Anda di halaman 1dari 76

KEPERAWATAN

KOMUNITAS

MAR’ATUS SHOLIHAH, M.Kep.


SOAL PRE DAN POST TES

1. Sebutkan peran perawat komunitas dan contohnya!


2. Sebutkan fungsi perawat komunitas dan contohnya!
3. Sebutkan etika perawat komunitas dan contohnya!
4. Sebutkan tujuan dari proses keperawatan komunitas
5. Sebutkan tahapan dari proses keperawatan komunitas!
6. Sebutkan standar praktik perawat komunitas dan contohnya!
PERAN, FUNGSI, ETIKA
PERAWAT DALAM
KEPERAWATAN KOMUNITAS

MAR’ATUS SHOLIHAH, M.Kep.


PERAN PERAWAT
PERAN PERAWAT
PENELITI

PENGHUBUNG PEMIMPIN

COLABORATOR PERAWAT EDUCATOR

CASE
ADVOCATE MANAGER

CARE
PROVIDER
1. Care provider

Memberi asuhan
keperawatan kepada individu, Kx
keluarga, komunitas secara
langsung menggunakan
prinsip tiga tingkat
pencegahan
2. ADVOCATE

Perawat yang tanggap terhadap kebutuhan komunitasnya


dan mampu mengkomunikasikan kebutuhan tsb kepada
pemberi layanan secara tepat. Perawat komunitas juga
mampu menggunakan sumber atau dukungan yang
tersedia di masyarakat serta membantu komunitas
mengambil keputusan guna mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya
Bertanggung jawab sebagai pendidik kepada individu,
keluarga, dan komunitas. Pemberi informasi bisa
melalui institusi formal & pilihan sesuai tingkat
kemampuan masyarakat.
Perawat komunitas harus mampu memberikan
informasi melalui pendidikan kesehatan 3. EDUCATOR
4. Case manager

Perawat dapat mengkaji dan


mengidentifikasi kebutuhan kesehatan
komunitas, merancang rencana,
mengawasi, dan evaluasi dampak
terhadap pelayanan yang diberikan.
5. COLLABORATOR

Dilaksanakan antara perawat dengan klien, tim


kesehatan lain serta pihak terkait dalam memberi
pelayanan kesehatan komunitas secara
komprehensif.
Kolaborasi yang efektif dapat dilihat dari
komunikasi dengan klien, keluarga, kelompok, dan
tim serta pemecahan masalah yang dilakukan
6. PEMIMPIN

– Peran Kepemimpinan berfokus pada perubahan yang


berlaku. Dengan demikian perawat menjadi agen
perubahan yang secara positif mempengaruhi kesehatan
masyarakat. Contoh: ketika perawat mempengaruhi
minat industri dalam promosi kesehatan, menginisiasi
terapi kelompok, mengarahkan pencegahan penyakit
atau mempengaruhi kebijakan kesehatan.
7. PENELITI

– Peran Perawat komunitas sebagai peneliti merupakan


jawaban akan peningkatan pelayanan kesehatan untuk
menemukan inovasi-inovasi dan pemecahan masalah
melalui penelitian. Dasar praktik pelayanan di komunitas
adalah bukti hasil penelitian yang ditemukan dalam
literatur.
Role of community HEALTH
NURSE

1. Clinician Role
2. Educator role
3. Advocate role
4. Manager role
5. Collaborator role
6. Leadership role
7. Research role
(Allender JA, Rector C, Warner KD, Community Health Nursing2010)
FUNGSI
1. Modal Sosial dan Identifikasi
Sumber Daya Masyarakat
– Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi modal
sosial dan sumber daya masyarakat meliputi pemetaan
manusia, pemetaan sumber daya, penilaian cepat
etnografi, dll.
2. Pengkajian Kondisi, Risiko, dan
Masalah Kesehatan Masyarakat

– Pengumpulan analisis, dan sharing informasi


menggunakan metode winshield survey, penelitian
kualitatif, MMD, dll
3. Intervensi, perawatan layanan, dan
perencanaan, serta implementasi program
kesehatan masyarakat yang komperhensif

– Fungsi ini bersifat partisipatif, terutama dengan


pemangku kepentingan dalam merancang
mengimplementasikan intervensi keperawatan, contoh
dalam bentuk pengembagan model perawatan dan
layanan kesehatan masyarakat
4. Pengembangan Kebijakan
Kesehatan
– Cara untuk menjalankan fungsi ini sebagian besar
menggunakan kegiatan untuk mendorong komunikasi
antar para pemangku kepentingan seperti konferensi,
forum, seminar dkk.
ETIKA
Asas etik yang tidak akan tergantikan dalam
etik profesi keperawatan dan asuhan
keperawatan ada enam yaitu sebagai berikut:
1. Asas Autonomy (menghormati otonomi klien) Klien bebas dan berhak mengambil keputusan untuk segala hal yang
akan dilakukan terhadapnya setelah mendapatkan informasi. Persetujuan tindakan medik (informed consent)
diperlukan karena klien berhak untuk didengarkan dan dihormati pendapatnya. Perawat tidak diperkenankan
memaksakan suatu intervensi atau tindakan.
2. Asas Beneficence (manfaat) Tujuan dari semua tindakan harus untuk memberi manfaat kepada klien sehingga bisa
tertolong. Perawat harus menyadari bahwa tindakan yang akan dilakukan memang memberi manfaat bagi
kesembuhan dan kesehatan klien. Kesehatan penderita senantiasa diutamakan sehingga selalu memaksimalkan
manfaat bagi klien dan resiko yang mungkin timbul dikurangi sampai seminimal mungkin.
3. Asas Non Maleficence (tidak merugikan) Tindakan dan pengobatan harus berpedoman “Primum non nocere” (yang
paling utama jangan merugikan). Resiko fisik, psikologik maupun sosial akibat tindakan dan pengobatan yang akan
dilakukan hendaknya seminimal mungkin.
4. Asas Veracity (Kejujuran) Dokter dan perawat hendaknya mengatakan secara jujur dan jelas apa yang akan
dilakukan, serta akibat yang dapat terjadi. Informasi yang diberikan hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan
pasien
5. Asas Confidentiality (Kerahasiaan) Perawat harus menghormati “privacy” dan kerahasiaan pasien, meskipun
penderita telah meninggal,
6. Asas Justice (keadilan) Perawat harus berlaku adil dan tidak berat sebelah.
PROSES KEPERAWATAN
KOMUNITAS

MAR’ATUS SHOLIHAH, M.Kep.


NURSING PROCESS ?

Definition…
A systematic problem-solving approach used to
identify, prevent and treat actual or potential
health problems and promote wellness for
individuals, families, groups and communities.
TUJUAN PROSES KEPERAWATAN
KOMUNITAS

a) Masyarakat memahami konsep sehat-sakit.


b) Meningkatkan kemampuan masy utk melaksanakan
upaya keperawatan dasar dalam rangka mengatasi
masalah kesehatan.
c) Terlayaninya kelompok keluarga rawan yang
memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d) Terlayaninya kelompok khusus yang memerlukan
binaan dan askep dasar.
e) Terlayaninya kasus-kasus yang memerlukan
penanganan tindak lanjut dan askep di rumah.
PENDEKATAN

System Models
(Betty Newman, 1972)

Community as Partner
(Anderson & McFarlane, 2004)
COMMUNITY AS PARTNER
(Depkes, 2006)
Community as Partner…
1. Focus on community
as a partner.
2. Nursing process.

The community’s core


1. History
2. Socio
demographics
3. Vital
statistics
Stressors are…
Tension-producing stimuli that have the
potential of causing disruption in the system.

Intrasystem…
Extra system…
Intersystem…

The degree of reaction is…


The amount of disruption that results from
stressors impinging on the community’s line of
defense.
Community Assessment Wheel…

The eight subsystem of the


community

Garis putus-putus
Community line of defense as a response to stressors:
1. Normal line of defense.
represents the health of community.
ex: low incidence and prevalence of disease, low
infant mortality and morbidity rates, etc.
2. Flexible line of defense (Buffer zone).
represents a dynamic level of health resulting from
a temporary response to stressors.
ex: flood disaster → local food bank.
3. Lines of resistance.
internal mechanisms that act to defend against
penetration of the community core by stressors.
ex: prevent polio → immunization
Case…

Melihat pengalaman 1 tahun yang lalu di mana


terjadi wabah demam berdarah, ibu-ibu PKK
di RW 2 Kelurahan Sukaresmi membentuk
perkumpulan yang disebut Bumantik yang
tugasnya adalah memantau jentik di setiap
rumah dan pembuatan ovitrap untuk mencegah
supaya hal tersebut tidak terjadi kembali
atau kalaupun terjadi tidak sampai mewabah.
Stressor dan derajat reaksi menjadi bagian dari
diagnosis keperawatan.
PENGKAJIAN
WHY ASSESS COMMUNITIES ?
Essential first step in the process of health planning:

a) To identify the health status of a community.


b) To provide a baseline to evaluate planned and
potential interventions.
c) To identify factors that may be influencing
health status (both positive and negative).
d) To identify community resources.
e) To identify at-risk populations.
f) To identify key stakeholders in the
community.
g) To solicit the opinions of community
members.
h) To engage community members in thinking
about the health of their community.
Sumber data…

1. Data Primer
Windshield Survey, Musyawarah Masyarakat Desa,
wawancara dengan keynote, door to door assessing
(dengan format pengkajian).

2. Data Sekunder
Data statistik, data depkes yang telah diterbitkan,
catatan dalam pertemuan, hasil survey kesehatan,
dan catatan kesehatan.
KOMPONEN WINDSHIELD
(Anderson & Mc.Farlane, 2006)
I. Inti Komunitas Observasi Data
1. Sejarah–Apa yang Anda dapat dari
pengamatan sementara di wilayah
tersebut ? (Usia wilayah, Berapa lama
masy tinggal, sejarah, dll)
2. Demografi-Tipe orang seperti apa
yang ditemukan, Termasuk data usia,
jenis kelamin, dan piramida pendkk.
3. Vital Statistic-Kelahiran, mortalitas,
morbiditas
4. Kelompok Etnis-Identifikasi berbagai
suku dan etnis yang dijumpai
5. Nilai dan Keyakinan-Apakah ada
rumah ibadah? Apakah terlihat
homogen? Indentifikasi nilai dan
keyakinan dalam masyarakat
II. Subsistem Observasi Data
1. Lingkungan Fisik–Keadaan lingkungan
atau kondisi geografis, batas wilayah,
peta, iklim, dan kondisi perumahan
2. Pelayanan Kesehatan & Sosial-Unit
pelkesh baik modern/tradisional,
tenaga kesehatan, home care, tempat
pelayanan sosial, serta kesehatan jiwa
komunitas
3. Ekonomi-Status ekonomi masy,
industri yang ada, kegiatan yang
menunjang roda perekonomian, serta
juml pengangguran
4. Keamanan & Transportasi-Bagaimana
masy berpergian? Pribadi/umum, Apa
jenis pelayanan perlindungan yang ada
(PMK, polisi, sanitasi) Apa jenis
kejahatan pada umumnya
II. Subsistem Observasi Data
5. Pemerintah & Politik–Apakah ada tnda
aktivitas dari partai politik?
(Poster,pertemuan) Apa partai yang
mendominasi? Apa hak komunitas
dalam pemerintahan? Apa masyarakat
terlibat dalam pengambilan keputusan
di pemerintahan setempat?
6. Komunikasi-Identifikasi berbagai jenis
komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat (baik cetak maupun
elektronik)
7. Pendidikan-Identifikasi berbagai jenis
institusi pendidikan yang ada serta
ketersediaan program UKS.
8. Rekreasi-Di mana anak2 bermain?
Apa bentuk umum dari rekreasi?
Siapa yang berperan serta? Apa
fasilitas rekreasi yang ditemukan?
III. Persepsi Observasi Data
1. Penduduk–Bgmn pendapat masyarakat
tentang komunitasnya? Apa yang
mereka identifikasi sbg kekuatan?
Masalah? (tanya beberapa orang dari
kelompok yang berbeda Tua, muda,
toma, IRT, pekerja profesional,
buruh pabrik) dan analisis jawaban
mereka.
2. Persepsi Anda-Pernyataan umum
mengenai kesehatan komunitas. Apa
kekuatannya? Apa masalah resiko dan
aktual yang bisa anda identifikasi?

Bisa ditambahkan grafik, tabel atau peta untuk lebih


mempermudah dalam melakukan analisis masalah.
ANALISA DATA DAN IDENTIFIKASI
MASALAH

1. Analisis Korelatif : hubungan , pengaruh dari


2 atau lebih subvariabel dg penghitungan
statistik.
2. Analisis Masalah berdasarkan kelompok
data/data fokus yang dianggap sbg masalah.
Mis : Insiden penyakit terbanyak, Perilaku
yang tidak sehat, peran masyarakat.
3. Analisis Faktor yang berhubungan dengan
masalah (etiologi).
ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
KOMUNITAS
1. Faktor budaya masyarakat.
2. Pengetahuan yang kurang.
3. Sikap masyarakat yang kurang mendukung.
4. Dukungan yang kurang dari pemimpin formal/informal.
5. Kurangnya kader kesehatan di masyarakat.
6. Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat.
7. Kurang efektifnya pengorganisasian.
8. Kondisi lingk/geografis yang tidak mendukung.
9. Pelayanan kesehatan yang kurang memadai.
10.Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit.
11.Faktor ekonomi.
12.Komunikasi yang kurang efektif
Tabel Analisa Data…
Nama Komunitas :
Masyarakat RW 01 Kelurahan A
Nama Masalah :
Pembuangan Limbah yang kurang memenuhi syarat
kesehatan
No. Etiologi Kaitan Data Penunjang
1 Kurang pengetahuan Pengetahuan yang Sebagian besar masyarakat
tentang cara kurang dapat menyatakan tidak tahu cara
pembuatan peresapan menyebabkan pembuatan peresapan
limbah yang benar terbentuknya sikap limbah yang benar
yang salah sehingga
mendorong seseorang
untuk tidak melakukan
sesuatu
2 Kondisi geografis yang ….. …….
kurang mendukung
DIAGNOSIS

According to ANA, consist of…


A specific problem or health risk in the community
+ Among (the specific group or population that is
affected by the problem risk).
Example :
Resiko… (masalah) Di antara… (komunitas target)
Sehubungan dengan… (karakteristik komunitas atau
lingkungan) yang dimanifestasikan dengan… (Indikator
kesehatan).

Risiko peningkatan penggunaan narkoba di antara remaja


di wilayah kelurahan X s/d keingintahuan remaja
menggunakan narkoba yang dimanifestasikan dengan
remaja pernah mencoba narkoba 3,1 %, angka
penggunaan NAPZA di Indonesia 2% (kompas, 30
November 2005), remaja tidak mengetahui tanda
pengguna narkoba 40,2%.
PLANNING INTERVENTION
1. Menentukan prioritas
Masalah Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan
Masyarakat Prevalensi Bahaya untuk dikelola
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi
4 : sangat
tinggi
Mis: 2 3 3 4
Risiko
peningkatan
penggunaan
narkoba
pada remaja

Total : 2x3x3x4 = 72
2. Menetapkan sasaran dan tujuan
Analysis

Diagnosis
Problem Etiology Data
(Response) (Related to) (As manifested by)

Goal Objective Evaluation

Program Plan

Tujuan Jangka Panjang → Masalah


Tujuan Jangka Pendek → Etiologi
Plan of Action
Intervention
1. Primary Prevention.
aim : strengthening the lines of defense
ex: immunization
2. Secondary Prevention.
aim : support the lines of defense and resistance
to minimize the degree of reaction to the stressor.
ex: SARARI, mammography.
3. Tertiary Prevention.
aim : preventing additional disequilibrium and
promoting equilibrium.
ex: School fire-many student shock-call theraphist
3. Menetapkan strategi intervensi
Merencanakan:
1. What to do
2. When to do it
3. Where will do it
4. How to do it (Metode dan media)
5. Who will do it and how much (PJ)
Memperhatikan:
1. Program dan organisasi yang ada
2. Situasi
3. Sumber daya: Internal & Eksternal
4. Program yang lalu
Memperhatikan:
1. Aktivitas untuk tiap tujuan yang telah ditetapkan
2. Tetapkan jawaban pertanyaan di atas
4. Rencana Evaluasi
Tindakan yang dilakukan utk mencapai objective
1. Rangkaian aktivitas.
2. Tujuan belajar.
3. Sumber daya/narasumber.
4. Identifikasi hambatan.

5. Waktu dan tempat


IMPLEMENTATION
Strategies…
1. Partnership
2. Empowering community
3. Continued services
4. Health promotion
5. Group process
EVALUATION
Strategies…

M E T O D E
KOMPONEN CASE
SURVEY EXPERIMEN MONITORING
STUDY
Relevansi Ya Ya Tidak Tidak
Kemajuan Ya Ya Tidak Ya
Cost Efisiensi Tidak Tidak Ya Ya
Cost Efektif Sebagian Tidak Ya Sebagian
Impact Tidak Tidak Ya Tidak
TINGKAT EVALUASI
1. Staff
1. Apakah objektif tercapai
2. Apakah instrumen berguna
3. Apakah strategi atau aktivitas berguna
2. Kader
1. Apakah mereka belajar melalui proyek
2. Masukan/pelajaran yang berguna
3. Di mana dapat dipakai
3. Masyarakat
1. Untung apa, apa mereka belajar penyebab masalah
2. Apakah mereka berpartisipasi
3. Apakah mereka akan berpartisipasi in the future
STANDAR PRAKTIK
DALAM KEPERAWATAN
KOMUNITAS

MAR’ATUS SHOLIHAH, M.Kep.


STANDAR 1 PENGKAJIAN

– Kriteria pengukuran :
1. Mengumpulkan data dari berbagai sumber yag berhubungan dengan masyarakat skala luas atau populasi khusus
2. Menggunakan model dan prinsip-prinsip epidemiologi, demografi, biometri, sosial, perilaku dan pemeriksaan fisik untuk
mengolah data yang telah dikumpulkan
3. Menentukan prioritas pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau resiko pada area geografis atau populasi
4. Melakukan pengkajian berdasar kriteria yang ditentukan untuk memenuhi kebutuhan populasi, nilai dan kepercayaan,
sumber-sumber dan faktor lingkungan yang relevan
5. Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masalah dan model keperawatan, kesehatan masyarakat dan disiplin
lain
6. menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan dan penyimpangan dari pola kesehatan yang diharapakan di
populasi
7. Pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat dalam proses
8. Menerapkan etik, hukum dan menghormati privasi klien dalam mengumpulkan, mengolah dan menyampaikan data serta
informasi
Standar 2. Prioritas dan Diagnosis
Populasi
–Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mendapatkan prioritas atau diagnosis populasi berdasarkan pengkajian data seperti input dari
populasi
2. Menganalisis data yang berhubungan untuk mengakses dan menggunakan pelayanan kesehatan
3. Faktor yang berhubungan dengan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
4. Paparan yang ada dan berpotensi membahayakan
5. Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat yang terkait
6. Validasi diagnosis atau kebutuhan dari populasi; dinas kesehatan dan organisasi masyarakat
setempat, lokal, wilayah dan statistik kesehatan yang ada dan dapat diaplikasikan
7. Diagnosis dokumen atau kebutuhan dengan cara memfasilitasi populasi yang terlibat dalam
menentukan rencana dan keluaran yang diharapkan
Standar 3. Identifikasi Keluaran

–Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan masyarakat :
1. Melibatkan populasi, professional lain, organisasi dan stake holder dalam merumuskan luaran yang diharapkan
2. Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis
3. Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai populasi, resiko, keuntungan, biaya, bukti ilmiah sekarang dan keahlian
ketika merumuskan prioritas dan luaran yang diharapkan
4. Memasukkan pengetahuan faktor lingkungan dan kejadian, sumber yang tersedia, waktu yang diperkirakan, etik, hokum
dan pertimbangan privasi dalam menentukan luaran yang diharapkan
5. Mengembangkan luaran yang diharapkan serta menyediakan keberlanjutan proses dari identifikasi kebutuhan dan
perhatian populasi
6. Memodifikasi luaran yang diharapkan berdasar pada perubahan status kebutuhan dan perhatian populasi serta
ketersediaan sumber daya
7. Dokumen luaran yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur menggunakan bahasa yang dapat dimengerti untuk
melibatkan semua komponen
Standard 4. Perencanaan

– Kriteria pengukuran :
1. Mengembangkan populasi yang berfokus perencanaan untuk pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan berdasar
pengkajian prioritas kebutuhan dan resiko kesehatan
2. Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan; pencegahan penyakit, kecelakaan atau penyakit dan respon dan
persiapan keadaan gawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan populasi
3. Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program
4. Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi budaya, pendidikan dan prinsip pembelajaran dan prioritas
yang mewakili kebutuhan populasi dengan dalam waktu yang berbeda.
5. Mempertahankan partisipasi dari populasi yang diidentifikasi, tenaga kesehatan profesional, organisasi dan stake holder lain
dalam menentukan peranan dalam perencanaan, implementasi dan proses evaluasi
6. Menerapkan standard yang ada, hukum, peraturan dan kebijakan dalam proses perencanaan
7. Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan saat ini dan kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan
proses perencanaan
8. Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan populasi dan organisasi
9. Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang menghormati kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh
seluruh partisipan
10. Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan perencanaan
Standard 5. Implementasi

– Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi dengan cara aman dan sesuai jadwal dengan
berkolaborasi dengan tim multi sektor
2. Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, termasuk kesempatan untuk
membangun network dan advokasi yang spesifik dan menjadi perhatian serta kebutuhan
populasi
3. Menggunakan sistem dan sumber-sumber dalam populasi ketika mengimplemetasikan rencana
4. memantau implementasi dari perencanaan dan pengukuran surveillance untuk status kesehatan
populasi
5. Mendokumentasikan implemetasi dari perencanaan termasuk modifikasi
Standard 5A. Koordinasi

– Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mempromosikan kebijakan, program dan pelayanan untuk mencapai hasil yang
diharapkan
2. Melakukan surveilans, penemuan kasus dan pelaporan dengan tenaga profesional lain dan
stakeholder lain
3. Mendokumentasikan koordinasi dan laporan yang diperlukan
Standard 5B. Pendidikan
Kesehatan dan Promosi Kesehatan
– Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai dalam implementasi program dan pelayanan
untuk populasi
2. Menentukan pengajaran dan metode belajar yang sesuai dengan populasi dan identifikasi
sasaran hasil populasi
3. Menawarkan budaya yang sesuai promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan nformasi
keamanan lingkungan dan bahan pendidikan pada populasi
4. Mengumpulkan feedback dari partisipan untuk menentukan keefektifan program dan
pelayanan serta merekomendasikan perubahan
Standard 5C. Konsultasi

– Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mengkonsultasikan dengan organisasi masyarakat dan kelompok untuk memfasilitasi
partisipasi dalam pelayanan dan program
2. Menyediakan testimoni dan pendapat profesional dalam mendukung aktivitas program
khusus
3. Berkomunikasi secara efektif menggunakan berbagai media dengan kelompok pemilih
selama konsultasi
– Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas dari konsultasi yang diberikan pada
populasi komunitas
Standard 5D. Aktivitas Pengaturan

–Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Edukasi pada populasi yang berhubungan dengan hukum, regulsi dan kebijakan
2. Berpartisipasi dalam aplikasi hukum kesehatan masyarakat, regulasi dan kebijakan
meliputi monitoring dan memeriksa peraturan yang ada
3. Mengumpulkan informasi spesifik mengenai situasi yang dilaporkan kepada Dinas
kesehatan
4. Membantu dengan menerapkan hukuman untuk ereka yang tidak mematuhi hukum,
regulasi dan kebijakan
Standard 6. Evaluasi
– Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mengkoodinasikan secara sistematis, berkelanjutan dan evaluasi berdasar kriteria dari outcome pelayanan
dalam populasi dan stakeholder lain
2. Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metode ilmiah untuk menentukan
keefektifan intervensi keperawatan kesehatan komunitas dalam kebijakan, program dan pelayanan
3. Partisipasi dalam proses dan evaluasi outcome dengan aktivitas monitoring program dan pelayanan
4. Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi rencana, intervensi dan aktivitas yang
sesuai
5. Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau rekomendasi untuk meningkatkan
keefektifan intervensi
6. Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan dengan populasi dan stakeholder lain berdasarkan
hukum dan peraturan negara
Standard 7. Kualitas Praktik

1. Mendemonstrasikan kualitas melalui penerapan proses keperawatan dengan cara


tanggung jawab, tanggung gugat dan etik
2. Mengimplemetasikan pengetahuan baru da peningkatan kinerja untuk mengawali
perubahan dalam praktik keperawatan kesehatan komunitas dan pemberian layanan
keperawatan pada populasi
3. Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk memperbaiki kualitas praktik
keperawatan
4. Mengembangkan implementasi dan prosedur evaluasi dan prosedur untuk meningkatkan
kualitas praktik
5. Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan kinerja yang sesuai dengan posisi
perawat, pendidikan dan praktik lingkungan. Mendokumentasikan pelaksanaan program
dan pelayanan dengan cara merefleksikan pengukuran kualitas
6. Mendapatkan dan mempertahankan sertifikai profesional jika ada dalam area keahlian
Standard 8. Pendidikan

–Perawat kesehatan komunitas :


1. Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan populasi
2. Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan mempertahankan kompetensi sesuai keterampilan yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan kebijakan, program dan layanan untuk populasi
3. Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan pada ilmu keperawatan dab pengetahuan kesehatan masyarakat
4. Identifikasi perubahan yang disyaratkan oleh Undang-undang untuk praktik keperawatan dan kesehatan
masyarakat
5. Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi dan pembelajaran seumur hidup
6. Mencar pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk mempertahankan dan mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan klinis rofesional
Standard 9. Evaluasi Praktik
Profesional
–Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mengimplementasikan populasi yang berfokus kebijakan, program dan pelayanan yang menghormati atnis dan
kultur setempat
2. Melakukan ealuasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi lingkup kekuatan seperti lingkup yang mana
profesional lain mengembangkan dan menguntungkan
3. Mencari feedback berdasarkan praktik diri sendiri dari komunitas dan mitra serta kelompok profesional lain
4. Mengimplementasikan perencanaan untuk memenuhi tujuan rencana kerja diri sendiri
5. Mengintegrasikan pengetahuan dalam standard praktik yang digunakan saat ini, panduan, Undang-undang, aturan
dan regulasi ke dalam rencana kerja diri sendiri
6. Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik profesional, keputusan dan tindakan sebagai bagian dari proses
evaluasi
7. Mengaplikasikan pengetahuan dari standar praktik yang digunakan saat ini, panduan, Undang-undang, sertifikasi
dan regulasi untuk diri sendiri dan review kelompok
Standard 10. Hubungan Sejawat dan
Profesi Lain
– Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Berbagi pengetahuan dan keterampilan dengan kelompok, sejawat dan pihak lain
2. Berinteraksi dengan kelompok, sejawat dan pihak lain untuk meningkatkan keperawatan
profesional atau praktik kesehatan komunitas dan berperan sebagai diri sendiri dan orang lain
3. Mengajari perawat kesehatan komunitas lain dan teman sejawat sesuai kebutuhan
4. Mempertahankan hubungan kasih sayang dan saling menghormati dengan sejawat dan
stakeholder lain yang melibatkan kesehatan populasi
5. Berkontribusi pada lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan bagi teman, tenaga
kesehatan profesional lain dan populasi
6. Berkontribusi untuk mendukung lingkungan kerja yang aman dan sehat
Standard 11. Kolaborasi
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Berkomunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk mengumpulkan informasi dan
mengembangkan kemiraan serta koalisi untuk identifikasi populasi yang berfokus pada masalah kesehatan
2. Koordinasi dengan individu, kelompok dan organisasi berbasis komunitas dalam pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi populasi yang berfokus pada kebijakan, program dan layanan
3. Mengaplikasikan pengetahuan keperawatan dan kesehatan komunitas ke tin inter disiplin, administrasi,
pembuat kebijakan, organisasi komunitas, masyarakat dan mitra multi sektor
4. Bermitra dengan disiplin lain dalam pengajaran, pengembangan program dan implementasi, penelitian serta
advokasi kebijakan masyarakat
5. Berkontribusi dengan tim multi sektor lain dalam mengimplementasikan kebijakan kesehatan masyarakat
yang dibutuhkan seperti identifikasi kasus, manajemen program dan laporan pendelegasian
6. Bekerjasama dengan individu, kelompok, koalisi dan organisasi untuk berubah yang berefek pada kebijakan
kesehatan, program dan layanan untuk menghasilkan outcome positif
7. Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan, program dan layanan
Standard 12. Etik

–Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan (ANA, 2001) dan prinsip-prinsip etik praktik
kesehatan komunitas (Public Health Leadership Socity, 2002) untuk panduan praktik keperawatan kesehatan komunitas
2. Memberikan program dan pelayanan dengan cara melindungi dan menghormati autonomi, harga diri dan hak populasi atau
komunitas dan juga individu
3. Menerapkan standard etika dalam advokasi kesehatan dan kebijakan sosial
4. Mempertahankan kerahasiaan individu dalam ukuran legal dan sesuai regulasi
5. Membantu populasi, komunitas dan individu dalam mengembangkan keterampilan untuk advokasi diri
6. Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan kelompok dalam populasi ketika memberikan
program dan pelayanan kesehatan masyarakat
7. Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan lingkungan dan kondisi yang mana gaya hidup sehat kemungkinan
dipraktikkan oleh individu, teman, populasi yang mana kita bermitra
8. Mengklarifikasi isue-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi sehat
9. Berperan dalam memecahkan isue-isue etik yang melibatkan teman, kelompok komunitas, sistem dan stakeholder lain
10. Melaporkan aktivitas illegal, tidak sesuai dengan standard praktik yang ada atau menggambarkan praktik yang tidak sesuai
Standard 13. Penelitian

–Perawat kesehatan komunitas :


1. Menggunakan bukti terbaik yang ada, termasuk hasil penelitian untuk panduan dalam praktik, kebijakan
dan keputusan pemberian layanan
2. Secara aktif berperan dalam aktivitas penelitian pada berbagai tingkat yang sesuai dengan tingkat
pendidikan dan posisi seseorang. Kegatan tersebut meliputi :
a. Identifikasi komunitas dan kesempatan profesional yang ada untuk keperawatan dan penelitian
kesehatan masyarakat
b. Berpartisipasi dalam pengumpulan data
c. Berpartisipasi dalam lembaga, organisasi atau komite penelitian yang berfokus populasi
d. Berbagi aktivitas penelitian dan hasil penelitian dengan kelompok dan lainnya
e. Mengimplementasikan protokol penelitian
f. Secara kritis menganalisis dan menginterpretasi penelitian untuk aplikasi bagi praktik yang berfokus
populasi
g. Menerapkan hasil penelitian keperawatan dan kesehatan masyarakat dalam pengembangan kebijakan,
program dan pelayanan bagi populasi
h. Menerapkan penelitian sebagai basis pembelajaran
Standard 14. Menggunakan Sumber-sumber

–Kriteria pengukuran :
–Perawat kesehatan komunitas :
1. Mengevaluasi faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, biaya dan keuntungan, efisiensi
dan dampak praktik pada populasi ketika memilih pilihan praktik yang akan berakibat pada
outcome yang diharapkan sama
2. Membantu mewakili populasi khusus dan stakeholder lain dalam mengidentifikasi dan
mengamankan layanan yang ada dan sesuai serta berhubungan dengan kebutuhan kesehatan
3. Mengijinkan atau mendelegasikan tugas yang diambil ke dalam pertimbangan yang menjadi
kepedulian populasi, potensial terjadi paparan dan bahaya, kompleksitas tugas dan kemampuan
prediksi dari outcome
4. Membantu populasi dalam memberikan informasi mengenai pilihan, biaya, resiko dan
keuntungan dari kebijakan, program dan layanan
Standard 15. Kepemimpinan

1. Terlibat dalam pengembangan tim multi sektor dan membangun koalisis termasuk profesional lain,
populasi dan stakeholder
2. Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat
3. Menjabarkan misi, tujuan, rencana aksi dan mengukur outcome keperawatan dan program serta layanan
kesehatan komunitas pada profesional lain atau populasi
4. Advokasi kesempatan yang berkelanjutan, pembelajaran seumur hidup untuk diri sendiri dan yang lain
5. Mengajari kelompok, stakeholder dan lainnya dalam populasi untuk mensukseskan melalui panduan dan
strategi lain
6. Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas melalui waktu yang selalu berubah
7. Mengembangkan budaya dimana sistem dimonitor dan dievaluasi untuk meningkatkan kualitas
kebijakan, program dan layanan untuk populasi
8. Koordinasi program dan layanan lintas area dan diantara tim multi sektor lain
9. Melayani peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja, komunitas dan populasi
10. Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas dan keperawatan melalui partisipasi di organisasi profesi
11. Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan komunitas dalam persiapan situasi gawat darurat,
mendelegasikan tugas seperti yang tercantum dalam standard
Standard 16. Advokasi

–Perawat kesehatan komunitas :


1. Menyatukan identifikasi kebutuhan populasi dalam pengembangan kebijakan, program atau
rencana pelayanan
2. Mengintegrasikan advokasi ke dalam implementasi kebijakan, program dan layanan untuk
populasi
3. Mengukur efektivitas untuk advokasi populasi ketika mengkaji outcome yang diharapkan
4. Menerapkan kerahasiaan, etik, hukum, privasi dan panduan profesional dalam pengembangan
kebijakan dan isue-isue lainnya
5. Mendemonstrasikan keterampilan dalam advokasi sebelum penyedia layanan dan stakeholder
atas nama populasi
6. Berusaha keras memecahkan konflik yang diharapkan dari populasi, penyedia layanan,
stakeholder untuk memastikan keamanan dan menjaga minat baik populasi dan menjaga
integritas perawat profesional

Anda mungkin juga menyukai