Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMAN KEPERAWATAN JIWA PROFESIONAL


KLINIK DAN RUMAH SAKIT

Disusun Oleh
Kelompok 3:
1. Fajriany Jusuf
2. Nuniarti S. Tahir
3. Mohamad Wahyu Amili
4. Pebriani rl.sappe
5. Ririn Tolohula
6. Raflin H Abdullah
7. Sindi Mooduto

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI KEPERAWATAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta
inayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis masih diberikan kesehatan dan
mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Shalawat bermutiarakan
salam senantiasa tercurahkan pada beliau Nabi Muhammad SAW. Pembimbing
kearah terang benderang dan pembawa suri tauladan bagi umat manusia.
Makalah yang bertemakan

 “Manajemen Keperawatan Jiwa professional klink & Rumah sakit”

disusun berdasarkan referensi yang berkaitan secara langsung dengan


pembahasan. Disamping itu, makalah ini bertujuan untuk memenuhi Tugas mata

kuliah Keperawatan Jiwa 2 yang wajib dipenuhi oleh penyusun


Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang telah turutt ambil bagian dalam menyelesakan makalah ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Suatu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi tercapainya kesempurnaan yang  hakiki.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN.......……………………………….........…….1

A. Latar belakang………………………………………………………
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN………….…………………………………………....
A. Klinik dan rumah sakit……………………..............

a. Area keperawatan kesehatan jiwa di masyarakat………………


b. Upaya kesehatan jiwa di masyarakat…………………………..
c. Aplikasi CMHN………………………………………………..

B. Manajemen rumah sakit…………………………………………..


1. Rumah sakit………………………………………………….
C. Proses manajemen keperawatan………………………………..

BABIII
PENUTUP…………………………………….…………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………..……………..
B. Saran……………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen keperawatan diindonesia dimasa depan perlu mendapatkan prioritas
utama dalam pengembangan keparawatan dimasa depan. Hal ini berkaitan dengan tuntutan
profesi dan tuntutan global bahwa setiap pengembangan dan perubahan memerlukan
pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi
diindonesia.
Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu
metode perlakuan asuhan keperawatan secara profesonal,sehingga diharapkan keduannya dapat
saling menopang. Sebagaimana proses keperawatan, dalam manajemen keperawatan terdiri dari
perkumpulan data, identifikasi masalah,perencanan,pelaksanaan,dan evaluasi hasil. Karena
manajemen keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga daripada seorang
pegawai,maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih rumit dibandingkan dari proses
keperawatan.
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan bagi
organisasi pelayanan kesehatan. Saat ini adanya suatu keinginan untuk merubah sistem
pemberian pelayanan kesehatan ke sistem desentralisasi. Dengan meningkatnya pendidikan
bagi perawat,diharapkan dapat memberikan arah terhadap pelayanan keperawatan berdasarkan
pada issue masyarakat.
Perkembangan dalam berbagai askep keperawatan saling berhubungan, saling
bergantung, saling mempengaruhi dan saling berkepentingan. Oleh karena itu inovasi dalam
pendidikan keperawatan,praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan keprofesian
merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses profesionalisasi.
Manajemen keperawatan harus dapat di aplikasikan dalam tantanan pelayanan nyata, yaitu
dirumah sakit, sehingga perawat perlu memahami konsep dan langkah langkah operasional
dari manajemen keperawatan.

B. Rumusan Masalah
Setelah meninjau latar belakang diatas dapat kita ambil suatu masalah yang dapat kita
angkat sesuai dengan judul makalah ini,yakni ” manajemen keperawatan jiwa professional
klinik dan rumah sakit”

C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui arti dari manajemen keperawatan serta
apa saja bagian dari manajemen keperawatan jiwa professional klinik dan rumah sakit itu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KLINIK DAN RUMAH SAKIT

