201211729
TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL
KEPERAWATAN KOMUNITAS
MC.FARLANE
A. Pengertian dan Konsep Model Community as
Partner
2)Subsistem
a)lingkungan fisik
catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau, binatang, orang-
orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan iklim.
c)ekonomi
catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut maju dengan pesat,
industri, toko, dan tempat-tempat untuk pekerjaan, adakah pemberian bantuan sosial
(makanan), seberapa besar tingkat pengangguran, rata-rata pendapatan keluarga, karakteristik
pekerjaan.
a) keamanan dan transportasi
apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah komunitas, catat bagaimana orang-
orang bepergian, apakah terdapat trotoar atau jalur sepeda, apakah ada transportasi yang
memungkinkan untuk orang cacat. jenis layanan perlindungan apa yang ada di komunitas (misalnya:
pemadam kebakaran, polisi,dan lain-lain), apakah mutu udara di monitor, apa saja jenis kegiatan yang
sering terjadi, apakah orang-orang merasa aman.
c) Komunikasi
catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana komunikasi formal dan informal
yang terdapat di wilayah komunitas, apakah terdapat surat kabar yang terlihat di stan atau kios,
apakah ada tempat yang biasanya digunakan untuk berkumpul.
d) Pendidikan
catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan lokal, reputasi, tingkat drop-
out, aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler, layanan kesehatan sekolah, dan tingkat pendidikan masyarakat
d) Rekreasi
catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa yang berpartisipasi,
fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat menggunakan waktu senggang
3) jenis data
jenis data secara umum dapat diperoleh dari
a) data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui lisan
b) data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran
4) sumber data
a) data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau perawat
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan hasil
pemeriksaan atau pengkajian
b) data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atau medical record. (wahit, 2005)
5) cara pengumpulan data
a) wawancara atau anamnesa
b) pengamatan
c) pemeriksaan fisik
6) pengolahan data
a) klasifikasi data atau kategorisasi data
b) perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally
c) tabulasi data
7) interpretasi data analisis data
tujuan analisa data :
a) menetapkan kebutuhan komuniti
b) menetapkan kekuatan
c) mengidentifikasi pola respon komuniti
d) mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
8) penentuan masalah dan perumusan masalah
9) prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor
sebagai kriteria
a) perhatian masyarakat
b) prefalensi kejadian
c) berat ringannya masalah
d) kemungkinan masalah untuk datasi
e) tersedianya sumber daya masyarakat
f) aspek positif
2. Diagnosa keperawatan
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa besar stresor yang
mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam masyarakat tersebut. Kemudian
dijadikan dasar dalam pembuatan diagnosa atau masalah keperawatan. Diagnosa keperawatan terdiri
dari masalah kesehatan, karakteristik populasi dan lingkungan yang dapat bersifat aktual, ancaman
dan potensial. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen yaitu problem, etiologi, sign symtom.
2. Perencanaan/intervensi
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer,sekunder,tersier yang cocok dengan kondisi klien
(keluarga,masyarakat) yangsesuai dengan diagnosa yang telah ditetapkan.Proses didalam tahap perencanaan ini
meliputi penyusunan,pengurutan masalah berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan
prioritas(penapisanmasalah), penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan rencana evaluasi.
3. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson dan Mc farlene, 1985),
yaitu:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan diaplikasikan ke populasi sehat pada
umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit.
Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan
masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosa
dini dan inervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh kembang anak
usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian individu pada tingkat fungsinya secara
optimal dari ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan
yang menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses penyakit.
3. Evaluasi atau Penilaian
Menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven & Hirnle (2000),
evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat
pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, rasio
perawat-klien,dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf
keperawatan dalam area yang diinginkan.
b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang.
Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat
pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnosa keperawatan,
dan kemampuan tehnikal perawat.
c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien merupakan
pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria
hasil
TERIMA KASIH