Anda di halaman 1dari 4

Perilaku Kesehatan cenderung berisiko 

berhubungan dengan kurang
terpapar informasi dibuktikan dengan menunjukkan penolakan terhadap
perubahan status Kesehatan, gagal melakukan Tindakan pencegahan
masalah Kesehatan, menunjukkan upaya peningkatan status Kesehatan
yang minimal.

Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa perilaku Kesehatan membaik adalah:

1. Penerimaan terhadap perubahan status Kesehatan meningkat


2. Kemampuan melakukan Tindakan pencegahan masalah Kesehatan
meningkat
3. Kemampuan peningkatan Kesehatan meningkat

Dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi utama


untuk diagnosis Perilaku Kesehatan cenderung berisiko adalah:

1. Modifikasi perilaku
2. Promosi perilaku upaya kesehatan

modifikasi perilaku keterampilan sosial yang digunakan untuk mengubah


pengembangan atau peningkatan keterampilan sosial interpersonal.

Promosi perilaku upaya kesehatan adalah intervensi yang dilakukan


oleh perawat untuk meningkatkan perubahan perilaku penderita/klien
agar memiliki kemauan dan kemampuan yang kondusif bagi Kesehatan
secara menyeluruh baik bagi lingkungan maupun masyarakat
sekitarnya.

Observasi

 Identifikasi perilaku upaya Kesehatan yang dapat ditingkatkan


Terapeutik

 Berikan lingkungan yang mendukung Kesehatan


 Orientasi pelayanan Kesehatan yang dapat dimanfaatkan
 Anjurkan tidak merokok di dalam rumah

Perilalu cenderung beresiko


1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi. (kelurga sudah berkumpul pada
petang hari)
2. menyediakan materi dan media pendidikan Kesehatan (perawatan hipertensi dan terapi rendam
kaki air hangat)
3. menyediakan materi dan media pendidikan Kesehatan (leaflet)
4. Mengidentifikasi pemahaman tentang kondisi kesehatan saat ini (keluarga antusias dengan
penjelasan)
Evaluasi
S: keluarga yang sakit (tn.T) mengatakan mengetahui beberapa tentang penyakitnya, faktor
resikonya merokok dan ngopi namun susah menghentikan.
O: Keluarga mampu mengenal masalah yaitu bisa menjelaskan kembali seputar penyakit ayahnya
(subyektif: Hipertensi dan pernah stroke), factor penyebab (kebiasaan merokok), Keluarga mampu
menerima beberapa informasi dengan baik. 87
A: Masalah pada keluarga Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan 1. bantu pasien mengenali penyakitnya, 2. jelaskan fakor resiko yang dapat
mempengaruhi Kesehatan,

Defisit Pengetahuan

Penyebab

Keluarga belum mampu mengenal masalah (Kurang terpapar informasi)

Pengertian : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu

Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat pengetahuan membaik

Data

Subyektif : keluarga tidak tau penyebab dan penatalaksanaan hipertensi, dan pasca stroke. Keluarga
tidak mengerti makanan yang harus dihindari sesuai penyakitnya

Obyektif : tidak meminum obat dari dokter dan tidak memilih menu makanan yang seharusnya
dianjurkan

Intervensi

Observasi: 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 2. Identifikasi faktor-faktor


yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku perilaku hidup bersih dan sehat

Terapeutik: 1. Sediaakan materi dan media pendidikan kesehatan 2. Jadwalkan pendidikan


kesehatan sesuai kesepakatan 3. Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan 2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

Subyektif : Tn.T mengatakan bahwa dirinya merokok hingga saat ini dan keluarga juga tidak pernah
melarang Tn.T untuk merokok. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko SDKI Ketidakmampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit (Stroke) 66 Obyektif: Saat kunjungan terlihat merokok
Tidak mampu menjawab beberapa pertanyaan bahaya merokok D0111 Kategori Perilaku
Subkategori Penyuluhan dan Pembelajara
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga

Tujuan/kriteria

kriteria hasil : 1. Keluarga mampu mengenal masalah a. Perilaku sesuai anjuran meningkat b.
Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat. c. Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun

Intervensi

Edukasi Kesehatan

Rasional

Keluarga / klien mengenali penyakitnya. 2. Keluarga/klien dapat mengetahui fakto yang


mempengaruhi kesehatanntya 3. Keluarga / klien dapat mengetahui menu makanan yang tepat

Keluarga/klien dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk control rutin

Keluarga mengerti cara perawatan keluarga yang sakit dirumah

Implementasi

Membantu keluarga dan klien mengenali penyakitnya (menjelaskan seputar hipertensi, dan stroke)

Menjelaskan fakor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan (faktor keturunan)

Menjelaskan menu makanan yang tepat sesuai dengan penyakitnya (rendah garam)

Menjelaskan aktivitas yang menunjang Kesehatan (jalan pagi)

Menjelaskan memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk kontrol rutin (kontrol Kesehatan)

Evaluasi Keperawatan

S : keluarga mengatakan sudah mengetahui tentang penyakitnya, factor penyebab atau factor
resiko, serta penatalaksanaannya. Keluarga mengatakan sudah mengetahui aktivitas yang
menunjang kesehatan. Keluarga dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan secara optimal

O : keluarga mampu mengenal masalah yaitu bisa menjelaskan kembali seputar penyakit ayahnya,
factor penyebab, serta penatalaksanaan penyakitnya Td : 160/100mmHg

A : setelah dilakukan intervensi dan implementasi keperawatan masalah teratasi sebagian

P : intervensi 1,2 dilanjutkan


No Data Masalah Penyebab 1 Subyektif : keluarga tidak tau penyebab dan penatalaksanaan
hipertensi, dan pasca stroke. Keluarga tidak mengerti makanan yang harus dihindari sesuai
penyakitnya Obyektif : tidak meminum obat dari dokter dan tidak memilih menu makanan yang
seharusnya dianjurkan. Defisit pengetahuan SDKI D0111 Kategori Perilaku Subkategori Penyuluhan
dan Pembelajaran Keluarga belum mampu mengenal masalah (Kurang terpapar informasi)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai