Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN MINI C-EX

MEMODIFIKASI MASALAH PADA NY.I DENGAN HIPERTENSI

DI DUKUH KADUT, DESA BONO, KECAMATAN TULUNG

OLEH :

NINDA LILIS QOTIFAH, S.Kep

P.1905026

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XIV

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN 2019/ 2020


LAPORAN PENDAHULUAN UJIAN IMPLEMENTASI MEMODIFIKASI
MASALAH PADA NY.I DENGAN HIPERTENSI

Nama : Ninda Lilis Qotifah


NIM : 1905026
Kasus : Hipertensi
Hari/tanggal :
Waktu : 60 menit

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik keluarga
Managemen kesehatan adalah upaya penaggulangan dan
pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pengobatan dan atau
perawatan kesehatan dimana terdapat pelaksanaan dari tujuan
diselenggarakan dan diawasi sehingga dapat meningkatkan kualitas
kesehatan. Upaya meningkatkan kesehatan yang harusnya dapat
diselenggarakan dengan baik salah satunya adalah pemeliharaan penyakit
hipertensi. Managemen Hipertensi yaitu dengan cara mengatur dan
mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi agar tetap dalam
batas normal, karena Hipertensi merupakan penyakit yang tidak bisa
disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Hipertensi mampu menjadi resiko
penyakit PJK dan stroke apabila tidak terkontrol, namun faktor resiko
dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Diantaranya diet khusus
hipertensi (dietary approaches to stop hipertension / DASH), mengontrol
berat badan, olahraga, tidak mengkonsumsi minuman berakohol,
membatasi mengkonsumsi makanan berlemak, tidak merokok, dan hidup
teratur. Melakukan managemen pada hipertensi akan dikatakan efektif
apabila tekanan darah pada usia 60 tahun keatas yaitu kurang dari
140/90 mmHg.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima
menit dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2013).
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki
tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan
darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap (WHO, 2013). Peningkatan
tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten)
dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung
(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak
dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai
(Kemenkes RI, 2013).
Ny.I mengatakan mengalami hipertensi sejak 23 tahun yang lalu.
Ny.I mengatakan awal merasakan gejala hipertensi dengan keluhan
cengeng, kepala pusing, tengkuk bagian belakang terasa sakit dan sulit
tidur. Jika keluhan terasa berat dan disertai gejala yang mengganggu
aktifitasnya maka Ny.I periksa ke klinik terdekat jika gejala yang timbul
tidak terlalu mengganggu aktifitasnya Ny.I hanya mengkonsumsi obat
penurun tekanan darah yang di belinya di apotik. Tekanan darah Ny.I
terakhir 160/100 mmHg tekanan darah yang dialami Ny.I tidak menentu
paling tinggi yang pernah dialami 180/110 mmHg dan itu yang paling
tinggi. Ny.I mengatakan jika terlalu lama berpanas-panasan dan sedang
banyak pikiran badan menjadi lemas dan tidak tenang hal tersebut dapat
memicu tekanan darah tingginya kambuh. Ny.I mengatakan sudah rutin
mengkonsumi obat hipertensi selama ini yaitu obat amlodipin 10 mg
namun Ny.I mengkonsumsi saat merasakan gejala yang dialaminya saja
jika badan terasa enakan Ny.I tidak mengkonsumsi obat. Dalam keluarga
sebelumnya ada yang mengalami hipertensi yaitu ibu dari Ny.I sehingga
sekarang menurun ke Ny.I.
Keluarga sedikit mengetahui tentang hal yang berkaitan dengan
kesehatan seperti masalah yang sedang dialami Ny.I sekarang yaitu
Hipertensi. Keluarga mengatakan jarang mengikuti promosi kesehatan
karena sibuk dengan aktivitasnya di luar rumah, bagi keluarga yang
terpenting menjaga agar keluarga tetap sehat.
Ny.I mengatakan obat yang masih dikonsumsi oleh Ny.I sebagai
obat hipertensi yaitu amlodipin 100 mg. Ny.I tidak mengkonsumsi setiap
hari namun dikonsumsi jika merasakan tanda-tanda gejala hipertemsi
muncul saja. Ny.I tidak mengkonsumi obat lainnya dan pengobatan
nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah.
Keluarga Ny.I belum mampu memaksimalkan pelayanan kesehatan
yang ada, karena jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
namun untuk cek tekanan darah dicek sendiri oleh anaknya yaitu Sdr.N.
Keluarga cukup mengetahui tentang gejala penyakit hipertensi dan
mengetahui cara menghindari pantangan makanan yang tidak
diperbolehkan untuk Ny.I namun kurang mengetahui komplikasi yang di
akibatkan hipertensi. Bila tanda-tanda gejala hipertensi muncul Ny.I
langsung meminum obat amlodipin terlebih dahulu, jika merasa tidak ada
perubahan dan mengganggu aktivitas Ny.I maka keluarga membawa Ny.I
untuk periksa, biasanya periksa ke dokter praktik mandiri karena
keluarga Tn.S cocok semua jika berobat di dokter tersebut.
Saat dilakukan pengkajian terhadap Ny.I, didapatkan tekanan darah
Ny.I masih naik turun. Pada hari pertama pengkajian didapatkan 160/100
mmHg, Nadi 82 kali/menit, Pernafasan 22 kali/menit, suhu 36,5ᵒC dan
hari ke dua didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, Nadi 83 kali/menit,
Pernafasan 20 kali/menit, suhu 36,6 ᵒC dengan keluhan cengeng, kepala
pusing, tengkuk bagian belakang terasa sakit dan sulit tidur. Ny.I
mengatakan tidak melakukan pemeriksaan rutin ke layanan kesehatan,
namun Ny.I jika ingin melakukan pengecekan tekanan darah hanya
menyuruh anaknya sendiri serta jika hasil tekanan darah naik Ny.I
mengkonsumsi obat amlodipin 10 mg dikonsumsi jika tekanan darahnya
naik saja. Ny.I mengatakan melakukan diit garam namun masih sering
makan gorengan.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Data pelaksanaan tugas kesehatan keluarga kurang lengkap, baik
tugas mengenal masalah, memutuskan masalah masih kurang, keluarga
tidak melakukan konsultasi / kontrol kesehatan kepelayanan kesehatan,
diet hipertensi dan bagaimana keluarga memodifikasi lingkungan dan
perilaku kesehatan untuk masalah kesehatan keluarga khususnya Ny.I.
3. Masalah keperawatan keluarga : Ketidakefektifan manajemen kesehatan

