Anda di halaman 1dari 33

2014

BUKU PANDUAN KULIAH MAHASISWA BLOK 1 : SISTEM KARDIOVASKULER I

TIM BLOK KARDIOVASKULER I STIKes PMC 1/1/2014

2014

STIKes PMC

TIM BLOK KARDIOVASKULER I


PROGRAM S-1 KEPERAWATAN

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER TAHUN AJARAN 2013-2014
2

TIM BLOK :

PJMK BLOK 1 : Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep

FASILITATOR :
1. 2. 3. 4. Ns. S. Meri Agritubella, S.Kep Ns. Dwi Elka Fitri, S.Kep Ns. Pratiwi Gasril. S.Kep Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep

NARASUMBER :
1. Ns. Ardeni, M.Kep 2. Wasisto Utomo, M.Kep, Sp. KMB 3. Tim Keperawatan PMC

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT sehingga Buku Panduan Kuliah Mahasiswa (BPKM) Blok dapat diselesaikan sesuai pada waktunya.Buku ini merupakan pedoman pembelajaran bagi mahasiswa semester II PSIK STIKes PMC Pekanbaru serta staf pengajar yang bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Strategi pembelajaran adalah Pembelajaran Berdasar Masalah dengan kurikulum berbasis kompetensi yakni standar kompetensi pendidikan Ners di Indonesia.Sistem pendidikan Student Centered Learning atau pembelajaran aktif. Buku Panduan Fasilitator Blok 1 ini dibuat berdasarkan kompetensi Sistem Kardiovaskuler yang terdiri dari anatomi, fisiologi, patologi, asuhan keperawatan mandiri ataupun kolaborasi. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta seluruh komponen terkait dalam proses pendidikan Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PMC.

Pekanbaru, Maret 2014 Tim Blok 1

DAFTAR ISI Kata Pengantar........................................................................................................................................................4 Daftar Isi......................................................................................................................................................................5 Daftar Lampiran......................................................................................................................................................6 BAB 1. KEBIJAKAN DAN STANDAR 1.1. Pembelajaran Blok.................................................................................................................................7 1.1.1. Definisi..............................................................................................................................................7 1.1.2. Aktivitas Pembelajaran.............................................................................................................7 1.1.3. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa,.....................................................................................11 1.1.4. Peranan tutor.............................................................................................................................12 1.2. Evaluasi Proses Pembelajaran dan Penilaian......................................................................12 1.2.1. Nilai lulus Mata Ajar Sistem Blok.......................................................................................12 1.2.2. Nilai Lulus....................................................................................................................................13 1.2.3. Kriteria Penilaian......................................................................................................................13 1.2.4. Kriteria Boleh Mengikuti Ujian............................................................................................14 BAB 2. MODUL DAN TOPIK.............................................................................................................................15 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. LAMPIRAN Standar Kompetensi.................................................................................................................15 Kompetensi Dasar.....................................................................................................................15 Tujuan ...........................................................................................................................................17 Modul.............................................................................................................................................19

BAB 3. PENUTUP..................................................................................................................................................27

DAFTAR LAMPIRAN
Jadwal Perkuliahan............................................................................................................................................... Laporan Kelompok................................................................................................................................................27 Daftar Kelompok.....................................................................................................................................................29

BAB 1 KEBIJAKAN DAN STANDART 1.1 PEMBELAJARAN BLOK 1.1.1. DEFINISI Pembelajaran blok bermaksud memberikan kesempatan seluas-luasnya pada mahasiswa dalam mengeluarkan isi pikiran dan tanggapan terhadap suatu rangsangan. Dosen sebagai fasilitator tidak boleh menghakimi dengan mengatakan salah ataupun membendung dari isi pikirantersebut. Fasilitator hanya memberikan arahan dari alur pikir mahasiswa. Sistem Kardiovaskuler I merupakan Blok 1 yang harus dilalui dan merupakan bahan pembelajaran mahasiswa pada semester II. Pada blok ini mahasiswa akan mempelajari sistem kardiovaskuler yang terdiri dari anatomi, fisiologi, patologi, serta asuhan keperawatan baik secara mandiri maupun kolaboratif.Sistem kardiovaskuler I memiliki beban 4 SKS; 3 SKS Teori, 0.5 SKS laboratorium, 0.5 SKS Kunjungan Lapangan . 1.1.2. AKTIVITAS PEMBELAJARAN Blok Sistem Kardiovaskuler I terdiri dari 10 unit pembelajaran yang berfokus pada kasus permasalahan kardiovaskuler pada pasien. Oleh karena itu disiapkan aktivitas pembelajaran dalam yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Aktivitas pembelajaran dalam Blok Sistem Kardiovaskuler yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah : 1. Tutorial Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil dengan menggunakan problem based learning (PBL). Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil beranggotakan 7 orang. Tutorial dijadwalkan 2 kali seminggu dan dilakukan dengan didampingi oleh fasilitator atau mandiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran mahasiswa diberikan skenario kasus dan kelompok akan mendiskusikan kasus tersebut dengan pendekatan seven jump.Adapun langkahlangah pada seven jump, yaitu: 7

