PENDAHULUAN
Keperawatan merupakan sutu profesi yang telah memenuhi kriteria sebagai sebuah disiplin
ilmu yang dapat berdiri sendiri dan dapat melakukan asuhan secara mandiri kepada klien baik
sehat maupun sakit. Keperawatan komunitas bersifat umum dan menyeluruh yang meliputi
seluruh anggota masyarakat dan meliputi seluruh aspek kehidupan.
Pada dasarnya masalah kesehatan ada pada setiap lingkup kehidupan masyarakat. Tidak ada
satupun komunitas baik keluarga, kelompok dan masyarakat yang benar-benar terbebas dari
masalah kesehatan (Hudson,1987) dan (Robicschon,1989). Oleh karena itu praktek keperawatan
komunitas dapat diterapkan dimanapun dan kapanpun.
Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan fisik, mental,
maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan
pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan
mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan
kelompok khusus adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang
ditunjukkan kepada kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,
umur, permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang
dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan
derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada
kelompok-kelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan
pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan. Dilakukan melalui kelompok –
kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan pendidikan
dan pelatihan oleh puskesmas, selain itu lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat
dilakukan melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok
lainnya yang mungkin dapat dilakukan. (Nasrul EfFendy: 1998).
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisa data keperawatan komunitas dan kelompok khusus?
2. Bagaimana diagnosa keperawatan komunitas dan kelompok khusus?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa/I mengetahui analisa data keperawatan komunitas dan kelompok
khusus,
2. Agar mahasiswa/I mengetahui diagnosa keperawatan komunitas dan kelompok khusus.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis adalah suatu ilmu dimana kita mempelajari dan memeriksa data hasil pengkajian.
Data hasil pengkajian dapat berbentuk kuantitatif (numeric) maupun kualitatif. Semua aspek
harus dipertimbangkan dalam melakukan analisis data. Definisi analisis data menurut Helvie
(1998) adalah mengklasifikasikan, menjumlahkan, interpretasi, dan validasi data untuk membuat
diagnosa keperawatan dan prioritas masalah. Analisis data penting untuk menentukan kebutuhan
dan kekuatan komunitas. Akhir dari analisis data adalah perumusan diagnosa keperawatan
komunitas.
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan intervensi. Namun
demikian masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu
diperlukan prioritas masalah.
Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya adalah :
1. Perhatian masyarakat
2. Prevalensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah untuk diatasi
5. Tersedianya sumber daya masyarakat
6. Aspek politis
3
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Abraham H.
Maslow yaitu :
1. Keadaan yang mengancam kehidupan
2. Keadaan yang mengancam kesehatan
3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
Dalam menyusun atau mengurut masalah atau diagnosis komunitas sesuai dengan prioritas
(penapisan) yang digunakan dalam keperawatan komunitas adalah format penapisan menurut
Meuke dan Stanhope, Lancaster 1988 :
1. Format A (Meuke) : Seleksi atau penapisan diagnosa kesehatan komunitas
2. Format B (Stanhope dan Lancaster 1988)
Format B : Prioritas masalah (Stanhope dan Lancaster 1988)
Analisis data di komunitas terdiri dari beberapa langkah. Langkah-langkah dalam analisis
adalah kategori, pernyataan, perbandingan, dan kesimpulan akhir.
1. Kategori data
Data dikategorikan sesuai dengan model dan teori yang digunakan, misalnya
menggunakan Model Community as Partner, Model Betty Neuman.
Pengkategorian data komunitas meliputi :
Penilaian
Kategori Hasil Analisis
0 1
Karakteristik
Demografi :
Jumlah anggota
keluarga
Usia
Jenis Kelamin
Budaya
Suku
Karakteristik Geografi
:
4
Batasan wilayah
Area terbuka
Jalan
Karakteristik Sosial
Ekonomi :
Pekerjaan
penduduk
Rata-rata
pendapatan
penduduk
Perusahaan
Home industry
Sumber Pelayanan
Kesehatan :
RS, Klinik, RSJ,
Puskesmas
2. Pernyataan
Langkah yang kedua adalah menyimpulkan data dari setiap kategori. Pernyataan dari
kesimpulan bisa berbentuk tabel, diagram, grafik, sesuai dengan jenis data yang
diperoleh.
3. Perbandingan
Langkah yang ketiga adalah mengidentifikasi adanya kesenjangan data, dan
ketidaksesuaian. Misal data hasil pengkajian di wilayah X menunjukkan angka kematian
bayi adalah 12 per 1000 kelahiran, bandingkan dengan angka di kecamatan, kabupaten,
data provinsi, sampai ke tingkat nasional, berapa kira-kira standar pelayanan minimal
untuk angka kematian bayi, data inilah sebagai data perbandingan yang harus dicatat di
analisis data.
5
4. Kesimpulan akhir
Langkah terakhir adalah membuat pernyataan data yang menunjang dalam merumuskan
diagnosis.
6
Analisa data dan diagnosa keperawatan bertujuan menetapkan kebutuhan masyarakat,
menetapkan kekuatan, mengidentifikasi pola respon kesehatan dan mengidentifikasi penggunaan
pelayanan kesehatan. Diagnosis keperawatan mengandung komponen utama yaitu :
Dari hasil analisis data : pada item “pernyataan” digunakan sebagai manifestasi,
pada item “kesimpulan” itu merupakan etiologi. Satu masalah keperawatan dapat terdiri
dari beberapa etiologi dan manifestasi. Satu masalah keperawatan merupakan analisis dari
satu sub system, tetapi etiologi dan manifestasi bisa dari sub system yang lain.
Contoh :
Masalah Etiologi Tanda&Gejala
(Aktual/potensial) Berhubungan dengan Dimanifestasikan oleh
Tingginya angka Tidak adekuatnya sumber- Cakupan ANC di
kematian bayi di sumber pelayanan Puskesmas rendah
7
Wilayah Desa kesehatan Penduduk merasa kesulitan
Mekar Fasilitas kesehatan untuk datang ke puskesmas
antenatal tidak terjangkau Tidak adekuatnya
oleh masyarakat pelayanan antenatal di
Rendahnya pengetahuan puskesmas
masyarakat tentang ANC Statistik vital : angka
Banyak ibu-ibu yang kematian bayi, kunjungan
melahirkan di rumah, ke puskesmas
angka kematian bayi
tinggi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
Daftar Pustaka
http://smartnurs.blogspot.com/2013/10/asuhan-keperawatan-komunitas.html?m=1
Efendi, Ferry . 2009 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam
Keperawatan . Jakarta . Salemba Medika
10