Anda di halaman 1dari 74

ASUHAN

KEPERAWATAN
KOMUNITAS

EDY SOESANTO
Komunitas
 kelompok dari masyarakat yang tinggal di
suatu lokasi yang sama dan dibawah
pemerintahan yang sama, area atau lokasi
yang sama dimana mereka tinggal, kelompok
sosial yang mempunyai interest yang sama
(Linda Jarvis)
 kelompok sosial yang tinggal disuatu tempat,
saling berinteraksi satu sama yang lain,
saling mengenal serta mempunyai minat dan
interest yang sama (WHO)
3 demensi dalam komunitas

 Tempat ( lingkungan fisik dan sosial )


 Kumpulan orang ( beberapa karakteristik:
jumlah populasi, suku, budaya struktur
masyarakat/keluarga, tingkat pendidikan,
ekonomi, dll)
 Sistem sosial (merupakan suatu sistem
dimana individu, keluarga,
kelompok/masyarakat saling berinteraksi satu
dengan yang lain yang menyangkut masalah
umum)
Keperawatan kesehatan
komunitas
 pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan pada masyarakat dengan penekanan
pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
Tujuan keperawatan komunitas
Membantu masyarakat dalam upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:
Pemberian asuhan secara langsung kepada indv, kelg
dan kelpk dalam masy, dg: strategi intervensi yaitu
proses kelompok, pendidikan kesehatan serta
kerjasama ( partnership).
Memperhatikan scr langsung terhadap status
kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensif,
dengan sasaran seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga serta kelompok yang beresiko tinggi.
Beberapa karakteristik yang mendasari
keperawatan komunitas adalah :

 Adanya otonomi yang tinggi pada klien.


 Perlunya kerjasama dengan klien.
 Tujuan utamanya adalah meningkatkan
kesehatan dan pencegahan penyakit ( Three
Level of Prevention )
 Secara langsung dan terus menerus mengkaji
dan mengintervensi klien dan lingkungannya.
Asumsi dasar keperawatan
komunitas didasarkan pada :
 Sistem pelayanan adalah kompleks.
 Pelayanan primer, sekunder dan tersier merupakan
komponen dari sistem pelayanan kesehatan.
 Keperawatan sebagai sub sistem pelayanan
kesehatan merupakan hasil produk pendidikan dan
riset yang dilandasi praktek.
 Fokus utama praktek keperawatan kesehatan
komunitas adalah primary Care.
 Keperawatan kesehatan komunitas terutama terjadi
di tatanan pelayanan kesehatan utama
Prinsip keperawatan komunitas
 Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan
komunitas harus memberikan manfaat yang
besar bagi komunitas.
 Kerjasama.
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang
panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerjasama lintas program dan
sektoral.
 Secara langsung.
Mengkaji dan intervensi klien dan lingkungannya
termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik,
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan dan
pencegahan kesehatan.
 Keadilan.
Tindakan yang dilakukan harus disesuaikan dengan
kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri.
 Autonomi
Klien/komunitas diberi kebebasan dalam memilih
serta melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam
menyelesaikan masalah kesehatan yang ada
Keyakinan yang mendasari praktek
asuhan keperawatan komunitas

 Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat


dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
 Penyusunan kebijakasanaan kesehatan
seharusnya melibatkan penerima pelayanan
kesehatan.
 Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan
dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan
dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan
mempengaruhi perubahan dalam kebijakan dan
pelayanan kesehatan.
 Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan
penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
 Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk
peningkatan kesehatan.
 Kesehatan merupakan tanggungjawab setiap
individu.
 Klien merupakan anggota tetap tim kesehatan.
 Individu dalam komunitas bertanggungjawab untuk
kesehatannya sendiri dan harus didorong serta
dididik untuk berperan dalam pelayanan
kesehatan.
Falsafah keperawatan komunitas mengacu
pada Paradigma Keperawatan Komunitas,
yang terdiri dari empat komponen dasar:
Manusia.
Kesehatan.
Keperawatan.
Lingkungan.
Intervensi keperawatan komunitas lebih
difokuskan pada tiga level pencegahan yaitu:

 Pencegahan premordial
 Pencegahan primer
 Pencegahan sekunder
 Pencegahan tersier
Persiapan yang harus dilakukan dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas.

