Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

SENAM DM
(DIABETES MELLITUS)

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah keperawatan Keluarga

Di susun oleh :

Kelompok 10

Widi Astuti 4002180101


Kristina Agustina S 4002180132
Ercia Smith 4002180135
Riksa M Aripin 4002180111

Program Studi S1 KeperawatanEkstensi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stikes Dharma Husada Bandung

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Terapi komplementar dan kedokteran alternative semakin meningkat dan diterima oleh

masyarakat. Di Amerika serikat terapi komplemetar dan kedoteran alternative adalah:

Lingkup yang luas dari sumber penyembuhan yang meliputi system kesehatan, modalitas dan

praktek yang didasari oleh teori dan kepercayaan mereka. Atau secara sederhana pengobatan

komplemetar bisa di artikan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan

convensional di dunia kedokteran, yang mengadalkan obat kimia dan operasi. Terapi

modalitas merupakan terapi yang dilakukan perawata secara mandiri sebagai alternative

pengobatan yang dapat dilakukan klien dan keluarga dalam hal pengobatan dan sudah

dibuktikan secra riset dampaknya terhadap kesehatan klien.

Terapi komplementar dan alternative adalah: terapi dalam ruang lingkup luas meliputi

system kesehatan, modalitas dan praktek-praktek yang berhubungan dengan teori-teori dan

kepercayaan pada suatu daerah dan pada wkatu/periode tertentu. Terapi komplemetar adalah

terapi yang digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan untuk

menggantikan terapi medis. Terapi komplemetar dapat digunakan sebagai single therapy

ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan. Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan

menu makanan dan cara hidup yang kuramg sehat semakin meyebar ke seluruh lapisan

masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degenerative.

Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu dari penyakit degenenratif tersebut.

Diabetes Melitus (DM) adalah: penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemik

(kadar gula darah tinggi) sebagai akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin
ataupun keduanya (America Diabetes Assosiation, 2003). Diabetes mellitus merupakan

sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glucose darah atau

hiperglikemia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1996 di

dunia terdapat 120 juta penderita diabetes mellitus yang diperkirakan naik dua kali lipat pada

tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan

(obesitas), dan gaya hidup. Menurut dr Sapto Adji H. SpOT dari bagian bedah ortopedi

Rumah Sakir Internasional Bintaro (RSB), komplikasi yang paling sering dialami pengidap

diabetes adalah: Komplikasi pada kaki (15 %) yang kini disebut dengan kaki diabetes.

Saat ini, penyakit diabetes mellitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum lansia.

Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit salah satu jenis

sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan Penyakit kencing manis. Yakni,

menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat. Namun, obat bukan terpai

utama diabetes. Kata Andri Sumami, Instruktur senam diabetes dari persadia (Persatuan

Diabetes Indonesia) Unit RSU dr. Soetomo. Karena itu diabetes dianjurkan melakukan

senam diabetes secara rutin 3-4 kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar

gula darah tubuh, agar tidak bertambah tinggi. Dari sudut ilmu kesehatan , tidak diragukan

lagi bahwa olah raga apabila dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi

kesehatan dan kekuatan pada umumnya. Selain itu telah lama pula olah raga digunakan

sebagai bagian pengobatan diabetes mellitus namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi

pengidap diabetes mellitus (bagi orang normal juga demikian) karena dapat menimbulkan

hal-hal yang tidak diharapkan. Salah satu jenis olah raga yang dianjurkan terutama pada

penderita usia lanjut adalah senam kaki. Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam
kaki adalah menperlancar peredaran darah untuk mencegah kaki diabetes. Untuk itu makalah

ini menbahas tentang senam kaki pada pasien diabetes.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Dapat memahami dam menperagakan kembali senam kaki pada pasien penderita diabetes

mellitus.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mampu memahami dan menjelaskan senam kaki

b. Mampu memahami dan menjelaskan tujuan senam kaki

c. Mmpu memahami dam menjelaskan indikasi dan kontraindikasi senam kaki

d. Mampu memahami dan menjelaskan hal-hal yang harus dikaji sebelum senam kaki.

e. Mampu memahami dan melakukan prosedur pelaksanaan dalam senam kaki

f. Mampu memahami damn menjelaskan hal-hal yang harus dievaluasi setelah senam

kaki.

g. Mampu memahami dan menuliskan dokumentasi tindakan senam kaki.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI

Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya luka pada kaki diabetes.

Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam perawatan kaki untuk mengetahui adanya

kelainan kaki secara dini adalah dengan melakukan senam kaki diabetes, disamping memotong

kuku yang benar ,pemakaian alas kaki yang baik dan menjaga kebersihan kaki.

Kaki diabetes mellitus adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling ditakuti.

Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi, sedangkan biaya pengobatan juga sangat tinggi

dan sering tidak terjangkau oleh oleah masyarakat umum. Senam adalah latihan fisik yang dipilih

dan diciptakan dengan terencana, disusun secara sitematik dengan tujuan menbentuk dan

mengembangkan pribadi secara harmonis.

Berdasarkan pengetiannya senam adalah salah satu jenis olahraga aerobic yang

menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh, dimana kebutuhan oksigen masih dapat

dipenuhi tubuh. Latihan fisik merupakan salah satu prinsip dalam penatalaksanaan penyakit

diabetes mellitus. Kegiatan fisik sehai-hari dan latihan fisik teratur (3-4 kali seminggu selama

kurang lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar dalam pengelolahan diabetes. Latihan fisik

yang dimaksud adalah berjalan, bersepeda santai, jogging, senam dan berenang. Latihan fisik ini

sebaiknya disesuaikan dengan umum dan status kesegaran jasmani.

Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes mellitus

untuk mencegah terjadinya luka dan menbantu melancarkan peredaran darah bagian kaki. Ada 3

alasan mengapa orang dengan diabetes mellitus lebih tinggi resikonya mengalami masalah kaki
yaitu: Sirkulasi darah dan tungkai yang menurun (gangguan pembuluh darah) berkurangnya

perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf), berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.

Senam kaki ini sangat dianjurkan untuk penderita diabetes yang mengalami gangguan sirkulasi

darah dan neuropathy di kaki, terapi disesuaikan dengan kondisi dan kemanpuan tubuh penderita.

Latihan senam kaki DM ini dapat dilakukan dengan cara menggerakan kaki dan sendi-snedi kaki

misalnya berdiri dengan kedua tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki. Gerakan dapat

berupa gerakan meneuk, meluruskan, mengangkat, memutar keluar atau ke dalam dan

mencengkram jari-jari kaki.

2.2 TUJUAN

Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki adalah menperbaiki

sirkulasi darah kaki pasian diabetes sehingga nutrisi lancer kejaringan tersebut. Gerakan dalam

senam kaki DM tersebut seperti yang disampaikan dalam 3rd National Diabetes Educators

Training Camp Tahun 2005 dapat menbantu memperbaiki sirkulasi darah di kaki. Bisa

mengurangi keluhan dari neorupathy sensorik seperti: rasa pegal, kesemutan, gringgingen di

kaki. Manfaat dari senam kaki DM yang lain adalah dapat menperkuat otot-otot kecil, mencegah

terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan paha. (gastrocnemius,

hamstring, quadriceps), dan mengatasi keterbatasan sendi.

Senam kaki DM dapat menjadi salah satu alternative bagi pasien DM untuk

meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini menbuat lebih banyak jala-

jala kapiler terbuka sehinggga lebih banyak reseptor insulin yang tersedia dan aktif. Kondisi ini

akan menpermudah saraf akan menerima nutrisi dan oksigen yang mana dapat meningkatkan

fungsi saraf. Latihan seperti senam kaki DM dapat menbuat otot-otot di bagian yang bergerak

berkontraksi.Kontraksi otot ini akan menyebabkan terbukanya kanal ion, menguntungkan ion
positif dapat melewati pintu yang terbuka, masuknya ion positif itu mempermudah aliran

penghantaran impuls saraf. Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetic adalah:

1. Memperbaiki sirkulasi darah

2. Memperkuat otot-otot kecil

3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha

5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi.

