Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S

Kunjungan ke : 4 Tanggal : 19 Februari 2018

1. Latar Belakang
Keluarga Tn.S adalah keluarga yang tinggal di RT:07, RW:03, Kel.
Kedungkandang, Malang. Dalam keluarga Tn.S terdapat, Ny. S, dan An.N.
Ny.S mengatakan bahwa memiliki hipertensi dengan tekanan darah sekitar
150/90 mmHg, Ny.S rutin kontrol ke posyandu sebulan sekali. Ny.S kurang
berolahraga karena pernah ikut senam yang diadakan seminggu sekali
tetapi Ny.S pusing sehingga tidak pernah dilanjutkan. Perceptee tertarik
untuk mengunjungi keluarga Ny.S karena dalam keluarga tersebut terdapat
penderita hipertensi yang kurang berolahraga. Perceptee akan
memberikan edukasi tentang perubahan gaya hidup yaitu berolahraga
dengan melakukan brisk walking exercise.

2. Proses keperawatan
a. Diagnosis keperawatan keluarga :
Ketidakefektifan managemen kesehatan
b. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit, klien
mengetahui tentang perubahan gaya hidup dan brisk walking exercise
c. Tujuan khusus
1. Keluarga mengetahui tentang perubahan gaya hidup
2. Keluarga mengetahui terapi non farmakologi untuk menurunkan
tekanan darah dengan jalan kaki 15-30 menit setiap pagi (brisk
walking exercise)
3. Implementasi dan Tindakan Keperawatan
a. Metode : metode yang digunakan yaitu diskusidan tanya jawab
b. Media : panduan brisk walking dan video
c. Waktu dan tempat : rumah keluaraga Ny.S
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria struktur :
1. Media yang digunakan berupa video dan panduan brisk walking
siap untuk digunakan
b. Kriteria proses :
1. Perawat mengunjungi rumah Tn.S
2. Waktu kegiatan klien bersedia menerima konseling, informasi, dan
edukasi
3. Keluarga aktif dalam diskusi dan tanya jawab dengan perawat
c. Kriteria hasil :
1. Keluarga Tn.S mengetahui perubahan gaya hidup dan brisk walking
exercise
2. Keluarga dapat mempraktekkan cara brisk walking exercise
LAMPIRAN MATERI

Perubahan Gaya Hidup


Gaya hidup yang sehat meliputi struktur multidimensional. Gaya hidup
berpengaruh pada bentuk perilaku atau kebiasaan seseorang dalam merespon
kesehatan fisik dan psikis, lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi. Gaya hidup
sehat dilakukan dengan tujuan agar hidup lebih panjang dan menghindari berbagai
macam penyakit.
Gaya hidup sehat menggambarkan pola perilaku sehari-hari yang mengarah
pada upaya memelihara kondisi fisik, mental dan sosial berada dalam keadaan
positif. Gaya hidup sehat meliputi kebiasaan tidur, makan, pengendalian berat
badan, tidak merokok dan minum-minuman beralkohol, berolahraga secara teratur
serta terampil dalam mengelola stres yang dialami.
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun
hanya dapat dikendalikan yaitu dengan merubah gaya hidup. Penderita hipertensi
mau tidak mau harus meninggalkan gaya hidupnya yang lama dan menyesuaikan
diri dengan gaya hidup yang lebih sehat.
Pemahaman yang menyeluruh bagi penderita hipertensi mengenai
penyakitnya, penggunaan obat dan kebiasaan gaya hidup, dapat mengontrol
hipertensi sangat penting. Konsep bahwa penatalaksanaan hipertensi hanya untuk
mengontrol bukannya untuk menyembuhkan penting untuk dijelaskan. Daftar
makanan dan minuman rendah garam akan sangat membantu. Penderita harus
dianjurkan untuk menghindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol
karena mempunyai efek terhadap peningkatan tekanan darah serta obat.
Penatalaksanaan hipertensi bertumpu pada pilar pengobatan standar dan
merubah gaya hidup yang meliputi mengatur pola makan, mengatur koping stres,
mengatur pola aktivitas, menghindari alkohol, dan rokok. Penatalaksanaan
hipertensi dengan obat saat ini memang telah mengalami kemajuan, tetapi
terdapat banyak laporan yang menyampaikan bahwa penderita yang datang ke
RS akan datang lagi dengan keluhan tekanan darahnya tidak mengalami
penurunan bermakna meskipun sudah diobati (Dalimartha, et al, 2008).
Brisk Walking Exercise
Brisk walking exercise sebagai salah satu bentuk latihan aerobik merupakan
bentuk latihan aktivitas sedang pada pasien hipertensi dengan menggunakan
tehnik jalan cepat selama 20-30 menit dengan rerata kecepatan 4-6 km/jam.
Kelebihannya adalah latihan ini cukup efektif untuk meningkatkan kapasitas
maksimal denyut jantung, merangsang kontraksi otot, pemecahan glikogen dan
peningkatan oksigen jaringan. Latihan ini juga dapat mengurangi pembentukan
plak melalui peningkatan penggunaan lemak dan peningkatan penggunaan
glukosa (Kowalski, 2010).
Brisk walking exercise berdampak pada penurunan risiko mortalitas dan
morbiditas pasien hipertensi melalui mekanisme pembakaran kalori,
mempertahankan berat badan, membantu tubuh rileks dan peningkatan senyawa
beta endorphin yang dapat menurunkan stres serta tingkat keamanan penerapan
brisk walking exercise pada semua tingkat umur penderita hipertensi (Kowalski,
2010).
Brisk walking exercise dilakukan di rumah melalui tehnik jalan cepat dengan
kecepatan 4-6 km/jam selama 15-30 menit, dimulai dengan pemanasan dan
diakhiri dengan pendinginan. Latihan dilakukan selama 2 minggu (4 hari per
minggu, istirahat 2 hari kemudian dilanjutkan latihan lagi). Target heart rate latihan
ini 60–80% dari heart rate maksimal. Tekanan darah diukur sebelum latihan brisk
walking dan setelah brisk walking (pada hari ke- 11).
PANDUAN BRISK WALKING EXERCISE (LATIHAN JALAN CEPAT)

Brisk walking exercise dilakukan di rumah melalui tehnik jalan cepat


 Dilakukan selama 15-30 menit
 Dengan kecepatan 4-6 km/jam atau 60-100 m/menit
 Dimulai dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan
 Latihan dilakukan selama 2 minggu (4 hari per minggu, istirahat 2 hari
kemudian dilanjutkan latihan lagi).
 Tekanan darah diukur sebelum latihan brisk walking (hari 1) dan setelah
brisk walking (hari 11)

Anda mungkin juga menyukai