Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ALFINA DWI SOVIA

NIM : 2114401046

PRODI : D3 KEP REG 1 Tingkat 1/Konsep Dasar Keperawatan

KASUS 1 INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari ini tanggal 1 agustus seorang pasien Tn. D usia 55 tahun masukke RSUD, pasien terlihat
lemas, pucat, dan kesadarannya menurun. Pasienmengeluh nyeri kepala, lemas dan sering
pusing, jadi susah untukmelakukan aktivitas secara mandiri, dan beberapa hari ini mual &
tidaknafsu makan sehingga berat badan turun sebesar 1 kg.Keluarga pasien mengatakan
bahwa pasien perokok aktif danmeskipun sudah diingatkan tetap saja tidak mau berhenti.
Keluarga pasienmenambahkan bahwa Tn. D mempunyai riwayat penyakit hipertensi
tetapitidak rutin kontrol, dan pasien suka dengan makanan yang banyakmengandung garam
karena pasien dan keluarganya belum mengetahuipantangan yang tidak boleh dikonsumsi
oleh orang yang mengalamipenyakit tersebut.Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan
Tekanan darah180/100 mmHg, nadi 88x/menit, Suhu 37 C, laju napas 20x/menit, turgor kulit
jelek, kembali lebih dari 3 detik, akral dingin, tinggi pasien 160 cm, danberat badan 65 kg.

KASUS 2 KEPERAWATAN DAN ANALISA TEORI INTERPOSAL VINRGINA


HENDERSON

Donasi organ tubuh pasien yang mengalami penurunan kesadaran akibat penumpukan kadar
ureum diotak dan akan dilakukan trasplatai ginjal terjadi pada Tn.H yang berusia 34 tahun.
Alamat jl. Kemanggis No.23, jakarta selatan. Tn.H mengalami penurunan kesadaran, asupan
nutrisi dan cairan ia membutuhkan sedangkan ia tak sadarkan diri. Aplikasi yang dilakukan
pada masing-masing komponen yang dikemukakan oleh henderson berkaitan dengan kasus
ini akan dibahas sebagai berikut :

1. Kebutuhan yang pertama yaitu bernafas secara normal. Jika ditemukan suatu ketidak
mampuan pasien bernafas harus segera diintubasi dan diberikan ventilasi untuk mencegas
kerusakan organ.

2. Makaan dan minum, Pada kasus ini dimana pasien mengalami penurunan kesadaran,
perawat harus segera menyadari kebutuhan cairan dan nutrisi untuk menjamin kelangsungan
transportasi darah, pemberian obat, dan pemberian nutrisi. Jika cairan dan nutrisi tidak masuk
maka akan terjadi instablitas metabolic yang mengakibatkan stres pada organ. Dan jurnal
tentang donor organ oleh Nicely dan Delariodi sebutkan bahwa konsep Henderson membantu
klien untuk makan dan minum diperluas deengn cara mempertahankan pasien dalam kondisi
normovolemia untuk mendukung fungsi organ lebih adekuat (Delario, N.a. 2011)

3. Eliminasi, Dalam suatu trauma kepala pada kondisi gawat darurat menurut Delario (2011)
jika terdapat gangguan pada fungsi otak maka akan terjadi penurunan produksi hormone
antideuretik yang padaa akhirnya akan berdampak pada penurunan output urin, diabetes
insipidius dan kelamin kelainan lainya. Organ ginjal merupakan ysng senditive akan
perubahan ini. Melihat kondisi ini perawat harus dapat berinisiatif dan menanarkan untuk
segera memberikan intervensi untuk monitor output urin secara bersekala.

4. Posisi yang nyaman untuk istirahat dan tidur, Jika seseorang dalam kondisi tidak sadar
atau koma perawat dalam tindakan mandirinya harus memberikan perubahan posis secara
berkala untuk menghindari ulkus dekubitus, inflitrasi paru-paru d pneumia.

5. Berpakaian, Dalam konsep ini artinya bahwa klien mampu berpakaian dengan tepat.dalam
kasus ini artinya pemberian selimut yang tepat harus tetap terjaga. Pada organ yang akan
didonorkan harus ditutupi dan dihormati selayaknya orang yang mendonorkan organya
(Delario, N. a. 2011)

6. Menjauhi lingkungan yang berbahaya dan menghindari melukai orang lain, Dalam kasus
ini klien sebelum melakukan donor, harus dites terlebih dahulu kecocokan organ antara organ
pendonor dan resipien untuk menjamin keamanan proses transplatasi. Perawat juga harus
bertanggung jawab untuk melindungi klien dari bahaya alat-alat yang dipasang untuk
mempertahankan kehidupan organ yang akan didonorkan (Delario, N. a. 2011)

