b. Diagnosa Keperawatan
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah kesehatan baik yang actual maupun potensial.
Diagnose keperawatan komunitas akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang
nyata dan yang mungkin terjadi. Diagnosa ditegakkan berdasarkan tingkat rekreasi komunitas terhadap stresor yang ada.
Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem/masalah (P), etiology atau penyebab (E), dan symptom atau
manifestasi/data penunjang (S) (Mubarak, 2011).
c. Perencanaan/Intervensi
1) Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah sesuai dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang muncul diatas adalah
(Mubarak, 2011):
2) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
3) Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
4) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
5) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
6) Lakukan olahraga secara rutin
7) Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk memperbaiki lingkungan komunitas
8) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
d. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya
tindakan asuhen keperawatan harus bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak puskesmas,
bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2011). Perawat bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah
direncanakan yang bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit
2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini perilaku hidup sehat dan melaksanakan upaya peningkatan
kesehatan
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit
4) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas
e. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
membandingkan antara proses dengan dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat
dilihat dengan membandingkan tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
masyarakat komunitas dengan tujuan yang sudah ditentukan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2011). Adapun tindakan
dalam melakukan evaluasi adalah:
1) Menilai respon verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi.
2) Menilai kemajuan oleh komunitas setelah dilakukan intervensi keperawatan.
3) Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit.
PENGKAJIAN
- Warga disana 80% memiliki usaha pertanian sisanya memiliki warung makan, toko kelontong, toko sayur dsb.
❖ Karakteristik social-kultural
❖ Lingkungan
1. Tampak umum
- Halaman dan pekarangan terlihat bersih, jalanan di RT 05 berlubang sehungga terdapat genangan air.
- Terdapat sepetak sawah dan beberapa tanaman hias di depan rumah warga.
2. Bahaya lingkungan
- Teramati adanya polusi udara akibat banyaknya kendaraan yang melintas di RT tersebut.
- Tidak terlihat adanya sampah yang menumpuk.
3. Tampak umum
- Halaman dan pekarangan terlihat bersih, jalanan di RT 05 berlubang sehungga terdapat genangan air.
- Terdapat sepetak sawah dan beberapa tanaman hias di depan rumah warga.
4. Bahaya lingkungan
- Teramati adanya polusi udara akibat banyaknya kendaraan yang melintas di RT tersebut.
5. Stressor lingkungan
- Tidak terlihat adanya tanda-tanda kemiskinan. Warga terlihat memiliki ekonomi menengah ke atas.
❖ Pelayanan kesehatan
1. Fasilitas kesehatan
Tidak terdapat rumah sakit ataupun klinik. Terdapat praktek dokter di RT 05.
❖ Pelayanan kesehatan
3. Fasilitas kesehatan
Tidak terdapat rumah sakit ataupun klinik. Terdapat praktek dokter di RT 05.
A. Riwayat
B. Demografi
• Di RT ini 60% penduduknya berjenis kelamin perempuan dan 40% berjenis kelamin laki-laki
• Tingkat pendidikan rata-rata penduduk di RT 05adalah SLTA.
• Pekerjaan warga RT 5 80% adalah petani. Sedangkan sisanya menjadi peternak, buruh, pekerja swasta dan
pedagang.
• Tingkat penghasilannya bervariasi mulai dari 1,5-3 juta perbulan
• Status ekonomi menengah ke atas.
C. Statistik Vital
• Masalah kesehatan yang terjadi di RT 05 adalah demam berdarah, cikungunya,diabetes melitus, hipertensi dan
stroke.
• Selain kasus penyakit demam berdarah dan sebagainya yang telah disebutkan di atas terjadi juga seperti gatal-gatal
di tangan yang biasa dialami oleh para pekerja pengerajin pertaniankarena alergi akibat kurangnya menjaga
kebersihan setelah kontak dengan pasir dan semen.
• Dalam 2 tahun terakhir di RT 05 terjadi kasus demam berdarah namun sejauh ini tidak sampai menyebabkan
kematian.
• Mayoritas warga berasal dari suku Jawa dan beragama Islam. Ada beberapa orang pendatang yang berasal dari suku
dan agama lain seperti Hindu, Budha, Katolik dan Protestan.
• Terdapat masjid di RT tersebut.
• Masyarakat jika sakit selain berobat ke rumah sakit juga berobat ke dokter praktek ataupun klinik kesehatan,
terkadang mereka juga membeli obat cina di toko obat.
2. Pengkajian Sub Sistem
a. Lingkungan Fisik
• Inspeksi
• Di RT 05tidak terdapat peta rawan masalah
• Tidak terdapat pasar
• Tidak terdapat tempat rekreasi
• Data winshield survey terlampir
• Tanda Vital
• Kondisi iklim tropis dan saat ini musim hujan
• Kondisi lingkungan bersih. Lokasi berdekatan dengan sawah dan terdapat banyak genangan
air .
• System Review
• Di RT 05 tidak ada kegiatan kerja bakti rutin pada warganya namun kerjabakti akan diadakan
saat lingkungan terlihat kotor atau ada keluhan dari masyarakat.
• Ada kegiatan pengajian rutin dan PKK yang di adakan setiap hari rabu.
• Pelayanan yang di akses oleh warga RT 05adalah praktik bidan, puskesmas dan praktik
dokter.
• Jika sakit rata-rata penduduk RT 05datang langsung ke dokter praktik karena mereka tidak
puas dengan pelayanan di puskesmas.
• Harga untuk memperoleh pelayanan kesehatan relative murah atau terjangkau untuk warga.
• Waktu pelayanan praktik dokterpagi : pukul 05.30 sampai 07.30 dan sore : 17.00 sampai
20.00. Tetapi waktu pelayan menjadi fleksibel jika pasien banyak atau ada kasus darurat yang
membutuhkan pertolongan segera.
• Pemberi layanan kesehatan adalah praktik dokter dan bidan
• Pengguna layanan kesehatan yang paling banyak adalah balita dan lansia
• Aksesibilitas dan penerima fasilitas kesehatan adekuat
• Askes ke puskesmas kurang lebih 2 km dari RT 05.
• Kegiatan posyandu diadakan setiap satu bulan sekali oleh swadaya masyarakat.
c. Ekonomi
• Pekerjaan penduduk 80% petani, sisanya peternak, buruh, dan pekerja swasta. Pendapatan
keluarga rata-rata Rp 3.000.000.
• Pengeluaran penduduk relative, masing-masing keluarga mempunyai pengeluaran yang
berbeda-beda
• Masyarakat di RT 05 mampu menyediakan makanan yang bergizi baik dari segi pengetahuan
dan maupun keuangan.
• Ada sebagian masyarakat yang mempunyai tabungan kesehatan berupa asuransi kesehatan,
dan BPJS
• Pendapatan masyarakat RT05 lebih besar dari pada pengeluaran.
d. Keamanan
• Lingkungan aman
• Terdapat pelayanan polisi lalu lintas di lampu merah atau di pinggir jalan raya
• Pernah satu kali terjadi kebakaran Air di RT 5 berasal dari air tanah dan kondisi air jernih.
• Transportasi yang digunakan oleh warga adalah sepeda, sepeda motor, mobil, dan angkutan
umum.
• Kondisi jalan raya bagus, namun jalan masuk ke RT 5 agak rusak
• Kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat adalah dengan penyuluhan kesehatan
• Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskesmas tetapi penyuluhan dilakukan
hanya jika terjadi kasus.dimana puskesmas kurang tanggap terhadap masalah kesehatan yang
terjadi.
• Penyuluhan yang diberikan menyesuaikan dengan kasus
• Setelah dilakukan penyuluhan tidak terjadi perubahan apapun terhadap masyarakat dan pola
hidup masyarakatnya.
f. Komunikasi
• Alat komunikasi yang dimiliki keluarga seperti televisi, koran, telepon dan ponsel.
• Tidak ada alat komunikasi umum yang tersedia di RT 05.
• Media komunikasi di masyarakat dengan arisan, PKK dan pengajian.
• Tidak ada konsultasi oleh tenaga medis dengan masyarakat RT 05.
g. Pendidikan
• Ada 2% warga yang buta huruf. Warga yang buta huruf kebanyakan lansia.
• Mayoritas berpendidikan sampai SLTA.
• Tidak terdapat fasilitas pendidikan di RT 05.
• Tidak terdapat perpustakaan ataupun mading disana.
h. Rekreasi
• Warga RT 05memiliki kebiasaan untuk makan bersama di luar. Hal ini terbukti dengan
banyaknya warung makan yang laris di daerah ini.
• Tidak terdapat tempat hiburan apapun di RT 05sehingga warga harus pergi jauh untuk
mendapatkan hiburan.
Kategori Data Pernyataan Kesimpulan
Demografi: 40% penduduk di RT 05 adalah Lansia Jumlah penduduk ang berusia lansia dan balita tinggi
20% penduduk di RT 05 adalah balita Rasio ketergantungan tinggi
Kesenjangan data: diperlukan data sebelumnya untuk menentukan data demografi tersebut konsisten atauberubah
Usia
Statistic vital
Kesenjangan data: diperlukan data sebelumnya untuk menentukan apakah data statistic vital meningkatkan
terjadinya DBD di RT 05
System Riview tidak ada kegiatan kerja bakti rutin oleh PHBS Rendah
warga RT 05
Kegiatan kerja bakti dilakukan jika ada
laporan warga yang terkena DBD
Kesenjangan data:diperlukan data sebelumnya untuk menentukan apakah data system review berpengaruh
terhadap tingkat pengetahuan warga tentang kebersihan lingkungan RT 05
1) Tingginya angka kejadian DBD di wilayah RT 05 RW 03Desa Bawasalo, berhubungan dengan prevalensi kejadian
DBD tinggi, ada media perkembangbiakan nyamuk, kelembaban lingkungan tinggi, dan lingkungan kurang sehat
dimanifestasikan oleh 20% warga terkena DBD / tahun, wabah DBD selalu datang saat musim hujan maupun
pergantian musim, lingkungan perumahan dekat dengan persawahan, banyak terdapat genangan air di sekitar
rumah, lingkungan sekitar rumah warga basah dan lembab saat musim penghujan.
2) Rendahnya tingkat pengetahuan warga tentang kebersihan lingkungan di wilayah RT 05 Desa Bawasalo,
berhubungan dengan PHBS rendah dimanifestasikan oleh tidak ada kegiatan kerja bakti rutin oleh warga RT 05,
kegiatan kerjabakti dilakukan jika ada laporan warga yang terkena DBD
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
K: Sumber Daya
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Tingginya angka Setelah Setelah dilakukan - 1.Gotong 1.Media 1.Media Mahasiswa Wilayah RT 05
kejadian DBD di dilakukan tindakan Pemberdayaa royong perkembangbiakan perkembanganbiakan dan
RW 03 Desa
wilayah RT 05 tindakan keperawatan n masyarakat nyamuk di RT 05 nyamuk di RT 05 masyarakat
2.Pendidikan
RW 03 Desa keperawata komunitas dalam dan tentang RW 03 Desa RW 03 Desa Mahasiswa Bawasalo
Kesehatan
Bawasalo, n komunitas 2 bulan pencegahan Bawasalo, Bawasalo,
tentang Kecamatan segeri
berhubungan dalam 2 dan cara Kecamatan segeri Kecamatan Segeri
-Tidak ada media
dengan prevalensi bulan, mengatasi - Pengertian 0% turun dari 30%
perkembangbiakan
kejadian DBD angka DBD DBD DBD menjadi 0%
nyamuk 2.100%
tinggi, ada media di RT 05 - penyebab
-Pendidikan masyarakat RT05 2.70% Masyarakat
perkembangbiakan RW 03 desa -Prevelensi DBD DBD
Kesehatan RW 03 Desa RT 05 RW 03 Desa
nyamuk, Bawasalo, menurun - Cara
kepada Bawasalo, Bawasalo,
kelembapan kecamatan penularan
masyarakat Kecamatan,Segeri, Kecamatan Segeri,
lingkungan tinggi, segeri DBD
mengerti tentang mengerti tentang
dan lingkungan menurun - Tanda dan
kurang sehat gejala DBD - Pengertian
dimanifestasikan - Pencegahan DBD - Pengertian DBD
oleh 20% warga DBD - Penyebab - Penyebab DBD
terkena DBD/ DBD - Cara penularan
tahun, wabah - Cara penularan DBD
DBD selalu dating DBD - Tanda dan gejala
saat musim hujan - Tanda dan DBD
maupun gejala DBD
pergantian musim,
lingkungan
perumahan
dekatdengan
persawahan,
banyak terdapat
genangan air di
sekitar rumah,
lingkungan sekitar
warga basah dan
lembab saat
musim penghujan
FORMAT RENCANA KERJA (POA) ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Tingginya angka kejadian Tidak ada media Gotong Bapak- Jumat, 9 Lingkungan
DBD di wilayah RT 05 perkembangbiakan royong bapak di RT januari RT 05 RW
RW 03 Desa Bawasalo, nyamuk Pendidikan 05 RW 03 2015 03 Desa
berhubungan dengan Prevelensi DBD Kesehatan Desa Jumat, 9 bawasalo
prevalensi kejadian DBD menurun tentang Bawasalo januari Aula RT 05
tinggi, ada media Ibu-ibu di 2015 RW 03 Desa
-Pengertian
perkembangbiakan RT 05 RW 03 Bawasalo
DBD
nyamuk, kelembapan Desa
lingkungan tinggi, dan -Penyebab DBD Bawasalo
lingkungan kurang sehat
- Cara
dimanifestasikan oleh 20%
penularan DBD
warga terkena DBD/
tahun, wabah DBD selalu Pencegahan
dating saat musim hujan DBD
maupun pergantian
musim, lingkungan
perumahan dekatdengan
persawahan, banyak
terdapat genangan air di
sekitar rumah, lingkungan
sekitar warga basah dan
lembab saat musim
penghujan
O:
O:
A:
P: