Anda di halaman 1dari 9

B.

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Kelompok Khusus


Pada umumnya langkah proses keperawatan kelompok khusus sama halnya dengan
langkah-langkah proses keperawatan tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat. Yang
membedakan hanya sasaran. Dalam asuhan keperawatan kelompok khusus harus dilakukan
pengkajian mendalam mengenai latar belakang yang mendorong timbulnya masalah pada
kelompok tersebut. Oleh karena itu pengkajian menekankan pada aspek kebiasaan, adat istiadat
dan budaya, pendidikan sosial ekonomi, kesadaran perseorangan, lingkungan, perilaku dan
pandangan terhadap kesehatan oleh anggota kelompok pada umumnya
1. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadap
masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada
fisiologis, psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.
Pada pengkajian kelompok khusus sangat dibutuhkan keterampilan komunikasi yang
memadai agar dapat diterima. Perawat juga perlu menjelaskan peran dan fungsinya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan komunitas sehingga klien dapat diajak kerja sama
secara optimal.
Dalam model asuhan keperawatan yang disampaikan oleh Anderson E dan Mc.
Farlene, pengkajian secara umum meliputi inti komunitas yaitu pendidikan, pekerjaan,
agama, keyakinan/nilai yang dianut.pengkajian dalam kelompok khusus melalui 5 tahap,
yakni: pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, perumusan atau penentuan
masalah kesehatan kelompok dan prioritas masalah.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasinya. Komponen pengkajian komunitas terdiri dari:
1) Inti komunitas (core), terdiri dari :
a) Riwayat/ sejarah perkembangan komunitas)
Dapat dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal di
komunitas. Uraikan termasuk data umum mengenai lokasi daerah bianaan, luas
wilayah, iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau urban). Sambil
berbincang-bincang ajukan pertanyaan berikut kepada anggota masyarakat ;
sudah berapa lama anda tinggal di sisni, apakah ada perubahan daerah ini, siapa
orang yang paling lama tinggal di daerah ini dan mengetahui sejarah daerah
tersebut.
b) Data demografi dan vital statistic
Kajilah jumlah komunitas berdasarkan : usia, jenis kelamin (orang seperti apa
yang anda lihat ; anak-anak, remaja, dewasa, lansia, laki-laki atau perempuan,
orang yang tidak punya tempat tinggal, orang yang tinggal sendirian), status
perkawinan, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, ras atau suku dan
bahasa yang digunakan. Populasi homogen atau tidak. Untuk vital statistic
uraikan tentang : angka kesakitan, angka kematian, angka kelahiran, cakupan
imunisasi. Tentukan status kesehatan komunitas berdasarkan kelompok umur :
bayi, balita, usia sekolah, remaja dan lansia. Pada kelompok khusus di
masyarakat : ibu hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit
menular. Data dapat diperoleh dengan menanyakan : keluhan yang dirasakan
saat ini oleh komunitas, kejadian penyakit dalam satu tahu terakhir (ISPA,
asthma, TB paru, penyakit kulit, penyakit mata, rematik, jantung, gangguan
jiwa, kelumpuhan, penyakit menahun lainnya)
c) Nilai dan keyakinan
Apakah di daerah tersebut ada mesjid, gereja, candi, pura? Apakah tampak
homogen? Apakah lapangan rumput dipelihara? Apakah ditanami bunga?
Apakah ada tanda seni? Bagaimana budayanya? Bagaimana warisan
leluhurnya? Apakah ada tanda peninggalan sejarah?
d) Etnisitas
Apakah anda melihat adanya indikator etnik kelompok tertentu (misal; restoran,
festival)? tanda kelompok budaya apa yang anda lihat?
2) Lingkungan
Bagaimana kondisi pemukiman masyarakat? Bentuk bangunan (rumah petak,
asrama, paviliun), jenis bangunan (permanent, semi permanent, non permanen),
kebersihan lingkungan sekitar pemukiman, penyediaan air untuk MCK, air minum,
pengelolaan jamban, sarana pembuangan air limbah (SPAL), pengelolaan sampah,
polusi udara, air, tanah, suara, sumber polusi, binatang peliharaan, batas-batas
wilayah (peta wilayah), kondisi geografis.
3) Pelayanan kesehatan dan sosial
Kejadian akut atau kronis?Rumah Singgah?Penyembuhan Tradisional?Apakah
ada klinik, RS, pelayanan para praktisi kesehatan, pelayanan kesmasy,lembaga
kesehatan, pusat kedaruratan, rumah jompo, fasilitas pelayanan sosial (pasar, took,
swalayan) dan kesehatan mental?Adakah sumber yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat diluar daerah tersebut, dimana tempatnya?
4) Ekonomi
Apakah merupakan komunitas berkembang atau miskin? Apakah terdapat industri,
pertokoan, lapangan kerja? Jenis pekerjaan, penghasilan dan pengeluaran rata-rata
perbulan, jumlah pekerja di bawah umur, ibu rumah tangga, lansia? Kemana warga
masyarakat berbelanja? Apakah makanan menggunakan tanda pemeriksaan
kesehatan? Bagaimanakah angka pengangguran?
5) Transportasi dan keamanan
Bagaimana warga masyarakat melakukan perjalanan? Kondisi jalan? Jenis
kendaraan pribadi atau umum apa yang biasa mereka gunakan? Apakah terlihat
adanya bus, taksi, sepeda? Apakah ada jalur khusus untuk pejalan kaki? Apakah
keadaan udara dievaluasi? Jenis tindakan kriminal apa yang terjadi? Apakah
masyarakt merasa aman tinggal disana? System keamanan lingkungan,
penanggulangan kebakaran, penanggulangan bencana, penanggulangan polusi air,
udara, tanah?
6) Politik dan pemerintahan
Apakah ada tanda kegiatan politik (misal : rapat, poster)? Partai mana yang paling
mempengaruhi? Apakah masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan ?
bagaimana pemerintahan di daerah tersebut dibentuk (dengan pemilihan atau calon
tunggal)? system pengorganisasian, struktur organisasi, kelompok organisasi
dalam komunitas?
7) Komunikasi
Adakah tempat khusus bagi masyarakat untuk berkumpul? Apakah masyarakat
mempunyai TV dan radio? Topik apa yang biasanya didengar oleh masyarakat?
Apakah informasi formal dan non formal yang ada? Apakah ada koran? Sarana
umum komunikasi, jenis alat komunikasi yang digunakan, cara penyebaran
informasi?
8) Pendidikan
Apakah ada sekolah disana? Bagaimana kondisinya? Apakah ada badan yang
mengurus pendidikan? Bagaiman fungsinya?bagaimana reputasi sekolah yang
ada? Tingkat pendidikan komunitas? Fasilitas pendidikan yang tersedia (formal,
informal)? Apa isu utama yang muncul tentang pendidikan? Angka putus sekolah?
Sumber daya manusia, tenaga pendidik? Kegiatan ekstra kurikuler, apakah
dimanfaatkan oleh peserta didik? Pelayanan kesehatan sekolah? Adakah perawat
di sekolah?
9) Rekreasi
Dimana anak-anak bermain? Bentuk rekreasi utama? Fasilitas rekreasi yang ada?

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengumpulan data yaitu:


1) Jenis data
Jenis data dapat dperoleh dari:
a) Data subjektif, yakni data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan
oleh perawat secara independent tetapi melalui interaksi atau komunikasi
b) Data objektif, yakni data yang didapatkan melalui hasil pengamatan, observasi,
atau pengukuran
2) Sumber data
Sumber data yang bisa digunakan dalam melakukan analisa data adalah
a) Data primer : dikumpulkan dari pengkajian kepada komunitas
b) Data sekunder : kelurahan, Puskesmasm Medical Record
3) Metode pengumpulan data :
a) Pengamatan/Inspeksi : menggunakan semua indera, melakukan whinshield
survey (learning about community on foot)
b) Wawancara : komunikasi timbale balik yang berbentuk Tanya jawab dengan
masyarakat. Mendengarkan (auskultasi) keluhan masyarakat. Wawancara harus
dilakukan dengan ramah, terbuka dan bahasa yang sederhana serta mudah
dipahami.
c) Menyebarkan kuesioner : untuk mendapatkan data yang lebih akurat.
b. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
sebagai berikut
1) Klasifikasi data/ kategori data
2) Perhitungan persentase cakupan dengan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
c. Analisis data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh
masyarakat.
d. Perumusan masalah
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi oleh masyarakat. Namun demikian masalah yang telah dirumuskan tidak
mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu diperlukan prioritas masalah.
e. Prioritas masalah
Dalam menentukan priorirtas masalah kesehatan masyarakat perlu mempertimbangkan
berbagai factor :
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
5) Tersedianya sumber daya masyarakat
6) Aspek politis
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti
tentang status dan masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan
keperawatan.
Diagnosa keperawatan komunitas menurut Mueke, 1984 terdiri dari :
a. Masalah…..sehat…..sakit
b. Karakteristik polulasi
c. Karakteristik lingkungan (aktual, resiko, potensial)
Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status
kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin terjadi (resiko dan
potensial). Contoh diagnosa keperawatan pada kelompok khusus adalah sebagai berikut
a. Anemia pada ibu hamil
b. Resiko timbulnya kenakalan remaja
c. Resiko timbulnya penyakit : diare, DHF, typhoid, ISPA dan Lain-lain
d. Resiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
e. Potensial peningkatan kesehatan balita

3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tinadakan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Rencana keperawatan yang
disusun harus mencakup :
a. Perumusan tujuan
1) Terjadi perubahan perilaku masyarakat
2) SMARTS (Spesifik, Measurable/dapat diukur, Attainable/dapat dicapai,
Relevan/sesuai, Time Bound/waktu tertentu, Sustainable/berkelanjutan)
b. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah merencanakan tindakan
1) Identifikasi alternative tindakan
2) Tetapkan teknik yang digunakan
3) Melibatkan peran serta masyrakat dalam menyusun rencana tindakan
4) Pertimbangkan SDM dan fasilitas yang ada
5) Memenuhi kebutuhan yangh sangat dirasakan masyarakat
6) Mengarah pada tujuan
7) Realistic
8) Disusun secara berurutan
c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
1). Siapa yang melakukan?
2). Apa yang dilakukan?
3). Di mana dilakukan?
4). Kapan dilakukan?
5). Bagaimana melakukan?
6). Frekuensi melakukan?
d. Perencanaan keperawatan kelompok khusus diantaranya adalah
1) Pengorganisasian pembentukan kelompok
2) Skrinning kesehatan kelompok untuk deteksi dini
3) Melatih keterampilan khusus sesuai kebutuhan kelompok
4) Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dengan penyuluhan kesehatan kelompok
khusus
5) Modifikasi lingkungan yang sesuai bagi kelompok
6) Rujukan jika diperlukan

4. Implementasi
a. Implementasi keperawatan merupakan realisasi rencan keperawaan yang telah
ditetapkan bersama dengan kelompok khusus diantaranya:
1) Perawat mengidentifikasi kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh individu dalam
kelompok sehingga bisa dikembangkan dan dikuatkan melalui keterlibatannya
dalam kelompok
2) Melakukan skrinning kesehatan dengan anggota kelompok
3) Mendidik anggota kelompok mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
4) Melakukan koordinasi dan kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program
b. Peran perawat dalam melaksanakan intervensi keperawatan yang sudah direncanakan
yaitu:
1) Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan
kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
2) Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
3) Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
c. Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu:
1) Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus
terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini
dalam kesehatan keluarga.
2) Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan
sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk mnghambat proses
penyakit, Contoh: Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi
keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga, dll.
3) Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, Contoh:
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi
untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke Posyandu.
5. Evaluasi keperawatan
Penilaian terhadap hasil asuhan keperawatan dan kesehatan dilakukan berdasarkan kriteria
yang ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan melalui:
a. Membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya
b. Menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan
pelaksanaan asuhan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai