Anda di halaman 1dari 10

KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN ANAK DAN REMAJA

Disusun Oleh:

Inka Devi Nortantiya (211100487)

Dosen Pembimbing : Rika Monika, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA

2023/2024
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN ANAK DAN REMAJA

A. Pengertian
Anak yang diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari 18 tahun dalam
masa tumbuh kembang, dengan kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik, psikologis,
sosial dan spiritual. Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja.
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Remaja sebenarnya tidak mempunyai
tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua.
Menurut Zakiah Darajat (1990:23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa
kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak
baik bentuk badan maupun bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang lebih matang.

B. Batasan Usia Remaja


 Menurut WHO dalam (Situmorang et al., 2018), batas usia remaja adalah 10-19
tahun. Rentang usia remaja juga dapat dibagi menjadi tiga tahapan yaitu early (10-
14 tahun), middle (15-17 tahun), dan late (18-19-tahun).
 Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, di katakan remaja
dalam rentang usia 10-18 tahun.
 Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.

C. Karakteristik Anak Dan Remaja


a) Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
1) Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu:
a. Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan
dan emosi;
b. Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik;
c. Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah
laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk
aktif dalam suatu kegiatan
d. Struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.

 Karakteristik perkembangan fisik pada anak usia 0–5 tahun


Perkembangan fisik pada masa ini ditandai dengan koordinasi gerak
dan keseimbangan berkembang dengan baik, seperti munculnya
gerakan-gerakan dasar, seperti berjalan, berlari, melompat dan
meloncat, dan lain-lain. Selain itu perkembangan ini juga ditandai
dengan pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional. .
 Karakteristik perkembangan fisik pada anak usia 5-11 tahun
Perkembangan: waktu reaksi lebih lambat dibanding masa kanak-
kanak, koordinasi mata berkembang dengan baik, masih belum
mengembangkan otot otot kecil, kesehatan umum relative tidak stabil
dan mudah sakit, rentan dan daya tahan kurang.
 Karakteristik perkembangan fisik pada anak sia 8-9 tahun
Terjadi perbaikan koordinasi tubuh, ketahanan tubuh bertambah,
anak laki-laki cenderung aktif yang ada kontak fisik seperti berkelahi
dan bergulat, koordinasi mata dan tangan lebih baik, sistim peredaran
darah masih belum kuat, koordinasi otot dan syaraf masih kurang baik.
Dari segi psikologi anak wanita lebih maju satu tahun dari lelaki
 Karakteristik perkembangan fisik pada anak usia 10-12 tahun
Kekuatan anak laki laki lebih kuat dari wanita, kenaikan tekanan
darah dan metabolism yang tajam. Wanita mulai mengalami kematangan
seksual (12 tahun), lelaki hanya 5% yang mencapai kematangan seksual.
2) Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan
gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan
dengn kematangan saraf dan otot anak.
a. Motorik Kasar
Perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh seperti
berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar, dan menangkap,
serta menjaga keseimbangan. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat
menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat
dari tempat tinggi. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan
kegiatan berbahaya bertambah, anak pada masa ini menyukai kegiatan
lomba seperti balapan sepeda, atau kegiatan lain yng mengandung
bahaya.
b. Motorik Halus
Perkembangan motorik halus pada masa usia 6-7 tahun, koordinasi
gerakan berkembang secara pesat, seperti mengkoordinasikan gerkan
mata dengan tangan, lengan dan tubuh secara bersamaan, antara lain
dapat dilihat saat anak menulis dan menggambar.
3) Perkembangan Intelektual
Piaget membangi empat tahapan perkembangan intelektual/ kognitif, yaitu:
a. Tahap sensori motoris,
b. Tahap praoperasional,
c. Tahap operasional konkret dan
d. Tahap operasional formal.
Setiap tahapan memiliki karakteristik tersendiri sebagai perwujudan
kemampuan intelektual individu sesuai dengan tahap perkembangannya.

b) Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja


1. Perubahan fisik
a. Laki-laki: pertumbuhan tulang-tulang, testis membesar, tumbuh bulu pada
kemaluan, awal perubahan suara, ejakulasi, pertumbuhan tingi badan
mancapai tigkat maksimun setiap tahun, jakun mulai muncul, dan lain
sebagainya.
b. Perempuan: pertumbuhan tulang-tulang, pertumbuhan payudara, tumbuh
bulu halus pada kemaluan tumbuh bulu ketiak, dan lain sebagainya.
2. Perubahan psikis
a. Keadaan emosi yang tidak stabil sehingga remaja mudah gembira sekaligus
mudah sedih keadaan ini menjadikan remaja memiliki emosi yang meledak-
ledak
b. Perasaan menjadi sangat peka atau sensitive, keadaan tertentu dapat
menjadikan remaja mudah tersentuh dan tersingung.
c. Sikap mental agresif, di tunjukan dalam bentuk suka menantang kepada
aturan atau perintah.
d. Mulai mencari identitas diri yang di tunjukan dengan berbagai perilaku,
antara lain:
 Senang berkelompokan melakukan kegiatan bersama kelompoknya
 Senang melakukan hal-hal yang menantang dan cenderung memuaskan
perasaan ingin tahu yang begitu besar terhadap sesuatu hal
 Senang menarik perhatian orang lain dengan melakukan sesuatu yang
menyalahi aturan pada umumnya

Permasalahan yang muncul dari perubahan psikis dan fisik remaja :


a. Ketidakmatangan intelektual dan emosional. Hal ini berakibat pada
tindakan yang tidak rasional, cenderung emosional, dan tampa pikir
panjang.
b. Penerimaan (akseptansi) menyeluruh terhadap setiap perubahan bentuk
dan fungsi tubuhnya sebagai usaha penyesuaian diri terhadap
pertumbuhan dan perkembangannya, misalnya merasa tidak puasa dengan
penampilan.
c. Perkembangan seksual yang meningkat.
d. Krisis identitas yaitu mampu melewati krisisnya dan menemukan jati
dirinya.
e. Ikatan kelompok yang kuat, hilangnya kemampuan remaja menyalurkan
keinginan dirinya menyebabkan timbul remaja tidak dapat berdiri sendiri.
3. Cara menyesuaikan diri dengan dengan perubahan fisik dan psikis
Penyesuaian diri yang harus dilakukan pada masa remaja meliputi
perkembanngan intelengensi, perkembangan peran social, perkembangan
seksual, dan perkembangan moral dan religi.
 Penerimaan terhadap diri sendiri
 Membiasakan hidup sehat
 Mengatur aktivitas
 Menanamkan keimanan terhadap tuhan yang maha esa
 Menghindarkan pengaruh lingkungan yang tidak baik
 Mengarahkan aktivitas kelompok di kalangan remaja kearah kegiatan yang
positif
D. Permasalahan Yang Terjadi Pada Anak Dan Remaja
a. Masalah Kesehatan Anak
1. Cedera
2. Malnutrisi dan Gizi
3. Imunisasi : Imunisasi yang direkomendasikan untuk anak yaitu Hepatitis B,
Polio, BCG, DPT, Hib (Haemophilus influenza tipe b), PCV (prasinokokus),
Rotavirux, Influenza, Campak, MMR, Tifoid, Неpatitis А, Varisela, HPV
(Hunma Papiloma Virus), Japanese Encephalitis, Dengue.
4. Masalah lingkungan
5. Penganiayaan anak
6. Anak berkebutuhan khusus
b. Masalah Kesehatan Remaja
Pencarian jati diri itu suatu masalah utama karena adanya perubahan
perubahan sosial, fisiologi, dan psikologis didalam diri dalam masyarakat kita yang
semakin kompleks dan berteknologi modern. Beberapa factor masalah yang terjadi
pada remaja sebagai berikut:
1. Kecelakaan
2. Penyalahgunaan zat
3. Bunuh diri
4. Kerusakan imunitas
5. Perilaku seks beresiko (IMS, HIV/AIDS, kehamilan, dll)

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Anak Dan Remaja


1. Kemiskinan
a. Anak-anak miskin kurang memiliki akses terhadap makanan bergizi, tempat
tinggal, dan perawatan kesehatan.
b. Anak-anak miskin sering kehilangan kesempatan seperti sekolah yang baik,
perpustakaan, dan sumber daya masyarakat lainnya.
c. Kematian akibat cedera yang tidak diinginkan, penganiayaan anak,
pembunuhan, IMS, dan penyakit menular (termasuk AIDS) lebih umum di
antara anak-anak miskin.
d. Banyak anak-anak miskin tinggal di perumahan di bawah standar, memiliki
stress di rumah. Obat-obatan dan kejahatan dan kurangnya role model yang
positif dan matang.
e. Anak-anak miskin yang merasa putus asa tentang masa depan.
f. Anak-anak miskin sering menderita berat badan lahir rendah, asma, kerusakan
gigi, kadar tunbal dalam darah tinggi. ketidakmampuan belajar, Dan remaja
hamil di luar nikah (belum menikah telah melahirkan anak)
g. Anak-anak miskin lebih cenderung untuk sering bergerak. Ketidakstabilan
perumahan dan kondisi hidup yang ekstrim dari anak-anak miskin yang tidak
punya rumah atau migran biasanya menambah masalah kesehatan mereka.
2. Penggunaan pelayanan kesehatan
Anak-anak tumbuh dan berkembang pesat antara masa bayi dan remaja, Oleh
karena itu mereka sangat rentan terhadap efek dari penyakit dan faktor lingkungan
yang mempengaruhi kesehatan fisik dan emosional. Akses ke sumber pelayanan
kesehatan secara teratur dapat memfasilitasi dengan cepat masalah medis akut, yang
dapat membantu mencegah menjadi kronis.

