3. Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah penyusunan rencana tinadakan yang akan
dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien. Rencana keperawatan yang
disusun harus mencakup :
a. Perumusan tujuan
1) Terjadi perubahan perilaku masyarakat
2) SMARTS (Spesifik, Measurable/dapat diukur, Attainable/dapat dicapai,
Relevan/sesuai, Time Bound/waktu tertentu, Sustainable/berkelanjutan)
b. Rencana tindakan yang akan dilaksanakan
Langkah-langkah merencanakan tindakan
1) Identifikasi alternative tindakan
2) Tetapkan teknik yang digunakan
3) Melibatkan peran serta masyrakat dalam menyusun rencana tindakan
4) Pertimbangkan SDM dan fasilitas yang ada
5) Memenuhi kebutuhan yangh sangat dirasakan masyarakat
6) Mengarah pada tujuan
7) Realistic
8) Disusun secara berurutan
c. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan
1). Siapa yang melakukan?
2). Apa yang dilakukan?
3). Di mana dilakukan?
4). Kapan dilakukan?
5). Bagaimana melakukan?
6). Frekuensi melakukan?
d. Perencanaan keperawatan kelompok khusus diantaranya adalah
1) Pengorganisasian pembentukan kelompok
2) Skrinning kesehatan kelompok untuk deteksi dini
3) Melatih keterampilan khusus sesuai kebutuhan kelompok
4) Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat dengan penyuluhan kesehatan kelompok
khusus
5) Modifikasi lingkungan yang sesuai bagi kelompok
6) Rujukan jika diperlukan
4. Implementasi
a. Implementasi keperawatan merupakan realisasi rencan keperawaan yang telah
ditetapkan bersama dengan kelompok khusus diantaranya:
1) Perawat mengidentifikasi kekuatan atau potensi yang dimiliki oleh individu dalam
kelompok sehingga bisa dikembangkan dan dikuatkan melalui keterlibatannya
dalam kelompok
2) Melakukan skrinning kesehatan dengan anggota kelompok
3) Mendidik anggota kelompok mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
4) Melakukan koordinasi dan kemitraan dengan lintas sektor dan lintas program
b. Peran perawat dalam melaksanakan intervensi keperawatan yang sudah direncanakan
yaitu:
1) Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan
kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan.
2) Mendidik komunitasi tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi.
3) Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan
komunitas.
c. Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan, yaitu:
1) Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi
sehat, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum serta perlindungan khusus
terhadap penyakit, contoh: imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini
dalam kesehatan keluarga.
2) Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakat clan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan
sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan tindakan untuk mnghambat proses
penyakit, Contoh: Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi
keluarga untuk melakukan penieriksaan kesehatan seperti mata, gigi, telinga, dll.
3) Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada
tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, Contoh:
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi
untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke Posyandu.
5. Evaluasi keperawatan
Penilaian terhadap hasil asuhan keperawatan dan kesehatan dilakukan berdasarkan kriteria
yang ditetapkan sebelumnya dalam perencanaan melalui:
a. Membandingkan hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dengan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya
b. Menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian, perencanaan, dan
pelaksanaan asuhan keperawatan