7. Mempertahankan suhu tubuh dalam rentan normal dengan mengenakan baju dan
memodifikasikan lingkungan adalah komponen berikutnya dari konsep Henderson. Pada
klien dengan gangguan pada otak akan terjadi gangguan hipotalumus sebagai pengatur sushu
tubuh, akibatnya tubuh dapat mengalami hiportemi atau hipertermi makan akan terjadi
peningkatan metabolisme dan peningkatan kebutuhan oksigen. Sedangkan jika terjadi
hipotermi maka akan terjadi gangguan pengiriman oksigen kejaringan dan dapat
mengakibatkan kerusakan organ. Pada perawatan trauma maka tugas perawat adalah
memberikan perawatan penghangat atau pendinginan jika pasien tidak bisa melakukan
sendirinya. Perawatan tersebut harus bisa dilakukan dengan pemberian selimut hangan atau
lampu jika pasien mengalami hipotermi dan memberikan selimut dingin atau ruangan
berpendingin jika pasien mengalami hipotermi.

8. Melindungi integumen, Pada kasus ini memberikan kesempatan pada perawat untuk
berinteraksi dalam memberikan edukasi bagaimana cara memandikan, perawatan pada kulit
atau membersihkan tubuh dengan tepat menghormati privasi klien. Pada pasien yang tidak
sadar perawat dapat memandikan klien atau melakukan perawatan kulit dengan tetapp
didampingi perawat. Selain itu dengan perawatan kulit dan memmandikan pasien maka dapat
juga mencegah infeksi.

9. Komunikasi dengan yang lainya, Perawat harus berkomunikasi dengan yang lainya dalam
mengeksprisikan emosi, kebutuhan, dan pendapat. Komunikasi adalah komponen yang
penting dalam kehidupan sehari-hari. Harus mengkomunikasikan kepada pasien untuk
menenangkan dan menentramkan hati pasien, menjelaskan prosedur, menjelaskan segala
sesuatu yang sedang terjadi, dan memberikan kenyamanan bagi pasien. Dalam kasus ini
memfasilitasi donasi organ agar keluarga pasien mendapat persetujuan atau penolakan
terhadap tindakan donasi organ berdasarkan pengetahuan atau informasi yang telah didapat.
Aplikasi dapat menhindarkan dari kesalahan pahaman terhadap tindakan atau tuntutan
dikemudian hari

10. Beribadah sesuai dengan keyakinan seseorang, Komponen ini bisa dilakukan dengan
memfasilitasi individu yang dalam kondisi terminal untuk didampingi pemangku agama
sesuai dengan keyakinanya. Dalam prosedur donasi organ in, perawat dapat memfasilitasi
keluarga donor dalam menghadapi kenyataan. Keluarga pasien dibantu dalam
mengekspresikan perasaan berduka dan kehilangan. Beberapa agama juga telah memberikan
dukungan terhadap tindakan donasi organ, karena dengan tindakan tersebut meningkatkan
derajat atau kualitas indup individu yang lain.

11. Bekerja dengan tata cara yang mengandung prestasi, yaitu dimaksutkan sebagain perawat
harus bekerja dengan ssemangat agar membantu kesembuhan pasien. Jika sebagai perawat
tak memberikan atau tidak memberikan contoh itu akan mengakibatkan emosional dan
kondisi fisik pasien terpengaruhi

12. Kebutuhan bermain dan rekreasi, Aplikasi konsep ini adalah kasus donasi organ adalah
bagai mana seseorang perawat dapat memberikan kebutuhan rekreasi pada keluarga pasien
yang anggota keluarganya menjaadi pendonor organ. Fasilitas kebutuhan keluarga dengan
membantu keluarga untuk dapat menerima prosedur yang dilakukan terhadap pasien.

13. Belajar mengetahui dan memuaskan rasa penasaran individu, untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, seorang perawat bertugas memberikan informasi kepada Pasien tentang apa yang
perlu diketahui oleh pasien dan apa yang perlu diketahui oleh pasien yang ingin tahu sebatas
kemampuan, wewenang, dan keilmuan perawat.aplikasi pada komponen pada kasus donasi
organ sangat penting sekali, karena banyak yang ingin diketahui oleh pasien sebagi donor
(jika pasien mengetahui tindakan yang dilakukan) dan keluarga sebagai orang yang memiliki
ikatan emosional dan genetik dengan pasien dengan adanya pembelajar kepada individu
sebagai pasien atau keluarga, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman yang
menentukan pasien dalam pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai