PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan komunitas di RW
011 / RT 01, 03, 04, Lingkungan Kaputihan, Kelurahan Majalengka
Wetan Kabupaten Majalengka.
2. Tujuan Khusus
a. Menentukan prioritas masalah dari beberapa masalah yang ada
dalam komunitas.
b. Melaksanakan kolaborasi masyarakat dalam menentukan prioritas
masalah dan membuat rencana kegiatan dalam rangka penyelesaian
masalah MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
c. Menginformasikan dan menggerakan masyarakat dalam
implementasi keperawatan komunitas
d. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan bersama dengan
masyarakat
3
D. Metode Penulisan
1. Wawancara
Mengadakan tanggung jawab dengan pihak yang terkait: masyarakat
maupun tim kesehatan mengenai data kesehtan komunitas. Wawancara
dilakukan selama proses SMD berlangsung.
2. Observasi partisipasi
Dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada masyarakat
RW 011 / RT 01, 03, 04, Lingkungan Kaputihan, Kelurahan
Majalengka Wetan. Mengenai keperawatan komunitas.
3. Studi Dokumentasi
Dokumentasi ini diambil berdsarkan fakta-fakta yang mahasiswa
butuhkan di RW 011 / RT 01, 03, 04, Lingkungan Kaputihan,
Kelurahan Majalengka Wetan.
4. Studi Kepustakaan
Menggunakan data profil kelurahan dan literatur kepustakaan yang
mendukung mengenai keperawatan komunitas serta literatur yang
berasal dari Kelurahan Majalengka.
4
E. Sistematika Penulisan
Secara garis besar laporan kasus ini terdiri dari lima bab, dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengkajian
5
6
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan
objektif. Data subyektif adalah data yang diperoleh dari keluhan atau
masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yang diungkapkan secara langsung melalui lisan sedangkan
data objektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan,
pengamatan dan pengukuran.
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini
mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan dan
komunitas. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain
yang dapat dipercaya, misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesehatan
pasien atau medical record (Mubarak, 2005).
a. Pengumpulan Data
1) Data inti
a) Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Data dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan
informal di komunitas dan studi dokumentasi sejarah
komunitas tersebut. Uraikan termasuk data umum
7
c. Analisa Data
e. Prioritas Masalah
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
5) Tersedianya sumber daya masyarakat
6) Aspek politis
2. Diagnosis Keperawatan
4. Implementasi
a. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan
taqwa (IMTAQ) (Mubarak, 2009).
b. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan
sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).
c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan
keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi
tercapainya rencana program yang telah disusun (Mubarak, 2009).
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan
dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta
kompeten. (Mubarak, 2009)
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan
keperawatan yang diberikan akan tercapai. Dalam melaksanakan
implementasi yang menjadi fokus adalah, program kesehatan
komunitas dengan strategi komuniti organisasi dan partnership in
community (model for nursing partnership) (Mubarak, 2009).
15
5. Evaluasi
b. Jenis-Jenis Sampah
1) Sampah organik adalah sampah yang berasal dari jasad hidup
sehingga mudah membusuk dan dapat hancur secara alami.
Contoh : sayuran, daging, ikan, nasi, potongan rumput/daun/
ranting dari kebun.
2) Sampah non organik/an-organik ddalah sampah yang tidak
mudah busuk. Contohnya : botol, gelas, plastik, tas plastik,
kaleng, dan logam. Sampah non-organik tidak mudah diuraikan
oleh alam dan bahkan sebagian sama sekali tidak bisa terurai.
Jika sampah tidak di olah dengan baik dan benar maka akan
mengakibatkan, terjadinya banjir, terjangkitnya penyakit dan
bencana alam lainya.
usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang
kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.
Upaya sanitasi berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 yang disebut Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM), yaitu: meliputi tidak buang air besar (BAB)
sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan
makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar mengelola limbah
air rumah tangga dengan aman.
Upaya kesehatan lingkungan merupakan salah satu cara yang
dilakukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai
derajat kesehatan yang setinggitingginya. Lingkungan sehat yang
dimaksud mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat
rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.
Sanitasi dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang
harus dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-
hari. Ruang lingkup sanitasi dasar yakni sarana penyediaan air bersih,
sarana jamban keluarga, sarana pembuangan sampah, dan sarana
pembuangan air limbah. Pembangunan sanitasi saat ini sudah menjadi
bagian penting baik di tingkat kota maupun ke wilayah pedesaan.
a. Tujuan sanitasi secara umum
Pada dasarnya sanitasi bertujuan utuk menjamin kebersihan
lingkungan manusia sehingga terwujud suatu kondisi yang sesuai
dengan persyarakat kesehatan. Selain itu, sanitasi juga bertujuan utntuk
mengembalikan, memperaiki, dan mempertahankan kesehatan
manusia.
Dengan terwujudnya kondisi lingkungan yang memenuhi syarat
kesehatan maka proses produksi akan semakin baik dan menghasilkan
produk sehat dan aman bagi manusia. Secara umu, berikut ini adalah
contoh tindakan sanitasi lingkungan:
21
BAB III
A. Pengkajian
1. Tahap Penumpulan Data
a. Data Demografis
Luas lahan yang ada terbagi dalam beberapa peruntukkan,
dapat dikelompokkan seperti untuk fasilitas umum, pemukiman,
pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Luas lahan yang
diperuntukkan untuk:
1) Perumahan kurang-lebih sekitar 97.130 Ha
- Lahan persawahan 88.420 Ha
- Pemakaman umum sekitar 29.000 Ha,
- Perkantoran 20.000 Ha
- Luas prasarana umum lainnya 24.500 Ha
- Lahan irigasi teknis 59.895 Ha,
- Lahan irigasi setengah teknis 17.100 Ha
- Sawah tadah hujan 11.425 Ha
- Tegal / Ladang 5.714 Ha
2) Wilayah Kelurahan Majalengka Wetan di RW 11 terdiri dari:
- 4 Lingkungan
- 5 RT
3) Orbitasi:
- Jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan 0.6 km.
25
b. Topografi
Kelurahan Majalengka merupakan kelurahan yang berada di Dataran
Rendah, dimana di sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan
Tonjong, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Babakan
Jawa Cicurug, Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan
26
2. 02–03 Th 13 2.3%
3. 04-06 Th 38 6.7%
4. 07-12 Th 51 9.0%
8. 60-90 Th 82 14.5%
No
. Pendidikan Jumlah (%)
5.8%
1 Belum Sekolah 33
0.2%
2 Tidak Sekolah 1
29.7%
3 Tamat SD/Sederajat 168
14.7%
4 Tamat SLTP/Sederajat 83
28
33.1%
5 Tamat SLTA/Sederajat 187
6.5%
6 Diploma 37
9.9%
7 Sarjana 56
Total 565 100%
Sumber: data primer pendataan SMD Mei 2019
1. Petani 5 0.9%
2. Buruh 39 6.9%
3. Pedagang 40 7.1%
4. Wiraswasta 58 10.3%
5. Guru 20 3.5%
6. Wirausaha 19 3.4%
8. Honorer 14 2.5%
29
A. Status Kesehatan
1) Distribusi Status Kesehatan (Penyakit Sebulan Terakhir)
Status kesehatan (Penyakit Sebualan Terakhir) di RW 11/ RT 01, 03,
04 Lingkungan Kaputihan Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan
Majalengka Kabupaten Majalengka dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.5 Distribusi Status Kesehatan (Penyakit Sebulan Terakhir)
Tidak
2.
Memiliki 34 14 5 53 23.5%
4) Distribusi P2M
Distribusi P2M di RW 11/ RT 01, 03, 04 Lingkungan Kaputihan
Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka Kabupaten
Majalengka dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.8 Distribusi P2M
2 RT 03 1 64 65
3 RT 04 0 51 51
32
2 > 30 0 0 1 1 50%
Total 0 0 2 2 100%
Tabel 3.10 Jenis Kontrasepsi yang Digunakan oleh Pasangan Usia Subur
Jenis
No RT 01 RT 03 RT 04 Jumlah (%)
Kontrasepsi
1. Kondom 0 0 0 0 0%
2. Suntik 19 4 5 28 15.5%
3. Susuk 1 1 1 3 1.7%
4. Pil 16 3 1 20 11.0%
5. MOW 0 1 2 3 1.6%
6. MOP 2 1 0 3 1.6%
7. IUD 4 7 3 14 7.7%
1 Memiliki 5 7 6 18 100.0%
Tidak
2 0 0 0 0 0.0%
Memiliki
Total 5 7 6 18 100%
2 Sedang 0 0 0 0 0%
3 Kurang 0 0 0 0 0%
4 Buruk 0 0 0 0 0%
Total 5 7 6 18 100%
Kebiasaan
No. Mandi RT 01 RT 03 RT 04 Jumlah Persentase (%)
dan Gosok
Gigi
1. Tidak Pernah 0 0 0 0 0%
2. 1 Kali 0 0 0 0 0.0%
3. 2 Kali 80 54 40 174 77.0%
4. 3 Kali 23 11 11 45 19.9%
5. > 3 Kali 7 0 0 7 3.1%
Total 110 65 51 226 100%
Sumber: data primer pendataan SMD Mei 2019
4) Sumber Air
37
Jumla
No Tempat RT 01 RT 03 RT 04 h Persentase (%)
1 Sumur 9 19 24 52 23.0%
2 PDAM 101 46 27 174 77.0%
Total 110 65 51 226 100%
Sumber: data primer pendataan SMD Mei 2019
Kebiasaan Persentase
No. Memasak Air RT 01 RT 03 RT 04 Jumlah (%)
1 Di Masak 108 57 42 207 91.6%
2 Kadang-Kadang 2 1 0 3 1.3%
3 Tidak 0 7 9 16 7%
Total 110 65 51 226 100%
Sumber: data primer pendataan SMD Mei 2019
Tak
Memiliki Memiliki Tidak
No. Blok Usaha Usaha Total Diperiksa Diperiksa Total
1. RT 01 8 102 110 5 3 8
2. RT 03 11 54 65 0 11 11
3. RT 04 10 41 51 0 10 10
No
. Sistem Pembuangan Air RT 01 RT 03 RT 04 Jumlah Persentase (%)
SPAL Sistem Peresapan
1. Tertutup 3 20 5 28 12.4%
SPAL Sistem Peresapan
2. Terbuka 0 0 3 3 1.3%
Dibuang di
3. selokan/sungai/kolam 107 45 43 195 86.3%
Dibuang sembarangan tanpa
4. saluran 0 0 0 0 0.0%
Total 110 65 51 226 100%
Sumber: data primer pendataan SMD Mei 2019
Pengelolaan
No. RT 01 RT 03 RT 04 Jumlah (%)
Sampah
42.0
1 Dibakar 90 4 1 95 %
43
2 Ditimbun 0 0 0 0 0.0%
Dibuang ke
3
sungai 0 7 0 7 3.1%
Lain-Lain
6 (Kebun/Jurang
) 0 3 2 5 2.2%
2 RT 03 7 58 65 0 7 0 0 7 14
3 RT 04 7 44 51 2 1 6 0 5 14
Jumlah 19 207 226 2 8 11 0 17 38
Persentas
e (%) 8.4% 91.6% 100.0% 5.3% 21.1% 28.9% 0.0% 44.7% 100.0%
Sumber: data primer pendataan SMD Mei 2019
7) Distribusi pencemaran
Distribusi pencemaran di RW 11/ RT 01, 03, 04 Lingkungan
Kaputihan Kelurahan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka
Kabupaten Majalengka berdasarkan distribusi pencemaran yang
dapat dilihat dalam tabel berikut :
No
. Blok Ada Tidak Ada Total Limbah Limbah Total
Rumah
Tangga Pabrik
1. RT 01 15 95 110 15 0 15
2. RT 03 3 62 65 3 0 3
3. RT 04 2 49 51 2 0 2
Jumlah 20 206 226 20 0 20
45
2. Analisa Data
olume 2.Jakarta:EGC