 Identifikasi dan menetapkan masyarakat


yang akan dilakukan asuhan.
 Melakukan pendekatan sosial pada
masyarakat.
 Menjelaskan arah dan tujuan serta sasaran
yang hendak dicapai pada masyarakat
Menentukan daerah yang akan dibina
Menentukan lokasi harus disesuaikan
dengan kemampuan kita
 Luas daerah yang akan di asuh.
 Target atau sasaran dari asuhan.
 Tujuan asuhan.
 Berapa lama kita disana.
 Masalah kesehatan yang menonjol.
 Dll .
Melakukan pendekatan dengan
masyarakat, Brain storming
Mengadakan pertemuan dengan Masyarakat:
Toma, Toga, Kader, Dawis, PKM, dll
Jelaskan maksud dan tujuan saudara
Berapa lama

 Wawancara
 Observasi / Win sheild survey.
 Data sekunder : Posyandu, PKM, Demografi

Terkait masalah kesehatan yang ada di Desa.


Kebiasaan, perilaku, nilai, budaya
Pelayanan sosial dan kesehatan
Demografi
Tanyakan tentang kondisi desa terutama yang
menyangkut masalah kesehatan termasuk data
dasar yang menyangkut masalah tersebut
Untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat tersebut perlu adanya kerjasama,
peran serta masyarakat scr mandiri melalui
pembentukan POKJAKES
 Pengurusnya adalah masyarakat : Kader, Toma, toga,
Dawis, PKK, Karang taruna, dll.
 Tugasnya adalah mengatasi masalah kesehatan yang
terjadi di masyarakat bersama dengan petugas
kesehatan ( mandiri ) mulai mengidentifikasi masalah
sampai dg evaluasi.
 Bertanggungjawab kpd masyarakat itu sendiri
 Swadaya masyarakat : dari, oleh dan untuk masyarakat
Susunan pengurus pokjakes

Penasehat : Pak Camat, kepala PKM


Penanggung jawab : Kepala desa
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Seksi seksi ( menyesuaikan kebutuhan )
 Setelah Pokjakes terbentuk, bersama
petugas kesehatan mulai mengidentifikasi
masalah berdasarkan hasil pengkajian awal
saat MMD I.
 Bersama Petugas kesehatan membuat tool
pengkajian ( angket ), pedoman wawancara
mendalam, observasi, studi dokumentasi.
 Bila memungkinkan tool pengkajian diuji
cobakan.
Membuat alat untuk pengumpulan data
Melakukan pengkajian : Observasi,
wawancara, winshild survey, pemr fisik,dll.
Metode yang dapat digunakan :
 Interview:
Melakukan wawancara kepada masyarakat, petugas
kesehatan atau pada pihak yang terkait.
 Observasi partisipasi.
Melakukan pengamatan secara cermat terhadap
keadaan atau tatanan sosial masyarakat yang ada.
 Analisa data sekunder.
Menelusuri data data yang ada di Puskesmas,
kelurahan, dinas terkait atau hasil sensus, penelitian,
dll.
 Windshield survey.
Observasi secara sekilas dengan berkeliling
wilayah terhadap komponen masyarakat, sepak
terjang masyarakat, melihat kondisi lingkungan di
sekitar komunitas
 Survey terstruktur
Observasi secara terstruktur terhadap
masyarakat atau anggota kelompok .
 Angket
Memberikan beberapa pertanyaan tertulis
(terbuka atau tertutup) pada masyarakat tertentu.
Pengkajian
 Menentukan siapa respondennya ( total
masyarakat atau sample ).
 Siapa yang menyebar ( perlu menyamakan
persepsi terhadap tool pengkajian yg akan
digunakan utk menghindari salah persepsi )
 Batasan waktu dan jumlah sasaran ( drop out).
 1 orang mendapat bagian berapa KK
Pengkajian data dasar
Data Penduduk sebagai Struktur Inti

 Riwayat kesehatan yang ada.


