Anda di halaman 1dari 4

TATA CARA PENULISAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. Jenis Data
1) Data Subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkap secara langsung
melalui lisan.
2) Data Obyektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukur.
B. Sumber Data
1) Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau tenaga
kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2) Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record (Wahit,
2015).
C. Cara Pengumpulan data
1) Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk tanya
jawab antara perawat dengan klien atau keluarga pasien, masyarakat tentang
hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan pasien.
2) Pengamatan
Dilakukan meliputi aspek fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka
menegakkan diagnosis keperawatan.
3) Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan keperawatan
yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga, maka pemeriksaan fisik
yang dilakukan dalam upaya membantu menegakkan diagnossa keperawatan
dengan cara :
a. I (Inspeksi) : Melakukan pengamatan pada bagian tubuh pasien atau
keluarga yang sakit.
b. P (Palpasi) : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara meraba pada
bagian tubuh yang mengalami gangguan.
c. A (Auskultasi) : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara
mendengarkan bunyi pada bagian tubuh tertentu.
d. P (Perkusi) : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mengetuk jari
telunjuk atau refleks hammer pada bagian tubuh tertentu.

D. Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data
dengan cara sebagai berikut :
1) Klasifikasi data atau kategorisasi data.
Cara mengkategorikan data :
a. Karakter demografi
b. Karakter geografi
c. Karakter sosial ekonomi
d. Sumber dan pelayanan kesehatan.
2) Perhitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly.
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
E. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat
diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Tujuan analisa data :
1) Menetapkan kebutuhan komunitas
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon komunitas
4) Menidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
F. Penentuan Masalah Atau Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui maslah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi masyarakat, sekaligus dirumuskan yang selanjutnya
dilakukan intervensi.
Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria, diantaranya :
1) Perhatian masyarakat.
2) Prevalensi kejadian.
3) Berat ringannya masalah.
4) Kemungkinan maslah untuk diatasi.
5) Tersedianya sumber daya masyarakat.
6) Aspek Politik.
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan
menurut Abraham H. Maslow, yaitu :
1) Keadaan yang mengancam kehidupan
2) Keadaan yang mengancam kesehatan
3) Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
Dalam penyusunan atau mengurutkan masalah atau diagnosa komunitas
sesuai dengan prioritas (penapisan) yang digunakan dalam keperawatan
komunitas menurut Mueke & Stanhope, Lancaster (1988).
1) Format A (Mueke) : Seleksi atau penapisan diagnosa kesehatan komunitas.
Diagnosa Keperawatan Komunitas Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber

Sesuai dengan perawat komunitas Jumlah yang beresiko Besarnya resiko


Kemungkinan utk Pendidikan kesehatan Minat masyarakat Kemungkinan untuk
diatasi Sesuai dengan program pemerintah Sumber daya tempat Sumber daya
waktu Sumber daya dana Sumber daya peralatan Sumber daya orang Jumlah
Score.
Keterangan :
Score : 0-5, (0= terendah, 5= tertinggi)
2) Format B (Stanhope & Lancaster, 1988) ; Prioritas masalah.
No Kriteria Bobot Kriteria Masalah Bobot 1-10 Rasional Makna Masalah CXM
1 Kesadaran Masyarakat terhadap masalah
2 Motivasi komunitas untuk mengatasi maslah
3 Kemampuan perawat untuk mengatasi masalah
4 Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi
5 Beratnya akibat jika masih tetap
6 Cepat masalah teratasi
G. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial. Jadi diagnosis keperawatan adalah suatu
pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang kasus dan masalah kesehatan
pasien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Diagnosa keperawatan
mengandung komponen utama, yaitu :
1) (P) Problem (masalah) : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya terjadi.
2) (E) Etiologi (penyebab) : menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau
keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan,
yang meliputi :
a. Perilaku individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat.
b. Lingkungan fisik, biologi, psikologi dan sosial.
c. Interaksi perilaku dan lingkungan.
3) (S) Sign atau Siymptom (tanda atau gejala) : informasi yang diperlukan untuk
merumuskan diagnosa, serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Dengan rumus PES
2) Dengan rumus PE
Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2
komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
1) Kemampuan masyarakat untuk mengnanggulangi masalah.
2) Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
3) Partisipasi dan peran serta masyarakat.
Sedangkan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :
1) Masalah .... Sehat .... Sakit .....
2) Karakteristik populasi
3) Karakteristik lingkungan (epidemiologi triangle)

Menurut Logan & Dawkins, 1986 terdiri dari :


Diagnosis Resiko : ............. (masalah)
Diantara : ............. (komuniti)
Sehubungan dengan : ............. (karakteristik komuniti dan lingkungan)
Dimanifestasikan oleh : ............. (indikator kesehatan/analisa data)
Contoh diagnosa keperawatan :
1) Resiko terjadinya diaere di RW.02 Ds. Somowinangun lamongan sehubungan
dengan :
a. Sumber air tidak memenuhi syarat
b. Kebersihan perorangan kurang
c. Lingkungan yang buruk dimanifestasikan oleh : banyaknya sampah yang
berserakan, penggunaan sungai sebagai temapat mencuci, mandi dan
pembuangan kotoran (buang air besar).
2) Tingginya karies gigi SDN Somowinangun Lamongan sehubungan dengan :
a. Kurangnya pemeriksaan gigi.
b. Kurangnya fluor pada air minum dimanifestasikan oleh: 62% karies
dengan inspeksi pada murid-murid SDN Somowinangun Lamongan.
3) Resiko timbulnya penyakit: diaere, DHF, typoid, ISPA dan lain-lain
sehubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan yang ditandai dengan :
a. Letak kandang di dalam rumah 1,41%.Sistem pembuangan air limbah
sembarangan 5,71%.
b. Jarak pembuangan sampah dengan rumah 30,29%.
c. Tidak mempunyai tempat pembuang sampah sementara 29,14%.
d. Membuang sampah disembarangan tempat 18,86%.
e. Tempat pembuangan sampah terbuka 58,29%.
f. Pembuangan air dalam kondisi terbuka 4%.
g. Kondisi air berwarna 1,14%.
h. Jarak sumber air dengan septik tank kurang dari 10 meter: 10,8%.
i. Rumah yang tidak mempunyai jendela 4,57%.
j. Rumah yang pencahayaannya remang-remang 10,28%.
k. Penyakit yang paling sering diderita batuk pilek 67,42%.
l. Tempat penampungan sampah terbuka 58,29%.
4) Potensial masyarakat RW 04 Ds. Somowinangun lamongan dalam
meningkatkan kesehatan Balita sehubungan dengan tingginya kesadaran ibu
terhadap kesehatan Balita yang ditunjang keaktifan kader kesehatan dan
petugas yang ditandai dengan :
a. Hampir seluruh Balita dibawa ke posyandu setiap bulannya 91,14%.
b. Hampir seluruh Balita telah diimunisasi lengkap 86,08%.
c. Hampir seluruh Balita memiliki KMS 92,41%.
d. Sebagian besar balita dalam garis hijau 71,23%.

Anda mungkin juga menyukai