B. MASALAH KEPERAWATAN
Ketidakefektifan manajemen kesehatan

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
2. Tujuan
Setelah diberikan asuhan keperawatan pada Ny.I diharapkan mampu
memanajemen kesehatan secara efektif
3. NOC
Setelah dilakukan intervensi selama 1 x 60 menit, diharapkan
keluarga mampu melalukan manajemen kesehatan terhadap anggota
keluarga yang memiliki masalah kesehatan khususnya Ny.I dengan
masalah hipertensi untuk :
a. Keluarga mampu mengenal masalah:
Hasil :
- (1854) Pengetahuan : Diet Kesehatan
- (1837) Pengetahuan : managemen hipertensi
b. Keluarga mampu memutuskan tindakan:
Hasil :
- (1606) Partisipasi dalam keputusan perawatan kesehatan
c. Keluarga mampu merawat dirinya sendiri
Hasil :
- (3107) Manajemen diri : Hipertensi
- (1623) Perilaku patuh : pengobatan yang disarankan
- (1622) Perilaku patuh : Diit yang disarankan
d. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
Hasil :
- (1908) Deteksi resiko
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Hasil :
- (1603) Perilaku pencarian kesehatan
- (3000) Kepuasan klien: akses terhadap sumber-sumber perawatan
4. NIC
a. Keluarga mampu Mengenal masalah
Hasil :
- (5602) Pengajaran : proses penyakit
- (5606) Pengajaran: individu
b. Dukungan pengambilan keputusan
Hasil :
- (5240) Konseling
- (5250) Dukungan pengambilan keputusan
c. Dukungan pemberi perawatan
Hasil :
- (1100) Manajemen nutrisi
- (5540) Peningkatan kesiapan pembelajaran
- (5440) Peningkatan sistem dukungan
d. Manajemen lingkungan
Hasil :
- (6610) Identifikasi resiko
- (6484) Manajemen lingkungan : Komunitas
e. Mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan
Hasil :
- (7560) Mengunjungi Fasilitas Kesehatan
- (8086) Pengobatan Non Farmakologi