Bagaimana terjadinya resiko penyakit atau
penyakit, jenis penyakit yang sering ada,
mengenai siapa saja, berapa lama, didaerah
mana, bagaimana upaya masyarakat,
bagaimana dengan program yang ada,
bagaimana angka cakupan kesehatan yang ada.
 Konsep diri
Bagaimana persepsi anggota terhadap
kelompok atau masyarakat itu sendiri,
bagaimana koping masyarakat terhadap suatu
masalah yang sedang dihadapi adakah
peningkatan depresi
 Kultur.
Bagaimana perkembangan masyarakat itu
sendiri, bagaimana nilai/keyakinan masyarakat
terhadap kesehatan, adakah tradisi khusus yang
berkaitan dengan kesehatan, bagaimana
mengartikan sehat-sakit.
 Support
Adakah dukungan dari profesi, lembaga
sosial yang ada, masyarakat, bagaimana
bentuk dukungan yang ada
 Statistik
Distribusi usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, penghasilan, pekerjaan, suku,
mortalitas, mordibitas, angka cakupan
kesehatan, dll.
Data Lingkungan fisik (masyarakat maupun
lingkungan)
Melakukan pemeriksaan fisik terhadap
individu secara singkat (sample) serta
melakukan pemeriksaan pada masyarakat
dengan berkeliling wilayah melakukan
observasi sekilas (windshield survey)
Pemeriksaan fisik individu.

 Pemeriksaan fisik individu dilakukan pada


setiap anggota keluarga yang ada di
masyarakat atau pada beberapa anggota
masyarakat sebagai sample (yang dapat
mewakili masyarakat yang ada), bentuknya
sama dengan pemeriksaan fisik pada askep
keluarga atau askep individu (inspeksi,
palpasi, perkusi serta auskultasi)
Lingkungan fisik.

 Bagaimana bentuk rumah, kondisinya,


halaman, pembuangan sampah, MCK,
sumber air.
 Map/denah daerah, batas batas wilayahnya,
Bagaimana lingkungan sekitarnya:
kondisinya, geografisnya,
 Kepadatan (Luas daerah/jumlah penduduk),
Pelayana kesehatan/sosial.

 Adakah pusat pusat pelayanan umum,


jenisnya, bagaimana karakteristik
pemakainya, statistiknya, adekuatkah, dapat
dicapai, diterima, bagaimana tingkat
kepercayaan pengguna jasa.
Ekonomi

 Bagaimana tingkat perekonomiannya,


sejauhmana mempengaruhi tingkat
kesehatan, berapa jumlah pengangguran,
persentasi masyarakat yang hidup di bawah
garis kemiskinan, pendapatan perbulan,
kemampuan daya beli masyarakat terutama
kesehatan, bagaimana penggunaan JPKM
Keamanan dan transportasi

 Bagaimana keadaan keamanan masyarakat,


apakah lingkungan komunitas dapat
membuat rasa aman masyarakatnya, adakah
pelayanan keamanan, bagaimana tingkat
kriminalitasnya, jenis transportasi yang ada
bagaimana situasi jalannya, apakah dekat
dengan pelayanan kesehatan bagaimana
mencapainya.
Politik dan pemerintahan

 Bagaimana struktur organisasi


dimasyarakat/aktifkah (formal/non formal),
adakah organisasi sosial, jenis keyakinan/nilai
terhadap politik kelompok tertentu, adakah
peran serta partai politik dalam pelayanan
kesehatan, adakah distribusi power
dimasyarakat, toma, toga adakah tempat
untuk berkumpul dan biasanya dimana.
 Bagaimana kebijakan pemerintah dalam
pelayanan kesehatan
Komunikasi

 Bagaimana masyarakat memperoleh


informasi terutama tentang kesehatan,
apakah ada papan informasi, jenis
perkumpulan/pertemuan yang ada, alat
komunikasi.
Pendidikan
 Persentase masyarakat yang sekolah, apa
saja pendidikan yang tersedia di masyarakat,
apakah masyarakat memerlukan
pengetahuan khusus, tersedia sarana
pendidikan khusus, siapakah pengguna ,
bagaimana karakteristiknya, bagaimana
pengetahuan masyarakat terhadap
kesehatan.
Rekreasi.

