Anda di halaman 1dari 31

K O N S E P A S U H A N K E P E R AWATA N

PA D A A N A K D E N G A N K E B U T U H A N
K H U S U S ( R E TA R D A S I M E N TA L )
M ATA K U L I A H K E P E R AWATA N
ANAK
Dosen Pengampu : Rehana, S.Pd.,S.Kep.,M.Kes

1. Kholifatul Khosanah PO.71.20.1.20.088

2. Annisa Rahmafita PO.71.20.1.20.089

3. Mersyanda Oktalia PO.71.20.1.20.090


Anak berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas
merupakan bagian dari anak Indonesia yang perlu
mendapat perhatian dan perlindungan pemerintah,
masyarakat, dan keluarga. Upaya perlindungan bagi anak
dengan disabilitas sama halnya dengan anak lainnya, yaitu
upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak agar mereka
dapat hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal,
serta berpartisipasi sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki. Kebutuhan dasar anak tersebut meliputi asah, asih
dan asuh yang dapat diperoleh melalui upaya di bidang
kesehatan maupun pendidikan dan sosial (Suryani dan
Badi’ah).
Retardasi mental merupakan disabilitas kognitif yang
muncul pada masa kanak- kanak (sebelum usia 18 tahun)
yang ditandai dengan fungsi intelektual di bawah normal
(IQ sekitar 2 standar deviasi yang dibawah normal, dalam
rentang 65 sampai 75 atau kurang) disertai keterbatasan
lain pada sedikitnya dua area fungsi adaptif: berbicara dan
bahasa, keterampilan merawat diri, kerumahtanggaan,
keterampilan sosial, penggunaan sumber- sumber
komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan,
akademik fungsional, bersantai dan bekerja (Betz dan
Sowden, 2009).
Penyebab Retardasi Mental
a.Trauma ( sebelum dan sesudah lahir )
1)Perdarahan intrakranial sebelum atau sesudah lahir
2)Cedera hipoksia (kekurangan oksigen), sebelum, selama atau
sesudah lahir
3)Cedera kepala yang berat
b.Infeksi ( bawaan dan sesudah lahir )
1)Rubella kongenitalis
2)Meningitis
3)Infeksi sitomegalovirus bawaan
4)Ensefalitis
5)Toksoplasmosis kongenitalis
6)Listeriosis
7)Infeksi HIV
c.Kelainan kromosom
1)Kesalahan pada jumlah kromosom (Sindrom Down)
2)Defek pada kromosom (sindroma X yang rapuh, sindrom Angelman, sindrom
Prader-Willi)
3)Translokasi kromosom dan sindrom cri du chat
d.Kelainan genetic dan kelainan metabolic yang diturunkan
1)Galaktosemia
2)Penyakit Tay-Sachs
3)Fenilketonuria
4)Sindroma Hunter
5)Sindroma Hurler
6)Sindroma Sanfilippo
7)Leukodistrofi metakromatik
8)Adrenoleukodistrofi
9)Sindroma Lesch-Nyhan
10)Sindroma Rett
11)Sklerosis tuberosa
e.Metabolik
1)Sindroma Reye
2)Dehidrasi hipernatremik
3)Hipotiroid Kongenital
4)Hipoglikemia (diabetes mellitus yang tidak terkontrol dengan baik)
f.Keracunan
1)Pemakaian Alkohol, kokain, amfetamin dan obat lainnya pada ibu hamil
2)Keracunan metilmerkuri
3)Keracunan timah hitam
g.Gizi
1)Kwashiokor
2)Marasmus
3)Malnutrisi
h.Lingkungan
1)Kemiskinan
2)Status ekonomi rendah
3)Sindroma deprivasi
(Utaminingsih, 2015)
Penyebab retardasi mental dapat digolongkan menjadi
penyebab pranatal, perinatal, dan pascanatal. Penyebab
prenatal termasuk kelainan kromosom (trisomi 21 [sindrom
down], sindrom Fragile-X), gangguan sindrom (distrofi otot
Duchenne, neurofibromatosis [tipe-1] , dan gangguan
metabolisme bawaan (fenilketonuria). Penyebab perinatal dapat
berhubungan dengan masalah intrauterus seperti abrupsio
plasenta, diabetes maternal, dan kelahiran prematur serta
masalah neonatal termasuk meningitis dan perdarahan
intrakranial. Penyebab pascanatal mencakup kondisi- kondisi
yang terjadi karena cedera kepala, infeksi, dan gangguan
degeneratif dan demielinisasi.
Komplikasi
a.Paralisis serebral
b.Gangguan kejang
c.Masalah- masalah perilaku/psikiatrik
d.Defisit komunikasi
e.Konstipasi (akibat penurunan motilitas usus akibat obat- obatan
antikonvulsi, kurang mengosumsi makanan berserat dan cairan)
f.Kelainan kongenital yang berkaitan seperti malformasi esophagus,
obstruksi usus halus dan defek jantung
g.Disfungsi tiroid
h.Gangguan sensoris
i.Masalah- msalah ortopedik, seperti deformitas kaki, scoliosis
j.Kesulitan makan
(Betz dan Sowden, 2009).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan anak dengan masalah tumbuh kembang
dapat menggunakan indikator berikut :
a.Ditemukan adanya ketidakmampuan atau kesulitan melakukan tugas
perkembangan sesuai dengan kelompok usia dalam tahap pencapaian
tumbuh kembang.
b.Adanya perubahan pertumbuhan fisik (berat/ tinggi badan) yang
tidak sesuai dengan standar pencapaian tumbuh kembang.
c.Adanya perubahan perkembangan saraf yang tidak sesuai dengan
tahapan perkembangan, seperti gangguan motorik, bahasa, dan
adaptasi sosial.
d.Adanya perubahan perkembangan perilaku, seperti hiperaktif,
gangguan belajar dan lain lain.
Adanya ketidakmauan atau ketidakmampuan melakukan perawatan
diri atau kontrol diri dalam beraktivitas sesuai dengan usianya.
Pengkajian Anak
a.Identitas
Nama : Identitas
Umur : Umur untuk mengetahui dasar perkembangan anak.
b.Jenis Kelamin
c.Anak Ke-
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial
ekonomi cukup, akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih
sayang yang diterima. Belum ditambah lagi bila jarak kelahiran antara
anak yang satu dengan anak yang lain teralu dekat
d.Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak- anak sedini
mungkin, karena dengan memahami agama akan menuntun umatnya
untuk berbuat kebaikan dan kebajikan.
e.Penanggung Jawab
1)Nama orang tua sebagai penanggung jawab.
2)Pendidikan Ayah/Ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang
anak karena dengan pendidikan yang lebih baik, maka orangtua dapat
menerima informasi tentang kesehatan anaknya
3)Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai, dapat menunjang tumbuh kembang
anak karena orangtua dapat menyediakan segala kebutuhan anak.
4)Alamat
Adanya alamat tempat tinggal akan memudahkan jika sewaktu-waktu
dibutuhkan untuk berbagai kepentingan. Maka dari itu, orang tua
sebaiknya mulai mengenalkan alamat tempat tingal mereka kepada anak
f.Riwayat Kesehatan Anak Masa Lalu
Riwayat kesehatan anak masa lalu, berhubungan erat dengan
riwayat kesehatan ibu pada masa sebelum terjadinya
kehamilan maupun saat hamil. Dikarenakan, gizi ibu hamil
sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil
g.Riwayat Parental (Riwayat Kesehatan Ibu)
Riwayat Kesehatan Ibu berhubungan erat dengan terpenuhi
atau tidaknya gizi ibu hamil sebelum terjadinya kehamilan
maupun sedang hamil. Menghambat pertumbuhan otak janin,
anemia pada bayi baru lahir, BBLR mudah terkena infeksi,
abortus, dan lain-lain.
h.Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem
yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,
ke suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan
mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa
antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan,
merupakan masa awal dalam proses tumbuh kembang anak,
khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan
akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang
permanen.
i.Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat
menularkan pada bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang
j.Riwayat Tumbuh Kembang
Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi
berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk
menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik,
mental, dan sosial, juga menegakkan diagnosis dini setiap
kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan
yang efektif serta mencegah dan mencari penyebabnya
k.Riwayat Imunisasi
Dengan pemberian imunisasi diharapkan anak terhindar dari
penyakitpenyakit tertentu yang bisa menyebabkan kecacatan
dan kematian. Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah
mendapat imunisasi lengkap.
l.Pola Kebiasaan Sehari-Hari
1)Nutrisi / Gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi
kuantitas maupun kualitasnya seperti: protein, lemak,
karbohidrat dan mineral serta vitamin
2)Eliminasi BAB / BAK
Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari.
Usia 2,5-3 tahun berhenti mengompol pada malam hari. Anak
perempuan lebih dulu berhenti mengompol , dicari
penyebabnya. Toilet training (latihan defekasi perlu dimulai,
supaya evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur,
sehingga mempermudah kelancaran pemberian makanan)
3)Istirahat dan Tidur
Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahatnya. Karena
kegiatan fisiknya mulai meningkat, seperti bermain. Namun, kebutuhan
tidur anak sebaiknya tetap dipenuhi antara 2 hingga 3 jam tidur siang dan
7 hingga 8 jam pada saat malam hari
4)Olahraga dan rekreasi
Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi dan mulai
perkembangan otot-otot
5)Personal Hyiegene
Personal Hygiene menyangkut cara anak membersihkan diri. Upaya ini
dapat dilakukan anak dengan mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu,
potong kuku 1 kali seminggu, membersihkan mulut dan gigi
6)Tanda-Tanda Vital
Tanda vital meliputi suhu, tekanan darah, nadi, dan respirasi
Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses
keperawatan yang dimulai setelah perawat menyusun
rencana keperawatan. Tindakan dilakukan sesuai
dengan yang telah direncanakan, mencakup kegiatan
mandiri dan kolaborasi. Dengan rencana keperawatan
yang dibuat berdasarkan diagnosis yang tepat,
intervensi diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil
yang diinginkan untuk mendukung dan meningkatkan
status kesehatan klien (Padila, 2012).
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan proses kontinu yang terjadi saat
anda melakukan kontak dengan anak. Setelah
melaksanakan intervensi, kumpulkan data subjektif dan
objektif dari klien, keluarga. Selain itu juga meninjau
ulang pengetahuan tentang status terbaru dari kondisi,
terapi, sumber daya, pemulihan, dan hasil yang
diharapkan. Jika hasil telah terpenuhi, berarti tujuan
untuk klien juga telah terpenuhi. Bandingkan perilaku dan
respon klien sebelum dan setelah dilakukan asuhan
keperawatan (Perry dan Potter, 2009)
A. PEMERIKSAAN FISIK
1.Kepala: Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris)
2.Rambut: Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat
berubah
3.Mata: mikroftalmia, juling, nistagmus, dll
4. Hidung : punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas, dll
5.Mulut: bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/melengkung tinggi
6.Telinga: keduanya letak rendah; dll
7.Muka: panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia
8.Leher: pendek, tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna
9.Tangan: jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan lebar
10.Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll
11.Genitalia: mikropenis, testis tidak turun, dll
12.Kaki: jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil meruncing
diujungnya, lebar, besar, gemuk
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan proses berfikir
berhubungan dengan adanya
perubahan fisiologis pada anak.

2. Kerusakan mobilitas fisik


berhubungan dengan penurunan
kekuatan/tahanan.
D. PERENCANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan.
Tahap evaluasi dalam proses keperawatan menyangkut
pengumpulan data subjektif dan data objektif yang akan
menunjukkan apakah tujuan asuhan keperawatan sudah
tercapai sepenuhnya, sebagian atau belum tercapai.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan
balik rencana keperawatan, menilai, meningkatkan mutu
asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan
keperawatan yang diberikan serta hasilnya dengan
standar yang telah di tetapkan lebih dulu.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA :)

Anda mungkin juga menyukai