1) Identifikasi dan klarifikasi istilah dalam skenario. 2) Menetapkan masalah. Masalah adalah hal apapun dalam skenario dan yang berkaitan, yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan, pernyataan atau hipotesis. 3) Menganalisis masalah (merinci dan menjelaskan masalah dengan brainstorming berdasar prior knowledge) 4) Mengorganisir penjelasan masalah secara skematik (mind mapping, flowchart, dll bukan narasi) 5) Menetapkan tujuan belajar 6) Belajar mandiri untuk mencapai tujuan belajar berdasar sumber informasi

7) Memaparkan, membahas, dan menata kembali informasi yang


diperoleh melalui forum diskusi studi mandiri, dan tutorial, serta di seminar kelas. Setiap satu skenario akan dibahas dalam dua kali pertemuan, pertemuan pertama akan melakukan langkah 1-5 dan langkah 6 mahasiswa menggunakan sumber belajar eksternal dan belajar mandiri. Pertemuan kedua mahasiswa akan melanjutkan diskusi untuk langkah 7. 2. Belajar mandiri Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat belajar secara mandiri dari berbagai sumber belajar eksternal yaitu : perpustakaan, website (internet & intranet), e-Learning, buku, brosur dan jurnal. Metode belajar mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau kajian jurnal oleh mahasiswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Dalam metode ini mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang proses dan hasil yang diharapkan serta diberikan daftar bacaan sesuai kebutuhan. Dengan belajar mandiri diharakan dapat meningkatkan kemampuan kerja dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan secara aktif.

3. Pembelajaran Praktikum Laboratorium Praktikum diberikan mahasiswa dalam rangka mencapai tujuan yang bersifat multi dimensi dalam proses pembelajaran yaitu mengaplikasikan ketrampilan tertentu, biasanya ketrampilan psikomotor dan afektif. Pencapaian keterampilan terdiri dari ketrampilan kognitif yang tinggi seperti berlatih agar dapat memahami teori dan mengintegrasikannya; ketrampilan afektif (mahasiswa belajar merencakan kegiatan secara mandiri, kerjasama dan tukar informasi); ketrampilan psikomotor (belajar memasang peralatan, memakai peralatan dan instrumen tertentu). Pada tahap pelaksanaan dan evaluasi praktikum laboratorium, dosen/instruktur akan : 1) Menginformasikan tujuan praktikum 2) Mengkomunikasikan tugas yang harus diselesaikan dalam praktikum 3) Menerangkan prosedur praktikum yaitu pembagian waktu praktikum, cara kerja (individu/kelompok), cara mendapatkan bimbingan praktikum dan penulisan buku harian/laporan praktikum (bila ada) 4) Membimbing pelaksanaan praktikum. 5) Memberi umpan balik Jenis keterampilan keperawatan klinik pada sistem kardiovaskuler adalah pengkajian serta pemeriksaan fisik terfokus sistem kardiovaskuler. 4. Kuliah Pleno dan Klasik Metode kuliah digabung dalam bentuk pleno serta klasik/ ceramah. Kuliah pleno merupakan langkah terahir dari aktifitas seven jump. Kuliah berbentuk seminar oleh perwakilan satu kelompok.Kelompok lain bertindak sebagai audiens yang harus mengajukan pertanyaan, kritik serta saran. Setelah seminar dari kelompok, dilanjutkan dengan kuliah klasik/ pakar dimana dosen bertugas memberikan penjelasan kepada mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar daftar topik yang akan diajarkan dan media visual atau materi pembelajaran. Selama kuliah seluruh dosen 9

diwajibkan menggunakan pendekatan student centered learning (SCL). SCL adalah konsep pembelajaran dengan pendekatan : 1) Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran 2) Mendorong mahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak, luas dan mendalam 3) Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada kehidupan nyata 4) Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif 5) Mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis 6) Mengarahkan mahasiswa untuk mengenali dan menggunakan berbagai macam gaya belajar 7) Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa 8) Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai strategi assessment Beberapa topik kuliah yang akan diberikan akan dijadwalkan sesuai tujuan pembelajaran setiap minggu. Dalam kuliah pakar ini mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas selama proses diskusi tutorial atau belajar mandiri. 5. Field Trip Merupakan model pembelajaran dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung di rumah sakit sebagai bagian dariearly exposure kepada mahasiswa, dengan tujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa sesuai tujuan pembelajaran. Kegiatan ini diadakan selama 2 minggu setelah semua kegiatan tutorial, kuliah serta laboratorium selesai. 6. Riset/ Penelitian Sederhana Riset sederhana berbasic studi pustaka/studi literatur merupakan kompetensi dasar untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melakukan riset keperawatan di tingkat selanjutnya. Riset sederhana juga dapat menjadi dasar evidence based practise bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem kadiovaskuler.Pada saat pengumpulan makalah seminar, mahasiswa juga diwajibkan mengumpulkan 10

evidence based (individu). 1.1.3. TUGAS DAN KEWAJIBAN MAHASISWA Dalam proses diskusi tutorial mahasiswa memegang peran utama. Dalam PBL mahasiswa ditempatkan sebagai individu yang tahu kebutuhan belajarnya sehingga mereka harus bisa memanfaatkan sumber belajar dengan baik seperti buku, internet, pasien, dosen dan jurnal. Metode PBL menerapkan konsep student center learning dimana mahasiswa sebagai subyek pendidikan harus aktif dalam belajar mandiri secara individu dan kelompok dalam memahami masalah atau skenario. Mahasiswa tidak terbatas hanya mendapatkan materi ilmu pengetahuan dari dosen. Dosen hanya menjadi salah satu sumber belajar dari sekian banyak sumber belajar yang tersedia. Mahasiswa harus dituntut aktif untuk membaca dan mengakses informasi sesuai dengan tujuan belajar dalam blok untuk mendapatkan informasi sebanyakbanyaknya. Dengan adanya skenario yang berisi masalah dalam praktek ners diharapkan akan mendorong mahasiswa untuk menelusuri referensi sebanyak mungkin sehingga bisa mengembangkan pengetahuan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa juga dituntut untuk selalu antusias dalam membaca buku referensi dan mampu memotivasi diri untuk selalu belajar. Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang mahasiswa untuk menunjang keberhasilan diskusi tutorial adalah sebagai berikut : 1) Membaca dan memahami tujuan blok ini. 2) Membaca dan memahami skenario yang sudah diberikan dengan cermat, sehingga mampu menentukan prioritas masalah yang dihadapi 3) Menetapkan prioritas masalah yang dihadapi 4) Mengemukakan pendapat sebanyak-banyaknya tentang kemungkinan penyebab masalah tersebut dan mencari jalan keluarnya 5) Mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut 6) Membuat simpulan tentang apa yang didiskusikan 7) Selalu melakukan re-check atas hasil diskusi dengan referensi 8) Aktif dan terampil dalam mengemukakan pendapat dan gagasan 11

9) Mengerjakan tugas blok dan dikumpulkan yang diberikan tutor untuk


pengayaan materi

10) Memasukkan hasil belajar ke dalam blog masing- masing kelompok


1.1.4. PERAN TUTOR/ FASILITATOR Dalam kegiatan diskusi tutorial, tutor berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran mahasiswa. Tutor tidak harus seorang ahli mengenai masalah yang dibahas dalam diskusi akan tetapi tutor berperan dalam memandu mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi tutor dan mahasiswa harus berjalan intensif yang diperlukan dalam menciptakan dinamika kelompok yang baik. Tutor perlu membekali diri dengan beberapa hal penting demi kelancaran diskusi dan tercapainya kelompok yang efektif, antara lain : 1. Dasar-dasar pendidikan secara teori atau praktek 2. Memahami dinamika kelompok 3. Memahami penilaian belajar, baik dasar penilaian, metode penilaian atau evaluasi 4. Memahami sumber belajar dan cara mengakses informasi dengan cepat dan tepat 5. Ketrampilan manajerial

1.2.

EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

1.2.1. Nilai lulus mata ajaran sistem Blok Sistem penilaian berdasarkan acuan STIKes PMC dalam nilai angka mutu, huruf mutu, dan bobot.
TARAF PENGUASAAN 80- 100 68- 79 56- 67 45- 55 0- 45 NILAI HURUF A B C D E NILAI NUMERIK 4 3 2 1 0

12

1.2.2. Nilai Lulus Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal C 1.2.3. Kriteria penilaian Rumusan penilaian dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Nilai Tutorial (10 % dari blok) Kehadiran tutorial 80 % sebagai syarat untuk penilaian tutorial Kehadiran kurang dari 80% mahasiswa tidak mendapatkan nilai tutorial Penilaian dilakukan selama proses diskusi yang dibimbing oleh tutor Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab Penanggung jawab : Tutor : Tutor : Dosen pembimbing : Tutor 2. Nilai Paper/ Tugas Individu (10 % dari blok) 3. Nilai Seminar/Kelompok (10 % dari blok) 4. Nilai Soft Skill (10 % dari blok) 5. Ujian Responsi Lapangan (15 % dari blok) Syarat kehadiran mahasiswa 100% . Penanggung Jawab 6. Ujian Kognitif/ Blok (20%) Kehadiran tutorial 80 % sebagai syarat untuk bisa ikut ujian kognitif Ujian 2 minggu sekali Penanggung Jawab 7. Ujian Lab (25 %) Ujian di akhir Blok dengan syarat kehadiran praktikum 100% Penanggung jawab Formula Penilaian : Nilai = NTt x 10% + NT x 10% + NS x 10% + NSS x 10 % + NR x 15 % + NUK x 20 % x NUL x 25 % : Team : Pemateri : Pembimbing lapangan

13

1.2.4. Kriteria boleh mengikuti ujian Kehadiran tutorial minimal 80% Absensi praktikum 100%, KECUALI jika sakit dengan surat keterangan dokter PMC dan jika ada saudara meninggal. Ketidakhadiran ini tidak boleh lebih dari 10% dan digantikan dengan mengikuti praktikum di kelas lain atau melaksanakan praktikum mandiri dengan di dampingi oleh laboran. Telah mengumpulkan semua tugas yang telah diberikan

14

BAB 2 MODUL DAN TOPIK Blok sistem kardiovaskuler I membahas tentang review anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler, identifikasi data, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, dan pengelolaan kasus pada klien dewasa dengan gangguan sistem kardiovaskuler.Pengaruh gangguan proses kardiovaskuler dapat mengakibatkan gangguan pada sistem lain pada semua tingkat usia perkembangan. 2.1. STANDAR KOMPETENSI Standar kompetensi dalam blok kardiovaskulerI secara umum adalah sebagai berikut 1. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler pada tingkat usia dewasa dan lanjut usia dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan 2. Melakukan riset ( study literatur) keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler pada tingkat usia dewasa dan lanjut usia. 3.2. KOMPETENSI DASAR Dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi pada blok sistem kardiovaskuler disini mahasiswa dituntut untuk dapat mencapai target kompetensi di tingkat usia dewasa dan lanjut usia dengan berbagai permasalahannya. Untuk lebih jelasnya diuraikan dibawah ini: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai perkembangan anatomi sistem kardiovaskuler 2. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai fungsi fisiologis kerja sistem kardiovaskuler secara normal dan bila terjadi gangguan patologis 3. Mahasiswa dapat menggambarkan mekanisme fisika yang terjadi pada kerja sistem kardiovaskuler 4. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja biokimia yang terjadi pada sistem kardiovaskuler 5. Mahasiswa dapat menyusun kerangka pathway pada gangguan sistem kardiovaskuler 6. Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep medis gangguan sistem kardiovaskuler (definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi) 15

7. Mahasiswa dapat menyebutkan mekanisme kerja farmakologi (indikasi, efek samping, kontraindikasi) pada terapi pengobatan penyakit sistem kardiovaskuler 8. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian secara terfokus pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 9. Mahasiswa dapat menyebutkan dan melakukan persiapan pemeriksaan laboratorium diagnostik terkait pada gangguan sistem kardiovaskuler 10. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik terkait pada gangguan sistem kardiovaskuler 11. Mahasiswa dapat merumuskan masalah (diagnosa keperawatan) pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 12. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 13. Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan (kebutuhan dasar lanjut) pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 14. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 15. Mahasiswa dapat melakukan pencatatan/ pendokumentasian proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 16. Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan kesehatan pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler di tatanan klinik komunitas 17. Mahasiswa dapat melakukan tindakan kolaborasi dengan tim gizi untuk klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 18. Mahasiswa dapat mengelola pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 19. Mahasiswa mampu melakukan bimbingan beribadah pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler 20. Mahasiswa dapat melakukan riset keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler

16

Semua tujuan tersebut diatas harus dapat dicapai oleh setiap mahasiswa dengan spesifikasi kasus minimal/ dasar pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskulertermasuk dalam keadaan gawat darurat sekalipun. Adapun kompetensi kasus minimal dalam blok kardiovaskuler antara lain sebagai berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KOMPETENSI KASUS Angina Pektoris Infark Miokardium Gagal Jantung Bedah Jantung Kelainan katup jantung Infeksi jantung: Endo- Mio- Peri Karditis Infeksi jantung: RHD Hipertensi Aterosklerosis dan Trombosis Elektrokardiografi KET Dewasa, Lansia, Gawat Darurat

Adapun bahan kajian terkait blok kardiovaskuler yaitu sebagai berikut:


Bahan Kajian IDK II AnatomiFisiologi IDK I Dewasa Struktur normal sistem kardiovaskuler Mekanisme kerja sistem kardiovaskuler Biologi: Sel- Jaringan- Organ- sistem organ kardiovaskuler Kimia: Enzim jantung Fisika: Emboli, Trombosis, Syok, CAD (Angina Pektoris, Infark Miokardium) Askep hipertensi, angina pektoris, gagal jantung Henti jantung, syok Diet pasien dg gg sistem kardiovaskuler Oksigenasi, nutrisi, cairan dan elektrolit Penkes pasien gg sistem kardiovaskuler Lansia Degenerasi sistem kardiovaskuler Mekanisme kerja sistem kardiovaskuler

Patologi Farmakologi KMB Gadar Gizi KDM PDK

Terapi rehabilitasi

17

3.3.

TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mengikuti berbagai kegiatan akademik pada blok ini, maka diharapkan mahasiswa : 1. 2. 3. 4. 5. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada usia dewasa dan lanjut usia. Mampu mengelola klien dengan masalah/ gangguan sistem kardiovaskuler pada usia dewasa dan lanjut usia. Mampu memberikan penyuluhan/ pendidikan kesehatan pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler pada usia dewasa dan lajut usia. Mampu menganalisa perubahan yang terjadi pada klien yang mengalami gangguan/perubahan sistem kardiovaskuler pada usia dewasa dan lanjut usia. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada keluarga di masyarakat dengan memperhatikan etik dan nilai-nilai social budaya serta keyakinan klien melalui komunikasi yang efektif dan terapeutik 6. Mampu melakukan riset keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler

18

MODUL BLOK KARDIOVASKULER I Berdasarkan kasus diatas, blok I terdiri dari 9 unit pembelajaran. Tiap unit pembelajaran akan diselesaikan dalam waktu satu minggu. Dari 9 unit pembelajaran, terdapat 7 skenario. Nama skenario pada blok I adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Skenario 1: Angina Pektoris Skenario 2: Infark Miokardium Skenario 3: Gagal jantung Skenario 4: Kelainan katup Skenario 5: Perikarditis Skenario 6: Hipertensi Skenario 7: Aterosklerosis

19

SKENARIO 1 ANGINA PEKTORIS"

Tn. D (55 tahun) masuk RS dengan keluhan tiba- tiba pingsan 3 jam sebelum masuk Rumah Sakit, dada terasa tertekan, nyeri menjalar ke bahu belakang, serta keluar keringat dingin. Riwayat penyakit terdahulu, klien pernah masuk RS 3 tahun yang lalu akibat masalah jantung, setelah itu tidak pernah dikontrol. Riwayat keluarga tidak ada yang memiliki masalah jantung, hipertensi. Klien merokok sejak muda (35 tahun) dengan konsumsi 1- 2 bungkus per hari, olahraga (-). Saat ini klien berada di ruang rawat inap ,TTV; TD 130/60 mmHg, suhu 360C, RR 20x/i, nadi 100x/i. Pemeriksaan jantung: bunyi S1 dan S2 tunggal, gallop (-), murmur (-), CRT (capillary refill time) 2-3 detik, sianosis (-). Hasil EKG terbaru; Irama sinus, HR 100x/i, axis normal, hipertropi ventrikel (-), ST elevasi (-) ST depresi (-)

Critical Thinking Booster: Apakah pada pasien dengan angina pektoris, gambaran EKG selalu bermasalah/ tidak normal??

20

SKENARIO 2 INFARK MIOKARDIUM"

Ny. S (48 tahun) datang ke IGD RS PMC mengeluh sakit di dada setiap kali habis beraktivitas cukup berat. Nyeri yang dirasakan dari hari ke hari makin terasa. Dan hari ini Ny.S tidak mampu menahan nyeri yang datang dan langsung ke RS. Saat pengkajian di dapatkan data : TD 130/80 mmHg, Nadi : 136x/i dan respirasi : 24x/i. Hasil rekaman EKG ditemukan adanya ST elevasi dan juga ST depresi pada lead II dan pricardial.Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya peningkatan kadar CK-MB dan troponin. Ny.B sebelumnya mengalami permasalahan kesehatan lain yaitu DM dan hipertensi. Saat ini pasien dirawat di ruang ICU dengan mendapatkan terapi oksigen, antibekuan darah dan anti nyeri.

Critical Thinking Booster: Apa beda angina pektoris dan infark miokardium??

21

SKENARIO 3 GAGAL JANTUNG"

Tn. R (68 tahun), datang ke poliklinik jantung RS PMC dengan keluhan sesak nafas secara tiba-tiba pada malam hari, batuk dan kelelahan. Pasien sesak nafas seperti ini dialaminya pertama kali. Sebelumnya klien pernah mengalami sesak setelah berjalan agak jauh dan naik tangga. Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit lain, hanya saja beberapa bulan terakhir Tn.T selalu mengeluh nyeri dan capek setelah melakukan aktifitas. Pada pemeriksaan awal didapatkan hasil pemeriksaan sebagai berikut: TD: 100/60 mmmHg, Nadi 100x/i teraba cepat dan lemah, RR:30x/i dan suhu 36 0C. Edema pada ekstremitas bagian bawah derajat I. Pada pemeriksaan rontgen thorax ditemukan adanya pembesaran jantung. Hasil pemeriksaan EKG didapatkan adanya QRS yang meninggi dan axis mengarah pada LAD. Saat ini pasien dirawat di ruang rawat inap dengan terapi salbutamol, ISDN, Ambroxol dan DMP. Terapi oksigen diberikan dengan dosis 3L/i

Critical Thinking Booster: Kenapa bisa terjadi edema pada pasien gagal jantung ??

SKENARIO 4 KELAINAN KATUP JANTUNG"


22

Critical thinking booster: Apa itu??

SKENARIO 5 PERIKARDITIS"
23

Critical thinking booster: Apa itu??

SKENARIO 6 HIPERTENSI"

24

Tn. J(55 tahun), datang ke RS PMC dengan keluhan jantung berdebar-debar. Sampai di IGD klien masih merasakan debar-debar tersebut. Pemeriksaan awal didapatkan TD: 210/180 mmHg, nadi : 104 x/i, pernafasan :22 x/i. Di IGD Tn. J juga dilakukan pemeriksaan EKG dan pemeriksaan darah lengkap, dan hasilnya masih dalam batas normal. Dari pengkajian perawat kesehatan Tn.J didapatkan informasi bahwa Tn.J sudah pernah mengalami hal yang sama pada tahun 2009, dan Tn.J didiagnosa dengan hipertensi. Serangan ini merupakan yang kedua kali dan didiagnosa dengan diagnosa medik yang sama. Saat ini Tn.J dirawat diruang rawat inap. Keluhan yang dirasakan saat ini adalah batuk berdahak dan sulit untuk mengeluarkannya. Pemeriksaan fisik didapatkan hasil sebagai berikut: suara nafas terdengar krekels disemua lapang paru,kepala pusing dan sulit untuk tidur. Tn.J juga mengeluh adanya rasa nyeri pada persendian

Critical thinking booster: Apa itu hipertensi pulmonalis??

SKENARIO 7 ATEROSKLEROSIS"

25

Critical thinking booster: Apa itu??

BAB III SUMBER RUJUKAN 26

Comer, S. (2004). Critical care nursing care plans. New York: Delmar. Corwin, J. (2009). Patofisiologi. Jakarta: EGC. FKUI.(1996). Buku ajar penyakit dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Joyce m.Black & Jane hakanson Hawks.(2001). Medical Surgical Nursing.Elsevier Sauders: Missouri. Isselbacher, K.J. (2000). Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Jakarta: EGC Pearce, Evelin. (2006). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia. Pedoman Akedemik Universitas Riau 2013/2014. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah (8th ed). Jakarta: EGC. TIM KBK AIPNI 2009-20013. 2010. Kurikulum Pendidikan Ners : Implementasi Kurikulum KBK. Jakarta : AIPNI. Tim Penyusun .2008. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi . Jakarta : Direktorat Akademik. Dirjen DIKTI.

27

Lampiran 1 JADWAL PERKULIAHAN


Jumlah Pertemuan : Tutorial + kuliah 3x 50x14 Skill Lab 0.5 x 50 x 14 Lapangan 0.5 x 200 x 14 Total Alokasi Waktu Jadwal Tutorial dan kuliah No 1 2 3 4 Hari/ Tgl Jumat/ 7-3-14 Senin/ 10-3-14 Rabu/ 12-3-14 Senin/ 17-3-14 Rabu/ 19-3-14 Senin/ Penjelasan Silabus Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Angina Pektoris Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Angina Pektoris Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Infark Miokardium Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gagal jantung Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Infark Miokardium Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gagal jantung MATERI METODE Kuliah Klasik Tutorial - Kuliah: Pleno dan Klasik Tutorial WAKTU 3 x 50 3 x 50 3 x 50 3 x 50 DOSEN Koordinator Fasilitator: Tim Keperawatan PMC Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep Fasilitator: Tim Keperawatan PMC Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep = 42 jam = 7 jam = 7 jam = 56 jam

- Kuliah: Pleno dan Klasik Ujian Blok 1

3 x 50

7 8 9

24-3-14 Rabu/ 26-3-14 Senin/ 31-3-14 Rabu/ 2-4-14 Senin/ 7-4-14 Rabu/ 9-4-14 Senin/ 14-4-14 Rabu/ 66-3-14 Senin/ 21-4-14 Rabu/ 23-4-14 Senin/ 23-3-14

Asuhan Keperawatan pada pasien dengan kelainan katup jantung Asuhan Keperawatan pada pasien dengan kelainan katup jantung Asuhan Keperawatan pada pasien dengan infeksi jantung: Endo-Mio- Perikarditis Asuhan Keperawatan pada pasien dengan infeksi jantung: RHD Asuhan Keperawatan pada pasien dengan infeksi jantung: Endo-Mio- Perikarditis Asuhan Keperawatan pada pasien dengan infeksi jantung: RHD Asuhan keperawatan pada pasien bedah jantung Elektrokardiografi Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Hipertensi Asuhan Keperawatan pada pasien Aterosklerosis dan Trombosis Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Hipertensi Asuhan Keperawatan pada pasien Aterosklerosis dan Trombosis

Tutorial - Kuliah: Pleno dan Klasik Tutorial

3 x 50 3 x 50 3 x 50

Fasilitator: Tim Keperawatan PMC Wasisto Utomo, M.Kep, Sp. KMB Fasilitator: Tim Keperawatan PMC Wasisto Utomo, M.Kep, Sp. KMB

10

- Kuliah: Pleno dan Klasik Ujian Blok 2 - Kuliah Pakar - Kuliah Pakar Tutorial

3 x 50

11 12 13 14

3x50 3 x 50 3 x 50

Wasisto Utomo, M.Kep, Sp. KMB Wasisto Utomo, M.Kep, Sp. KMB Fasilitator: Tim Keperawatan PMC Ns.Ardenny, M.Kep

15

- Kuliah: Pleno dan Klasik Ujian Blok 3

3 x 50

16

29

Jadwal Praktikum Tgl 28-3-14 4-3-14 11-3-14 18-3-14 25-3-14 2-5-14 9-5-14 MATERI Pengkajian dan pemeriksaan fisik sistem kardiovaskuler EKG Penerapan evidence based Penkes kepada keluarga dan pasien dengan hipertensi Penkes kepada keluarga dan pasien dengan gagal jantung Penerapan evidence based Penerapan evidence based WAKTU 2 x 50 2 x 50 2 x 50 2 x 50 2 x 50 2 x 50 2 x 50 DOSEN Wasisto Utomo, M.Kep, Sp. KMB Wasisto Utomo, M.Kep, Sp. KMB Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep Ns. Ardenny, M.Kep Ns. Ardenny, M.Kep Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep

Jadwal Kunjungan Lapangan Gelombang 1 : 23 Juni 29 Juni 2014 di Ruang rawat inap RSUD Arifin Achmad Gelombang 2 : 30 Juni 5 Juli 2014 di Ruang rawat inap RSUD Arifin Achmad