 Bagaimana persepsi masyarakat tentang


rekreasi, tempat yang sering digunakan,
fasilitas yang ada, kegiatan apakah yang
digunakan untuk mengatasi masalah
kesehatan
Analisa data masyarakat digunakan
sebagai bahan:
 Mengidentifikasi permasalahan yang ada dan
dirasakan oleh masyarakat
 Menetapkan kebutuhan masyarakat
 Menetapkan kekuatan masyarakat
 Mengidentifikasi pola respon sehat-sakit
masyarakat
 Mengidentifikasi pola kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan
Setelah semua data terkumpul,
dilakukan tabulasi ( manual / SPSS )
 Mempersiapkan data untuk di presentasikan :
penyajian data.
 Bentuk data : Narasi, tabel, diagram, dll.
 Dianalisa data tersebut sehingga muncul masalah
kesehatan.
 Mempersiapkan rencana tindakan terkait masalah
yang akan muncul.
 Mempersiapkan MMD II
MUSYAWARAH MASYARAKAT
DESA II
 Yang hadir sama dengan MMD I
 Tujuan : menyampaikan hasil dari pengkajian
yang telah dilakukan ( observasi, WS,
Wawancara, Studi Dokumenter, Penyebaran
angket) serta menampung pendapat dari
masyarakat terkait data yg disajikan.
 Mengidentifikasi masalah .
 Menentukan diagnosa keperawatan
 Membuat POA
Musyawarah Masyarakat Desa II
Penyajian data, pembuatan POA
Penyajian data Data Fokus thd Mas Kes

Prioritas Muncul beberapa Mas Kes


Masalah

•Tujuan yg ingin dicapai.


POA •Kelompok sasaran.
•Jangka waktu.
•Target yg ingin dicapai.
•Sumber yg tersedia di masyarakat.
•Biaya.
•Tenaga pelaksanan
Untuk menetapkan prioritas masalah keperawatan dilakukan
penapisan dengan menggunakan beberapa kriteria sebagai
berikut (semua kriteria memiliki scor 0 – 5)
 Kesesuaian dengan peran perawat kesehatan masyarakat
 Sejauhmana peran perawat CHN dalam membantu
mengatasi masalah tersebut
 Resiko terjadi
 Bagaimana masalah tersebut beresiko untuk menjadi
masalah lain yang lebih besar, dilihat dari host, agent dan
environment.
 Resiko parah
 Bagaimana masalah tersebut bisa menjadi lebih parah,
bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan , severity,
kompleksitasnya masalah tersebut bila tidak diatasi.
 Kemungkinan untuk dilakukan penkes
•Sejauhmana potensi untuk dilakukan pendidikan
kesehatan dalam upaya mengatasi masalah
tersebut.
•Minat masyarakat
•Apakah masyarakat berminat untuk
menyelesaikan masalah tersebut
•Kesesuaian dengan program pemerintah
•Apakah ada andil dari pemerintah dalam
mengatasi masalah tersebut, adakah program
yang sama untuk puskesmas dalam mengatasi
masalah yang sama
 Kemungkinan untuk diselesaikan/diatasi
Bagaimanakah cara masyarakat/petugas kesehatan
mengatasi maslah tersebut , bagaimana
kemungkinannya untuk dapat diatasi
 Tersedianya sumber-sumber untuk penyelesaian
masalah (tempat, waktu, uang, peralatan, orang yang
akan menyelesaikan masalah)
 Adakah tempat , dana yang memadai, waktu luang,
fasilitas untuk mengatasi masalah tersebut serta
bagaimana kemampuan dan kesiapan petugas
dalam mengatasi masalah tersebut
Menurut Mueke M (1984) Rumusan diagnosa
keperawatan komunitas terdiri dari, masalah
(aktual/resiko), karakteristik populasi serta
karakteristik lingkungan.

Resiko……………………..(masalah) diantara…..….
…………….(menggambarkan komunitas yang
beresiko),berhubungan dengan…………………..
(karakteristik komunitas dan lingkungan), yang
dimanifestasikan dengan………………(indikator
kesehatan/hasil analisa data).
Resiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi pada anak di desa kangkung Mranggen b.d.
belum diterimanya program imunisasi secara baik oleh
masyarakat desa Kangkung Mranggen yang
dimanifestasikan dengan:
Cakupan imunisasi DPT II baru 20 %, banyaknya angka DO
imunisasi.
Lebih dari 50 % anak anak belum terimunisasi lengkap.
Hanya ada 1 Posyandu di desa yang jadwalnya selalu
berubah ubah
Jumlah balita 500 orang
Kurangnya tenaga kader (2 orang yang Aktif)
75 % dari orang tua yang anaknya tidak diimunisasi
mengatakan tidak tahu manfaat imunisasi dan tidak mau
membawa anaknya kePosyandu.
20 % orangtua yang mempunyai anak yang tidak diimunisasi
mempunyai pengalaman jelek saat diimunisasi (panas).
POA
Mas Tujuan Strategi Inter Sasaran Waktu Tempat Dana Rencana PJ
Kep Pjg vensi evaluasi
Pdk Kriteria
Standar

dll

Rencana Kegiatan
Masalah keperawatan

No Kegiatan Sasaran Waktu Tempat PJ

dll
Pelaksanaan
 Sasaran : Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
 Home visit / Home nursing.
 Bimbingan dan penyuluhan kesehatan / keperawatan.
 Mendidik masyarakat dlm pelaksanaan perawatan dasar.
 Menemukan kasus dini dan laksanakan rujukan.
 Mengadakan pendidikan dan pelatihan kader
 Mengorganisasi masyarakat dlm menanggulangi masalah
kesehatan yg ada.
 Mengembangkan kerjasama / partnership.
 Mendorong PSM secara aktif dan mandiri
 Pemanfaatan pelayanan kesehatan yang ada.
 Dll.
Dalam menetapkan strategi intervensi yang
perlu di perhatikan adalah:

 Kegiatan apa yang akan dilaksanakan.


 Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan.
 Bagaimana cara pelaksanaan kegiatan
tersebut.
 Siapa yang akan melakukannya.
 Berapa banyak kegiatan yang akan
dilaksanakan.
 Program yang ada termasuk program yang
telah lalu.
 Organisasi yang ada.
 Situasi dan kondisi di masyarakat.
 Sumber sumber yang ada
Dalam melaksanakan rencana yang sudah dibuat
perlu diperhatikan:
Keterlibatan petugas kesehatan non
keperawatan, masyarakat (toma, toga, kader,
karang taruna dan pokjakes), dalam rangka alih
peran.
Keterpaduan sumber sumber yang ada
( kekuatan, tenaga, biaya, waktu, lokasi, sarana)
dengan pelayanan kesehatan maupun sektor lain.
Terselenggaranya rujukan (medis maupun
kesehatan)
Strategi yang digunakan dalam implementasi
keperawatan komunitas adalah:
Proses kelompok.
Health promotion.
Parthnership.
Alternatif tindakan
Penilaian dan pemantauan
 Kegiatan utk menilai sejauh mana
keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana
yg telah dibuat.
 Apakah telah tercapai hsl yg maksimal sesuai
kriteria dan standart yg telah ditetapkan
Penilaian penting artinya :

 Mengkaji ulang perencanaan , pembinaan


dlm pelaksanaan askep utk pengembangan
perencanaan berikutnya ( termasuk
perluasan kegiatan dari segi kualitas maupun
kuantitas)
 Pencapaian target, sasaran
Evaluasi dapat dilaksanakan
 Hasil : setelah kita melakukan tindakan.
 Proses : selama kita melakukan asuhan.
 Rencana tindak lanjut apabila masalah
tersebut belum teratasi.
 Terminasi dan Pamitan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai