
perlu di ingat sebenarnya masa subur sangat sulit ditebak dengan
Pengertian
kesuburannya (menstruasi).
Efektifitas
Cara Kerja
o Menyusui Eksklusif
Keuntungan
o Murah
Kerugian
39
o Tidak bias mencegah dari PMS (Penyakit Menular Seksual)
d. Kondom
Pengertian
Efektivitas
Cara Kerja
ovum
Keuntungan
o Mudah digunakan
o Mudah didapat
o Tidak merepotkan
Kerugian
Efek Samping
40
e. IUD (Intrauterine Device) = AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim)
Pengertian
Cara Kerja
Efektifitas
Keuntungan
tinggi
Kerugian
dan control
o Mahal
41
o Tidak bias mencegahdari PMS
EfekSamping
o Amenorhea
o Nyeri
f. Pil KB
Pengertian
Cara Kerja
sel telur
Efektifitas
Keuntungan
42
Kerugian
Efek Samping
o Mual, muntah
o Amenorhea
o Spotting
g. Suntik KB
Pengertian
sekali.
Cara Kerja
sel telur
Efektifitas
Keuntungan
43
Kerugian
o Kegemukan
Efek Samping
o Amenorhea
o Spotting
h. Susuk KB Implant/susuk KB
Pengertian
Anda.
Cara Kerja
o Menekan ovulasi
Efektifitas
Jenis Implan
44
o Indoplant dan Jadena : terdiridari 2 batangdengan lama
kerja 3 tahun.
Keuntungan
Kerugian
Efek Samping
o Amenorhea
o Spotting
o Ekspulsi
i. Sterilisasi
Pengertian
45
Cara kontrasepsi ini bersifat permanent.
balita. Hal ini sekedar berjaga-jaga jika suatu saat Anda masih
dan sasaran tidak langsung, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
(Handayani, 2010).
46
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi.1994. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan
Manuaba, Ida Bagus Gde.2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : ECG
Prawirohardjo, Sarwono.2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP – BP
Saifuddin, 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, YBP - Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta
47