PENDAHULUAN
1
keperawatan kesehatan kerja) juga pada keluarga. Buku ini juga memuat tentang
proses evaluasi yang dilengkapi format evaluasi kompetensi yang harus dicapai oleh
praktikan.
Meskipun buku ini berisi petunjuk lengkap dari pengkajian sampai evaluasi, akan
tetapi pada saatnya nanti penggunaannya harus disesuaikan dengan ciri atau
karakteristik wilayah yang menjadi lahan praktek, agar dapat mengakomodasi ciri dan
kebutuhan lahan tersebut.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
2
(client-focused), interaktif (interactive), dan berorientasi kepada kebutuhan komunitas
(need-oriented).
Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang
diterapkan kepada klien komunitas yang langkat-langkahnya dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. PENGKAJIAN KOMUNITAS
Pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas meliputi pengkajian data inti
(core) komunitas dan data subsistem komunitas. Metoda pengumpulan data yang
digunakan dapat bervariasi bisa dengan wawancara, observasi, pengukuran, angket, dll.
Sumber data antara lain tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, organisasi PKK,
kepemudaan, keluarga, petugas kesehatan, aparat pemerintahan (kecamatan, desa, RW,
RT), dll. Secara ringkas jenis data yang perlu dikaji dapat digambarkan sebagai berikut:
3. Agama
Apakah terdapat mesjid, gereja, dll?
Apakah homogen?
3
4. Demografi
Komposisi penduduk, umur dan jenis kelamin
Tipe keluarga
Homogenitas
Status perkawinan
Ras
Apakah populasi homogen
5. Statistik vital
Kelahiran
Kematian (berdasarkan umur dan penyebab kematian)
4
4. Keamanan dan transportasi
a. Jenis sarana transportasi yang tersedia ?
b. Bagaimana fasilitas perlindungan untuk masyarakat (polisi, kebakaran, sanitasi)
c. Apakah kualitas udara di monitor ?
d. Bagaimana kejadian kriminalitas ?
e. Apakah penduduk merasa aman ?
5. Politik dan pemerintahan
a. Apakah terdapat tanda-tanda aktivitas politik ? (poster, kampanye)
b. Apa kebijakan pemerintah untuk komunitas ?
c. Apakah masyarakat dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk wilayah ?
6. Pendidikan
a. Apakah terdapat sarana pendidikan di wilayah ?
b. Apakah terdapat sarana perpustakaan ?
c. Bagaimana masyarakat memandang sarana pendidikan?
d. Bagaimana reputasi sekolah ?
e. Bagaimana tingkat pendidikan masyarakat ?
f. Apa issue yang sedang berkembang tentang pendidikan ?
g. Bagaimana kejadian drop out sekolah ?
h. Apakah terdapat aktivitas ekstrakurikuler ?
i. Apakah sekolah memiliki pelayanan kesehatan ?
j. Apakah terdapat perawat sekolah ?
7. Komunikasi
a. Apakah terdapat area dimana orang berkumpul ?
b. Apakah surat kabar masuk ke wilayah ?
c. Apakah sarana TV dan radio ada di wilayah ?
d. Apa jenis komunikasi formal dan informal yang ada di wilayah ?
8. Rekreasi
a. Dimana tempat anak-anak bermain?
b. Apakah jenis rekreasi yang ada di masyarakat?
c. Apa fasilitas rekreasi yang ada di komunitas?
c. Persepsi
5
1. Masyarakat
a. Bagaimana perasaan masyarakat tentang diri mereka?
b. Apakah mereka mengidentifikasi adanya suatu kekuatan?
c. Tanyakan kepada beberapa kelompok yang berbeda (lansia, remaja, pekerja, buruh,
ibu rumah tangga, pegawai), apa jawaban mereka?
2. Petugas kesehatan (perawat)
a. Pernyataan secara umum tentang kesehatan masyarakat?
b. Apa yang menjadi kekuatan komunitas?
c. Apa masalah atau risiko masalah yang dapat diidentifikasi?
Pada profesi tahun ini mahasiswa difokuskan pada pengkajian Keluarga Sehat, PHBS dan
risiko covid 19. (Format Pengkajian terlampir)
2. Interpretasi data
6
Data yang telah diklasifikasikan akan menghasilkan informasi tentang gambaran nyata yang
terjadi di komunitas. Dengan mengaitkan antara beberapa data akan didapatkan suatu
kesimpulan masalah yang ada di masyarakat, baik actual maupun potensial. Analisa
interpretasi data akan lebih mudah dilakukan dengan membuat matrik seperti di bawah ini :
3. Prioritas masalah
Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
prioritas masalah.
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa keperawatan komunitas merupakan gambaran kebutuhan atau respon
komunitas terhadap masalah kesehatan yang dihadapinya. Dengan mengacu kepada upaya
pelayanan kesehatan promotif dan preventif, maka dalam rumusan diagnosa keperawatan
komunitas harus merefleksikan pendekatan promotif dan preventif. Menurut Mucke,
rumusannya berisi hal-hal sebagai berikut:
1. Resiko terjadinya…(kebutuhan/respon komunitas terhadap masalah kesehatan)
2. Pada masyarakat…(target/sasaran)
3. Berhubungan dengan…(data primer dan sekunder)
7
memastikan bahwa rencana tersebut merupakan upaya paling maksimal, artinya ners tidak
saja dituntut untuk berperan di level pelaksanaan di masyarakat saja (grassroot), namun
pula harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan aktif
melakukan lobi, negosiasi, serta advokasi terhadap apa yang telah direncanakan untuk
dapat diwujudkan. Hal ini akan memaksa ners untuk mampu bekerja sama dengan berbagai
pihak, baik dari kalangan birokrat pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, maupun
kalangan bisnis. Oleh karenanya penting dilakukan pendekatan strategi yang mantap
dengan memanfaatkan berbagai data primer, sekunder dan tersier sebagai bukti (evidence-
base).
8
Evaluasi merujuk kepada pengukuran dan penetapan dari efektivitas dalam
pencapaian tujuan yang ditetapkan. Evaluasi merupakan tindakan penyelidikan yang
mengaitkannya dengan standar dan kriteria keberhasilan. Dalam asuhan keperawatan
komunitas, evaluasi juga dilakukan untuk mengukur mutu pelayanan (quality of services),
program, dan penampilan ners. Program ini sering disebut sebagai Total Quality
Management (TQM), karena hal ini merefleksikan peningkatan perhatian dengan
pengukuran dan peningkatan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada
masyarakat. Makna dari manajemen kualitas adalah :
1. Pengorganisasian yang dihasilkan dari pengkajian yang berkualitas
2. Penetapan standar atau kriteria
3. Pengumpulan informasi yang terus-menerus sebagai kegiatan rutin
4. Jaminan bahwa informasi didasarkan pada total populasi atau sample yang
representatif
5. Suatu proses yang menyajikan hasil dari review pada klien
9
Pengkajian tentang gaya hidup meliputi pola konsumsi makanan, aktifitas dan
istirahat, penampilan pada saat kerja, penggunaan alat pelindung diri.
d. Sistem kesehatan
Pengkajian sistem kesehatan meliputi system pelayanan kesehatan baik yang
terdapat diperusahaan maupun diluar peruisahaan (rujukan), program pengawasan
(monitoring) terkait dengan keselamatan kerja, kebijakan dan program promosi
kesehatan yang ada diperusahaan, keterbatasan dalam upaya promosi dan proteksi,
system pelayanan kesehatan pada keluarga pekerja.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis dalam keperawatan kesehatan kerja meliputi status kesehatan klien, kesakitan
akibat kerja, populasi yang beresiko, hazard di tempat kerja.
Contoh diagnosa keperawatan :
Gangguan tidur akibat tekanan pekerjaan
Menurunnya moral pekerja berhubungan dengan meningkatnya ketegangan dan
stress dalam area kerja
Gangguan (penurunan) fungsi pendengaran berhubungan dengan tidak
menggunakan alat proteksi pada area dengan tingkat kebisingan yang tinggi
Risiko terpapar Hepatitis B berhubungan dengan meningkatnya kontak dengan
darah.
Risiko jatuh (cedera) berhubungan dengan tempat bekerja yang terlalu tinggi, dll.
3. Perencanaan
Perencanaan pemecahan masalah dalam keperawatan kesehatan kerja mencakup three
level prevention yang terdiri dari :
a. Prevensi primer
Termasuk dalam kegiatan prevensi primer adalah:
Promosi kesehatan yang meliputi kegiatan pendidikan kesehatan, perbaikan gizi,
istirahat dan olahraga bagi pekerja, pemberian ANC bagi pekerja wanita yang sedang
hamil.
Pencegahan penyakit yang meliputi mengurangi factor risiko, pemberian imunisasi,
manajemen stress.
10
Pencegahan injuri, yang meliputi pendidikan keselamatan, penggunaan alat
pelindung diri (APD), penanganan zat berbahaya yang mengancam keselamatan,
meningkatkan kesehatan ergonomis.
b. Prevensi sekunder
Termasuk dalam upaya prevensi sekunder adalah :
Pemeriksaan (screening) kepada calon pekerja, pemeriksaan kesehatan secara
berkala, pemeriksaan terhadap aspek lingkungan yang bisa menimbulkan bahaya
bagi pekerja.
Penatalaksanaan kasus (case management)
Penanganan kegawatan yang meliputi kegawatan fisik, psikologis maupun
kecelakaan akibat kerja.
c. Prevensi tersier
Yang termasuk ke dalam kegiatan pencegahan tersier meliputi:
Pencegahan penyebaran penyakit menular
Pencegahan kekambuhan
Pencegahan komplikasi
Rehabilitasi pekerja
11
BAB III
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
12
D. KOMPETENSI
1. Pengalaman Belajar di Puskesmas
a. Mengidentifikasi dan membantu pelaksanaan program puskesmas yang
berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat (KIA, KB, Gizi, P2M,
Kesling, UKS, Kesehatan Lansia, dan Laboratorium)
b. Melaksanakan kegiatan program Nursing Center yang ada di puskesmas baik
yang bersifat di dalam gedung maupun di luar gedung
13
2. Waktu
Pendidikan profesi ners keperawatan komunitas akan dilaksanakan selama 2 bulan
mulai 15 Maret 2021 – 8 Mei 2021 (2 kelas)
14
Mengidentifikasi dan membantu pelaksanaan program puskesmas yang
berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat (KIA, KB, Gizi, P2M,
Kesling, UKS, Kesehatan Lansia, dan Laboratorium)
Melaksanakan kegiatan program Nursing Center yang ada di puskesmas
baik yang bersifat di dalam gedung maupun di luar gedung
15
Melaksanakan proses keperawatan (pengkajian, analisa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi) sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan.
Membuat laporan secara kelompok pelaksanaan asuhan.
G. METODE PEMBELAJARAN
H. SISTEM EVALUASI
1. Evaluasi Laporan : 40 %
Pelaporan Individu 15 %
Pelaporan individu meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
perorangan di puskesmas (pencapaian target kompetensi).
Pelaporan Kelompok (RW) 15 %
Laporan yang berisi kegiatan kelompok di tingkat RW mulai dari identifikasi
masalah sampai dengan evaluasi pengembangan program kegiatan, laporan
kesehatan sekolah, dan laporan kesehatan kerja.
Pelaporan Kelompok (Desa) 10 %
Laporan yang berisi kegiatan kelompok di tingkat desa yang meliputi identifikasi
masalah sampai dengan evaluasi pengembangan program.
2. Evaluasi Kegiatan : 60 %
Penampilan Klinik 30 %
Sosiometrik 15 %
Responsi 15 %
16
BAB IV
KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
17
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
TAHAP PENGKAJIAN
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seseorang perawat mengambil secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke ujung kaki)
d. Data sekunder, contoh hasil laboratorium, hasil X-ray, pap smear dsb.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
1. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat dan telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga dan genogram
6. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa
tersebut terkait dengan kesehatan.
8. Agama
18
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu status ekonomi sosial keluarga ditentukan pula oleh
kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki
oleh keluarga.
19
III. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang
digunakan serta denah rumah.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat yang
meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya
setempat yang mempengaruhi kesehatan.
20
Menjelaskan peran dan masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun
informal.
23. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan.
21
b. Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :
1. Sejauhmana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah.
2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
3. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit
5. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
6. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah.
c. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit, termasuk kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan
sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, yang perlu dikaji adalah :
1. Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan
untuk menanggulangi masalah kesehatan/penyakit.
2. Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas yang diperlukan untuk
perawatan.
3. Keterampilan keluarga mengenai macam perawatan yang diperlukan memadai.
4. Apakah keluarga mempunyai pandangan negatif terhadap perawatan yang
diperlukan.
5. Adakah konflik individu dan perilaku mementingkan diri sendiri dalam keluarga.
6. Apakah keluarga kurang dapat melihat keuntungan dalam pemeliharaan lingkungan di
masa mendatang.
7. Apakah keluarga mengetahui upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
8. Apakah keluarga sadar akan pentingnya fasilitas kesehatan dan bagaimana pandangan
keluarga akan fasilitas tersebut.
9. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan (diagnostik, pengobatan dan
rehabilitas)
10.Bagaimana falsafah hidup keluarga berkaitan dengan upaya perawatan dan
pencegahan.
22
27. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
a. berapa jumlah anak
b. bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga.
28. Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah :
a. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
b. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya
peningkatan status kesehatan keluarga.
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada
pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
23
VII. Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan yang ada.
24
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan. Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera)
menggunakan/boleh tidak menggunakan etiologi.
Contoh :
Potensial terjadinya kesejahteraan pada ibu hamil (Ibu M) keluarga Bapak U.
Potensial peningkatan status kesehatan pada bayi (Anak K) keluarga Bapak S.
Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru menikah keluarga
Bapak A.
4 Menonjolnya masalah
Skala
Masalah berat harus 2
segera ditangani
Ada masalah tetapi tidak 1
perlu segera ditangani
25
Masalah tidak dirasakan 0
Skoring
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan bobot
Skor
X Bobot
Angka tertinggi
26
Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi
untuk mencegah masalah.
Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai stroke yang tertinggi yang
terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan keluarga.
TINDAKAN/IMPLEMENTASI
Adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan perencanaan
mengenai suatu diagnosa yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan keperawatan terhadap
keluarga mencakup hal-hal di bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan dengan cara :
Memberikan informasi
Mengidentikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan
Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat dengan cara
Mengidentifikasi konsekwensi tidak melakukan tindakan
Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
Mendiskusikan tentang konsekwensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara
Mendemonstrasikan cara perawatan
Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
Mengawasi keluarga melakukan perawatan
27
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi
sehat, dengan cara :
Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara:
Memperkenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
EVALUASI
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk menilai
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai. Semua
tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan ke
keluarga. Untuk itu dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga. Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional.
S : Hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : keluarga mengatakan nyerinya berkurang.
O : Hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan. Misal : BB naik 1 kg dalam 1 bulan
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan
diagnosa keperawatan
P : Perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dan keluarga pada tahap evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan
selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
28
BAB V
PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti praktik profesi keperawatan keluarga mahasiswa mampu:
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan
pada individu dalam keluarga maupun keluarga sebagai satu unit.
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dengan keluarga.
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan bertanggung
jawab.
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah-masalah pada
keluarga.
29
e. Bekerjasama dengan unsur terkait di masyarakat dalam menerapkan asuhan
keperawatan keluarga.
f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal :
merencanakan program keluarga berencana.
g. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor
lain dari setiap individu dalam keluarga
h. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
keluarga.
i. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan
yang diberikan efisien dan efektif.
j. Mengembangkan intervensi yang kreatif dan sesuai dengan kemampuan
keluarga terutama dalam aspek promotif dan preventif.
k. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan keluarga.
l. Memberikan asuhan keperawatan keluarga yang berkualitas secara holistik,
kontinyu dan konsisten.
m. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
n. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
o. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
p. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif melalui kemitraan baik dengan
profesi kesehatan lain maupun penentu kebijakan di masyarakat.
q. Mengembangkan potensi diri terkait dengan keterampilan melakukan intervensi
untuk meningkatkan kemampuan professional.
r. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan dengan
pengembangan jejaring kemitraan dengan berbagai lembaga yang memiliki
perhatian terhadap keluarga baik nasional maupu internasional.
s. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan keluarga.