F. Tahap Pencegahan Dalam Komunitas Keperawatan


1. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan di
aplikasikan ke populasi sehat pada umumnya, mencangkup pada kegiatan kesehatan
secara umum dan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit, misalnya kegiatan
penyuluhan gizi, imunisasi, stimulasi, dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.
2. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya
perubahan derajat kesehatan masyarakat dan di temukannya masalah kesehatan.
Pencegahan sekunder ini menekankan pada diagnosis dini dan intervensi yang tepat
unutk menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu
sakit dan tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian
individu pada tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga.
Pencegahan ini di mulai ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang
menetap bertujuan untuk mengembalikan ke fungsi semua dan menghambat proses
penyakit.

G. Peran Perawat Kesehatan Komunitas


Perawat kesehatan masyarakat selalu memainkan peran penting dalam
meningkatkan status kesehatan ibu hamil, anak anak, dan remaja. Dalam masyarakat,
perawat kesehatan masyarakat seringkali yang paling mengetahui status anak-anak
kesehatan, setiap hambatan yang mencegah anak-anak menerima perawatan yang
diperlukan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka. Berbekal
informasi dan pengetahuan tentang sumber daya kesehatan yang tersedia di masyarakat,
perawat kesehatan masyarakat adalah:
1) Sebuah advokat untuk meningkatkan respons individu dan masyarakat terhadap
kebutuhan anak-anak
2) Seorang peneliti untuk strategi yang efektif untuk melayani perempuan dan anak-
anak
3) Seorang peserta dalam program yang didanai publik
4) Sebuah promotor intervensi sosial yang meningkatkan situasi kehidupan keluarga
berisiko tinggi
5) Seorang mitra dengan profesional lain untuk meningkatkan pelayanan kolaborasi
dan koordinasi

H. Program Komunitas Kesehatan Pada Agregat Remaja


a) Pengertian PKPR
Pelayanan kesehatan yang di tujukan dan dapat di jangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja,
menjaga kerahasiaann, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya, serta
secara efektif dan efesien dalam memebuhi kebutuhan tersebut. Singkatnya PKPR
adala peayanan kesehatan kepada remaja yang mengakses semua golongan remaja,
dapat di terima, sesuai, komprehensif, efektif dan efesien.
b) Tujuan PKPR di Puskesmas
 Tujuan umum : optimalisasi pelayanan kesehatan remaja di puskesmas
 Tujuan khusus :
1. Meningkatkan penyediaan pelayanana kesehatan remaja yang berkualitas
2. Meningkatkan pemanfaatan puskesmas oleh remaja untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan
masalah kesehatan khusus pada remaja
4. Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan, pelaksanaan,dan
evaluasi pelayanan kesehatan remaja
c) Ciri atau karakteristik PKPR
1) Kebijakan yang peduli remaja
2) Prosedur pelayanan yang peduli remaja
3) Petugas khusus yang peduli remaja
4) Petugas pendukung yang peduli remaja
5) Fasilitas kessehatan yang peduli remaja
6) Partisipasi atau keterlibatan remaja
7) Berbasis masyarakat, serta mengupayakan pelayanan sebaya
8) Pelayanan harus sesuai dan komprehensif
9) Pelayanan yang efektif
10) Pelayanan yang efesien
d) Strategi pelaksanaan dan pengembangan PKPR
 Pengalangan kemitraan, dengan membangun kerjasama atau jejaring kerja
 Pemenuhan sarana dan prasana dilaksanakan secara bertahap
 Penyertaan remaja aktif
 Ketepatan penentuan prioritas sasaran
 Ketetapan pengembangan jenis kegiatan
 Pelembangaan monitoring dan evaluasi internal
e) Jenis kegiatan dalam PKPR
1. Pemberian informasi dan edukasi
2. Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya
3. Konseling
4. Pendidikan keterampilan hidup sehat (PKHS)
5. Pelatihan pendidikan sebaya dan konselor sebaya
6. Pelayanan rujukan

Anda mungkin juga menyukai