2.3 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

2.3.1 Indikasi

Senam kaki dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus dengan tipe 1

maupun tipe 2, namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita diabetes mellitus

sebagai tindakan pencegahan dini.

2.3.2 Kontraindikasi

a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri dada.

b. Orang yang depresi kawatir atau cemas.

2.4 HAL YANG HARUS DIKAJI SEBELUM TINDAKAN

a. Lihat keadaan umum dan kesadaran pasien

b. Cek tanda-tanda vital sebelum melakukan tindakan

c. Cek status respiratori ( adakah dyspnea atau nyeri dada)

d. Perhatikan indikasi dan kontraindikasi dalam pemberian tindakan senam kaki tersebut
e. Kaji status emosi pasien (suasana hati/ mood, motivasi)

2.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Persiapan alat: 2 kertas koran, kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi

duduk),hanskum

b. Persiapan Klien: Kontrak topik, waktu, tempat, dan tujuan dilaksanakanya senam kaki

c. Persiapan lingkungan; ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, jaga privasi klien

d. Prosedur pelaksanaan;

1. Perawat cuci tangan

2. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak diatas

bangku dengan kaki menyentuh lantai.

(gambar 1 pasien duduk diatas kursi)

3. Dengan meletakan tumit di lantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas

lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.


(Tumit kaki di lantai dan jari kaki diluruskan ke atas)

4. Dengan meletakan tumit salah satu dilantai, angkat telapak kaki keatas, pada

kaki lainnya, jari-jari kaki diletakan dilantai dengan tumit kaki tumit diangkat ke

atas. Cara ini dilakukan bersama pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan

di ulangi sebanyak 10 kali.

(Gambar 3. Tumit kaki dilantai sedangkan telapak kaki diangkat.

5. Tumit kaki diletakkan dilantai. Bagian ujunag kaki diangkat ke atas dan gerakan

memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.


(Gambar 4. Ujung kaki diangkat keatas)

6. Jari-jari kaki diletakan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar

dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

(Gambar 5 Jari-jari kaki dilantai)

7. Angkat salah satu lutut kaki dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan turunkan

kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.

8. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan

gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.

9. Angkat kedua kaki lalu luruskan, ulangi langkah ke 8, namun gunakan kedua

kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.


10. Angkat kedua kaki dan luruskan pertahankan posisi tersebut gerakan

pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.

11. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan

pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.

Gerakan ini sama dengan posisi tidur.

(Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat)


12. Letakan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan

kedua belah kaki. Kemudian,buka bola itu menjadi lembaran seperti semula,

menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja

 Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.

 Sebagian koran disobek-sobek menjadi kecil- kecil dengan kedua kaki.

 Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu

letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.


 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.

(Gambar 7. Menbentuk kertas koran)

e. Hal yang harus di evaluasi setelah tindakan

1. Pasien dapat menyebutkan kembali pengertian senam kaki

2. Pasien dapat menyebutkan kembali 2 dari 4 tujuan senam kaki

3. Pasien dapat memperagakkan sendiri teknik-tenik senam kaki secra mandiri.


BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Senam kaki diabetes adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes

mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan menbantu menlancarkan peredaran darah bagian

kaki yang memiliki tujuan memperbaiki sirkulasi darah, menperkuat otot-otot kecil, mencegah

terjadinya kelainan bentuk kaki, meningkatakan kekuatan otot betis dan paha, mengatasi

keterbatasan gerak sendi. Untuk itu penderita diabetes mellitus dianjurkan untuk melakukan

senam kaki. Peran kita sebagai perawat adalah menbimbing klien untuk melakukan senam kaki

agar klien dapat melakukannya dengan mandiri.


DARTAR PUSTAKA

Noer,Sjaifoellah, 1996. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : FKUI

Smeltzer, Sezzanne C. 2001.BUku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : EGC

Sumosardjuno. 1996. Manfaat dan macan olahraga bagi penderita diabetes mellitus. Jakarta :

EGC

Anda mungkin juga menyukai