30

Lampiran 2 LAPORAN KELOMPOK


Merupakan hasil diskusi setiap pemicu, yang menggambarkan pemahaman materi dan pencapaian sasaran pembelajaran dalam pemicu. Laporan kelompok harus meliputi: 1. Pendahuluan a. Penulisan kasus b. Daftar kata sulit c. Daftar pertanyaan 2. Pembahasan a. Jawaban kata sulit Contoh : Sianosis = warna biru atau keunguan pada kulit ataupun membran mukosa (Martin, dkk, 2013) b. Jawaban pertanyaan Contoh : 1. Apakah angina pektoris itu itu ? Angina pectoris memiliki arti nyeri dada intermitten yang disebabkan oleh iskemia miokardium yang reversible dan sementara (Robbins, 2004) Angina pectoris yaitu rasa nyeri/tidak enak di daerah jantung atau substernal (chest discomfort), terutama dipacu oleh kegiatan jasmani atau stress, mereda bila istirahat atau makan nitrat sublingual. Dapat pula menjalar sampai ke leher dan lengan kiri (Mubin, A.2007) 3. Bagan/Skema/konsep solusi terdiri dari (Defenisi, Etiologi, Patologi, Manifestasi klinis, Komplikasi, Penatalaksanaan medis, Penatalaksanaan Keperawatan) 4. Daftar Pustaka 5. Lampiran refrensi pustaka (fotokopian/ketikan) wajib dilampirkan + Jurnal anggota kelompok Jumlah halaman min. 10 lembar, ketikan 1,5 spasi, Font Times New Roman, size 12, kertas A4, dijilid rapi dan diberi cover. Laporan dikumpulkan kepada Tim Blok

paling lambat pada awal kasus baru lalu diserahkan kepada koordinator blok untuk dievaluasi dan dinilai. Contoh Cover Laporan :
LAPORAN KELOMPOK XII MAKALAH TUTORIAL SKENARIO 1 Judul Skenario LOGO STIKes PMC
PROGRAM SARJANAKEPERAWATAN STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER 2014

PENYUSUN 1. 2. 3. 4. 5. NAMA NAMA ... ... ... NIM/KETUA NIM/SEKERTARIS

32

Lampiran 3 DAFTAR KELOMPOK


Kelompok 1 Fasilitator: Ns. Dwi Elka Firi, S.Kep 1. (Ketua) - Lisa Anglia Sari 2. (Sekretaris) - Suci Aprila 3. (PIC IT) - Rizki Hardian 4. (PIC Jurnal) - Sri Hidayah 5. Debater - Suwanto 6. Sekuriti - Rizki Hardian 7.Walking library Hesti Kusmawati Kelompok 3 Fasilitator: Ns. Pratiwi Gasril, S.Kep 1. (Ketua) Nia 2. (Sekretaris) Wahyu Andayani 3. (PIC IT) Anggi Anggraini 4. (PIC Jurnal) Elka Renadika 5. Debater Elvatania Rahmadani 6. Sekuriti Sebri 7. Walking library - Sondra Kelompok 2 Fasilitator: Ns. S. Meri Agritubella, S.Kep 1. (Ketua) Dian Lestari Rfendi 2. (Sekretaris) Dina 3. (PIC IT) Adityani febiola Ningrum 4. (PIC Jurnal) Rahmadilla putri 5. Debater Siti Nurhidayah 6. Sekuriti Rian Isman 7. Walking library Dani Prabowo Kelompok 4 Fasilitator: Ns. Stephanie Dwi Guna, S.Kep 1. (Ketua) Fera Dewi Indriastuti 2. (Sekretaris) Elpia Risma 3. (PIC IT) M. Yusuf 4. (PIC Jurnal) Miftahul Jannah 5. Debater Robby Andriadi 6. Sekuriti Indra Fahlefi 7. Walking Library Iis Ariska

Keterangan: 1. Ketua bertugas mengatur anggota kelompok 2. Sekretaris bertugas melakukan rekap bahan untuk presentasi serta mengkoordinir penyelesaian makalah setelah seminar 3. PIC IT bertugas di bidang e-learning serta mengatur blog kelompok 4. PIC jurnal bertugas mengumpulkan jurnal anggota kelompok serta membantu anggota memahami jurnal yang diperoleh. Disarankan yang memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik 5. Debater bertugas mengkoordinir anggota kelompok untuk atif dalam berdiskusi terutama saat kuliah pleno 6. Sekuriti bertugas memastikan anggota kelompok lengkap saat tutorial, kuliah, pratikum serta kunjungan lapangan. Sekuriti juga bertanggung jawab agar tugas kelompok dikumpulkan sesuai jadwal 7. Walking library bertanggung jawab untuk mengkoordinir anggota dalam membawa bahan saat kelas tutorial

33

Anda mungkin juga menyukai