D32B KEPERAWATAN
Pengertian keperawatan menurut Henderson adalah suatu fungsi yang unik dari
Keperawatan untuk menolong klien yang sakit atau sehat dalam memberikan pelayanan
kesehatan dengan meningkatkan kemampuan, kekuatan, pengetahuan dan kemandirian pasien
secara rasional, sehingga pasien dapat sembuh atau meninggal dengan tenang. Definisi ini
merupakan awal terpisahnya ilmu keperawatan dan medis.
Henderson berpendapat bahwa peranan perawat membantu individu sehat sakit dengan suatu
cara penambah atau pelengkap (supplementary atau emplementary). Perawat sebagai partner
penolong pasien dan kalau perlu sebagai pengganti pasien. Fokus perawat adalah menolong
pasien dan keluarga untuk memperoleh kebebasan dalam makan, bernafas normal. Tempat
memenuhi kebutuhan dasar seperti bergerak dengan mempertahankan, eliminasi sampah
tubuh, tidur dan istirahat, pakaian dan mendidik lingkungan.
Dalam tulisannya dia memberikan keutamaan individual,dia melihat individu sebagai
relasi untuk perawat tapi sedikit membahas dampak dari komunitas individu dan keluarga.
Dia juga mendukung tugas dari agency swasta dan public dalam menjaga kesehatan
masyarakat. Dia percaya bahwa masyarakat menginginkan dan mengharapkan pelayanan
perawat untuk orang-orang tidak dapat melakukan aktifitasnya secara mandiri. Dia
mengharapkan masyarakat untuk berkintribusi dalam pendidikan keperawatan.“Model
perawat yang dijelaskan oleh Virginia handerson adalah model konsep aktifitas sehari-hari
dengan mengambarkan gambaran fungsi utama perawat yaitu menolong orang yang
sakit/sehat dalam usaha menjaga kesehatan atau menghadapi kematian dengan
tenang.”
Teori Henderson berfokus pada individu berdasarkan pandangan, yaitu jasmani(body)
dan rohani (mind) yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Henderson manusia itu unik dan
tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan individu manusia tercermin dalam komponen
asuhan Keperawatan dasar
1. bernafas dengan normal,
2. kebutuhan nutrisi,
3. kebutuhan eliminasi,
4. gerak dan keseimbangan tubuh,
5. istirahat tidur,
6. berpakain,
7. mempertahankan sirkulasi,
8. personal hygiene,
9. rasa aman dan nyaman,
10. berkomunikasi,
11. kebutuhan spiritual,
12. kebutuhan bekerja,
13. kebutuhan bermain dan rekreasi
Leukimia atau biasa disebut kanker darah menyerang sel-sel darah putih.sel darah
putih sendiri berfungsi melindungi tubuh terhadap benda asing atau penyakit. Sel darah putih
ini dihasilkan oleh sumsum tulang belakang. Pada kondisi normal,sel-sel darah putih akan
berkembang secara teratur di saat tubuh membutuhkannya buntuk memberantas infeksi yang
muncul. Sumsum tulang belakang yang menghasilkan sel darah putih tidak normal tidak akan
berfungsi dengan baik dan berlebihan. Jumlah yang lebih ini mengakibakan penumpukan
dalam sumsum tulang belakang sehingga sel-sel darah yang sehat akan berkurang.Selain
menumpuk,sel abnormal tersebut juga dapat menyebar ke organ lain seperti paru-paru
sehingga membuat jalan nafas terhambat
ASUHAN KEPERAWATAN
“Congenital Leukimia”
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : An.
Umur : tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tgl. Masuk : 26 september 2017
2. Riwayat kesehatan
1. Saat pengkajian : Riwayat penyakit terdahulu : Pasien tidak memiliki riwayat
medis.
2. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada riwayat
3. Riwayat kesehatan lingkungan :
Tidak alergi makanan dan obat
Tidak merokok
Tidak menggunakan narkoba
3.Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
a. Kesadaran :
2. Pemeriksaan Head to toe :
Dada : terdapat tonjolan
3. Pemeriksaan Penunjag
Hasil uji laboratorium :
a. Trombosit : 106.000/mm³
b. Leukosit : 77.200/mm³
c. Limfosit : 24%
d. Neutrofil : 12%
e. Limfoblas : 63%
f. Hemoglobin: 10,7 g/dl
B. Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
,Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
1. Ketidakmampuan 1. Bantu pasien
membersihkan tubuh dalam
berhubungan dengan membersihkan
belum cukupnya usia diri
melakukan aktivitas 2. Pertimbangkan
sendiri. usia pasien
saat
melakukan
aktivitas
perawatan diri
3. Fasilitasi
pasien untuk
menggosok
gigi
4. Dukungan
orang
tua/keluarga
berpartisipasi
dalam jelang
tidur yang
biasa
dilakukan
2. Ketidakmampuan
bernafas normal
berhubungan dengan
nafas cepat pasien