DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 14
TINGKAT : 2B
Dosen Pengampu :
Rehana, S.Pd.,S.Kep.,M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
Kelompok tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
Untuk itu, kelompok mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, agar nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesarbesarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dari anak Indonesia yang perlu mendapat perhatian dan perlindungan pemerintah,
masyarakat, dan keluarga. Upaya perlindungan bagi anak dengan disabilitas sama
halnya dengan anak lainnya, yaitu upaya pemenuhan kebutuhan dasar anak agar
mereka dapat hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal, serta berpartisipasi
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan dasar anak tersebut meliputi
asah, asih dan asuh yang dapat diperoleh melalui upaya di bidang kesehatan
dialami anak, sangat membutuhkan peran dari orang tua, keluarga, guru sekolah
khusus yang sering terjadi antara lain tunarungu, tunagrahita (Retardasi mental),
maupun sosial. Retardasi mental merupakan disabilitas kognitif yang muncul pada
masa kanak- kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi
intelektual di bawah normal (IQ sekitar 2 standar deviasi yang dibawah normal,
pada sedikitnya dua area fungsi adaptif: berbicara dan bahasa, keterampilan
4
komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional,
disebabkan oleh kelainan genetik dan 5% dari kasus diwarisi dari orang tua.
gerak dan fisik yang kurang sehat kesulitan dalam komunikasi kemampuan
mental terhadap reaksi orang tua dalam penelitian Na’imah, dkk (2017) adalah
keadaan anaknya. Orang tua merasa khawatir tentang masa depan anak dan stigma
yang melekat pada anak. Berbagai masalah yang dialami orang tua yang memiliki
5
berlebihan pada anaknya sehingga anak mendapatkan kesempatan yang terbatas
Semakin bertambahnya umur anak retardasi mental maka para orangtua harus
(Mutaqqin, 2008).
dimaksud dengan “keluarga pengganti” adalah orang tua asuh, orang tua angkat,
wali, dan/ atau lembaga yang menjalankan peran dan tanggung jawab untuk
memberikan perawatan dan pengasuhan pada anak. Salah satunya terdapat peran
dan sangat individual. Semua anak yang mengalami retardasi mental juga
6
Perawat memberi intervensi berdasarkan rencana asuhan keperawatan
dkk (2015) adalah dengan terapi bermain, terapi ini dilakukan dengan cara
keperawatan yang dilakukan pada anak dengan retardasi mental yaitu terapi
Wulandari (2016) pada keluarga yang memiliki anak dengan retardasi mental
7
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Manfaat
1. Manfaat Aplikatif
retardasi mental.
retardasi mental.
mental.
selanjutnya.
8
BAB II
PEMBAHASAN
masa kanak- kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi
9
mongol) (Hull dan Johnston, 2008), tunagrahita (Iswari dan Nurhastati,
seBagai berikut :
tahun.
tidak diketahui, hanya saja 25% kasus yang memiliki penyebab spesifik.
10
a. Trauma ( sebelum dan sesudah lahir )
sesudah lahir
1) Rubella kongenitalis
2) Meningitis
4) Ensefalitis
5) Toksoplasmosis kongenitalis
6) Listeriosis
7) Infeksi HIV
c. Kelainan kromosom
1) Galaktosemia
2) Penyakit Tay-Sachs
3) Fenilketonuria
4) Sindroma Hunter
11
5) Sindroma Hurler
6) Sindroma Sanfilippo
7) Leukodistrofi metakromatik
8) Adrenoleukodistrofi
9) Sindroma Lesch-Nyhan
e. Metabolik
1) Sindroma Reye
2) Dehidrasi hipernatremik
3) Hipotiroid Kongenital
baik)
f. Keracunan
ibu hamil
2) Keracunan metilmerkuri
g. Gizi
1) Kwashiokor
2) Marasmus
3) Malnutrisi
12
h. Lingkungan
1) Kemiskinan
3) Sindroma deprivasi
(Utaminingsih, 2015)
sampai 70.
sampai 70.
sampai 35-40
20 atau 25
13
Jika terdapat kecurigaan kuat adanya retardasi mental.
( Solek, 2010 )
disebut aborsi
mutasi
deformitas
berikut ini :
kelopak mata atas lebih dalam, lidah tebal dan menonjol keluar
14
kelaminnya tidak sempurna, buah dada membesar
berwarna kuning.
berlainan
bayi yang lahir belum cukup umur, dan keracunan Contoh anak yang
antara lain:
15
dan menulis namun lancar untuk berbicara.
sehari-hari.
1) Faktor hereditas
tekanan mental
d) Ibu merokok
lain- lain.
16
2) Fungsi , pada anak kelompok ini, menunjukkan kelainan/ ciri- ciri
a) Menyendiri
b) Agresif
c) Nakal
d) Hiperkinetik
e) Autisme
17
untuk keamanan dan kesejahteraan.
4. Gejala Klinis
1) Katarak
- Sindrom Cockayne
- Sindrom Lowe
- Galactosemia
- Sindrom Down
- Kretin
- Rubela prenatal
- Mukolipidosis
- Penyakit Tay-sachs
3) Korioretinitis
- Lues Kongenital
- Rubela prenatal
18
4) Kornea keruh
- Lues kongenital
- Sindrom hunter
- Sindrom hurler
- Sindrom Lowe
b. Kejang
- Hiperlisinemia
- Phenyl ketonuria
- Arginosuccinic asiduria
- Hiperammonemia I dan II
- Laktik Asidosis
c. Kelainan Kulit
Bintik café-au-lait
- Ataksia-telengiektasia
- Sindrom bloom
- Neurofibromatosis
- Tuberous selerosis
19
d. Kelainan Rambut
1) Rambut rontok
ensefalopati
- Ataksia telangiectasia
3) Rambut halus
- Hipotiroid
- Malnutrisi
e. Kepala
1) Mikrosefali
2) Makrosefali
- Hidrosefalus
- Mucopolisakaridase
- Efusi subdural
f. Perawatan pendek
- Kretin
- Sindrom prader-wili
g. Distonia
20
a. Retadrdasi mental ringan
21
berespon terhadap pelatihan mengenai perawatan dasar
makan sendiri
organ mayor
22
gangguan penglihatan atau pendengaran
menggambar
5. Pemeriksaan Penunjang
retardasi mental :
a. Kromosomal kariotipe
4) Genitalia abnormal
Imaging (MRI)
23
1) Pembesaran kepala yang progresif
2) Tuberous sclerosis
4) Kejang lokal
2) Neonatal hepatosplenomegali
4) Chorioretinitis
5) Mikroptalmia
6) Kalsifikasi intracranial
7) Mikrosefali
1) Choreoatetosis
2) Gout
3) Sering mengamuk
1) Asidosis metabolic
2) Kejang mioklonik
4) Ataksia
5) Degenerasi retina
24
6) Ophtalmoplegia
1) Hepatomegali
2) Tuli
4) Degenerasi retina
5) Ophtalmoplegia
1) Acrodermatitis
2) Anemia
2) Sirosis
2) Gagal tumbuh
25
5) Mikrosefali
l. Plasma ammonia
2) Atrofi N. Optikus
3) Degenerasi retina
5) Mioklonus
6) Hepatosplenomegali
8) Kejang
n. Urin mukopolisakarida
1) Kiposis
4) Hepatosplenomegali
5) Kornea keruh
6) Gangguan pendengaran
26
1) Katarak
2) Hepatomegali
3) Kejang
p. Urin ketoacid
1) Kejang
1) Muntah-muntah
6. Patofisiologi
kondisi- kondisi yang terjadi karena cedera kepala, infeksi, dan gangguan
27
sindrom alkohol janin terjadi pada sepertiga dari kasus retardasi mental.
mental yang lebih berat. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini
28
7. WOC
29
8. Dampak Retardasi Mental pada Keluarga
mental adalah orang tua dan keluarga anak tersebut. Individu dengan
lama dari pada orang lain pada umumnya. Biasanya penderita retardasi
umur anak retardasi mental maka para orang tua harus mengadakan
(Mutaqqin, 2008).
30
9. Komplikasi
a. Paralisis serebral
b. Gangguan kejang
d. Defisit komunikasi
g. Disfungsi tiroid
h. Gangguan sensoris
j. Kesulitan makan
10. Penatalaksanaan
(Soetjiningsih, 2012)
a. Pengobatan
31
semaksimal mungkin Sedini mungkin diberikan pendidikan dan
(Utaminingsih, 2015).
[Ritalin])
[Tegretol])
b. Terapi bermain
32
diperpanjang sampai beberapa tahun. Orang tua harus menggunakan
keterampilan berpakaian.
33
mengalami gangguan kognitif dan fisik berat, tombol elektronik dapt
10. Pencegahan
pada anak-anak).
dektrukstif.
34
Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan
frustrasi oleh karena mempunyai anak dengan Retardasi mental .Orang tua
sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi
penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membuat
anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran zat
mental masih terbatas, anak atau individu yang mengalami kondisi ini
mereka. Salah satunya adalah SLB C yang dikhususkan untuk anak dengan
35
Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah
sosial.
kedudukan sosial.
4. Latihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik
36
2.2 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
tumbuh kembang.
adaptasi sosial.
37
dan bahasa, perhatian, dan kesukaan anak.
dan berat badan yang diidentifikasi pada grafik pertumbuhan) dan evaluasi
infeksi saat ini, status masalah- msalah kongenital saat ini, fungsi tiroid,
nutrisi dan makan, dan masalah ortopedik. Pengkajian fisik juga meliputi
sindrom down.
Pengkajian Anak
a. Identitas
Nama : Identitas
b. Jenis Kelamin
c. Anak Ke-
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial ekonomi
diterima. Belum ditambah lagi bila jarak kelahiran antara anak yang satu
d. Agama
2) Pendidikan Ayah/Ibu
3) Pendapatan Keluarga
anak.
4) Alamat
anak
sedang hamil
Menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, BBLR
39
mudah terkena infeksi, abortus, dan lain-lain.
h. Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem yang
homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu
Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat menularkan
pada bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil
mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial, juga
penyebabnya
k. Riwayat Imunisasi
40
kematian. Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah mendapat
imunisasi lengkap.
1) Nutrisi / Gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas
serta vitamin
Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. Usia
pemberian makanan)
perkembangan otot-otot
5) Personal Hyiegene
gigi
6) Tanda-Tanda Vital
Pemeriksaan Fisik
lebar/melengkung tinggi
9. Tangan: jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari
12. Kaki: jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang
42
kecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk
Pemeriksaan Diagnostik
- Radiologi
- Pemeriksaan EEG
- Pemeriksaan CT scan
- Thoraks AP/AP
infeksi penyerta.
43
Analisa Data
1 Ds :
Ketidakmampuan untuk
Do :
2 Ds :
2. Diagnosa Keperawatan
44
kekuatan/tahanan.
ketidakmampuan fisik
3. Intervensi Keperawatan
keperawatan
45
1 Perubahan Agar proses Mempertahankan Mandiri
-meninggalkan anak.
atau kepanikan.
trauma
46
2 Perubahan Keluarga 1.Keluarga 1. Berikan informasi 1. Agar keluarga
retaldasi
keluarga di
kemudian hari.
47
3. Gangguan Agar Mempertahankan 1. Bina hubungan 1. Diharapkan
3. Bantu klien
memutuskan
bagaimana masalah
dipecahkan
4. Bantu klien
beradaptasi
dengan adanya
perubahan
peran
5. Jadwalkan
kunjungan
terkait dengan
perkembangan situasi
dan
48
6. Jadwalkan
peninjauan
kembali untuk
mengevaluasi
keberhasilan
atau kebutuhan
penguatan
7. Libatkan keluarga
maupun
klien
jika memungkinkan
4. Implementasi Keperawatan
49
5. Evaluasi Keperawatan
subjektif dan data objektif yang akan menunjukkan apakah tujuan asuhan
dengan standar yang telah di tetapkan lebih dulu. Pada tahap evaluasi
yang perawat lakukan pada anak tersebut adalah melihat apakah masalah
kumpulkan data subjektif dan objektif dari klien, keluarga. Selain itu juga
sumber daya, pemulihan, dan hasil yang diharapkan. Jika hasil telah
50
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
masa kanak- kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi
51
3.2 Saran
Perlu dikaji lebih dalam lagi tentang Retardasi mental pada anak
agar mendapat informasi yang lebih akurat. Dan Diharapkan para pembaca
kehidupan sehari-hari.
52
DAFTAR PUSTAKA
EGC
Bernstein, Daniel & Shelov, Steven. 2017. Ilmu Kesehatan Anak untuk
Jakarta: EGC
Salemba Medika.
Hull, David & Johnston, D. I. 2008. Dasar- Dasar Pediatri Edisi 3. Jakarta: EGC
Iswari, Mega & Nurhastuti. 2010. Anatomi Fisiologi dan Neorologi Dasar (Dasar-
dasar Ilmu Faal dan Saraf untuk PLS). Padang: UNP Press
juni 2018.
http://scholar.google.com.pe/citations?user=GEdLYt4AAAAJ&hl=es
53
Moohead, Sue, dkk. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) 5th edition.
http://repositori.uinalauddin.ac.id/3172/1/mulianan.pdf&sa=U&ved
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Na’imah Tri, Nur’aeni & Septiningsih, Dyah Siti. (2017). Jurnal psikologi undip.
Orientasi happiness pada orang tua yang memiliki anak tunagrahita ringan.
bookmark&q=Jurnal+dampak+retardasi+mental+2017&oq=jurnal+dampa
k+retardasi+m ental+2017&aqs=mobile-gws-lite
Cipta
54