Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KONSEP PERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

Dosen Pengampu : Harmanto, S.Kep., Ns., M.Kep

OLEH:

RAMADANI (4201018004)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) IST BUTON

PRODI S-1 ILMU KEPERAWATAN

BAUBAU 2020/2021
KATA PENGANTAR

Limpahan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas segala Rahmad dan Karunia-nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep Perawatan Kesehatan Sekolah”.

Saya selaku penulis menyadari penulisan makalah ini banyak


kekurangannya dan jauh dari kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan
waktu dan kemampuan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan masukan dan kritikan dari semua pihak yang sifatnya
senantiasa membangun dan melengkapi kesempurnaan makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi
dari semua pihak oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati saya selaku
penulis makalah menyampaikan ucapan terimah kasih dan penghargaan yang
setinggi tingginya Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan
kepada kami selaku penulis bernilai ibadah dan mendapat imbalan serta limpahan
rahmad dan karuniah Tuhan Yang Maha Esa, Amin.

Akhir kata kiranya tersusunnya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan para pembaca terutamah dalam menambah wawasan dan pengetahuan serta
perkembangan ilmu keperawatan di masa mendatang.

Baubau, 06 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1

A. Latar belakang ....................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................4

A. Defenisi keperawatan kesehatan sekolah ...........................................................4


B. Peran dan fungsi keperawatan sekolah ............................................................5
C. Ciri sekolah yang dapat meningkatkan kesehatan ............................................6
D. Cara melaksanakan pendidikan kesehatan sekolah ...........................................7
E. Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan .................................................9
F. Program usaha kesehatan sekolah(UKS) .......................................................... 9
G. Asuhan keperawatan kesehatan sekolah ............................................................16

BAB III PENUTUP ......................................................................................................19

A. Kesimpulan ........................................................................................................19
B. Saran .................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang
beragam di masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena
itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga
terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang tepat
untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang
berkualitas.
Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua
tempat utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan
aktivitas. Sekolah merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi,
bersosialisasi dan bermain. Sehingga tidak mengherankan jika sebagian
besar waktu mereka dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep
pemberian kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran
target anak sekolah. Jika ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih
sangat minimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya
adalah kebijakan pemerintah terhadap pengembangan peran perawat di
sekolah juga masih belum ada. Sehingga yang sering berhubungan dengan
perawatan kesehatan sekolah adalah petugas dari puskesmas.
Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang
positif bagi perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian
terhadap kesehatan anak didiknya, termasuk memberikan pengertian
mengenai kesehatan itu sendiri, sehingga siswa dapat membiasakan
dirinya untuk hidup sehat. Mengingat begitu pentingnya arti kesehatan
dalam kehidupan serta begitu eratnya lingkungan sekolah dengan
kehidupan anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu

1
digalakkan upaya perawatan kesehatan sekolah dengan memaksimalkan
peran perawat baik di puskesmas maupun perawat yang terlibat langsung
di sekolah tersebut.
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia
anak yang sangat berbeda dengan usia dewasa. Didalam periode ini
didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang sangat menentukan
kualitas kesehatan anak dikemudian hari. Masalah kesehatan tersebut
meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku
dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya
akan menghambat pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah.
Kesempatan belajar tersebut membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh
yang sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk anak
sekolah agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas
dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya melalui UKS.
Oleh karena itu saya tertarik untuk membahas lebih lanjut
mengenai peran UKS dalam anak yang sehat.

B. Rumusan Masalah
1. Defenisi keperawatan kesehatan sekolah
2. Peran dan fungsi keperawatan sekolah
3. Ciri sekolah yang dapat meningkatkan kesehatan
4. Cara melaksanakan pendidikan kesehatan sekolah
5. Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan
6. Program usaha kesehatan sekolah (UKS)
7. Asuhan keperawatan kesehatan sekolah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memberi tahu kepada pembaca mengenai Keperawatan Kesehatan
Sekolah dan mampu mengetahui :

2
1) Defenisi keperawatan kesehatan sekolah
2) Peran dan fungsi keperawatan sekolah
3) Ciri sekolah yang dapat meningkatkan kesehatan
4) Cara melaksanakan pendidikan kesehatan sekolah
5) Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan
6) Program usaha kesehatan sekolah (UKS)
7) Asuhan keperawatan kesehatan sekolah
2. Tujuan khusus
Secara khusus dalam menyusun makalah ini adalah
penulis bertujuan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan
oleh dosen pembimbing.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Defenisi Keperawatan Kesehatan Sekolah


Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah merupakan suatu
pendídikan pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan
pendidikan seks. Adapun pelayanan kesehatan di sekolah yang diutamakan
antara lain :
1. Peningkatan kesehatan (promotif),
Dilaksanakan melalui kegiatan intra kurikuler dan penyuluhan
kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan disekolah,
Contohnya :
1) Kegiatan penyuluhan gizi,
2) Kesehatan pribadi,
3) Penyakit menular,
4) Cara menggosok gigi yang benar,
5) Cara mengukur tinggi dan berat badan
6) Cara memeriksa ketajaman penglihatan.
2. Pencegahan (preventif)
Dilaksanakan melalaui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh.
Contohnya :
1) Imunisasi oleh petugas puskesmas,
2) Pemberantasan sarang nyamuk,
3) Pengobatan sederhana oleh dokter kecil,
4) Kegiatan penjaringan kesehatan bagi siswa kelas I yang baru
masuk dan pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa.
3. Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif),
Dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan
akibat proses penyakit dan untuk meningkatkan kemamapuan peserta

4
didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi normal. Kegiatannya
:
1) Pengobatan ringan untuk mengurangi derita sakit
2) Pertolongan pertama di sekolah serta rujukan medik ke puskesmas.
3) Kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang
membahayakan nyawa dan kasus penyakit khusus.

B. Peran Dan Fungsi Perawat Kesehatan Sekolah


1. Adapun peran perawat kesehatan sekolah antara lain sebagai berikut :
1) Sebagai pelaksana askep di sekolah, perawat mempunyai peran :
a. Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik
dengan melakukan pengumpulan data, analisis data serta
perumusan dan prioritas masalah.
b. Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama Tim Pemina
Usaha Kesehatan di Sekolah (TPUKS).
c. Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan
yang disusun.
d. Menilai dan memantau kegiatan UKS.
e. Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan
2) Sebagai pengelola kegiatan UKS,
Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas menjadi
salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga ditunjuk
sebagai seorang koordinator UKS I tingkat puskesmas. Bila
perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator makan
pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau
paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
3) Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,
Peranan perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan
kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan
kesehatan yang bersifat umum dan klasikal atau tidak langsung

5
sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik
perseorangan.
2. Adapun fungsi  perawat kesehatan sekolah antara lain :
1) Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan
memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang
ada di sekolah.
2) Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki
lingkungan fisik sekolah.
3) Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program
kesehatan masyarakat yang lain.

C. Ciri Sekolah Yang Dapat Meningkatkan Dan Mempromosikan


Kesehatan
Menurut WHO (DEPKES 2008) ada 6 ciri utama sekolah yang
dapat mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu:
1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan
sekolah yaitu peserta didik, orangtua dan para tokoh masyarakat
maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan sehat dan aman,
meliputi :
1) Sanitasi dan air yang cukup.
2) Bebas dari pengaruh negative.
3) Pekarangan sekolah yang aman.
4) Dukungan masyarakat yang sepenuhnya.
5) Bebas dari segala macam bentuk kekerasan.
6) Suasana yang memperdulikan pola asuh, rasa hormat dan saling
percaya
3. Memberikan pendidikan kesehatan sekolah dengan :
1) Kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta
didik yang positif terhadap kesehatan serta dapat mengembangkan

6
berbagai keterampilan hidup yang mendukung kesehatan fisik,
mental dan sosial.
2) Memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru
maupun orangtua
4. Memberikan akses untuk di laksanakannya pelayanan kesehatan di
sekolah, yaitu :
1) Kerjasama dengan Puskesmas setempat.
2) Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan sederhana.
3) Adanya program-program makanan bergizi dengan memperhatikan
keamanan makanan
5. Menerapkan kebijakan dan upaya di sekolah untuk mempromosikan
dan meningkatkan kesehatan, yaitu :
1) Kebijakan yang di dukung oleh staf sekolah termasuk mewujudkan
proses belajar mengajar yang dapat menciptakan lingkungan
psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah.
2) Kebijakan-kebijakan dalam memberikan pelayanan yang adil untuk
seluruh siswa.
3) Kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan
narkoba termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk
kekerasan/pelecehan
6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan
masyarakat, dengan :
1) Memperhatikan adanya masalah kesehatan masyarakat yang
terjadi.
2) Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.

D. Cara Melaksanakan Pendidikan Kesehatan Di Sekolah


1. Tujuan penkes
1) Memiliki pengetahuan ttg isu kesehatan,
2) Memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat,

7
3) Memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan
perawatan kesehatan,
4) Memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku
hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis,
5) Menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit,
6) Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
7) Memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal.
2. Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah
1) Cara penyajian
Pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik
melalui kegiatan ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan,
permainan, dan penugasan.
2) Cara penanaman kebiasaan
Penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari
dan pengamatan terus menerus oleh guru dan kepala sekolah.
3. Materi pendidikan kesehatan di sekolah
1) Demam berdarah,
2) Flu burung,
3) Pelayanan gizi,
4) Kesehatan gigi dan mulut,
5) Pengelolaan sampah,
6) Pengelolaan tinja,
7) Sarana pembuangan limbah,
8) Pengelolaan air bersih,
9) Penyediaan air bersih, air dan sanitasinya,
10) Pegenalan pada penyakit menular dan pencegahannya.
Khusus untuk peserta didik SMP/MTs dan SMA/SMK/MA:
1) kesehatan reproduksi,
2) bahaya rokok

8
3) deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman
keras, dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA)
dan HIV/AIDS.

E. Peran sekolah dalam meningkatkan kesehatan


1. Fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan
terprogram dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat
sekitar.
2. Menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik.
3. Upaya yang dilakukan menciptakan lingkungan Sekolah Sehat (Health
Promoting School/HPS) melalui UKS.

F. Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)


1. Pengertian usaha kesehatan sekolah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan
Sekolah merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan
hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan
dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-
usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan
kesehatan lingkungan sekolah (Effendi,1998).
Departemen kesehatan, UKS merupakan usaha kesehatan
masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak didik
beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan
wahana meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya
menghasilkan derajat kesehatan yang optimal (Effendi,1998).
Berdasarkan pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa UKS
adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan
juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah atau
usaha membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup
sehat pada peserta didik usia sekolah yg dilakukan secara menyeluruh
dan terpadu.

9
2. Tujuan usaha kesehatan sekolah
1) Tujuan umum
a. Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik.
b. Menciptakan lingkungan yang sehat
2) Tujuan khusus
a. Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat,
b. Meningkatkan pengetahuan,
c. Mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah
yang sehat dan mandiri.
d. Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta
lingkungan masyarakat,
e. Meningkatkan keterampilan hidup sehat agar mampu
melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.
3. Sasaran usaha kesehatan sekolah
1) Primer : peserta didik sebagai sasaran primer,
2) Sekunder : guru pamong belajar atau tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta TPUKS disetiap jenjang
3) Tersier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra
sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan
luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren
beserta lingkungannya.
4) Sasaran lainnya : sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan.
4. Masalah Kesehatan yang dapat dikurangi melalui UKS
1) Imunisasi,
2) Kesehatan gigi,
3) Sanitasi dan air bersih.
4) Masalah gizi dan anemia,
5) Kekerasan dan kecelakaan,

10
6) Gangguan kesehatan mental,
7) Kebersihan diri maupun lingkungan,
8) Masalah kesehatan reproduksi remaja,
9) Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
10) Penyakit   infeksi  (malaria, gangguan  saluran  nafas).
5. Tiga program UKS/TRIAS
Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini
mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan
pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga
program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003). Penjelasan mengenai
trias UKS adalah sebagai berikut.
1) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai,
selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental, sosial, maupun
lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau
latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa
yang mendatang.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pendidikan
kesehatan ditekankan pada sikap dan perilaku hidup sehat. Hal ini
dengan definisinya, bahwa KBK  merupakan pernyataan tentang
apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Untuk itu, kompetensi yang dituntut pada
pendidikan kesehatan diharapkan dapat terefleksikan dalam cara
berpikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari.Tujuan Pendidikan
Kesehatan :
a. Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu
kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.

11
b. Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif
terhadap prinsip hidup sehat.
c. Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan
hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan
perawatan kesehatan.
d. Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari
yang sesuai dengan syarat kesehatan.
e. Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan
perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari Peserta didik
dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi
badan dan berat badan yang seimbang.
f. Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip
pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan
kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh
buruk dari luar.
h. Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan
derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan
tubuh yang baik terhadap penyakit.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik
dapat tercapai secara optimal, dalam pelaksanaannya
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan
perindividual peserta didik.
b. Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran
aktif peserta didik.
c. Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
d. Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk
upaya ahli teknologi.
e. Memperhatikan kebutuhan pendidikan pembangunan
nasional.

12
f. Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2) Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau
madrasah adalah :
a. Kegiatan peningkatan (Promotif),
Latihan keterampilan teknis pemeliharaan kesehatan dan
pembentukan peran serta aktif  peserta didik dalam pelajaran
kesehatan, Contoh: kader kesehatan sekolah, olahraga,
kesenian, berkebun dan lomba.
b. Kegiatan pencegahan (Preventif),
Memelihara kesehatan bersifat umum dan khusus,
penjaringan kesehatan  bagi  anak,  monitoring  peserta  didik,
melakukan  usaha  pencegahan penyakit menular.
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (Kuratif),
Mendiagnosa dini terhadap suatu penyakit, melakukan
pengobatan terhadap penyakit, imunisasi, melaksanakan P3K
dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan
tambahan anak sekolah  (Delawati, 2007).
Adapun Tujuan pelayanan kesehatan antara lain :
a. Tujuan Umum
Meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan
seluru warga masyarakat sekolah secara optimal.
b. Tujuan khusus
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan
melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka
membentuk hidup sehat;
 Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik
terhadap penyakit dan mencegah terjadinya
penyakit, kelainan,dan cacat.

13
 Menghentikan proses penyakit dan pencegahan
komplikasi akibat penyakit atau kelainan,
pengambilan fungsi, dan peningkatan kemampuan
peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat
berfungsi optimal;
 Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik,
mental, sosial,maupun lingkungan.
Adapun Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan antara
lain :
 Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui
kegiatan ekstrakulikuler.
 Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan
(misalnya dokter praktik) yang ada di sekitar
sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
3) Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup
pembinaan lingkungan sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat
sekitar,dan unsur-unsur penunjang. Program pembinaan
lingkungan sekolah antara lain :
a. Lingkungan fisik sekolah
 Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air
bersih.
 Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan
sampah.
 Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
 Pemeliharaan kamar mandi, wc, kakus, urinoar.
 Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang
kelas,ruang perpustakaan, ruang laboratorium, dan
tempat ibadah.
 Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan
kebun sekolah (termasuk penghijauan sekolah).

14
 Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin
sekolah.
 Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah.
b. Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang
sehat di lakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai
lingkungan pendidikan (wiyata mandala) dengan meningkatkan
pelaksanaan konsep ketahanan sekolah,sehingga tercipta
suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara
sesama warga sekolah.
c. Pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan untuk:
 meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan;
 meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua
peserta didik dalam pelaksanaan hidup sehat.
 Pembinaan lingkungan keluarga dapat di lakukan antara
lain dengan:
 Kunjungan rumah yang di laksanankan oleh petugas
UKS;
 Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di
sekolah bekerja sama dengan dewan sekolah atau di
padukan dengan kegiatan di masyarakat dengan
koordinasi LKMD.
d. Pembinaan masyarakat sekitar
 Pembinaan di lakukan dengan cara pendekatan
kemasyarakatan, dapat di lakukan oleh kepala sekolah
atau madrasah dan pondok pesantren, guru, ataupun
pembina UKS. misalnya dengan membina hubungan
baik atau kerja sama dengan masyarakat, LKMD atau

15
dewan kelurahan, ketua RT/RW, dan organisasi-
organisasi kemasyarakatan lainnya.
 Penyelenggaraan penyuluhan tentang kesehatan dan
pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai
lingkungan belajar yang sehat. Untuk itu, masyarakat
bisa di undang kesekolah. pembicara dapat di mintakan
dari puskesmas, pemerintah daerah setempat, dan
narasumber lainnya seperti swadaya masyarakat.
 Penyuluhan masa baik secara tatap muka maupun
melalui media cetak dan audio visual.
 Menyelenggarakan proyek panduan di sekolah atau
madrasah dan pondok pesantren.
e. Program pembinaan unsur penunjang
1. Program pembinaan unsur penunjang meliputi
pembinaan ketenagaan dan pembinaan sarana serta
prasarana yang mendukung usaha kesehatan di sekolah.

G. Asuhan Keperawatan Anak Sekolah


Asuhan keperawatan anak sekolah adalah salah satu specialisasi
dari keperawatan komunitas atau Comunity Health Nursing (CHN)
tujuannya meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah dengan
keperawatan sebagai salurannya. Asuhan keperawatan sekolah pada
umumnya sama dengan asuhan keperawatan pada sasaran lainnya, yaitu :
1. Pengkajian
1) Lingkungan sekolah mulai dari :
a. Lingkungan Fisik (Halaman, kebun sekolah, bangunan
sekolah : meja, papan tulis, kursi, lantai, kebersihan, ventilasi,
penerangan, kebisingan, papan tuilis, kepadatan), Sumber air
minum, Pembuangan Air Limbah (PAL), Jamban Keluarga,
Tempat cucu tangan, kebersihan kamar mandi dan

16
penampungan air, pembuangan sampah, pagar sekolah, dan
lain-lain.
b. Lingkungan Psikologis : hubungan guru dengan murid baik
baik formal maupun non formal  terutama kenyamanan dalam
belajar.
c. Lingkungan Sosial : hubungan dosen dengan orang tua murid,
Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) dan masyarakat
sekitar.
2) Keadaan/pelaksanaan UKS, dokter/perawat kecil.
3) Pengetahuan anak sekolah tentang kesehatan (PHBS) dan 
pelaksanaan PHBS
4) Kondisi kesehatan/fisik anak sekolah terutama screening test (BB, 
TB, tenggorokan, telinga/pendengaran, mata/penglihatan),
2. Diagnosa Keperawatan :
1) Defisiensi aktivitas pengalihan anak sekolah yaitu penurunan
stimulasi dan atau minat/keinginan untuk rekreasi atau melakukan
aktivitas bermain faktor yang berhubungan lingkungan sekolah
yang sempit/fasilitas yang tidak mendukung/kurang sumber daya.
2) Gaya hidup monoton anak sekolah yaitu menyatakan suatu
kebiasaan hidup yang dicirikan dengan tingkat aktivitas yang
rendah berhungan dengan kurang pengetahuan tentang keuntungan
latihan fisik.
3) Perilaku kesehatan anak sekolah cenderung beresiko faktor yang
berhubungan merokok/mimun alkohol, stress menghadapi tugas
atau ujian/kurang dukungan dan lain-lain.
4) Ketidak efektifan pemeliharaan kesehatan anak sekolah faktor yang
berhubungan kurang ketrampilan motorik kasar/motorik/halus atau
ketidak cukupan sumber daya
5) Kesiapan meningkatkan status imunisasi anak sekolah batasan
karakteristik menunjukkan keinginan untuk meningkatkan status

17
imunisasi/mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan status
imunisasi
6) Ketidak efektifan perlindungan pada anak sekolah faktor yang
berhubungan penyalahgunaa zat/obat-obatan
7) Ketidak efektifan manajemen kesehatan masyarakat sekolah faktor
yang berhubungankurang pengetahuan/kurang dukungan
sosial/ketidakcukupan petunjuk untuk bertindak
3. Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana asuhan keperawatan anak sekolah dibuat berdasarkan
masalah kesehatan/diagnosa keperawatan yang ditemukan, tetapi pada
umumnya dilakukan tindakan berikut ini :
1) Promosi Kesehatan tentang PHBS
2) Pelaksanaan Screening Test
3) Imunisasi DT/TT
4) Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
5) Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut
6) Pelatihan dokter/perawat kecil
7) Pelaksanaan UKS di sekolah setiap hari oleh guru UKS dan
dokter/perawat kecil.

                        

                          

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan keperawatan ditingkat sekolah merupakan suatu
pendídikan pencegahan penyakit, peningkatan derajat kesehatan dan
pendidikan seks.
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha
kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha
kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Untuk
meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS.
Peran perawat kesehatan sekolah yang paling utama yaitu sebagai
pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi peran perawat
sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan
individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi
yang ada di sekolah.

B. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat
memahami mengenai Keperawatan Kesehatan sekolah khususnya bagi
Perawat dan dapat melakukan asuhan Keperawatan Sekolah yang baik dan
benar.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Ananto,2006. Usaha kesehatan sekolah di sekolah dasar dan madrasah


ibtidaiyah.bandung: yrama widya.
2. Departemen kesehatan republik indonesia.2003.pedoman untuk tenaga
kesehatan, usaha kesehatan sekolah di tingkat sekolah dasar.
jakarta:depkes RI.
3. Departemen Kesehatan RI, 2008, Pedoman Pelatihan Kader Kesehatan
di Sekolah, Jakarta : Departemen Kesehatan.
4. Herdman, T. Heather, 2012, Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Klassifikasi 2012-2012, Jakarta : EGC
5. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri. Nomor 26 Tahun 2003
tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
6. Sumantri, M., 2007, Pendidikan Wanita, dalam Ali, M., Ibrahim, R.,
Sukmadinata, N.S., dan Rasjidin, W. (Penyunting). Ilmu dan Aplikasi 
Pendidikan: Handbook.. Bandung : Pedagogiana Press
7. Tim pembina UKS pusat.1996.pedoman pengembangan pembinaan
UKS.jakarta:depkes RI.

20

Anda mungkin juga menyukai