Anda di halaman 1dari 7

D3 Keperawatan

DEWAN PENGURUS PUSAT


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
TAHUN 2020

KEPERAWATAN KELUARGA

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL


INDONESIA
Graha DPP PPNI: Jl. Lenteng Agung Raya No 64 RT 006/RW 008 Kec.
Jagakarsa Jakarta Selatan 12610;
Telp: +6221 2271 0272 www.inna-ppni.or. id;dppppni@gmail.com; Badan
Hukum: AHU-93.AH.01.07 Tahun 2012 AHU-133.AH.01.08 Tahun 2015
tentang Perubahan Pengawas dan Pengurus
Kegiatan Belajar III

Asuhan Keperawatan Klien Hipertensi


dalam Konteks Keluarga

DES KR IPS I

Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih dihadapi masyarakat,
dimana prevalensi hipertensi di Indoensia 34,1 %. Pada umumnya dialami oleh klien berusia
dewasa muda sampai dengan usia lanjut. Penyakit ini biasanya tidak dirasakan oleh masyarakat
atau tidak termasalah. Klien baru menyadari bila kondisi sudah berat atau dengan komplikasi.
Permasalahan hipetensi saat ini makin bertambahnya jumlah kasus yang diakibatkan oleh
perubahan gaya hidup seperti kurang aktifitas fisik dan pola makan yang tidak sehat, stress,
merokok, selain itu faktor riwayat keluarga merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi yang
sangat dekat selama ini.
Hipertensi yang dihadapi masyarakat saat ini harus ditangani dengan tepat untuk
mencegah komplikasi akibat hipertensi, diantara penyakit stroke, jantung, gagal ginjal, dll.
Hipertensi tidak bisa disembuhan tetapi bisa dikontrol melalui pengaturan gaya hidup yang
sehat dengan tidak merokok, aktifitas fisik yang cukup, pembatasan konsumsi garam dan
minyak, istirahat cukup dan pengelolaan stress yang efektif. Selain itu klien dengan masalah
hipertensi untuk tetap mengkonsumsi obat antihipertensi setiap sesuai dengan program
pengobatan untuk menjaga kestabilan tekanan darah.
Asuhan keperawatan yang dibahas dimodul ini lebih ditekankan pada asuhan
keperawatan individu klien hipertensi dalam konteks keluarga. Dimana keluarga tetap
dilibatkan sesuai dengan tugas kesehatan keluarga yang meliputi : 1) keluarga harus mampu
mengenal masalah kesehatan; 2) keluarga mampu mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan; 3) keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kesehatan; 4) keluarga mampu memodifikasi masalah kesehatan; 5) keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
Kompetensi/ Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan pembelajaran modul ini diharapkan peserta:
1. Mampu menjelaskan pengertian hipertensi
2. Mampu melakukan pengkajian klien hipertensi dalam konteks keluarga
3. Mampu menetapkan masalah keperawatan klien hipertensi dalam konteks keluarga
4. Mampu menyusun perencanaan keperawatan klien hipertensi dalam konteks keluarga

U RAIAN MA TERI

Pengertian
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistolik ≥ mmHg
dan atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg (Joint National Committee on Prevention
Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure VII/JNC-VII-2003).

Pengkajian Tahap 1.
1. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan/medis yang lalu.
b. Riwayat kesehatan saat ini & pengobatan yang didapat.
c. Riwayat kesehatan keluarga
2. Pemeriksaan Fisik
a. Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolic ≥ 90 mmHg.
b. Pusing;
c. Gejala-gejala kerusakan retina (misalnya perubahan visual);
d. Gejala penyakit ginjal (misalnya nocturia, peningkatan BUN dan kreatinin serum)
e. Tinnitus;
f. Kelemahan;
g. Kegugupan;
h. Sensasi kemerahan;
i. Epitaksis;
j. Edema;
k. Gejala disfungsi serebral (misalnya sakit kepala, kelelahan, lupa, mudah marah);
l. Gejala gangguan jantung (misalnya nyeri angina, palpitasi, sesak napas) (Doenges, &
Moor, 2014)
3. Psikososial
a. Usia
b. Kepribadian
c. Kondisi gaya hidup
d. Stressor
e. Strategi koping yang digunakan
f. Obesitas
g. Denial (perlunya informasi tentang hipertensi, gejala-gejala, perlu pengobatan untuk
lebih baik)
h. Kecemasan dan ketegangan
i. Ketakutan kehilangan pekerjaan

Pengkajian Tahap 2 (Terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga)


a. Kemampuan klien dan keluarga mengenal tentang penyakit hipertensi, meliputi:
pengertian, penyebab, tanda dan gejala.
b. Kemampuan klien dan keluarga mengambil keputusan untuk mengatasi hipertensi.
c. Kemampuan klien dan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
d. Kemampuan klien dan keluarga menciptakan lingkungan rumah yang nyaman untuk
klien dan keluarga
e. Kemampuan klien dan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dan
sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk mengatasi masalah hipertensi.