D. IMPLEMENTASI
1. Prosedure
Konseling perilaku patuh : pengobatan dan perilaku patuh : diet yang
disarankan dan memodifikasi perilaku kesehatan pada Ny.I dengan
pengobatan nonfarmakologi
2. Metode
Ceramah tanya jawab dan demonstrasi
3. Media dan alat
Leaflet
4. Waktu dan tempat
RW Hari/Tanggal Tempat

02 Senin, 20 Juli 2020 Rumah Ny.I di Dukuh Kadut,


Desa Bono, Kecamatan
Tulung

E. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a) Laporan pendahuluan telah dibuat dan disetujui oleh pembimbing
b) Mempelajari dan membaca materi terkait dengan hipertensi
c) Kontrak tempat dan waktu telah disepakati 2 hari sebelumnya antara
mahasiswa dan keluarga.
d) Alat/media tersedia 2 hari sebelum pelaksanaan.
2. Kriteria Proses
a) Pelaksanaan CTJ dan demonstrasi selama 60 menit.
b) Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan pertemuan.
c) Mahasiswa menggunakan komunikasi yang terapeutik selama
diskusi.
d) Keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
e) Keluarga terlibat aktif dalam diskusi dari awal sampai akhir.
f) Keluarga mengaplikasikan perilaku patuh untuk memelihara
kesehatan sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh
mahasiswa.
g) Media yang digunakan sesuai untuk mencapai tujuan intervensi.
3. Kriteria Hasil
a) Kognitif
Keluarga mampu mengaplikasikan perilaku patuh dan memodifikadi
pengobatan serta diet untuk memelihara kesehatan Ny.I
b) Afektif
Ny.I menyatakan lebih paham tentang perawatan untuk
meningkatkan kondisi kesehatan dirinya.
c) Psikomotor
Ny.I mampu menyediakan diit sesuai yang disarankan dan
memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan untuk kondisi
kesehatannya.
LAMPIRAN

“Saat melaksanakan penyuluhan pada hari Senin, 20 Juli 2020, saat hari pertama
pengecekan tensi didapat tekanan darah 160/100 mmHg”
“Pengecekan hari pertama serta dengan minum sari mentimun pada Selasa, 21 Juli
2020, saat diukur tekanan darah Ny.I 160/90 mmHg”

“Pemantauan tekanan darah serta konsumsi sari mentimun hari kedua pada hari
Rabu, 22 Juli 2020 hasil tekanan darah 150/90 mmHg”
“Pemantauan tekanan darah dan konsumsi sari mentimun hari ketiga. Tekanan
darah pada hari itu 140/90 mmHg”
“Lembar observasi untuk mengetahui perubahan tekanan darah setelah
mengkonsumsi sari mentimun dan dari hasil konsumsi mentimun selama 3 hari
sudah ada hasil yaitu tekanan darah Ny.I mengalami penurunan dari tanggal 21
juli 2020 tekanan darah Ny.I 160/90 mmHg kemudian tanggal 22 juli 2020
mengalami penurunan dengan hasil tekanan darah 150/90 mmHg dan tanggal 23
juli 2020 mengalami penurunan juga dengan hasil tekanan darah 140/90 mmHg”
Klaten, Juli 2020

Pembimbing, Co Ners,

Istianna N, M.kep.,Ns.Sp.Kep.Kom Ninda Lilis Qotifah

Anda mungkin juga menyukai