Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN STANDAR PRAKTIK

KEPERAWATAN KOMUNITAS

OLEH ;

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)

STIKES WIRAHUSADA YOGYAKARTA

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa atas segala limpahan
rahmat,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas asuhan keperawatan yang
berjudul ini proses keperawatan komunitas dan standar praktik keperawatan
komunitas tepat waktu,tugas ini di ajukan untuk guna memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan anak satu.

Kami mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga tugas ini dapat diselesaikan tepat waktuny. Makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sanagat kami
harapkan

Semoga tugas ini memberikan informasi bagi pembaca dan manfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Yogyakarta oktober 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan, melaksanankan pelayanan keperawatan dalam rangka
membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya Sepotimal mungkin.
Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus-menerus, saling
berkaitan, dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai
proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan, dan implementasi. Jadi, proses
keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah,
sistemis, dinamis, komtinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan
masalah kesehatan dari klien, keluarga, serta kelompok atau masyarakat.
Saat ini perawat bekerja di berbagai tempat dengan berbagai peran dan
kolaborasi dengan berbagai profesi kesehatan yang ada. Praktik keperawatan di atur
oleh pihak administrasi rumah sakit, lembaga kesehatan dan institusi lainnya. Perawat
juga berperan dalam membuat kebijakan kesehatan di wilayah dan provinsi,
sertamenetapkan regulasi legal dan spesifik untuk praktik keperawatan. Selain itu,
organisasi profesi keperawatan juga menetapkan standar kerja sebagai criteria untuk
asuhan keperawatan professional.
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana proses keperawatan dalam komunitas?
b. Apa saja standar keperawatan komunitas?
C. Tujuan
a. Agar mahasiswa mampu memahami proses keperawatan dalam komunitas
b. Agar mahasiswa mampu memahami standar praktik keperawatan komunitas
BAB II PENDAHULUAN

A. Proses keperawatan komunitas


a. Pengkajian
Pengkajian adalah merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,
keluarga, atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,
psikologis, sosial, ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan.Kegiatan
yang dilakukan dalam pengkajian adalah :
a) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat
ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah
tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial ekonomi dan
spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Oleh karena
itu data tersebut harus akurat dan dapat dilakukan analisa untuk
pemecahan masalah.

Pengumpulan data meliputi :


a. Data Inti
 Riwayat / sejarah perkembangan desa
Data ini dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal
dikomunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan
data umum mengenai lokasi daerah binaan ( yang dijadikan praktek
keperawatan komunitas ), luas wilayah, iklim, tipe komunitas ( masyarakat
rural atau urbal ), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan
komunitas, dan pola perubahan komunitas.
 Data demografi – penduduk
Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan umur, Sekolah, ras atau
suku, jenis kelamin, tipe keluarga, status perkawinan, bahasa, tingkat
pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan.
 Vital statistik
Jabarkan atau uraikan data mengenai angka kelahiran, angka
kematian atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota.
 Keadaan geografi
 Luas wilayah
 Nilai, kepercayaan, dan Agama
 Derajat kesehatan masyarakat (disajikan dalam bentuk tabel ; distribusi
frekuensi).
data yang dikaji antara lain mulai dari angka mortalitas, morbiditas, IMR,
MMR, dan cakupan imunisasi. Selanjutnya status kesehatan komunitas di
kelompokkan berdasarkan kelompok berikut ini:
 Kelompok usia. Mulai dari bayi , balita, usia sekolah, remaja dal lansia
 Kelompok khusus di masyarakat. Mulai dari ibu hamil, pekerja industri,
kelompok penyakit kronis, dan penyakit menular.

Adapun pengkajian selanjutnya dijabarkan sebagai berikut:


1) Riwayat Penyakit Keluarga ( dalam satu tahun terakhir )
 Riwayat ISPA dalam keluarga
 Penyakit asma
 Penyakit cacingan
 Diare
 Penyakit keturunan
 Demam berdarah
 Penyakit cacat bawaan
 TBC paru
 Penyakit kulit
 Penyakit mata
 Penyakit rheumatik
 Penyakit jantung
 Penyakit gangguan jiwa
 Penyakit menahun lainnya
2) Imunisasi Balita
 Jumlah balita yang mendapatkan imunisasi lengkap
 Jumlah balita yang tidak mendapatkan imunisasi
3) Kesehatan Ibu Hamil
 Jumlah ibu hamil saat ini
 Frekuensi pemeriksaan saat kehamilan
 Tempat pemeriksaan selama kehamilan
 Alasan tidak periksa kehamilan
 Jumlah ibu hamil yang diimunisasi TT
 Alasan tidak imunisasi TT
 Keadaan kehamilan sekarang
4) Gizi Balita
 Jumlah balita yang disusui
 Lama balita mendapatkan ASI
 Waktu pemberian makanan tambahan
 Jenis makanan tambahan
 Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan
 Tempat penimbangan balita
 Jumlah balita yang memilki KMS
 Status BB balita saat ini berdasarkan Grafik KMS
 alasan tidak pernah ditimbangnya balita
 Jumlah balita yang kurang gizi
5) Keluarga Berencana
 Jenis alat kontrasepsi yang digunakan
 Tempat pelayanan KB
 Alasan tidak ikut KB
6) Kesehatan Remaja
 Kegiatan waktu luang yang digunakan remaja
 Ciri – ciri pada anak remaja
7) Kesehatan Lanjut Usia
 Jumlah Lansia saat ini
 Masalah – masalah kesehatan yang dirasakan Lansia
 Kegiatan Lansia diwaktu senggang
 Perlunya dibentuk perkumpulan Lansia
b. Data Lingkungan Fisik (disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi)
1) Status kepemilikan tempat mandi
2) Tempat pembuangan limbah keluarga
3) Keadaan saluran pembuangan limbah
4) Tempat pembuangan air besar
5) Jenis jamban yang dimiliki
6) Jarak jamban dengan sumber air
7) Sumber air bersih yang digunakan keluarga
8) Keadaan air bersih
9) Pengolahan air minum
10) Tempat pembuangan sampah
11) Letak kandang
12) Frekuensi membersihkan kandang
13) Jenis lantai rumah
14) Frekuensi membersihkan rumah
15) Pemanfaatan pekarangan rumah
c. Tempat Pelayanan Kesehatan dan Sosial
1) Pelayanan Kesehatan
 Lokasi sarana kesehatan
 Sumber daya yang dimilki ( tenaga kesehatan dan Kader )
 Karakteristik pemakai
 Jumlah kunjungan
2) Fasilitas Sosial ( Pasar, toko koperasi )
 Lokasi
 Kepemilikannya
 Karakteristik pemakai
 Jumlah kunjungan
d. Ekonomi (Sumber Angket disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi)
1) Jenis pekerjaan penduduk
2) Jumlah penghasilan rata – rata tiap bulan
3) Jumlah pengeluaran rata – rata tiap bulan
e. Keamanan dan Transportasi (Sumber Data Sekunder)
1) Keamanan
 Sistem keamanan lingkungan
 Penanggulangan kebakaran
 Penanggulangan bencana
2) Transportasi
 Kondisi jalan umum
 Jenis transportasi umum
 Jenis transportasi yang dimiliki keluarga
f. Politik dan Pemerintahan (Sumber Data Sekunder)
1) Sistem pemerintahan desa
2) Struktur organisasi desa
3) Struktur organisasi tingkat RW
4) Kelompok organisasi dalam masyarakat
5) Peran serta kelompok organisasi dalam kesehatan

g. Komunikasi (Sumber Data Sekunder)


1) Sarana umum komunikasi
2) Jenis alat komunikasi yang digunakan oleh warga
3) Cara penyebaran informasi
h. Pendidikan (Sumber Angket dan Data Sekunder, penyajian dalam bentuk
narasi dan tabel distribusi frekuensi)
1) Tingkat pendidikan penduduk
2) Fasilitas pendidikan yang tersedia ( Formal dan Informal )
3) Lokasi
4) Sumber daya yang tersedia
5) Karakteristik pemakai
6) Jenis bahasa yang digunakan
i. Rekreasi (Sumber Data Sekunder)
1) Jenis tempat rekreasi
2) Lokasi
3) Karakteristik pemakai
4) Biaya yang diperlukan

CATATAN :
 Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subyektif dan obyektif.
1. Data Subyektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang diungkapkan
secara langsung melalui lisan
2. Data Obyektif
Yaitu data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
Adapun Sumber Data yaitu :
1. Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya :
kelurahan, Puskesmas, atau Medical Record.

Adapun Cara Pengumpulan Data


1. Wawancara atau Anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang berbentuk
tanya jawab antara perawat dengan pasien atau keluarga pasien /
masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan
pasien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka,
menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pasien
atau keluarga, dan selanjutnya hasil wawancara atau anamnesa dicatat
dalam format proses keperawatan.
2. Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas dilakukan meliputi aspek
fisik, psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka menegakkan diagnosis
keperawatan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indera
dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.
b) Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data,
dengan langkah–langkah sebagai berikut :
1. Klasifikasi / katagori data
2. Perhitungan persentasi
3. Tabulasi data
4. Interprestasi data
c). Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan


menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga
dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Adapun macam – macam analisa data di komunitas adalah :
a. Analisa Korelatif
Mengembangkan tingkat hubungan, pengaruh dari dua atau lebih sub –
variabel yang diteliti menggunakan perhitungan secara statistik.
Contoh : Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap penderita TBC
dengan status kesehatan fisik : fungsi pernafasan.
b. Analisa data berdasarkan kelompok data / data fokus yang dianggap sebagai
masalah
 Insiden penyakit terbanyak
 Keluhan yang paling banyak dirasakan
 Pola / perilaku yang tidak sehat
 Lingkungan yang tidak sehat
 Pemanfaatan layanan kesehatan yang kurang efektif
 Peran serta masyarakat yang kurang mendukung
 Target / cakupan program yang kurang tercapai

c. Analisa faktor – faktor yang berhubungan dengan masalah atau lazimnya


disebut dengan etiologi.
 Faktor budaya masyarakat
 Pengetahuan yang kurang
 Sikap masyarakat yang kurang mendukung
 Dukungan yang kurang dari pemimpin formal dan informal
 Kurangnya Kader kesehatan masyarakat
 Kurangnya fasilitas pendukung masyarakat
 Kurang efektifnya pengorganisasian
 Kondisi lingkungan dan geografis yang kurang kondusif
 Pelayanan kesehatan yang kurang memadai
 Kurangnya keterampilan terhadap prosedur pencegahan penyakit
 Kurangnya keterampilan terhadap prosedur perawatan kesehatan
 Faktor finansial
 Komunikasi / koordinasi dengan sumber pelayanan kesehatan yang kurang
efektif
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan.
Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status
kesehatan masyarakat yang nyata ( aktual ), resiko / resiko tinggi, dan potensial.
 Aktual: dimana karakteristiknya adalah adanya data mayor ( (utama)
sehingga masalah cukup valid untuk diangkat.
 Resiko dan Resiko tinggi: dimana karakteristiknya adalah adanya faktor –
faktor dikomunitas yang beresiko.
 Potensial / Wellnes / Sejahtera: menggambarkan keadaan sehat dikomunitas.
Diagnosa ini perlu diangkat dengan tujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan kondisi komunitas yang sudah sehat tersebut dengan kegiatan
promotif dan preventif.
Komponen utama diagnosa keperawatan, Yaitu:
a. Problem ( masalah )
Merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya tidak terjadi, dengan mengacu pada klasifikasi
masalah menurut OMAHA, yaitu :
b. Etiologi ( penyebab )
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang
dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan
c. Sign / Siptom ( tanda / gejala )
a) Informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa
b) Serangkaian petunjuk timbulnya masalah
c) Data – data yang menunjang timbulnya masalah
Untuk menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus
mengandung 2 komponen tersebut diatas, disamping
mempertimbangkan hal–hal sebagai berikut :

a) Kemampuan masyarakat untuk menaggulangi masalah


b) Sumber daya yang tersedia dari masyarakat
c) Partisipasi dan peran serta masyarakat

c. Perencanaan

Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan


keperawatan ang akan dilakukan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien. Jadi, perencanaan asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat disusun berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusunharus mencakup elemen-
elemen berikut ini.

Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan diagnosa


keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan yang disusun
harus mencakup :
1. Merupakan tujuan keperawatan yang akan dicapai
2. Rencana tindakan keperawatan yang dilaksanakan
3. Kriteria hasil untuk mencapai tujuan

Langkah – langkah dalam perencanaan


a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan.
b. Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
c. Libatkan peran serta masyarakat dalam penyusunan perencanaan (MMD /
lokakarya mini).
d. Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia.
e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan
yang sangat dirasakan masayarakat.
f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
g. Tindakan harus bersifat realistik
h. Disusun secara berurutan

Kriteria Hasil Untuk Mencapai Tujuan


Kriteria dalam perencanaan :
a. Memakai kata kerja yang tepat
b. Dapat dimodifikasi
c. Bersifat spesifik

d. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang


telah disusun dengan melibatkan secara aktif masyarakat melalui kelompok –
kelompok yang ada di masyarakat, Puskesmas / Dinas Kesehatan atau sektor terkait
lainnya, yang meliputi kegiatan :
1. Promotif
a) Pelatihan kader kesehatan
b) Penyuluhan kesehatan / pendidikan kesehatan
c) Standarisasi nutrisi yang baik
d) Penyediaan perumahan
e) Tempat – tempat rekreasi
f) Konseling perkawinan
g) Pendidikan seks dan masalah – masalah genetika
h) Pemeriksaan kesehatan secara periodik
2. Preventif
a) Keselamatan dan kesehatan kerja
b) Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
c) Pemberian nutrisi khusus
d) Pengamanan atau penyimpanan barang, bahan yang berbahaya
e) Pemeriksaan kesehatan secara berkala
f) Imunisasi khusus pada kelompok khusus
g) Personal higiene dan kesehatan lingkungan
h) Perlindungan kecelakaan kerja dan keselamatan kerja
i) Menghindari dari sumber energi

3. pelayanan langsung
a) Pelayanan kesehatan di Posyandu balita dan lansia
b) Home care
c) Rujukan
d) Pembinaan pada kelompok – kelompok masyarakat

e.evaluasi

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan


keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman atau rencana proses tesebut. Sedangkan keberhasilan
tindakan dapat dibandingkan dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam prilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan
atau diluruskan sebelumnya.

Macam-macam evaluasi
 Formatif dan sumatif
 Input, proses, output

Fokus evaluasi :
1. Relevansi. Apakah program diperlukan? Program yang ada atau baru?
2. Perkembangan atau kemajuan. Apakah pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan? Bagaimana staf, fasilitas, dan jumlah peserta?
3. Efisiensi biaya (cost efficiency). Bagaimana biayanya? Apa keuntungan dari
program tersebut?
4. Efektivitas. Apakah tujuan tercapai? Apakah klien puas? Apakah fokus pada
formatif dan apa hasil jangka pendek yang diperoleh?
5. Impact. Bagaimanakah dampak jangka panjang? Apakah ada perubahan
prilaku dalam 6 minggu, 6 bulan, atau 1 tahun ke depan? Dan apakah status
kesehatan masyarakat meningkat?

Hasil evaluasI :
Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaiitu :
1. Tujuan tercapai :Apakah individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
telah menunjukkan kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
2. Tujuan tercapai sebagai :Apakah tujuan tidak tercapai secara maksimal
sehingga perlu dicari penyebab, cara memperbaiki, dan mengatasinya.
3. Tujuan tidak tercapai :Apabila individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat tidak menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali, bahkan
timbul masalah baru. Diperlukan pengkajian secara mendalam apakah
terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan, dan faktor-
faktor yang lain yang tidak sesuai dan menjadi penyebab tidak tercapainya
tujuan.

B. Standar praktik dalam keperawatn komunitas

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin, Nurul. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. 2009.


Jakarta : Salemba Medika
Efendi, Ferry, Gadi, Makhfudli. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Komunitas.
Mubarak, Wahit Iqbal, Chayatin, Nurul, ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori Dan
Aplikasi. 2009. Jakarta : Salemba

Anda mungkin juga menyukai