Masalah Keperawatan
1. Risiko penurunan curah jantung
2. Nyeri: Sakit kepala
3. Defisit pengetahuan tentang hipertensi
Perencanaan Keperawatan
1. Risiko penurunan curah jantung
a. Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dispnea, kelelahan,
edema, ortopnea, paroxysmal noctural dyspnea)
b. Pantau Tekanan darah secara teratur dengan melibatkan keluarga untuk adanya
peningkatan TD
c. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
d. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan setelah aktifitas
e. Amati warna kulit, kelembaban, suhu dan masa pengisian kapiler
f. Anjurkan pada klien dan keluarga untuk memberikan lingkungan tenang, nyaman,
kurangi aktivitas atau kebisingan lingkungan
g. Anjurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan pembatasan aktivitas seperti:
istirahat ditempat tidur atau kursi
h. Anjurkan keluarga untuk melakukan tindakan-tindakan yang nyaman seperti: pijatan
punggung dan leher, meninggikan kepala tempat tidur
i. Anjurkan teknik relaksasi, panduan imajinasi, aktivitas pengalihan
j. Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah
k. Kolaborasi dalam pemberian obat-obatan antihipertensi
l. Berikan dukungan emosional dan spiritual.
2. Nyeri: sakit kepala
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekunesi, kualitas, intensitas nyeri.
b. Identifikasi skala nyeri
c. Identifikasi respon nyeri non verbal
d. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
e. Anjurkan klien unuk mempertahankan tirah baring pada fase akut
f. Berikan tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit kepala: pijat punggung
dan leher, tenang, redupkan lampu kamar
g. Anjurkan kepada keluarga untuk mengontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri,
misalnya suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.
h. Anjurkan pada klien untuk melakukan aktivitas dengan perlahan
i. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap
j. Anjurkan keluarga untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan
k. Ajarkan klien dan keluarga teknik relaksasi
l. Hilangkan atau minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit
kepala seperti: mengejan, batuk panjang dan membungkuk
m. Anjurkan keluarga untuk membantu klien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
n. Kolaborasi dalam pemberian analgesik, jika perlu.
3. Defisit pengetahuan tentang hipertensi
a. Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar termasuk orang terdekat
b. Tetapkan dan nyatakan batas tekanan darah normal
c. Jelaskan tentang hipertensi dan efeknya pada jantung, pembuluh darah, ginjal dan otak
d. Hindari mengatakan tekanan darah normal dan gunakan istilah terkontrol dengan baik
saat menggambarkan Tekanan darah klien dalam batas yang diinginkan
e. Bantu pasien dalam mengidentifikasi pentingnya menghentikan merokok dan bantu
pasien dalam membuat rencana untuk berhenti merokok
f. Instruksikan dan peragakan teknik pemantauan tekanan darah mandiri dihadapan klien
dan keluarga
g. Jelaskan pada klien dan keluarga tentang obat yang diresepkan
h. Hindari atau batasi pemasukan alkohol dan kafein seperti kopi, teh, cola dan coklat
i. Sarankan untuk sering mengubah posisi, olahraga kaki saat berbaring
j. Dorong klien untuk membuat program olahraga sendiri seperti olahraga aerobik
(berjalan,berenang) yang klien mampu lakukan
k. Berikan informasi tentang sumber-sumber dimasyarakat pada klien dan keluarga agar
memberi dukungan pada klien dalam membuat perubahan pola hidup

Asas Etik dalam Keperawatan Keluarga:


a. Menghormati klien: Autonomy
Klien atau keluarga memiliki hak untuk memutuskan sesuatu dalam pengambilan tindakan
untuk mengatasi penyakit. Seorang perawat tidak boleh memaksakan suatu tindakan
pengobatan kepada klien.
b. Manfaat: Beneficence
Semua tindakan dan pengobatan harus bermanfaat bagi klien. Perawat harus mempunyai
kesadaran dalam bertindak agar tindakannya dalam mengatasi masalah dapat bermanfaat
dalam menolong klien
c. Tidak merugikan: Non- maleficence
Setiap tindakan yang digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan klien dan keluarga
harus berpedoman pada prinsip primum non nocere ( yang paling utama jangan
merugikan). Resiko fisik, psikologis, dan sosial hendaknya diminimalisir semaksimal
mungkin.
d. Kejujuran: Veracity
Perawat hendaknya mengatakan sejujur-jujurnya tentang apa yang dialami klien dan
keluarga serta akibat yang akan dirasakan oleh klien. Informasi yang diberikan hendaknya
sesuai dengan tingkat pendidikan klien agar klien mudah memahaminya.
e. Kerahasiaan: Confidentiality
Perawat harus mampu menjaga privasi klien dan keluarga meskipun klien telah meninggal
dunia.
f. Keadilan: Justice
Perawat profesional harus mampu berlaku adil terhadap klien dan keluarga meskipun dari
segi status sosial, fisik, budaya, dan lain sebagainya.
g. Fidelity
Prinsip etik ini menerapkan kewajiban dalam menjalankan tugas dengan penuh
kepercayaan dan tanggung jawab dan memenuhi janji. Tanggung jawab dalam konteks
hubungan perawat pasien meliputi, menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,
menepati janji, dan memberikan perhatian.

DAFTAR PUSTAKA

Allender, J. A., Rector, C. & Warner, K. D. (2014). Community Health Nursing. 8 ed.
Philadelphia: Lippincott & Wilkins.
Doenges, M. E. & Moor, M. F. (2014). Nursing care plans : guidelines for individualizing
client care across the life span. 9 ed. Philadelphia: F. A. Davis Company
Friedman, M. M. (2003). Family Nursing Research, Theory & Practice. Fourth ed. New Jersey:
Appletion& Lange.
Potter, P.A. & Perry, A. (2017/2011). Keperawatan Fundamental Vol 3. Ed. 7. (Terjemah
Ennie Novieastari). Singapore: Elsivier Mosby
Hanson, S. M. H. (2001). Family Health Care Nursing. Second ed. Philadephia: F.A Davis
Company.
Kaakinen, J.R. (2015). Family health care nursing : theory, practice, and research.
Philadelphia: F.A Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai