Oleh:
(16.10.028)
2017-2018
1
Kata Pengantar
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyeleseikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini membahas tentang Trend dan Issue dalam Pelayanan Manajemen
Keperawatan Di Rumah Sakit. Penulis berharap makalah ini dapat membantu
untuk memahami bagaimana trend dan issue yang berkembang saat ini
khususnya dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
terkait dengan berkembangnya teknologi di bidang informasi dan komunikasi
saat ini.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui trend dan issue yang berkembang dalam manajemen
pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.
1.2.2 Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu menganalisa perkembangan trend dan
issue dalam manajemen pelayanan keperawatan di Rumah Sakit, sehingga
mampu memberikan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien.
1.3 Manfaat
Dalam penulisan makalah ini diharapkan bisa menjadi sumbangan pemikiran
kepada pihak mahasiswa dalam mengembangkan manajemen keperawatan
yang efektif terkait dengan perkembangan masyarakat pada dewasa ini.
5
BAB II
Tinjauan Teori
6
memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat
memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan
intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki
wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat
menyebabkan masih rendahnya peran perawat professional, diantaranya :
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun
1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di
negara barat pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan (standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi). Menyadari peran profesi keperawatan yang masih
rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak negatif terhadap mutu
pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk
semua pada tahun 2020 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam
pengembangan perawatan professional, pengembangan teknologi
keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan
berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional
dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata
dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana
penunjang pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi,
lisensi dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan
model praktik keperawatan professional dalam memberikan asuhan
keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan
konsumen/klien.
7
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan.
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat
dan dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan
individu menjadi kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya
menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna
menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu
menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan
harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat. Komitmen
perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik
secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya pelayanan
keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi praktik
keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan
memperhatikan kode etik keperawatan. Pelayanan professional terhadap
masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab
etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficience: Selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan
keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien.
b. Fair : Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social
budaya, keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memprlakukan klien
sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang
dimiliki.
8
c. Fidelity : Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin
membantu), selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang
memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual
klien.
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan
tindakan secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian
kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap
fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian mengambil resiko
dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya
sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap
sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan
untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab
anggota profesi. Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap
setiap tindakan yang dilakukannya terhadap klien.
2.2 Definisi Issue
Issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter,
sosial, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis. Dengan kata lain, Issue adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya.
2.3 Defini Manajemen Pelayanan Keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep manajemen secara umum didalamnya seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi
(Bumulo, Muhammad, Hendro Bijuni, Jeavery Bawotong 2017).
Manajemen pelayanan keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber – sumber yang
ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
9
2.4 Definisi Rumah Sakit
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit, yang dimaksud rumah sakit umum adalah rumah sakit
yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Rumah sakit ini memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.
Rumah sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Di Indonesia, rumah sakit
merupakan rujukan pelayanan kesehatan untuk pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas), terutama upaya penyembuhan dan pemulihan, sebab rumah sakit
mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
penyembuhan dan pemulihan bagi penderita, yang berarti bahwa pelayanan
rumah sakit untuk penderita rawat jalan dan rawat inap hanya bersifat
spesialistik atau subspesialistik, sedang pelayanan yang bersifat non
spesialistik atau pelayanan dasar harus dilakukan di Puskesmas. Hal tersebut
diperjelas dalam keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
983/Menkes/SK/XI/1992, tentang pedoman organisasi Rumah Sakit Umum
yang menyebutkan bahwa tugas rumah sakit mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
Sekarang ini rumah sakit adalah suatu lembaga komunitas yang merupakan
instrumen masyarakat yang merupakan titik fokus untuk mengkoordinasi dan
10
menghantarkan pelayanan pasien pada komunitasnya. Atas dasar tersebut
maka rumah sakit dapat dipandang sebagai suatu struktur terorganisasi yang
menggabungkan bersama-sama semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostik
dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas fisik ke dalam suatu sistem
terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
11
Rumah Sakit Pemerintah (Government Hospital), yaitu :
a) Rumah sakit yang langsung dikelola oleh Departemen Kesehatan.
Contoh: RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang.
b) Rumah sakit pemerintah daerah.
Contoh : RSUD Dr. Soetomo
c) Rumah sakit militer.
Contoh : RS AU Muhamad Munir Pakis Malang.
d) Rumah sakit BUMN.
Contoh : RS Pusat Pertamina.
12
6. 400-499 tempat tidur.
7. 500 tempat tidur atau lebih.
13
b. Rumah sakit perawatan jangka panjang, adalah rumah sakit yang
merawat pasien dalam waktu rata-rata 30 hari atau lebih.
14
adalah ISO. ISO adalah suatu standar sistem manajemen mutu yang di
keluarkan oleh organisasi internasional bernama The Internastional
Organization For Standarization. Adapun macam-macam ISO adalah :
1. ISO 9000 : 2000
Berisi dasar dan fundamental dan pembendarahan kata.
2. ISO 9001 : 2000
Berisi persyaratan sistem manajemen mutu yang dapat diterapkan
dalam organisasi atau untuk sertifikasi dan kontraktual.
3. ISO 9004 : 2000
Berisi pedoman untuk peningkatan berkesinambungan.
15
8. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta
Mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.806b/Menkes/SK/XII/1987 tentang klasifikasi RSU swasta sebagai
berikut :
1. Klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan rumah sakit
berdasarkan pembedaan bertingkat dan kemampuan pelayanannya.
2. RSU Swasta adalah RSU yang diselenggarakan oleh pihak swasta.
3. Klasifikasi RSU swasta, adalah
a. RSU swasta pratama, yang memberikan pelayanan medik
bersifat umum.
b. RSU swasta madya, yang memberikan pelayanan medik
bersifat umum dan spesialistik dalam empat cabang.
c. RSU swasta utama, yang memberikan pelayanan medik bersifat
umum, spesialistik, dan subspesialistik (Anonim, 1987).
16
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu contoh isue keperawatan yang terkait dengan penggunaan teknologi
informatika adalah penggunaan sarana berikut:
3.1 Telenursing
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dari perawat ke pasien , atau dari perawat ke perawat
lain dari jarak jauh. Telenursing menunjukkan penggunaan teknologi
komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing
menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim
suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai
komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optik antara
manusia dan atau komputer. Telenursing diartikan sebagai pemakaian
telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-
jauh. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth (Maulana
Irfan 2011).
3.1.1 Ada beberapa keuntungan telenursing yaitu :
a) Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat
mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek,ruang
gawat darurat, rumah sakit dan nursing home).
b) Dengan sumber daya yang minimal dapat meningkatkan cakupan dan
jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis.
c) Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal
di rumah sakit.
d) Pasien dewasa dengan kondisi penyakit kronis memerlukan pengkajian
dan monitoring yang sering sehingga membutuhkan biaya yang banyak.
Telenursing dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi.
17
e) Berhasil dalam menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan
meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan
sumber.
18
pahami bahwa cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan
pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan
administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik),
dengan menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video
interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter,
pasien dan pihak-pihak lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya
telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua dokter membicarakan
masalah pasien lewat telepon.
19
b) Aplikasi Regional
Mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas pada
wilayah tertentu dalam satu negara.
c) Aplikasi Nasional
Mencakup seluruh bidang layanan kesehatan di seluruh wilayah
suatu Negara.
3.3 Telehealth
Definisi e-Health adalah memanfaatkan internet untuk transmisi informasi
kesehatan. Telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan
telekomunikasi untuk pertukaran informasi kesehatan. Jadi Telehealth adalah
hasil dari pertukaran tersebut. Berdasarkan definisi tersebut, telehealth
mencakup pula pengertian terpisahnya jarak dan/atau waktu antara pesien dan
dokter yang mendiagnosis atau mengobati.
Teknologi telehealth umumnya dimanfaatkan untuk beberapa kepentingan,
antara lain:
1. Mengirim pelayan kesehatan ke pasien yang berjarak jauh.
2. Mendidik provider, admisnistrator, pasien, dan keluarganya.
3. Untuk mengakumulasi data atau memonitor insidensi penyakit sebagai
bagian dari kesehatan masyarakat, epidemiologik, atau biodefense
network.
20
tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan perawatan bagi pasien
(Skiba, 1998) Telenursing menggunakan tehnologi komunikasi dalam
keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada klien. Teknologi
berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau
dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan
transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer.
Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik, rumah dan mobile
center. Aplikasi telehealth berupa telepon triage dan home care adalah yang paling
banyak dikembangkan secara luas untuk saat ini.
21
Daftar Pustaka
22