NIM : 170204079
Kelas : D3.2.
M.K : Keperawatan Medikal Bedah (KMB) IV
1. Pengertian ROM
Menggerakan sendi ekstremitas bawah secara aktif atau pasif
2. Tujuan ROM
a. Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi
b. Meningkatkan vaskularisasi
3. Kebijakan
Klien dengan keterbatasan rentang gerak dan immobilisasi
4. Petugas
Perawat
5. Peralatan
WWZ dan sarungnya
6. Prosedur pelaksanaan
a. Tahap pra interaksi
Melakukan verifikasi data dari rekam medik pasien
Mengecek kembali kelengkapan alat:hand hygiene (hand wash/hand scrub)
Mendekatkan alat dengan benar
b. Tahan orientasi
Memberikan salam dan menyapa nama pasien
Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga / klien
Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien
c. Tahap kerja
Mengukur TTV
Menghangatkan sendi yang akan dilatih
Melatih sendi secara bergantian
1) Pinggul
a. Fleksi : menggerakan tungkai kedepan dan atas, rentang 90-120
b. Ekstensi : menggerakan kembali kesamping tungkai yang lalu,
rentang 90-120o
c. Hiperekstensi : menggerakan tungkai kebelakang tubuh, rentang
30-50o
d. Abduksi : menggerakan tungkai kesamping menjauhi tubuh,
rentang 30-50o
e. Adduksi : menggerkan tungkai kembali ke posisi media dan
melebihi jika mungkin, rentang 30-50o
f. Rotasi dalam : memutar kak dan tungkai kearah tungkai lain,
rentang 90o
g. Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai mengjauhi tungkai lain,
rentang 90o
h. Sirkumduksi : menggerakan tungkai melingkar
i. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
2) Lutut
a. Fleksi : menggerakan tumit kearah blakang paha, rentang 120-
130o
b. Ekstensi : mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130o c.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
3) Pergelangan kaki
a. Dorsalfleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk
keatas, rentang 20-30o
b. Flantarfleksi : menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk
kebawah, rentang 45-50o c. Ulang gerakan berturut-turut sebanyak
4 kali
4) Kaki
a. Inverse : memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10o
b. Eversi : memutar telapak kaki kesamping luar, rentang 10o c.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
5) Jari-jari kaki
a. Fleksi : menekukan jari-jari kaki kebawah, rentang 30-60o
b. Ekstensi : meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60o
c. Abduksi : menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain,
rentang 15o
d. Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15o e.
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
7. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
SOP BODY MOVEMENT/BOBY MEKANIK
B. Keseimbangan
Keseimbangan dapat dicapai dengan cara mempertahankan posisi garis gravitasi
diantara pusat gravitasi dan dasar tumpuan.
C. Berat
Dalam menggunakan mekanika tubuh yang sangat dipehatikan adalah berat atau
bobot benda yang akan diangkat karena berat benda akan mempengaruhi mekanika
tubuh.
POSISI-POSISI PASIEN
- Tujuan
1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnya ekspansi dada dan
ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
- Indikasi
1. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
2. Pada pasien yang mengalami imobilisasi
2. Posisi Sim’s
- Pengertian
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau miring kekiri. Posisi ini dilakukan
untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat per anus (supositoria). Berat
badan terletak pada tulang illium, humerus dan klavikula.
- Tujuan
- Indikasi
3. Posisi Trendelenberg
- Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke
otak.
- Tujuan
1. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut.
2. Pasien shock.
3. pasien hipotensi.
- Indikasi
- Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik
atau direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa serta pada proses persalinan.
- Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung
belakang.
- Indikasi
5. Posisi Lithotomi
- Pengertian
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan
menariknya ke atas bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada
proses persalinan, dan memasang alat kontrasepsi.
- Tujuan
- Indikasi
- Pengertian
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa
daerah rektum dan sigmoid.
- Tujuan
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
- Indikasi
1. Pasien hemorrhoid
2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
7. Posisi orthopeneic
- Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yang sejajar
dada, seperti pada meja.
- Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yang ekstrim
dan tidak bisa tidur terlentang atau posisi kepala hanya bisa pada elevasi sedang.
- Indikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bisa tidur terlentang.
8. Supinasi
- Pengertian
Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh
sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.
- Tujuan
Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama
pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.
- Indikasi
9. Posisi pronasi
- Pengertian
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke bantal.
- Tujuan
- Indikasi
- Indikasi
2. TUJUAN
Mobilisasi/ambulasi klien
Memindahkan ke ruangan tertentu
Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
Mempertahankan kontrol diri pasien
3. INDIKASI
Pasian paralisis
Pasien baru yang akan dipindahkan ke ruangan tertentu
4. KONTRAINDIKASI
Anemia
Jantung
Paru-paru
Demam
Keadaan lainnya yang membutuhkan istirahat
5. PERALATAN
Kruk
Kursi roda
Brankar
6. TINDAKAN/PROSEDUR
Mencuci tangan
Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga serta menjelaskan
mengenai prosedur yang akan dilakukan
Perawat memperkenalkan diri kepada pasien dan keluarga serta menjelaskan
mengenai prosedur yang akan dilakukan
Perawat menjaga privacy pasien dengan cara memasang tirai
7. POSISI
1. Duduk Di Atas Tempat Tidur
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
Berdirilah di samping tempat tidur dan letakkan tangan pada bahu pasien
Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang atau bantal
2. Duduk Di Tepi Tempat Tidur
Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
Tempatkan pasien pada posisi miring, menghadap perawat di sisi tempat
tidur yang akan diduduki
Pasang pagar tempat tidur pada sisi yang berlawanan
Tinggikan kepala tempat tidur pada ketinggian yang dapat ditoleransi
pasien
Berdiri pada sisi panggul klien yang berlawanan
Balikkan secara diagonal sehingga perawat berhadapan dengan pasien dan
menjauh dari sudut tempat tidur
Regangkan kaki perawat dengan kaki paling dekat ke kepala tempat tidur
di depan kaki yang lain
Tempatkan lengan yang lebih dekat ke kepala tempat tidur di bawah bahu
pasien, sokong kepala dan lehernya
Tempat tangan perawat yang lain di atas paha pasien
Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur
Pindahkan tungkai bawah klien dan kaki ke tepi tempat tidur
Pada saat bersamaan, pindahkan berat badan perawat ke belakang tungkai
dan angkat pasien
Tetap didepan pasien sampai mencapai keseimbangan
Turunkan tinggi tempat tidur sampai kaki menyentuh lantai
4. Membantu Berjalan
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan di samping badan atau
memegang telapak tangan perawat
Berdiri di samping pasien dan pegang telapak tangan dan lengan bahu
pasien
Berdiri di samping pasien dan pegang telapak tangan dan lengan bahu
pasien
6. Menggunakan Kruk
Menyediakan kruk yang akan digunakan (kruk aksila)
Melakukan pengukuran kruk yang meliputi area tinggi klien, jarak
antarabantalan kruk dengan aksila, dan sudut fleksi siku. Pengukuran
dilakukan dengan satu dari dua metode berikut, dengan klien berada pada
posisi supine atau berdiri. Pada posisi telentang-ujung kruk berada 15cm
disamping tumit klien. Tempatkan ujung pita pungukur dengan lebar
tigasampai empat jari(4-5cm) dari aksila dan ukur sampai tumit klien.
Pada posisi berdiri-posisi kruk dan ujung kruk berada 14-15 cm di
samping dan714-15 cm di depan kaki klien. Dengan motede lain, siku
harusdirefleksikan 15 sampai 30 derajat. Fleksi siku harus diperiksa
dengangoniometer. Lebar bantalan kruk harus 3-4 lebar jari di bawah
aksila.
Tempat berjalan, seperti lorong rumah sakit atau taman yang
dilengkapidengan tempat latihan untuk berjalan
8. TAHAP EVALUASI
Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga bahwa tindakan selesai dilakukan
dan mohon undur diri
Perawat melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
Perawat melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan di dalam catatan
terintegrasi