30
C. KOMPETENSI
1. Mengidentifikasi data kesehatan keluarga melalui observasi, wawancara, pemeriksaan
fisik, laboratorium sederhana
2. Menganalisis data, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan keluarga
3. Menyusun perencanaan pemecahan masalah yang meliputi penetapan tujuan dan
sasaran, strategi intervensi, criteria evaluasi sesuai dengan sumber daya yang
dimilikinya
4. Melaksanakan tindakan keperawatan bersama keluarga
5. Melakukan komunikasi dan interaksi dengan keluarga
6. Menggali potensi yang dimiliki keluarga maupun di luar keluarga
7. Membuat keputusan yang berhubungan dengan implementasi keperawatan (rujukan)
8. Melakukan evaluasi dan rencana tindak lanjut
9. Menyusun dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
31
a. Siapa (who). Menetapkan komposisi keluarga pada setiap orang : Hubungannya dengan
kepala keluarga; umur; jenis kelamin; aktifitas utama setiap harinya, misalnya sekolah,
bekerja.
b. Apa (what). Apa faktor-faktor resiko; apa sumber-sumber atau kekuatan; observasi
faktor-faktor yang berhubungan dengan status kesehatan keluarga, misalnya praktek
kebersihan, makanan (penyediaan, penyimpanan dan pengolahan), kondisi rumah,
karakteristik dari tetangga.
c. Kaji interaksi dan komunikasi di dalam keluarga; Bagaimana pengambilan keputusan;
oleh siapa ?
d. Kaji kesehatan setiap anggota keluarga
e. Identifikasi prioritas kesehatan sehubungan dengan kebutuhan dan pandangan
keluarga.
f. Rumuskan dan pandangan keluarga.
4. Perencanaan
Kontak dengan keluarga dengan persetujuan kedua belah pihak untuk mencapai goal dan
objektif.
4. Implementasi dan intervensi keperawatan
Dengan memakai metoda pengajaran yang tepat seperti partisipasi keluarga, tehnik
pemecahan masalah, demonstrasi, dan pemakaian alat bantu lihat.
6. Evaluasi
a. Saling bertukar persepsi tentang hasil yang dicapai dengan keluarga
b. Menyimpulkan area kemajuan yang dicapai
c. Bersama-sama menentukan rencana lanjutan yang memerlukan tindakan
7. Aktifitas setelah kunjungan rumah
a. Catatan kunjungan : tulis semua informasi yang didapat melalui observasi, tindakan
keperawatan, respon keluarga, dan perencanaan
b. Komunikasikan pada disiplin lain yang berkepentingan dan interest terhadap keluarga
c. Kaji sumber-sumber di masyarakat untuk memenuhi kebutuhan keluarga
d. Lakukan proses rujukan, bila diperlukan.
Petunjuk khusus
32
1. Setiap mahasiswa mengidentifikasi semua kasus keluarga rawan dan keluarga resiko
tinggi di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya (RT masing-masing) dan
melaporkannya kepada pembimbing praktikum/petugas puskesmas.
2. Setiap mahasiswa memilih dan menentukan dua kasus keluarga rawan/resiko tinggi
kesehatan sesuai masing-masing tahapan perkembangan keluarga (Duvall) atas
persetujuan pembimbing/petugas Puskesmas.
3. Setiap mahasiswa menjadi perawat utama (primary nurse) untuk ke tiga kasus keluarga
tersebut dan membuat laporan sesuai dengan instrumen Puskesmas.
4. Setiap mahasiswa melaksanakan pengkajian, diagnosa dan perencanaan proses
keperawatan keluarga.
5. Setelah membuat perencanaan, mahasiswa melaksanakan implementasi keperawatan
keluarga, evaluasi dan modifikasi bila perlu.
6. Setelah selesai pengkajian dan diagnosa mahasiswa menyerahkan hasil kasus kepada
pembimbing praktikum dan petugas puskesmas.
7. Setiap mahasiswa wajib mengikuti praktikum keluarga di lapangan.
9. Setiap mahasiswa wajib mengevaluasi diri sendiri (self-evaluation) mengenai
perkembangan kemampuan dirinya sesuai dengan visi, misi dan tujuan praktek
keperawatan keluarga, dengan senantiasa mencari sumber-sumber bacaan yang
relevan.
10. Setiap mahasiswa dapat mengadakan pertemuan dengan pembimbing setiap saat ia
merasa ada hambatan pada proses belajarnya.
Evaluasi/Penilaian
Ada tiga jenis penilaian praktek keperawatan keluarga, yaitu
a. Supervisi kasus (25%)
Setiap mahasiswa akan di supervisi keluarga yang dijadikan binaan, minimal satu kali
selama pembinaan. Proses pelaksanaan supervisi disepakati dengan jadwal pembimbing.
b. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga (45%)
Setiap mahasiswa wajib melaporkan semua kasus keluarga yang dibinanya dengan
menggunakan format pelaporan Puskesmas kepada pembimbing. Konsultasi pelaporan
asuhan dapat dilakukan dengan pembimbing selama proses pelaksanaan asuhan.
Laporan akhir akan dilakukan responsi.
33
c. Ujian Kasus (30%)
Setiap mahasiswa akan mengikuti ujian kasus keluarga yang ditentukan oleh
pembimbing.
34
C. Tujuan Keperawatan Gerontik
Tujuan keperawatan gerontik adalah :
1. Mengembangkan hubungan teurapeutik dengan usila dalam setiap tahapan
hubungan dalam proses keperawatan
2. Perawat dapat mengakomodasi dan memberikan support atas semua
kebutuhan usia lanjut yang teridentifikasi bersama.
3. Memberikan intervensi keperawatan yang mempertimbangkan harga diri dan
kebutuhan usia lanjut sesuai dengan usianya.
4. Menghormati keunikan dari usia lanjut
5. Memfasilitasi keluarga dan masyarakat untuk dapat menerima dan
membantu usia lanjut agar dapat hidup sejahtera secara menyeluruh.
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan perawat gerontik berkaitan
dengan keperawatan gerontik secara utuh dan komprehensif.
35
Usia lanjut, memiliki kekayaan yang mereka kumpulkan selama hidup. Tujuan
menabung dan menyimpan harta pada masa muda adalah selain untuk
kesejahteraan keturunannya, juga asset dapat digunakan untuk membiayai
kehidupannya di usia lanjut, dimana tidak mampu lagi untuk mencari uang dan
penghasilannya. Akan tetapi, sering usia lanjut mengalami masalah dengan aset
dan kekayaannya. Banyak usia lanjut, yang karena ketidakberdayaannya harus
kehilangan kekayaan yang diambil atau digunakan untuk kepentingan anak-
cucunya atau keluarga lainnya secara berlebihan dan tidak bertanggung jawab,
menyebabkan usia lanjutlah yang seolah-olah menumpang pada anaknya atau
keluarganya. Perlindungan kekayaan dan asset lansia harus menjadi perhatian
pemerintah dan petugas kesehatan termasuk perawat untuk menjadi pembela
atau advokat akan hak-hak usila terhadap aset-asetnya.
3. Promosi kesehatan
Promosi kesehatan pada usila menjadi suatu hal yang sangat sulit berkaitan
dengan kurangnya kemampuan fisik dan mahalnya biaya promosi kesehatan.
Perawat gerontologi yang ada di masyarakat harus bekerja keras bersama-sama
dengan usia lanjut dan seluruh komponen masyarakat untuk membangun situasi
yang kondusif untuk promosi kesehatan sedini mungkin, sehingga pada saatnya
berusia lanjut tidak akan terlalu mendapatkan masalah kesehatan yang
kompleks.
4. Perawatan usila selama sakit
Usila yang mengalami sakit, seperti penyakit-penyakit kronis sering menjadi
beban bagi anak, pasangan atau keluarga yang lainnya, sehingga kadang-kadang
usia lanjut yang sakit tersebut terbengkalai kebutuhannya secara utuh. Apalagi di
jaman seperti sekarang, dimana para wanita banyak yang keluar rumah untuk
bekerja, sering usila yang tinggal dengan anak-anaknya, justru malah jadi orang
yang dibebani untuk mengurus segala urusan keluarga termasuk mengasuh cucu,
dengan demikian apabila usila tersebut sakit akan terjadi permasalahan ganda
dan menyebabkan usila dalam posisi yang beresiko untuk diabaikan oleh
keluarga.
36
PANDUAN PRAKTEK KEPERAWATAN GERONTIK
Praktik profesi keperawatan gerontik berfokus pada klien usia lanjut dengan
masalah kesehatan yang bersifat aktual, risiko dan potensial serta untuk
meningkatkan kualitas hidup klien
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien usia lanjut
b. Menggunakan keterampilan interprofesional yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggungjawab
d. Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien usia
lanjut
e. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
f. Memberikan asuhan peka budaya dengan menghargai etnik, agama atau faktor
lain dari setiap klien usia lanjut yang unik
g. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien usia lanjut.
h. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan
yang diberikan efisien dan efektif.
37
i. Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan usia lanjut.
j. Memberikan asuhan yang berkualitas secara holistik, kontinyu dan konsisten.
k. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien agar dapat
mengambil keputusan untuk dirinya.
l. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko.
m. Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan .
n. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankanK
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan .
o. Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
p. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
q. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
r. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.
C. Kompetensi
No KOMPETENSI LINGKUP KEGIATAN PRAKTIK
1 2 3
1 Mampu membina hubungan Melakukan pendekatan kepada anggota
saling percaya dan menghargai tim asuhan keperawatan Gerontik
dengan anggota tim asuhan Pengkajian secara umum
keperawatan Gerontik dan
pengkajian secara umum
2 Melakukan askep klien Gerontik Melakukan askep klien Gerontik individu
individu, sesuai dengan prinsip dengan indeks Katz :
keilmuan, standar praktek dan B/C
etika keperawatan D/E
F/G
Masing – masing satu orang
3 Melakukan askep klien Gerontik, Melakukan askep Gerontik
sesuai dengan prinsip keilmuan, Nutrisi dan psikososial.
standar praktek dan etika Gangguan aktivitas dan psikososial
38
keperawatan
4 Melakukan askep kelompok Melakukan askep kelompok Gerontik dan
Gerontik, sesuai dengan prinsip pembinaan kesejahteraan lansia di panti
keilmuan, standar praktek dan
etika keperawatan
5 Mampu mendokumentasikan Melakukan pendokumentasian askep
askep dengan sistematis, akurat, Gerontik :
lengkap, dan singkat Individu
Kelompok
Melakukan pencatatan pengalaman
praktek Gerontik
Individu
Kelompok
6 Memanfaatkan sumber yang Memanfaatkan nara sumber di lapangan
tersedia dengan efektif dan efisien dengan tepat dan efisien.
7 Mengenali nilai personal diri yang Mengenali nilai personal diri yang
berpengaruh terhadap sikap dan berpengaruh terhadap sikap dan tingkah
tingkat lakunya dalam lakunya dalam melaksanakan askep klien
melaksanakan Askep klien Gerontik.
gerontik
39
Tempatkan diri perawat dalam lapang pandang klien
Cahaya difus, terang, dan tidak menyilaukan
Pastikan klien menggunakan kaca matanya (jika ada) dan dapat berfungsi dengan
baik
Berhadapan dengan klien, jangan menutupi mulut dengan tangan atau benda lain
pada saat berbicara dengan klien.
40
1.2 Persiapan :
Mahasiswa sebagai provider harus telah menguasai berbagai konsep, prinsip, dan
teknik pendekatan kepada klien lansia.
Mahasiswa telah siap secara fisik, mental, dan sosial untuk memberikan bantuan
kepada klien.
Klien telah memperoleh informasi akan kedatangan mahasiswa (dilakukan oleh
pengurus panti) dan siap menerima kehadiran anda.
Bawalah alat tulis (kertas dan pensil atau pulpen) di dalam saku anda. Kedua tangan
anda hendaknya tidak memegang apapun agar kesan ingin membantu dapat
dirasakan oleh klien.
Lingkungan untuk melakukan interaksi dengan klien hendaknya cukup serasi untuk
melakukan pendekatan (tidak gaduh, terlalu panas atau dingin).
1.3. Prosedur
1.3.1. Pelajari dulu catatan/dokumentasi yang ada tentang klien, bila tidak ada catatan data,
dapat bertanya kepada orang lain (petugas atau lansia lain) yang kenal dengan klien.
Minimal anda harus tahu nama panggilan klien, bahasa yang dipergunakannya (verbal
dan non verbal), kondisi fungsi panca indranya, dan topik pembicaraan yang disenangi
dan yang tidak disenanginya.
1.3.2. Perkenalkan nama anda kepada klien pada waktu yang tepat (klien tidak sedang ingin
menyendiri atau sedang sibuk) dan tanyakan kebenaran namanya.
1.3.3. Mintalah izin klien untuk duduk di dekatnya; dengan posisi :
o Jarak dengan klien ± 1m
o Bahu perawat sejajar dengan bahu klien
o Mata dapat saling berpandangan langsung
1.3.4. Bila telah duduk, jelaskan lebih lanjut kepada klien tentang status dan tujuan anda,
hal-hal apa yang dapat anda lakukan untuk membantunya, berapa lama dan kapan
anda akan bersamanya.
1.3.5. Lakukan berbagai bantuan yang menunjukkan perhatian anda pada klien, misalnya
membersihkan dan atau memotong kuku tangan dan kaki, membantu klien dalam
mengubah posisi duduk/tidur, menawarkan selimut bila udara dingin/angin dan lain
sebagainya.
1.3.6. Buat kontrak untuk pertemuan berikutnya.
41
1.3.7. Pamitlah pada klien saat anda akan meninggalkannya (berpindah ke klien lain dan
atau istirahat/pulang).
1.4. Evaluasi :
Catatan anekdot (oleh Pembimbing)
Self Evaluation (Instrumen Terlampir, Lampiran 1)
42
Lakukan pengkajian pada saat klien berada pada puncak energi.
43
Instrumen pengkajian fisik, katz indeks, barthel indeks, SPSMQ, MMSE, dan
instrumen untuk pengkajian emosional.
Alat tulis seperlunya
2.3 Lingkungan
Pemilihan tempat yang paling baik bagi klien
Perhatikan privasi
Waktu yang tepat, sesuai dengan kebijakan institusi atau kebiasaan klien di tempat
tinggalnya.
c. Prosedur
Lakukan prosedur sesuai dengan instrumen/format pengkajian.
44
LAMPIRAN
45
FORM : PRE PLANNING
A. Latar Belakang
Diuraikan latar belakang atau dasar pemikiran yang menjadikan alasan perlunya kegiatan
dilaksanakan. Diantaranya memuat data-data dari hasil pengkajian atau data lain yang relevan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dituliskan tujuan kegiatan secara umum (ABCD)
2. Tujuan Khusus
Dituliskan tujuan secara rinci/tahap untuk mencapai tujuan umum (ABCD)
D. Metode
Cantumkan metode yang akan menggambarkan kegiatan
E. Media
Cantumkan media yang akan digunakan untuk mencapai kegiatan
F. Evaluasi
Tuliskan evaluasi, meliputi :
- Evaluasi struktur menilai kesiapan
- Evaluasi proses menilai proses kegiatan
- Evaluasi hasil menilai hasil terkait tujuan yang telah dirumuskan
G. Lain-lain, sesuai kebutuhan
46
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Kode KK : Dusun: RW: RT:
a. DATA DEMOGRAFI
Nama KK : .................................................................................................................................
Umur : .................................................................................................................................
Agama : .................................................................................................................................
Pendidikan : .................................................................................................................................
Pekerjaan : .................................................................................................................................
Golongan Darah : .................................................................................................................................
c. DATA COVID-19
47
(ditanyakan pada seluruh anggota keluarga yang berumur 12 tahun ke atas)
: .........................................................................................................................
Nam ........
a
1. Dalam 1 tahun terakhir adakah keluarga yang mengalami sakit akibat Covid-19?
a. Jika Ya, apakah:
1) Dirawat dirumah (isoman) dan sembuh
2) Dirawat dirumah (isoman) dan meninggal
3) Dirawat di pelayanan kesehatan dan sembuh
4) Dirawat di pelayanan kesehatan dan meninggal
b.Tidak
48
FORM ANALISA DATA
DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. ANALISIS DATA
1.......................................................................................................................................
49
2.......................................................................................................................................
