KEPERAWATAN
KOMUNITAS
Oleh :
Imam Subekti, S.Kp. M.Kep, Sp.Kom
COMMUNITY AS PARTNER
Komunitas turut aktif untuk meningkatkan kesehatan
dan mencegah atau mengatasi masalah kesehatannya
Ini merupakan sumber daya penting bagi komunitas
untuk memenuhi tujuan-tujuan-nya. Komunitas harus
dilibatkan dalam merencanakan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi kegiatan
untuk meningkatkan kesehatan
Tujuan yang direpresentasikan oleh model adalah
keseimbangan sistem, komunitas kesehatan, dan
memasukkan pencegahan dan promosi kesehatan
komunitas
COMMUNITY AS PARTNER
Stressor Derajad
Analisis Data
Reaksi
Diagnosis Keperawatan
Perencanaan
INTERVENSI
Evaluasi
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Pengkajian komunitas adalah sebuah proses
mengenal sebuah komunitas. Orang-orang
dalam komunitas adalah para partner dan
memberi kontribusi sepanjang proses.
Tujuan mengkaji komunitas adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif
dan negatif) yang berlawanan dengan
kesehatan dan untuk mengembangkan
strategi promosi kesehatan
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Menurut Hancock dan Minkler (1997), dua
alasan untuk melakukan pengkajian kesehatan
komunitas: yaitu informasi dibutuhkan untuk
perubahan, dan dibutuhkan untuk
pemberdayaan
Pengkajian komunitas tidak dilakukan dalam
ruang hampa, banyak orang akan memberi
kontribusi pada pengkajian, mengidentifikasi
sebuah sistem, fungsi keseluruhan dalam
komunitas, saling ketergantungan dari bagian-
bagiannya
PENGKAJIAN KOMUNITAS
Menggunakan model roda pengkajian/
Assesment Wheel (lihat Gambar ) akan
menjadi kerangka kerja keseluruhan anda
saat pengkajian
ASSESMENT WHEEL
Komponen dari roda pengkajian komunitas memiliki tiga
bagian: (1) inti komunitas, (2) subsistem komunitas, dan
(3) persepsi
Roda pengkajian komunitas menjadi kerangka kerja
keseluruhan saat pengkajian dengan menggunakan model
dalam bentuk survei ( “windshield survey”)
Terdiri dari data inti, 8 elemen/sub-sistem dan data
persepsi
Delapan subsistem dibagi oleh garis putus-putus untuk
mengingatkan kita bahwa mereka tidak terbatas dan
terpisah tetapi saling mempengaruhi
Mengkaji komunitas juga adalah mengidentifikasi
keseluruhan sistem yang berfungsi karena saling
ketergantungan dari bagian-bagiannya, atau subsistem
ASSESMENT WHEEL
DATA INTI KOMUNITAS
Tingkat
Pengetahuan
f %
Baik 61 62,9
Cukup 19 19,6
Kurang 17 17,5
Jumlah 97 100
ANALISIS DATA
1. KLASIFIKASI DATA
Adalah proses pengelompokan data untuk memberikan informasi
yang bermanfaat /memberi gambaran tentang data yang sejenis yang
bermasalah dalam data fokus
2. VALIDASI DATA
Menilai keabsahan data dengan merencanakan recek data melaluin
upaya – upaya :
1. Memeriksa ulang
2. Konfirmasi data pada sumber data
- Primer
- Sekunder
3. IDENTIFIKASI MASALAH DAN FAKTOR
PENYEBABNYA
Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan
masalah / etiologi.
Dapat menggunakan beberapa pilihan di bawah
ini :
Faktor budaya masyarakat
Pengetahuan yang kurang
Sikap masyarakat yang kurang mendukung
Dukungan yang kurang dari pemimpin formal atau
informal
Kurangnya kader kesehatan di masyarakat
Kurangnya fasilitas pendukung di masyarakat
Kurang efektifnya pengorganisasian
Analisis faktor-faktor yang berhubungan
dengan masalah / etiologi.
Kondisi lingkungan dan geografis yang
kurang kondusif
Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur
pencegahan penyakit
Kurangnya ketrampilan terhadap prosedur
perawatan kesehatan
Faktor financial
Komunikasi/ koordinasi dengan sumber
pelayanan kesehatan kurang efektif
Dll.
Analisis komuniti
TUJUAN :
1. Menetapkan kebutuhan komuniti
2. Menetapkan kekuatan (power)
3. Mengidentifikasi pola respon kes.
4. Mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan yan.kes.
Macam analisa
Dasar
Korelatif
Kelompok data
Analisis faktor - faktor
Diagnosa keperawatan komuniti
MUCKE (1984)
1. Masalah (sehat sakit)
2. Karakteristik populasi
3. Karakteristik lingkungan
Nama masalah : Pola pemberian nutrisi yang tidak tepat pada balitan gizi kurang/buruk di RW 04 Kelurahan S
A. DOMAIN
A. DOMAIN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
1.
1. Pendapatan
Pendapatan
2.
2. Sanitasi
Sanitasi
3.
3. Pemukiman
Pemukiman
4.
4. Keamanan pemukiman/
Keamanan pemukiman/ tempat
tempat
kerja
kerja
DOMAIN PSIKOSOSIAL
17. Pendengaran
25. Penglihatan
18. Fungsi neuro-
muskuloskeletal
19. Berbicara dan
26. bahasa
Respirasi
27. Geligi
20. Sirkulasi
28. Pengamatan
21. Hidrasi
29. Nyeri
22. Fungsi digestive
30. Kesadaran
23. Fingsi Genitourinaria
31. integumen/kulit
24. Ante partum/
pospartum
DOMAIN PERILAKU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KESEHATAN
32. Nutrisi
33. Pola istirahat dan tidur
34. Aktifitas fisik
35. Kebersihan perorangan
36. Penyalah gunaan obat
37. Keluarga berencana
38. Agen pelayanan kesehatan
39. Peraturan penulisan resep
40. Tekhnis prosedur/ketrampilan
TAHAP PENYADARAN
KOMUNITAS
TUJUAN :
1. Mengenalkan masalah kesehatan yang
sedang dihadapi oleh komunitas
2. Mengikut sertakan komunitas dalam
perencanaan pemecahan masalah
3. Menumbuhkan kesadaran komunitas
untuk terlibat aktif sebagai tenaga
potensial dalam pemecahan masalah
melalui musyawarah.
KEGIATAN
MUSYAWARAH
A. Penyajian data hasil survey
B. Diskusi kelompok :
- Perumusan masalah dan faktor penyebab
- Menyusun rencana pemecahan masalah
- Bentuk kegiatan
- Waktu
- Tempat
- Penanggung jawab
- Biaya .
- Pembentukan kelompok kerja kesehatan ( Pokjakes ) dari
anggota komunitas yang merupakan calon Kader
kesehatan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan –
Kegiatan yang direncanakan
C. Penyajian hasil Diskusi kelompok
D. Tanggapan – tanggapan Tokoh formal , informal , puskesmas
.
TAHAP PERENCANAAN
KEPERAWATAN
Tahap perencanaan keperawatan
komunitas diarahkan pada intervensi
keperawatan yang bersifat pencegahan
primer, sekunder, maupun tersier
Pada dasarnya tujuan keperawatan
komunitas adalah untuk pengurangan
stresor atau memperkuat perlawanan
komunitas dengan memperkuat garis
pertahanan
KEGIATAN TAHAP PERENCANAAN
Menetapkan prioritas masalah : skoring
Merumuskan Tujuan
Berorientasi pada masyarakat
Berorientasi pada masalah dan faktor-faktor
penyebabnya
Jangka waktu pencapaian (jangka panjang-
jangka pendek )
Merumuskan kriteria hasil
Menuliskan ukuran/standar pencapaian hasil
yang diharapkan sesuai tujuan
PRIORITAS MASALAH: SKORING KRITERIA SKALA PRIORITAS
3. Imunisasi
++(2) +++(3) ++++(4) ++(2) 48
Cara penghitungan:
Nilai total didapatkan dengan mengalikan semua nilai dari masing-masing kriteria.
Contohnya: Gizi kurang =3X3X4x3= 108
Nilai yang tertinggi yang menjadi prioritas pertama dalam mengatasi masalah.
PERENCANAAN TINDAKAN :
PENCEGAHAN PRIMER
Adalah intervensi keperawatan yang
dimaksudkan untuk memperkuat garis
pertahanan sehingga stresor tidak dapat
menekan komunitas, agar tidak menyebabkan
sebuah reaksi.
Intervensi yang dilakukan adalah dengan
mengambil tindakan melawan stresor yang akan
mengancam atau beresiko terhadap komunitas.
Bentuk kegiatan berupa promosi kesehatan dan
tindakan preventif terhadap ancaman masalah
yang dapat timbul pada komunitas
TINDAKAN PENCEGAHAN PRIMER
Pendidikan kesehatan
Memberikan informasi untuk memelihara atau
meningkatkan kekuatan klien.
Motivasi terhadap kebaikan.
Meningkatkan kepekaan yang ada atau potensi
bahaya stressor, misal memberikan kekebalan dan
modifikasi lingkungan.
Membantu kemampuan koping yang positif.
Menggunakan stressor sebagai strategi intervensi
yang positif, misal : konseling pra pensiun.
Saran mengenai hal-hal yang berbahaya
PENCEGAHAN SEKUNDER
Diaplikasikan setelah stresor menekan atau mempengaruhi
komunitas.
Intervensi yang dilakukan bertujuan mendukung garis
pertahanan dan garis perlawanan untuk meminimalkan tingkat
reaksi terhadap stresor.
Intervensi pencegahan sekunder dapat berupa
- Menemukan kasus sedini mungkin dengan skrening
dan pemeriksaan diagnostik secara lengkap,
- Memberikan tindakan yang tepat, agar tidak terjadi
masalah yang lebih parah atau berlanjut,
- Membatasai adanya ketidakmampuan pada
komunitas
TINDAKAN PENCEGAHAN SEKUNDER
Skrenning/penemuan kasus baru.
Mobilisasi dan maksimalkan sumber internal/
eksternal untuk menjaga stabilitas contoh :
tidur/ pola istirahat, nutrisi, aktifitas.
Fasilitasi masuknya stressor dan reaksi
stressor dengan menggunakan obat-obatan.
Motivasi dan pendidikan klien .
Fasilitasi referal ke fasilitas pelayanan
kesehatan
Mendukung faktor positif / kebaikan
Advokasi
PENCEGAHAN TERSIER
Diaplikasikan setelah stresor menekan komunitas dan
setelah tingkat reaksi terjadi, yang menimbulkan
ketidakseimbangan sistem dalam komunitas.
Bertujuan untuk mencegah ketidakseimbangan tambahan dan
memajukan keseimbangan komunitas setelah terjadinya
masalah
Tim perawat komunitas memberikan tindakan yang tepat
dan merencanakan tindak lanjut jangka panjang, dengan
membangun kembali keseimbangan dalam komunitas
Mencegah timbulnya masalah-masalah tambahan. Dengan
tindakan lebih banyak pada kegiatan-kegiatan rehabilittaif ,
yang dapat memulihkan kemampuan masyarakat kembali
secara optimal setelah mengalami masalah. (PEMULIHAN)
TINDAKAN PENCEGAHAN TERSIER