Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

Kewarganegaraan
Semester1

Tim Fasilitator:
Zulfikar Muhammad, S. Kep, Ns, M. Kep
Arinta Julia Buwana Saputra, S. Gz

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES KEPANJEN
TAHUN AKADEMIK 2017 - 2018
RENCANAPEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS)

NAMA MATA KULIAH : Pendidikan Kewarganegaraan


KODE MATA KULIAH :
SEMESTER : 3
BEBAN STUDI : 2 sks (T=2)
TAHUN AKADEMIK : 2017/2018
DOSEN PENGAMPU : Zulfikar Muhammad, S. Kep, Ns, M. Kep
Arinta Julia Buwana Saputra, S. Gz

HARI PERTEMUAN/ JAM : Kelas S1 2A


Hari Senin, Pukul 12.30 – 14.10 WIB

Kelas S1 2B
Hari Selasa, Pukul 08.00 – 09.40 WIB

TEMPAT PERTEMUAN : Ruang Kelas S1 1A dan S1 1B Keperawatan

1. Deskripsi Mata Kuliah :


Mata kuliah ini membahas tentang masalah konstektual Pendidikan
Kewarganegaraan, mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang
mendukung semangat kebangsaan dan cinta tanah air, masalah konstektual
Pendidikan Kewarganegaraan, mengembangkan sikap positif dan menampilkan
perilaku yang mendukung demokrasi berkeadaban, dan masalah kontekstual
Pendidikan Kewarganegaraan, mengembangkan sikap positif dan menampilkan
perilaku yang mendukung kesadaran hukum dan keragaman.

2. Kompetensi Lulusan SNDIKTI – Sikap :


a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral dan etika;
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada negara dan bangsa;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta
pendapat atau temuan orisinil orang lain;
f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepeduliaan terhadap masyarakat
dan lingkungan;
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri;
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

3. Kompetensi Lulusan SNDIKTI – Ketrampilan Umum (Level 6):


a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur, dalam
melakukan pekerjaan yang spesifik dibidang keahliannya serta sesuai dengan
standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
2
c. Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, atau seni sesuai
dengan bidang keahliannya dalam rangka menghasilkan prototype, prosedur baku,
desain atau karya seni;
d. Mampu menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain,
atau esai seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur baku, spesifikasi
desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi
dan evaluasi pada pekerjaannya;
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasil kerjasama
didalam maupun diluar lembaganya;
g. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada dibawah tanggung jawabnya;
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.

4. Kompetensi Lulusan (SNDIKTI) – Ketrampilan Khusus (Level 6):


Setelah mengikuti pembelajaran ini:
a. Bila diberi tugas diskusi dan presentasi, mahasiswa mampu menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar;
b. Bila diberi tugas membuat tulisan, mahasiswa dapat menggunakan kaedah
penulisan ilmiah yang benar;
c. Bila diberi tugas membuat resume atau ringkasan suatu topic, mahasiswa
mampu menggunakan kaedah pembuatan resume dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

5. Kompetensi Lulusan (SNDIKTI) – Pengetahuan (Level 6) :


Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memiliki pemahaman antara lain :
a. Mampu menganalisis konstektual Pendidikan Kewarganegaraan,
mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung
semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
b. Menganalisis masalah konstektual Pendidikan Kewarganegaraan,
mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung
demokrasi berkeadaban.
c. Menganalisis masalah kontekstual Pendidikan Kewarganegaraan,
mengembangkan sikap positif dan menampilkan perilaku yang mendukung
kesadaran hukum dan keragaman.

6. Buku Ajar Wajib


............................, 2016. Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Kewarganegaraan.Jakarta :
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

7. Buku Referensi di Perpustakaan STIKES Kepanjen


Suparlan Al Hakim. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Konteks Indonesia.
Malang : Madani Kelompok Intrans Publishing.

Marsono. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta : In Media.
3
Nurdin, Muhammad. 2016. Pendidikan Anti Korupsi. Jakarta : Ar Russ Media.