3.......................................................................................................................................
3. Dst.
50
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Renpra
51
Catatan : Format ini disusun bersama masyarakat, tidak masuk dalam dokumentasi askep komunitas
52
FORM KESEHATAN PEKERJA
Nama Perusahaan :
Jenis Produk yang dihasilkan :
Alamat :
Tanggal Pengkajian :
A. BEBAN KERJA
1. Umur :
2. Jenis Kelamin :
3. Berapa jam dalam sehari bekerja :
4. Berapa jam istirahat :
5. Pengaturan waktu kerja (rotasi, mutasi, pengurangan jam kerja terpapar faktor risiko
dll) :
6. Ergononi Kerja
a. Kekuatan otot :
b. Bentuk dan ukuran tubuh :
c. Sikap tubuh selama bekerja :
d. Kejadian selama dan setelah bekerja (kelelahan kerja) :
B. KAPASITAS KERJA
1. Pendidikan Pekerja :
2. Pelatihan dalam bidang pekerjaan :
3. Kejadian selama dan setelah bekerja :
4. Penyakit yang dialami (3 bulan terakhir) :
C. LINGKUNGAN KERJA
1. Lingkungan Fisik
a. Kebersihan ruangan kerja :
b. Kebisingan ruangan kerja :
c. Penerangan :
d. Kelembaban :
e. Vibrasi/getaran :
f. Bahan kimia :
g. Gas :
53
h. Uap :
i. Debu :
j. Binatang/vektor :
k. Kamar mandi/Toilet (kebersihan, penerangan, kelembaban, dll) :
l. Pembuangan limbah :
2. Lingkungan psikologis :
a. Suasana tempat kerja :
b. Hubungan antar pekerja :
c. Hubungan pekerja dengan majikan :
3. Alat Pelindung Kerja
a. Jenis APD yang ada :
b. Penggunaanya :
2. Pelayanan PREVENTIF
a. Ada penilaian terhadap faktor risiko kesehatan di tempat kerja (health hazard risk
assesment) yang meliputi :
1) Ada penilaian untuk mengidentifikasi faktor bahaya kesehatan kerja melalui :
pengamatan, walk through survey, pencatatan/pengumpulan data dan
informasi
2) Ada penilaian/pengukuran potensi bahaya kesehatan kerja
b. Ada pemeriksaan kesehatan tenaga kerja (awal, berkala dan khusus) ?
c. Ada survailans dan analisis penyakit akibat kerja (PAK) dan penyakit umum
lainnya ?
d. Ada pencegahan keracunan makanan bagi tenaga kerja ?
e. Penempatan tenaga kerja sesuai kondisi/status kesehatannya ?
f. Ada Penetapan prosedur kerja aman atau Standard Operating Procedure (SOP)
g. Ada pengendalian binatang penular (vektor) penyakit. ?
3. Pelayanan Kuratif
a. Ada kegiatan pengobatan dan perawatan ?
b. Ada tindakan P3K dan kasus gawat darurat lainnya ?
c. Ada respons tanggap darurat ?
d. Ada tindakan operatif ?
4. Pelayanan Rehabilitatif
a. Ada sarana konsultasi psikologis (rehabilitasi mental) ?
54
b. Ada orthose dan prothese (pemberian alat bantu misalnya : alat bantu dengar,
tangan/kaki palsu dll) ?
c. Ada penempatan kembali dan optimalisasi tenaga kerja yang mengalami cacat
akibat kerja disesuaikan dengan kemampuannya.
d. Ada program rehabilitasi kerja ?
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN:
A. Latar belakang permasalahan
B. Tujuan penulisan
C. Metode penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS:
A. Konsep dasar
B. Asuhan Keperawatan Kesehatan Kerja
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa keperawatan
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN
BAB VI REKOMENDASI
REFERENSI
55
FORMAT LAPORAN AKHIR
KEPERAWATAN KOMUNITAS
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang permasalahan
B. Tujuan penulisan
C. Manfaat
D. Sistematika penulisan
BAB II GAMBARAN WILAYAH AREA BINAAN
A. Karakteristik demografi
B. Karakteristik geografi
C. Karakteristik epidemiologi
D. Potensi yang dimiliki
REFERENSI
56
FORM PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
Genogram
57
6. Tipe keluarga :
a. Inti (nuclear)
b. Besar (extended)
c. Campuran (Blended)
d. Ayah/Ibu + anak (single parent)
e. Dewasa sendiri (single adult)
f. Lansia
g. Lain-lain, sebutkan ...............................................
7. Suku bangsa :
a. Sunda
b. Jawa
c. lain-lain, sebutkan ...............................................
8. Agama :
a. Islam
b. Protestan
c. Katholik
d. Hindu
e. Budha
9. Status sosial ekonomi keluarga :
Dibawah UMR
Diatas UMR
10. Aktifitas rekreasi keluarga : ..........................................
58
21.Struktur kekuatan keluarga : .............................................................................
22.Struktur peran : ...................................................................................................
23.Nilai atau norma keluarga : ...................................................................................
V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif : ..................................................................................................
25. Fungsi sosialisasi : ..............................................................................................
26. Fungsi perawatan kesehatan : ...........................................................................
27. Fungsi reproduksi : ...........................................................................................
28. Fungsi ekonomi : .................................................................................................
O : …..
1.
2.
3.
4.
Dst
59
FORMAT PENAPISAN MASALAH
Diagnosa : …………………………………………………………….
60
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
61
CATATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA
62
KEPERAWATAN KELUARGA
LANJUTAN
N Nama Penampilan Umum Status Kesehatan Saat ini Riwayat Penyakit/Alergi Analisis Masalah Kesehatan
o
63
/Cukup/Kurang*......................................................... ...
.................................................................................. Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
.......... Ya/
Sumber Air Bersih : Tidak* ............................................................................................
Sehat/Tidak ...
Sehat*............................................................. Tersedia tempat pembuangan sampah :
................................................................................... Ya/
.......... Tidak* ............................................................................................
Jamban Memenuhi Syarat : ...
Ya/Tidak* Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
…………………....................................................... Ya/
................................................................................... Tidak* ............................................................................................
......... ...
Tempat Sampah Tertutup : Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/
Ya/Tidak*……………………................................................ Tidak* ............................................................................................
...... ...
.................................................................................. Menggunakan jamban sehat :
.......... Ya/
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Tidak* ............................................................................................
Anggota Keluarga 8m2/orang : ...
Ya/Tidak*………………..................................................... Memberantas jentik di rumah sekali seminggu :
.... Ya/
Tidak* ............................................................................................
...
Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/
Tidak* .....................................
Melakukan aktivitas fisik setiap hari : Ya/
Tidak* ...................................
Tidak merokok di dalam rumah : Ya/
Tidak* .........................................
4. KEMAMPUAN KELUARGA MELAKUKAN TUGAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANGGOTA KELUARGANYA
Adakah anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan atau sakit saat ini : Tidak Ada,
yaitu ............................................
Apakah ada anggota keluarga yang pernah terkena masalah kesehatan yang sama dengan pasien sebelumnya:
Tidak Ya ............
Siapa yang membantu jika ada anggota keluarga yang menderita sakit : Semua anggota Hanya Ibu
Lainnya .............................
Adakah perhatian keluarga kepada anggota keluarga yang menderita sakit: Ada Tidak ada,
sebab................................................
Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami pasien : Ya Tidak,
sebab ................................................................
Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami pasien: Ya Tidak,
sebab ................................................
Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami pasien : Ya Tidak,
sebab ....................................
Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami pasien bila tidak diobati/dirawat : Ya Tidak
Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan keluarganya: Keluarga Tetangga Kader
Tenaga kesehatan, yaitu..............................................................................
Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan tersebut : Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri
biasanya
Perlu berobat ke fasilitas yankes Tidak terpikir sebab
………………………………………………………………………………………..........................
Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan anggota secara aktif : Ya Tidak,
jelaskan ...........................................
Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami pasien : Ya
Tidak ....................................
Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan yang dialami pasien :
Ya Tidak,
yaitu ...................................................................................................................................................................................
Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami pasien : Ya Tidak,
sebab ..................................
Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan anggota keluarga
yang mengalami masalah kesehatan : Ya Tidak,
sebab................. .............................................................................................................................
Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
pada anggota keluarganya : Ya Tidak,
sebab ..........................................................................................................................................................
KRITERIA KEMANDIRIAN KELUARGA : Kesimpulan:
1. Menerima petugas puskesmas 5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran - Kemandirian I : Jika
64
memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana 6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif - Kemandirian II; jika
memenuhi kriteria 1 s.d 5
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar 7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif - Kemandirian III: Jika
memenuhi kriteria 1 s.d 6
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran - Kemandirian IV: Jika
memenuhi kriteria 1 s.d 7
Lampiran
DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama Individu yang sakit : Diagnosa Medik :
Sumber Dana Kesehatan : Rujukan Dokter/ Rumah Sakit :
Keadaan Umum Sirkulasi/ Cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran : Edema Bunyi Pola BAK …x/hr,vol ..ml/hr Sianosis
GCS : jantung: ..... Hematuri Poliuria Sekret / Slym
TD : mm/Hg Asites Akral dingin Oliguria Disuria Irama ireguler
P : x/ menit Tanda Perdarahan: Inkontinensia Retensi Wheezing
0
S : C purpura/ Nyeri saat BAK
N : x/ menit hematom/petekie/ KemampuanBAK : Mandiri/ Ronki ..............................
Takikardia hematemesis/ melena/ Bantu ..
Bradikardia epistaksis* sebagian/tergantung* Otot bantu
Tubuh teraba hangat Tanda Anemia : Pucat/ Alat bantu: Tidak/Ya*……… napas .............
/ Menggigil Konjungtiva pucat/ Lidah Gunakan Obat Alat bantu
pucat/ Bibir pucat/ Akral :Tidak/Ya*... nafas ...............
pucat* Kemampuan BAB Dispnea
Tanda Dehidrasi: :Mandiri/ Sesak
mata cekung/ turgor kulit Bantu Stridor
berkurang/ bibir kering * sebagian/tergantung* Krepirasi
Pusing Kesemutan Alat bantu: Tidak/Ya*...
Berkeringat Rasa Haus
Pengisian kapiler 3 detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
Mual Muntah Tonus otot Fungsi Penglihatan : Fungsi perabaan :
Kembung Kontraktur Buram Kesemutan pada
Nafsu Makan : Fraktur …….............
Berkurang/Tidak* Nyeri otot/tulang* Tak bisa melihat Kebas
Sulit Menelan Drop Foot Lokasi pada ..........................…
Disphagia ……............ Alat bantu …........ Disorientasi
Bau Nafas Tremor Jenis ……......…...... Parese
Kerusakan gigi/gusi/ …. Visus ………........ Halusinasi
lidah/ Malaise / fatique Disartria
Atropi Fungsi pendengaran : Amnesia
geraham/rahang/palatum Kekuatan otot ....…............. Paralisis
… Kurang jelas Refleks patologis ……
*
Postur tidak Tuli Kejang : sifat …….. lama ..
Distensi Abdomen
normal ............ ……
Bising Usus: ....................
RPS Atas : bebas/ terbatas/ Alat bantu
Konstipasi
kelemahan/ kelumpuhan frekwensi ....................................
Diare .......x/hr
(kanan / kiri)* Tinnitus Fungsi Penciuman
Hemoroid, grade ...........
RPS Bawah Fungsi Perasa Mampu
Teraba Masa abdomen...
:bebas/terbatas/ Mampu Terganggu
Stomatitis Warna .......
kelemahan/kelumpuhan Terganggu
Riwayat obat pencahar ..
(kanan / kiri)*
Maag
Berdiri : Mandiri/ Bantu Kulit
Konsistensi ..........
sebagian/tergantung* Jaringan parut Memar Laserasi Ulserasi
Diet Khusus:
Berjalan : Mandiri/ Bantu Pus ………
Tidak/Ya*...........
sebagian/tergantung* Bulae/lepuh Perdarahan bawah Krustae
Kebiasaan makan-
Alat Bantu : Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... Perubahan
minum : Mandiri/ Bantu
Tidak/Ya*.......... warna…….
sebagian/ Tergantung*
Nyeri : Decubitus: grade … Lokasi ………..….
Alergi
Tidak/Ya*.................. Tidur dan Istirahat
makanan/minuman :
Tidak/Ya*........................... Susah tidur
Alat bantu : Tidak/Ya*.... Waktu tidur ………………………………………………………………
Bantuan obat, …………………………………………..………………
65
Depresi Rendah diri tehambat* ................. kotor Berpakaian : Mandiri/
Menarik diri Berkomunikasi : Perineal/genital kotor Bantu sebagian/tergantung*
Agresif Perilaku Lancar/ Hidung kotor Kuku Menyisir Rambut :
kekerasan terhambat* ............ kotor Mandiri/ Bantu sebagian/
Respon pasca trauma .... Kegiatan sosial sehari-hari : Telinga kotor tergantung*
Tidak mau melihat Rambut-Kepala kotor
bagian tubuh yang rusak ……………………………………......
DIAGNOSA KEPERAWATAN
MENGETAHUI :
Nama Koordinator Tanggal/ Tandatangan
O : …..
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Fasilitas Yankes No. Register
Nama Perawat Nama Penanggungjawab/ KK
Nama Individu/ Keluarga/ Kelompok Alamat
Penyakit/ Masalah Kesehatan
66
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
67
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. Identitas Klien
68
o. Sistem Muskuloskeletal : .................................................................
p. Sistem Saraf pusat : ........................................................................
q. Sistem Endokrin : ............................................................................
6. Pengkajian Fungsional
KATZ Indeks :
A. : Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian, pergi ke toilet,
berpindah, dan mandi.
B. : Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
C. : Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain.
D. : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, dan satu fungsi yang lain.
E. : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, dan satu fungsi yang lain
F. : Mandiri, kecuali mandiri berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.
G. : Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
Keterangan :
Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia
anggap mampu.
Barthel Indeks
No Kriteria Dengan Mandi Keterangan
Bantuan ri
1 Makan 5 10 Frekuensi :
Jumlah :
Jenis :
2 Minum 5 10 Frekuensi :
Jumlah :
Jenis :
3 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, 5 - 10 15
sebaliknya
4 Personal toilet (cuci muka, menyisir 0 5 Frekuensi
rambut, gosok gigi)
5 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, 5 10
menyeka tubuh, menyiram)
6 Mandi 5 15
7 Jalan di permukaan datar 0 5
8 Naik turun tangga 5 10
9 Mengenakan pakaian 5 10
10 Kontrol bowel (BAB) 5 10 Frekuensi :
Konsistensi :
11 Kontrol bladder (BAK) 5 10 Frekuensi :
Warna :
12 Olah raga/latihan 5 10 Frekuensi :
Jenis :
13 Rekreasi/pemanfaatan waktu luang 5 10 Jenis:
Frekuensi :
Keterangan :
Nilai 130 : Mandiri
69
Nilai 65 – 125 : Ketergantungan sebagian
Nilai < 60 : Ketergantungan total
Pengkajian Keseimbangan
Pengkajian keseimbangan dinilai dari dua komponen utama dalam bergerak, dari kedua
komponen tersebut dibagi dalam beberapa gerakan yang perlu diobservasi oleh perawat.
Kedua komponen tersebut adalah :
70
Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Setelah langkah-langkah awal menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain menyentuh lantai
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari samping klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari samping kiri klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi
Berbalik
Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan sempoyongan, bergoyang, memegang objek
untuk dukungan.
Interpretasi Hasil:
Jumlahkan semua nilai yang diperoleh klien, kemudian interpretasikan sebagai berikut:
0 – 5 : Resiko jatuh rendah
6 – 10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi
7. Pengkajian Psikologis
a. Pengkajian Emosional
PERTANYAAN TAHAP I
Apakah klien mengalami sukar tidur ?
Apakah klien sering merasa gelisah ?
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ?
Apakah klien sering was-was atau kuatir ?
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban “Ya”
PERTANYAAN TAHAP 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?
Ada masalah atau banyak pikiran ?
Ada gangguan/ masalah dengan keluarga lain ?
Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ?
Cenderung mengurung diri ?
Score total =
Interpretasi hasil :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : Kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10 : Kerusakan intelektual berat
c. Pengkajian fungsi mental
72
No Aspek Nilai Nila Kriteria
Maks i
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi 5 Dimana kita sekarang berada ?
o Negara Indonesia
o Propinsi Jawa Barat
o Kota..........
o PSTW..........
o Wisma...........
2 Registrasi 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing-masing obyek.
Kemudian tanyakan kepada klien ketiga obyek
tadi. (Untuk disebutkan)
o Obyek..........
o Obyek..........
o Obyek..........
3 Perhatian 5 Minta klien untuk memulai dari angka 100
dan kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali/tingkat.
kalkulasi o 93
o 86
o 79
o 72
o 65
4 Mengingat 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada
No.2 (registrasi) tadi. Bila benar, 1 point untuk
masing-masing obyek.
5 Bahasa 9 Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan
namanya pada klien.
o (misal jam tangan)
o (misal pensil)
Minta klien untuk mengulang kata berikut : ”tak
ada jika, dan, atau, tetapi:. Bila benar, nilai satu
point.
o Pernyataan benar 2 buah: tak ad, tetapi.
Minta klien untuk mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah :
”Ambil kertas di tangan Anda, lipat dua dan taruh
di lantai”.
o Ambil kertas di tangan Anda
o Lipat dua
o Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah nilai 1 point)
o ”Tutup mata Anda”
Perintahkan pada klien untuk menulis satu
kalimat dan menyalin gambar.
73
o Tulis satu kalimat
o Menyalin gambar
Total Nilai
Pengkajian fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam) :
Interpretasi hasil :
Nilai >23 : Aspek kognitif dari fungsi mental baik
Nilai 18 - 22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
Nilai ≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat.
74
4. Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak menyukai diri sendiri
1. Saya benci diri saya sendiri 3
2. Saya muak dengan diri saya sendiri 2
3. Saya tidak suka dengan diri saya sendiri 1
0
4. Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
1. Saya akan membunuh diri sendiri jika ada kesempatan 3
2. Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri 2
3. Saya merasa lebih baik mati 1
0
4. Saya tidak punya pikiran mengenai membahayakan diri
sendiri
H. Menarik Diri dan Sosial
1. Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan
3
tidak peduli pada mereka semua.
2
2. Saya telah kehilangan semua minat pada orang lain dan
mempunyai sedikit perasaan pada mereka 1
3. Saya kurang berminat pada orang lain daripada sebelumnya 0
4. Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan
1. Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali 3
2. Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat 2
keputusan 1
0
3. Saya berusaha mengambil keputusan
4. Saya membuat keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
1. Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan 3
2. Saya merasa ada perubahan-perubahan yang permanen 2
dalam hidup saya dan ini membuat saya tidak menarik
1
3. Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0
4. Saya tidak merasa tampak lebih buruk daripada sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
1. Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali 3
2. Saya telah mendorong keras diri saya untuk melakukan 2
sesuatu 1
0
3. Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan
sesuatu
4. Saya dapat bekerja sebaik sebelumnya
L. Keletihan
1. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu 3
2. Saya lelah untuk melakukan sesuatu 2
3. Saya lelah lebih dari yang biasanya 1
0
4. Saya tidak lebih lelah dari biasanya
M.Anoreksia
1. Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali 3
2. Nafsu makan saya sekarang sangat memburuk 2
3. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya 1
75
4. Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya 0
Penilaian :
0 – 4 : Depresi tidak apa atau minimal
5 – 7 : Depresi ringan
8 – 15 : Depresi sedang
> 16 : Depresi berat
8. Pengkajian Sosial
Untuk mengkaji fungsi sosial lansia adalah APGAR Keluarga (Smilkstein et al, 1982 dalam
lueckenotte, 1998) meliputi adapatasi (Adaptation), hubungan (Partnership),
pertumbuhan (Growth), afeksi (Affection) dan pemecahan (Resolve).
APGAR Keluarga
Komponen Skore
A Adaptation (adaptasi) 2 : Selalu
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada keluarga 1 : Kadang-
(teman-teman) saya untuk membantu pada waktu kadang
sesuatu menyusahkan saya 0 : Tidak
pernah
P Partnership (hubungan) 2 : Selalu
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 1 : Kadang-
membicarakan sesuatu dengan saya dan kadang
mengungkapkan masalah dengan saya 0 : Tidak
pernah
G Growth (pertumbuhan) 2 : Selalu
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya 1 : Kadang-
menerima dan mendukung keinginan saya untuk kadang
melakukan aktivitas atau arah baru 0 : Tidak
pernah
A Affectiion (afeksi) 2 : Selalu
Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya 1 : Kadang-
mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi kadang
saya seperti marah, sedih atau mencintai 0 : Tidak
pernah
R Resolve (pemecahan) 2 : Selalu
Saya puas dengan keluarga (teman-teman) saya 1 : Kadang-
menyediakan waktu bersama-sama. kadang
0 : Tidak
pernah
Penilaian :
Skore < 3 : disfungsi keluarga sangat tinggi
Skore 4 – 6 : disfungsi keluarga sedang
Kore 7 – 10 : disfungsi keluarga ringan atau tidak disfungsi keluarga
9. Pengkajian Spiritual
a. Agama...........................
b. Kegiatan keagamaan..........................................................................
76
c. Konsep/keyakinan klien tentang kematian ......................................
d. harapan-harapan klien : ....................................................................
1 Pendahuluan
- Latar belakang memuat pemikiran dasar yang logis dan kuat
- Tujuan
- Ruang Lingkup
2 Wilayah Area Binaan
- Menggambarkan karakteistik demografi
- Menggambarkan karakteristik geografi
- Menggambarkan karakteristik epidemiologi
- Menggambarkan potensi yang dimiliki
3 Pembinaan kesehatan pada kelompok lansia
- Pengkajian
- Rumusan perencanaan pembinaan kesehatan kelompok lansia : Tujuan,
strategi intervensi, Tindakan dan evaluasi
- Implementasi
- Evaluasi yang komprehensif : struktur, proses dan hasil
4 Simpulan dan Rekomendasi
- Simpulan
- Rekomendasi
FORM PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK (INDIVIDU)
77
- Mengelompokan data yang sesuai untuk
mengarahkan pada masalah
- Melalukan analisa data secara tepat dan logis
2 Rumusan diagnosa 20
- Formulasi diagnosa tepat
- Spesifik dan Terukur
- Mengarahkan pada tindakan keperawatan
- Melakukan prioritas masalah dengan tepat
2 Perencanaan 20
- Rumusan tujuan tepat (SMART)
- Intervensi relevan dengan tujuan
- Evaluasi : kriteria dan standar
3 Pelaksanaan 25
- Sesuai dengan rencana
- Tindakan variatif
- Mengarahkan pada kemandirian lansia
4 Penilaian 15
- Fokus pada tujuan
- Memuat penialain formatif dan sumatif
- Memuat tindak lanjut
TOTAL 100
Pembimbing
-------------------------
FORM PENILAIAN
LAPORAN ASKEP KELOMPOK GERONTIK
78
- Menggambarkan karakteristik epidemiologi
- Menggambarkan potensi yang dimiliki
3 Uraian pelaksanaan pembinaan kesehatan pada kelompok 40
lansia
- Pengkajian : tergambar data, analisa, dan rumusan
diagnosa keperawatan yang jelas dan logis
- Rumusan perencanaan pembinaan kesehatan
kelompok lansia yang strategik : Tujuan, strategi
intervensi, Tindakan dan evaluasi
- Implementasi yang memadai sesuai rencana, di
dukung upaya pemberdayaan masyarakat secara
optimal
- Evaluasi yang komprehensip : struktur, proses dan
hasil
4 Uraian Simpulan dan Rekomendasi 20
- Simpulan relevan dengan uraian kegiatan secara
menyeluruh
- Rekomendasi yang operasional
TOTAL 100
Pembimbing
-------------------------
1. Tujuan (purpose) :
Menyatakan untuk apa prosedur diperlukan
3. Referensi (Reference) :
Dokumen atau standar lain yang dapat menjadi acuan prosedur ini.
79
4. Definisi (Definition) :
Keterangan mengenai istilah-istilah, singkatan-singkatan dan lain-lain yang dipakai pada
prosedur ini.
5. Prosedur (Procedure) :
Isi prosedur yang sebenarnya mengenai tindakan-tindakan personil dan daerah kerja suatu
aktivitas (what, who, when, where)
7. Dokumentasi (Documentation) :
Daftar lampiran prosedur, misalnya contoh-contoh formulir.
FORM LOGBOOK
NAMA MAHASISWA :
KELOMPOK/RW :
N HARI/TANGGAL KEGIATAN PARAF
O PEMBIMBING
80
FORM PENILAIAN
KINERJA PROFESIONAL INDIVIDU
N Aspek Bo Mahasiswa Ke
o bot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Interpersonal 20
- Komunikasi dengan teman
- Komunikasi dengan kolega
(petugas kesehatan, dan
lainnya)
- Melibatkan sumber yang ada
di komunitas
2 Knowledge 25
- Pengetahuan dalam mengkaji
- Kemampuan analisa
- Kemampuan merumuskan
81
rencana
- Kemampuan menentukan
tindakan
- Menggunakan konsep/teori
3 Skill 30
- Kemampuan komunikasi
dengan klien
- Keterampilan dalam
menjalankan SOP/tindakan
- Kemampuan menyampaikan
data verbal secara tertulis
dengan formulasi yang logis
4 Etika 25
- Disiplin
- Etis
- Bertanggung jawab
- Segera mengatasi masalah
yang di hadapi
Pembimbing
Nama mahasiswa:
1:……………………………………..
2:……………………………………..
3:…………………………………….
4:…………………………………….
5:…………………………………….
6:…………………………………….
7:…………………………………….
8:…………………………………….
9:…………………………………….
10:………………………………….
FORM PENILAIAN
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PUSKESMAS
82
3 Identifikasi kesenjangan antara program …… 25
secara nasional dan program yang dijalankan di
Puskesmas
4 Analisis penyebab kesenjangan 15
5 Pengembangan upaya penyelesaian masalah 15
untuk memperkecil atau mengurangi
kesenjangan
TOTAL 100
Pembimbing
-------------------------
FORM PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
83
3 BAB III 40
Asuhan keperawatan komunitas
- Pengkajian komunitas tergambar data, analisa,
dan rumusan diagnosa keperawatan yang jelas
dan logis
- Rumusan perencanaan keperawatan
komunitas yang strategik : Tujuan, strategi
intervensi, Tindakan dan evaluasi
- Implementasi yang memadai sesuai rencana, di
dukung upaya pemberdayaan masyarakat
secara optimal
- Evaluasi yang komprehensip : struktur, proses
dan hasil
4 BAB IV 20
Simpulan dan Rekomendasi
- Simpulan relevan dengan uraian kegiatan
secara menyeluruh
- Rekomendasi yang operasional
TOTAL 100
Pembimbing
-------------------------
FORM PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN AREA KHUSUS
84
3 BAB III 40
Asuhan keperawatan pada area khusus
- Pengkajian : tergambar data, analisa, dan
rumusan diagnosa keperawatan yang jelas dan
logis
- Rumusan perencanaan keperawatan komunitas
area khusus yang strategik : Tujuan, strategi
intervensi, Tindakan dan evaluasi
- Implementasi yang memadai sesuai rencana, di
dukung upaya pemberdayaan masyarakat secara
optimal
- Evaluasi yang komprehensip : struktur, proses dan
hasil
4 BAB IV 20
Simpulan dan Rekomendasi
- Simpulan relevan dengan uraian kegiatan secara
menyeluruh
- Rekomendasi yang operasional
TOTAL 100
Pembimbing
-------------------------
FORM PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
85
- Spesifik dan Terukur
- Mengarahkan pada tindakan keperawatan
- Melakukan penapisan dengan tepat
2 Perencanaan 20
- Rumusan tujuan tepat (SMART)
- Intervensi relevan dengan tujuan
- Evaluasi : kriteria dan standar
3 Pelaksanaan 25
- Sesuai dengan rencana
- Tindakan variatif
- Mengarahkan pada kemandirian keluarga
4 Penilaian 15
- Fokus pada tujuan
- Memuat penialain formatif dan sumatif
- Memuat tindak lanjut
TOTAL 100
Pembimbing
-------------------------
PENILAIAN SOSIOMETRIK
KRITERIA MAHASISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11
0
Aktif dalam pelaksanaan kegiatan
profesi ners keperawatan
komunitas
Mampu bekerjasama dalam
kelompok
86
(individu/kelompok) sesuai alokasi
waktu
Total nilai
Keterangan : Score 1 : kurang
Score 2 : sedang
Score 3 : baik
Score 4 : sangat baik
Nama Mahasiswa:
1. ……………………………..…..
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ……………………………….…
6. ………………………………….
7. …………………………….……
8. ………………………………….
9. …………………………………
10. ………………………………….
11. ………………………………….
Nama Mahasiswa :
NIM :
Penilaian
No. Penampilan Kinerja Sangat Baik Cukup Kurang
baik
4 3 2 1
1 Etika, moral, legal
2 Komunikasi efektif
3 Keterampilan klinik
4 Penguasaan ipteks
5 Berpikir kritis / analitis
87
Penilaian
No. Penampilan Kinerja Sangat Baik Cukup Kurang
baik
4 3 2 1
6 Pengelolaan dalam
asuhan/layanan
kesehatan
7 Mengutamakan
keselamatan pasien
8 Kepemimpinan
9 Kerjasama tim kesehatan
10 Mawas diri dan
pengembangan diri
Nama Mahasiswa :
Puskesmas :
TARGET KEGIATAN PENCAPAIAN KET.
KEGIATAN
YA TIDAK
A. Manajemen Puskesmas
88
1. Mengidentifikasi perencanaan
kegiatan puskesmas
2. Mengikuti kegiatan pertemuan
rutin puskesmas
3. Mengidentifikasi kegiatan
penilaian cakupan
4. Mengidentifikasi struktur
organisasi
5. Mengidentifikasi system
pencatatan dan pelaporan
Puskesmas
6. Mengidentifikasi system rujukan
B. Program KIA
1. Ikut serta dalam kegiatan
antenatal
2. Melakukan penyuluhan KIA
3. Memberikan pelayanan imunisasi
4. Membantu penyusunan
pencatatan & pelaporan KIA
5. Melakukan kunjungan rumah
kasus KIA
6. Membantu membuat PWS KIA
C. Program KB
1. Memberikan pelayanan KB
2. Melakukan penyuluhan KB
3. Membantu pencatatan &
pelaporan KB
4. Membantu membuat PWS KB
D. Program Gizi
1. Mengidentifikasi status gizi balita
2. Melakukan penyuluhan gizi
3. Melakukan kunjungan rumah
kasus gizi
4. Mengikuti kegiatan posyandu
5. Membuat grafik SKDN
6. Membuat pencatatan & pelaporan
posyandu
7. Membantu membuat PWS Gizi
E. Program P2M
1. Menganalisa berbagai penyakit
menular dengan pendekatan
epidemiologi tempat, orang dan
waktu
2. Mengidentifikasi system
penanggulangan KLB
3. Mengidentifikasi perencanaan
kebutuhan vaksin & pengelolaan
89
vaksin
4. Mengidentifikasi system PWS
F. Program Kesling
1. Mengidentifikasi masalah kesling
di wilayah kerja puskesmas
2. Mengidentifikasi indicator
program kesling
3. Mengidentifikasi lingkung kegiatan
program kesling
4. Memberikan penyuluhan
kesehatan lingkungan
G. Program UKS
1. Mengidentifikasi sasaran dan
kebijakan program UKS
2. Mengidentifikasi lingkup kegiatan
UKS
H. Program Kesehatan Lansia
1. Mengidentiikasi program
kesehatan lansia
2. Ikut serta dalam penggerakan
partisipasi masyarakat dalam
kegiatan lansia
I. Program Laboratorium
1. Mengidentifikasi kegiatan
laboratorium Puskesmas
2. Membantu pemeriksaan
laboratorium sederhana
J. Sentra Keperawatan Tuliskan
Di Dalam gedung jenis
1. Melakukan konseling pada kasus &
berbagai kasus jenis
2. Melaksanakan Direct Care tindakan
3. Melaksanakan pendidikan
kesehatan
4. Melaksanakan pencatatan
pelaporan
Di luar gedung
1. Melakukan kunjungan rumah di
luar kasus binaan
2. Melakukan pencatatan &
pelaporan
90
91