1. Klinik
Klinik adalah suatu fasilitas kesehatan publik yang di dirikan untuk
memberikan keperawatan kepada pasien luar. Biasanya klinik hanya
mengobati penyakit-penyakit ringan seperti demam dan sebagainya,
sedangkan kasus-kasus yang lebih parah diajukan ke rumah sakit.
Setiap manusia dapat mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin, yang di
tandai dengan adanya optimalisasi prestasi, kreativitas dan produktivitas
dalam dunia kerja. Tidak ada upaya saling menghambat, permusuhan, dan
menghalangi pencapaian kinerja seseorang. Setiap orang dalam kelompok
saling membantu menyelesaikan pekerjaan sesuai kemampuan, kewenangan,
dan keahliannya. Dengan demikian, setiap orang mencapai kepuasan dalam
menampilkan prestasi kerja, sehingga terciptalah kesehatan jiwa di
masyarakat.
Upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat dalam
mewujudkan kesahatan jiwa masyarakat perlu memperhatikan beberapa stesor
di masyarakat yang sangat mempengaruhi kesehatan jiwa masyarakat.
Beberapa stressor di masyarakat antara lain timbulnya harapan yang terlalu
banyak, meningkatnya permintaan kebutuhan, dampak teknologi modern,
urbanisasi, dan kepadatan penduduk.
1. Timbulnya harapan yang banyak. Sebelum merdeka terjadi kebobrokan,
kejelakan, dan kebodohan akibat penjajah. Setelah merdeka ternyata
harapan belum tentu sama kenyataan, serta terdapat kekecewaan dan
kecemasan,
2. Meningkatnya permintaan kebutuhan tuntutan kebutuhan dalam
meningkatkan harga diri, yang meliputi perumahan, perlengkapan isi
rumah, sarana transportasi dan komunikasi, pendidikan, serta gaya hidup.
3. Dampak teknologi modern
a. Arus dari luar muda di akses.
b. Pengaruh budaya.
c. Peralatan rumah tangga jadi modern.
d. Makanan siap disaji, hangat, dingin.
e. Ibu bekerja di luar rumah.
f. Kesiapan terhadap perubahan yang cepat.
g. Kesesuaian perkembangan teknologi dengan kebutuhan saat ini.
4. Urbanisasi
a. Pergeseran dari masyarakat desa ke kota.
b. Keluarga besar (extended family) berubah menjadi keluarga inti
(nuclear family).
c. Agraris berubah menjadi industry.
d. Mobilisasi semakin cepat.
e. Ikatan keluarga menjadi longgar, kontak menurun, komunikasi
menurun.
f. Peran keluarga yang semakin berkurang.
5. Kepadatan penduduk
a. Daya saing semakin ketat.
b. Hukum alam akan terjadi pertengkaran.
Beberapa stressor di masyarakat ini perlu dikenali untuk mempersiapkan
kemampuan adaptasi keluarga dalam menjalani dan memenuhi tuntutan
kehidupan di masyarakat. Selain itu, keluarga mempunyai tugas untuk
menyiapkan anak dalam menghadapi tuntutan kehidupan pada masanya.
Beberapa tugas keluarga antara lain sebagai berikut.
1. Mempersiaapkan anak mengahadapi perubahan yang cepat. Jangan terlalu
terikat pada kebiasaan keluarga (family culture), yang seolah menolak
perubahan, sehingga mendidik anak menurut sudut pandang orang tua semata.
Akibatnya anak hidup pada dunia ‘tidak nyata (unreality)”.
2. Tidak semua perubahan penting dan perlu diikuti. Pertahankan bebrapa norma
dan nilai kelurga yang penting, sehingga keluarga dapat berperan sebagai
stabilisator dalam perubahan yang sangat cepat.
3. Dunia berubah dengan cepat, sehingga setiap orang akan di tuntut menghadapi
perubahan itu. Keluarga harus berperan sebagai tempat mendapatkan
keamanan dan kenyamanan (security), sehingga keluarga merupakan tempat
berlindung (refuge) dan jaminan (insurance) ketika anak merasakan
ketidaknyamanan dilingkungan luar.

4. Waspada terhadap peran keluarga yang makin berkurang. Tunjukan selalu


figure ibu (mother figure) atau figure ayah (father figure), sehingga
diharapkan anak akan mengembangkan perilaku dengan meniru orang tuanya.

a. AREA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT


Ruang lingkup keperawatan kesehatan jiwa masyarakat terdiri atas
berbagai rentang masalah kesehatan jiwa antar kondisi sehat dan sakit, pada
usia anak sampai usia lanjut, perawatan di rumah sakit atau masyarakat, serta
kondisi kesehatan jiwa di rumah ataupun ditempat khusus (industry dan
penjara). Masalah kesehatan jiwa di masyarakat (continuity care) area
keperawatan kesehatan jiwa masyarakat ini mencakup seluruh kasus yang
terjadi pada usia anak, dewasa, usia lanjut, baik pada kasus individu,
kelompok, maupun keluarga.

b. UPAYA KESEHATAN JIWA MASYARAKAT


Upaya kesehatan jiwa masyarakat meliputi seluruh level dan tindakan
keperawatan kesehatan jiwa. Merupakan pelayanan paripurna, mulai dari
pelayanan kesehatan jiwa spesialistik, intergratif, dan pelayanan yang
berfokus masyarakat. Selain itu, memperdayakan seluruh potensi dan sumber
daya di masyarakat sehingga terwujud masyarakat yang mandiri dalam
memelihara kesehatanya. Pelayanan kesehatan jiwa spesialistik dilaksanakan
di rumah sakit jiwa dengan berbagai penerapan model praktek keperawatan
professional (MPKP) yang telah dikembangkan. Pelayanan kesehatan jiwa
integrative merupakan pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan di rumah
sakit umum. Pelayanan ini berbentuk unit perawatan intensif kejiwaan
(psychiatric intensive care unit- PICU) dan konsultan penghubung
keperawatan kesehatn mental (consultant lialison mental health nursing-
CLMHN). Unit psikiatri di rumah sakit umum merupakan sarana pelayanan
keperawatan kesehatan jiwa jangka pendek (short term hospitalization),
sedangkan CLMHE merupakan saran merawat pasien gangguan fisik umum
yang mengalami masalah psikososial. Pelayanan kesehatan jiwa berfokus
pada masyarakat dimulai dari pelayanan tingkat kabupaten/kota, puskesmas,
kelompok khusus sampai keluarga. Pelayanan di kenal dengan keperawatan
jiwa masyarakat (community mental health nursing-CMHN). Pelayanan
keshatan jiwa di CMHN ini dimulai dari level lanjut (advance), menengah
(intermediate), dan dasar (basic). Pemberdayakan seluruh potensi dan sumber
daya masyarakat dalam bentuk perkembangan desa siaga sehat jiwa (DSSJ)
serta melakukan revitalisasi kader dengan membentuk kader kesehatan jiwa
(KKJ) sebagai fasilitator masyarakat dalam mengembangkan kesehatan jiwa
masyarakat. Pada kelompok khusus dapat dibentuk swadaya (self helf group-
SHG) dan usaha kesehatan sekolah tentang kesehatan jiwa (UKSJ)

c. APLIKASI CMHN
Pelayan keperawatan kesehatan jiwa yang komprehensif mencakup tiga
tingkat pencegahan yaitu sebagai berikut. Pencegahan primer
1. Fokus pelayanan keperawatan jiwa pada peningkatan dan pencegahan
terjadinya gangguan jiwa.
2. Tujuan pelayanan adalah mencegah terjadinya gangguan jiwa, serta
mempertahkan
B. Manajament rumah sakit

1. Rumah sakit
Rumah sakit merupakan organisasi yang bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan pelayanan administrasi. Kegiatan pelayanan rumah sakit yang
diberikan kepada masyarakat dan pelayanan administrasi, antara lain kegiatan
promotif, kuratif, preventif, dan rehabilitatif (Shofari, 2002), dimana setiap
rumah sakit selalu berupaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik
kepada pasien.
Untuk mencapai hal tersebut, maka pengambilan keputusan dalam organisasi
rumah sakit memerlukan informasi yang akurat, tepat waktu, dapat dipercaya,
masuk akal dan mudah dimengerti dalam berbagai keperluan pengelolaan
rumah sakit, dalam menghadapi era globalisasi yang akan memasuki semua
bidang termasuk bidang kesehatan, maka rumah sakit perlu mempersiapkan
pelayanan agar mampu bersaing dengan peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit, khususnya pada mutu pelayanan rekam medis
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya sekedar
kegiatan pencatatan akan tetapi mempunyai pengertian sebagai satu sistem
penyelenggaraan suatu instalasi/unit kegiatan. Sedangkan kegiatan
pencatatannya sendiri merupakan salah satu bentuk yang tercantum di dalam
uraian tugas (job discription) pada unit instalansi rekam medis (Depkes RI, 2
2006).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan suatu kegiatan di organisasi. Dimana di dalam
manajemen terssebut mencangkup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap
staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grand dan
Massey)
Prinsip prinsip yang mendasari manajemen keperawatan :
1. Manajemen berlandaskan perencanaan karena melalui funsi perencaan,
pemimpin dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan
masalah yang efektif dan terencana.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktku yang
efektif.
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai
situasi maupun permaslahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manejer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, piker,
yakini dan ingini.
5. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.

C. Proses manajemen keperawatan


1. Henry Gayol
5 fungsi manajemen yaitu :
Planning, organization, command, coordination, dan control
2. Luther Gullick (modifikasi konsep H.fayol)
Aktifitas manajemen yaitu :
Planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, dan
budgeting.
3. Marcuis & Histon
Planning, organizing, staffing, directing, dan controlling

Pendekatan sistem terbuka masing-masing komponen saling berhubungan dan


berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Komponen dari manajemen
keperawatan
1. Input
a. Informasi
b. Personal
c. Peralatan
d. Fasilitas
2. Proses
Kelompok manajemen (dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana)
yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan,
organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
3. Output
a. Askep ( asuhan keperawatan )
b. Pengembangan staf sampai dengan riset
4. Control
a. Budget
b. Prosedur
c. Evaluasi kinerja
d. Akreditasi
5. Feed back mechanism
a. Laporan financial
b. Audit keperawatan
c. Survey kendali mutu
d. Kinerja
BAB 3
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Manajemen keperawatan adalah suatu proses dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui anggota staf keperawatan untuk memebrtikan keperawatan
secara prifisional. Disini manajer keperawatran dituntut untuk
merencanakan, mengorganisir, memimpin dan mengevakuasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
seefektif dan seefisien mungkin bagi individu,keluarga dan masyarakat.
Manajemen keperawatan dapat diartikan sebagai pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui stap keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan,pengobatan dan rasa aman, kepada individu,keluarga dan
masyarakat.
B. SARAN
Demikianlah yang dapat penulis paparkan menegnai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam Makala ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahan, karena terbatasanya pengetahuan dan kurangnya rujukkan
atau referensi yang ada. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
kesempurnaan Makalah ini. Semoga Makalah ini berguna, bagi penulis
khususnya dan juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kelliat,Budi Anna dan Akemat.2009.Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.


Jakarta : EGC.
http://aanborneo.blogspot.com/2013/04/makalah-mpkp-model-praktik-
keperawatan.html

Anda mungkin juga menyukai