8. Daftar Referensi (Berdasarkan Kurikulum AIPNI)


Achmad Sanusi. 2006. “ Memberdayakan Masyarakat dalam Pelaksanaan 10 Pilar
Demokrasi “ dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan
Kewarganegaraan. Bandung : Laboratorium PKn UPI.
Afan Gaffar.1999. Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Agussalim, Dafri. 1998. Nasionalisme : Suatu Tantangan Reformasi (Makalah Seminar).
Yogyakarta : Tidak diterbitkan.
Aidul Fitriacida Azhari. 2005. Menemukan Demokrasi. Surakarta : Universitas
Muhamadiyah Surakarta.
Anderson, Benedict. 2001. Imagined Communities : Komunitas – Komunitas Terbayang.
Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Armaidy Armawi. 2012. Karakter Sebagai Unsur Kekuatan Bangsa. Makalah disajikan
dalam “ Workshop Pendidikan bagi Dosen Pendidikan Kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi”, tanggal 31 Agustus – 2 September 2012 di Hotel Bintang
Griya Wisata Jakarta.
As’ad Said Ali. 2009. Negara Pancasila : Jalan Kemaslahatan Berbangsa. Jakarta : LP3ES.
Asshiddiqie, Jimly.2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Bachtiar, Harsja. W.1992. Wawasan Kebangsaan Indonesia : Gagasan dan Pemikiran
Badan Komunikasi Penghayatan Kesatuan Bangsa, Jakarta : Bakom PKB Pusat.
Bagir, Zainal Abidin, 2011. Pluralisme Kewarganegaraan, Arah Baru Politik Keragaman
di Indonesia, Mizan dan CRCS, Bandung – Yogyakarta.
Baidhawy, Zakiyuddin.2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta :
Penerbit Erlangga.

4
1. Silabus
Pertemuan Capaian Pembelajaran Pokok Bahasan Metode Waktu Fasilitator
1 a. Mampu menjelaskan secara kritis Pendidikan Critical Incident 100 Menit Arinta Julia Buwana
dan objektif latar belakang dan Kewarganegaraan (pengalaman penting) Saputra, S. Gz
tujuan pembelajaran Pendidikan sebagai Matakuliah yakni dengan
Kewarganegaraan di Perguruan Pokok : mengingatkan kembali
Tinggi. a. Latar belakang pengalaman penting
b. Menyakini nilai – nilai Pancasila dan tujuan belajar Pendidikan
sebagai orientasi Pendidikan pembelajaran Kewarganegaraan
Kewarganegaraan agar menjadi Pendidikan ketika masih dijenjang
pedoman berkarya lulusan Kewarganegaraan. sekolah.
Perguruan Tinggi b. Nilai – nilai Adapun langkah –
Pancasila sebagai langkahnya :
orientasi (core 1. Menyampaikan isi
value) Pendidikan Pendidikan
Kewarganegaraan Kewarganegaraan
sebagai Matakuliah
Pokok.
2. Memberi
kesempatan
mahasiswa
mahasiswa untuk
mengingat dan
mengungkapkan
kembali
pengalaman penting
ketika belajar
Pendidikan
Kewarganegaraan di
sekolah di ikuti
dengan
penyampaian
materi.
3. Membantu
mengidentifikasi
nilai – nilai penting
apa yang
didapatkan dari
belajar Pendidikan
Kewarganegaraan
4. Mengkonfirmasi
manfaat dan arti
penting Pendidikan
Kewarganegaraan
sebagai Mata Kuliah
Pokok di Perguruan
Tinggi.
2 a. Mampu mendeskripsikan identitas Identitas Nasional : Pembelajaran tentang 100 Menit Arinta Julia Buwana
nasional dan sejarah kelahiran a. Pengertian identitas nasional Saputra, S. Gz
faham nasionalisme Indonesia identitas nasional dapat diawali dengan
b. Memiliki karakter sebagai b. Sejarah kelahiran kajian literature yakni
identitas kebangsaan faham memberi kesempatan
nasionalisme mahasiswa membaca
Indonesia berbagai sumber
c. Identitas nasional tentang identitas dan
sebagai karakter faham nasionalisme di
bangsa Indonesia, memberi
d. Proses berbangsa pertanyaan kunci,
dan bernegara mencatat kata – kata
penting dan
mengungkapkan
kembali dengan kata –
kata sendiri.
Pembelajaran
selanjutnya dapat
dilakukan dengan
diskusi isu aktual
perihal identitas, misal
identitas budaya
Indonesia diklaim oleh
bangsa lain.
Selanjutnya meminta
mahasiswa
memposisikan diri,
apa sikap dan apa
yang perlu dilakukan?
Pada bagian akhir
pembelajaran dapat
dikonfirmasi tentang
pentingnya bangsa
memiliki identitas
3 a. Mampu mengemukakan Negara dan Konstitusi: Konsep kunci dalam 100 Menit Ns. Zulfikar
pentingnya konstitusi bagi negara a. Pentingnya pembelajaran ini Muhammad, M. Kep
b. Menerima secara kritis UUD 1945 konstitusi bagi adalah pentingnya
sebagai konstitusi negara negara konstitusi bagi negara
Indonesia b. UUD 1945 sebagai Indonesia dan
c. Menampilkan perilaku konstitusi negara perilaku yang
konstitusional dalam hidup Indonesia konstitusionalis.
bernegara c. Perilaku Kegiatan
konstitusional pembelajaran dapat
dilakukan dengan
model resume
kelompok dari materi
yang ada, dilanjutkan
dengan presentasi dan
tanya jawab dengan
kelompok lain.
Pembelajaran
selanjutnya dapat
dilakukan dengan
pelacakan kasus dari
medi, misal contoh
perilaku pejabat
negara yang
konstitusional,
memberi tanggapan
dan memposisikan
diri, memberi
konfirmasi tentang
pentingnya perilaku
konstitusional dalam
hidup bernegara.
4 a. Mampu menganalisis hubungan Hak dan Kewajiban Pembelajaran dapat 100 Menit Ns. Zulfikar
negara dan warga negara Warga Negara : dilakukan dengan Muhammad, M. Kep
b. Menilai pelaksanaan hak dan a. Pengertian hak kajian
kewajiban warga negara dan kewajiban konstitusionalitas
c. Melaksanakan hak dan kewajiban warga negara terhadap UUD 1945
warga negara secara seimbang b. Konsep hak dan yang mengatur perihal
kewajiban warga hak dan kewajiban
negara dalam dan contoh undang –
UUD 1945 undang yang berisi
c. Konsep hubungan pengaturan akan hak
bangsa, negara, dan kewajiban warga
dan warga negara negara.
(status, asas, Melakukan bursa
syarat gagasan untuk menilai
kewarganegaraan pelaksanaan hak dan
) kewajiban baik dari
negara maupun warga
negara
Membuat dan
mempresentasikan
laporan hasil
wawancara dengan
beberapa orang
tentang pelaksanaan
dari hak dan
kewajibannya selama
ini, memberi
komentar dan
memposisikan dirinya.
5 a. Mampu menganalisis makna Demokrasi Indonesia Pembelajaran tentang 100 Menit Ns. Zulfikar
demokrasi dan prinsip – a. Makna demokrasi demokrasi dapat Muhammad, M. Kep
prinsipnya dan prinsip – diawali dengan
b. Mengemukakan hakekat prinsipnya melakukan kajian
demokrasi Indonesia (demokrasi b. Demokrasi literature diikuti
Pancasila) Indonesia dengan pertanyaan –
c. Menilai pelaksanaan demokrasi di (Demokrasi pertanyaan kunci,
Indonesia Pancasila) menemukan kata –
d. Mendukung pendidikan c. Pelaksanaan kata penting dan
demokrasi di Perguruan Tinggi Demokrasi di mengungkapkan
Indonesia kembali dengan
d. Pendidikan bahasa sendiri .
Demokrasi dilanjutkan dengan
diskusi kelompok
untuk menilai
pelaksanaan
demokrasi di
Indonesia lalu
dipresentasikan
berbicara didepan
publik dengan topik
“pentingnya
pendidikan demokrasi
bagi kawula muda”.
6 a. Mampu mengemukakan Negara dan Konstitusi: Konsep kunci dalam 100 Menit Ns. Zulfikar
pentingnya konstitusi bagi negara a. Pentingnya pembelajaran ini Muhammad, M. Kep
b. Menerima secara kritis UUD 1945 konstitusi bagi adalah pentingnya
sebagai konstitusi negara negara konstitusi bagi negara
Indonesia b. UUD 1945 sebagai Indonesia dan
c. Menampilkan perilaku konstitusi negara perilaku yang
konstitusional dalam hidup Indonesia konstitusionalis.
bernegara c. Perilaku Kegiatan
konstitusional pembelajaran dapat
dilakukan dengan
model resume
kelompok dari materi
yang ada, dilanjutkan
dengan presentasi dan
tanya jawab dengan
kelompok lain
Pembelajaran
selanjutnya dapat
dilakukan dengan
pelacakan kasus dari
media, misal contoh
perilaku pejabat
negara yang
konstitusional dan
yang tidak
konstitusional ,
memberi tanggapan
dan memposisikan
diri.
Memberi konfirmasi
tentang pentingnya
perilaku
konstitusional dalam
hidup bernegara.
7 a. Mampu menguraikan makna Negara Hukum dan Pembelajaran tentang 100 Menit Ns. Zulfikar
Indonesia sebagai negara hukum. HAM : negara hukum dan Muhammad, M. Kep
b. Mampu mendeskripsikan a. Makna Indonesia HAM dapat dilakukan
hubungan negara hukum dengan sebagai negara dengan bursa gagasan
HAM. hukum dan dengan topik bilamana
c. Mampu menerapkan prinsip – prinsip – negara tidak berdasar
prinsip hukum – hukum dalam prinsipnya. atas hukum
kehidupannya sebagai warga b. Hubungan negara Telaah kasus
negara. hukum dengan pelanggaran HAM,
d. Mendukung penegakkan HAM di HAM. misal dengan media
Indonesia. c. Penegakkan HAM koran atau film.
di Indonesia. Mahasiswa memberi
komentar, penilaian,
dan memposisikan
diri atau kasus
tersebut.
Mengkonfirmasi
tentang pentingnya
negara, berdasar atas
hukum dan jaminan
akan HAM.
8 a. Menjelaskan pentingnya wilayah Geopolitik / Wawasan Pembelajaran dapat 100 Menit Arinta Julia Buwana
sebagai ruang hidup bangsa Nusantara : dilakukan dengan Saputra, S. Gz
b. Menjelaskan konsepsi wawasan a. Konsepsi diskusi kelompok.
nusantara sebagai pandangan Geopolitik Dalam diskusi
geopolitik bangsa Indonesia b. Teori – teori kelompok ini
c. Memberi contoh implementasi geopolitik negara mahasiswa dapat
wawasan nusantara di era global besar menjelaskan
c. Wawasan pentingnya memiliki
nusantara wawasan nusantara
(geopolitik dalam berbagai
Indonesia) bidang. Mahasiswa
d. Implementasi akan saling bertukar
wawasan pengetahuannya
nusantara diera tentang wawasan
global. nusantara. Adapun
langkah – langkah
pembelajarannya,
meliputi :
1. Mahasiswa
dikelompokkan
ke dalam = 4
anggota tim.
2. Tiap orang dalam
tim diberi bagian
materi yang
berbeda.
3. Tiap orang dalam
tim diberi bagian
materi yang
ditugaskan, yakni
wawasan
nusantara dalam
bidang ideologi
politik, ekonomi,
sosial, budaya dan
pertahanan
keamanan
4. Anggota dari tim
yang berbeda
yang telah
mempelajari
bagian / sub bab
yang sama
bertemu dalam
kelompok baru
(kelompok ahli)
untuk
mendiskusikan
sub bab mereka
5. Setelah selesai
diskusi sebagai
tim ahli tiap
anggota kembali
ke kelompok asal
dan bergantian
mengajar teman
satu tim mereka
tentang sub bab
yang mereka
kuasai dan tiap
anggota lainnya
mendengarkan
dengan sungguh –
sungguh
6. Tiap tim ahli
mempresentasika
n hasil diskusi
9 a. Mampu mengemukakan unsur Geostrategi Pembelajaran dapat 100 Menit Arinta Julia Buwana
– unsur ketahanan nasional Indonesia / Ketahanan diawali dengan kajian Saputra, S. Gz
Indonesia Nasional : literatur diikuti
b. Mampu menerapkan a. Unsur – unsur dengan pertanyaan –
pendekatan astagatra dalam ketahanan pertanyaan kunci,
pemecahan masalah nasional menemukan kata-kata
c. Mampu menganalisis potensi Indonesia penting dan
ancaman bagi ketahanan b. Pendekatan mengungkapkan
bangsa diera global astagatra dalam kembali dengan
pemecahan bahasa sendiri,
masalah membuat dan
c. Potensi ancaman mempresentasikan
bagi ketahanan laporan, kelompok
bangsa diera tentang kondisi suatu
global ketahanan disuatu
wilayah, melakukan
bursa gagasan tentang
ragam potensi
ancaman yang
dihadapi
10 a. Mengemukakan pentingnya Integrasi Nasional : Pembelajaran dapat 100 Menit Arinta Julia Buwana
integrasi dalam masyarakat a. Pluralitas dilakukan melalui Saputra, S. Gz
Indonesia yang plural masyarakat pelacakan isu dalam
b. Memilih strategi integrasi yang Indonesia media massa, yaitu
tepat untuk masyarakat b. Strategi integrasi mahasiswa secara
Indonesia (asimilasi, berkelompok ditugasi
c. Mendukung integrasi di akultrasi, untuk melacak berita
Indonesia melalui semboyan pluralisme) yang berisi masalah
Bhineka Tunggal Ika c. Strategi integrasi desintegrasi di
Indonesia Indonesia, memberi
(Bhineka Tunggal komentar tentang
Ika) latar belakang
terjadinya kasus
tersebut dan memberi
ide tentang solusi apa
yang tepat untuk
mengatasinya

Kepanjen, 25Agustus 2017


Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Keperawatan Koordinator Mata Kuliah

Tri Nur Hudi Sasono, S. Kep Ns, M. Kep Arinta Julia Buwana Saputra, S. Gz
NIK. 200811008 NIK. 201307048

Anda mungkin juga menyukai