OLEH:
Nim : 170203038
MEDAN 2020
Profil Perusahaan
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya adalah
melakukan proses eksplorasi pengeboran untuk pengambilan minyak mentah (crude oil). Semua
proses pengambilan minyak mentah dari sub-sub lapangan Asset 4 Field Cepu dikirim ke area Pusat
Penampungan Produksi (PPP). Pusat Penampung Produksi (PPP) merupakan tempat sarana produksi
dari berbagai sub-sub lapangan yang akan diolah di tempat ini. Sarana produksi di Pusat
Penampungan Produksi terdapat 6 buah tangki penampung produksi yang digunakan sebagai tangki
penerima produksi dari sub-sub lapangan. PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu merupakan
perusahaan yang selalu mengutamakan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Dalam usaha keras menuju visi menjadi perusahaan world class, PT. Pertamina EP Asset 4 Field
Cepu telah menerapkan pengelolaan Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerta
serta Lingkungan.
Produksi
Melakukan proses eksplorasi pengeboran untuk pengambilan minyak mentah (crude oil).
PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu telah mempunyai komitmen manajemen yang diwujudkan
dalam bentuk Kebijakan Quality Health, Safety, Security & Environment (QHSSE) yang
ditandatangani oleh Cepu Field Manager yaitu Wresniwiro pada tanggal 09 Juni 2014 yang
dikomunikasikan kepada seluruh pekerja dan mitra kerja untuk dapat dipahami dan diterapkan
sebagai budaya kerja di PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Penerapan kebijakan ini menjadi
tanggung jawab seluruh elemen perusahaan (manajemen, pekerja dan mitra kerja PT. Pertamina EP
Asset 4 Field Cepu). Maka PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menetapkan kebijakan tanggap
darurat sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab atas kejadian keadaan darurat yang terjadi dalam lingkup operasinya.
b. Berkewajiban melakukan investigasi dan pemulihan lingkungan akibat keadaan darurat yang
terjadi.
c. Berkewajiban untuk melaporkan setiap keadaan darurat yang terjadi kepada instansi
pemerintah terkait dan PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu sesuai prosedur yang berlaku
d. Akan melakukan segala cara dan upaya untuk mencegah dan menanggulangi keadaan darurat
sehingga kerugian dapat ditekan sampai sekecil mungkin.
e. Field Manager PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu berkewajiban menetapkan pedoman
umum penanggulangan keadaan darurat dengan tujuan agar penanggulangan keadaan
darurat dapat berjalan efektif dan terkoordinasi dengan baik.
f. Membentuk organisasi penanggulangan keadaan darurat untuk menanggulangi keadaan
darurat yang mungkin terjadi dengan secepat mungkin.
g. Seluruh daerah operasi atau distrik wajib membuat suatu pedoman dan organisasi
penanggulangan keadaan darurat intern yang merupakan bagian dari pedoman
penanggulangan keadaan darurat umum.
h. Pedoman Umum Penanggulangan Keadaan Darurat yang telah ditetapkan harus dijabarkan
lagi dalam bentuk penanggulangan khusus keadaan darurat yang mungkin terjadi dalam
kegiatan eksplorasi produksi sumber daya migas.
i. Berkewajiban untuk memberikan pembinaan dan pelatihan yang diperlukan kepada anggota
organisasi keadaan darurat serta seluruh pekerja dan pekarya untuk menjaga kesiapsiagaan
penanggulangan keadaan darurat.
j. Field Manager PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu berkewajiban untuk melengkapi tiap-tiap
daerah operasi dengan sarana dan peralatan penanggulangan keadaan darurat yang memadai.
Identifikasi keadaan darurat kebakaran di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu bertujuan untuk
mengidentifikasi potensi keadaan darurat kebakaran yang mungkin timbul dalam proses atau kegiatan
operasional perusahaan.
a. Kebakaran
Kebakaran berpotensi terjadi di seluruh area kerja PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Sumber potensi kebakaran yaitu berasal dari oksigen yang berada di seluruh area tempat kerja,
panas yang berasal dari panas mesin, listrik, petir maupun sinar matahari dan bahan-bahan
padat,cair, dan gas. Bahan padat yang dapat memicu timbulnya kebakaran yaitu kertas,
sampah, kayu, kabel, dan sebagainya. Untuk sumber potensi kebakaran yang timbul akibat gas
adalah tempatnya gas yang realese yang ada di penampungan minyak, serta gas LPG yang
dapat berpotensi kebakaran. Bahan cair yang dapat menyebabkan kebakaran yaitu sludge
limbah dari minyak mentah (crude oil), minyak mentah itu sendiri dan juga solar. Keadaan
darurat kebakaran di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu diklasifikasikan berdasarkan
sumbernya yaitu :
a) Bahan Bakar:
Bahan padat: Kertas merupakan bahan padat yang sangat rentan terbakar. Kebakaran
kertas di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu banyak ditemukan disetiap unit kerja
terutama dikantor produksi Menggung dan Kantor HSSE Menggung yang setiap hari
mengurusi administrasi ysng memerlukan banyak kertas. Begitu banyak kertas bisa
menjadi sumber potensi bahaya kebakaran meskipun kecil, tetapi bisa menimbulkan
terjadinya kebakaran.
Bahan gas: Bahan gas yang terdapat di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu berupa gas
H2S yang bersumber dari tangki penampung, loading, dan water treatment.
Bahan cair: Bahan cair di PT. Pertamina EP Asset 4 Field Cepu berupa minyak mentah
(crude oil) yang bersumber dari proses loading, Area Kepala Unit Desa (KUD), tangki
penampung. Minyak mentah merupakan bahan cair sebagai produksi utama dari PT.
Pertamina EP Asset 4 Field Cepu. Minyak mentah seperti halnya jenis minyak yang lain
memiliki berat jenis yang lebih ringan dari pada air. Kebanyakan zat cair yang mudah
terbakar terapung diatas permukaan air. Hal ini tentu menjadi indikasi kuat bahwa minyak
mentah memiliki sifat bahaya kebakaran bagi industri minyak dan gas bumi. Selain itu
komposisi yang menyusun minyak bumi terutama tersusun oleh hidrokarbon dan alkane
yang sangat reaktif dengan api.
b) Oksigen
c) Sumber Penyalaan
Listrik
Mesin pompa
Sambaran Petir
3. Perencanaan Awal
A. Tujuan
Adapun tujuan dari Tata Kerja Organisasi (TKO) yaitu :
Meningkatkan kesadaran seluruh unsur terkait terhadap potensi keadaan darurat dalam
operasinya.
Membina sikap kesiagaan serta meningkatkan kemampuan penanggulangan terhadap
kemungkinan keadaan darurat yang terjadi.
Mengatur tata cara dan pelaksanaan penanggulangan keadaan darurat, sehingga
pengendalian dan penanggulangan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan efisien serta
kerugian yang ditimbulkan maupun yang mengancam nyawa manusia dapat ditekan
seminimal mungkin.
Untuk meyakinkan terjadinya komunikasi dan koordinasi yang jelas pada saat terjadi
keadaan darurat sehingga dapat mencegah terjadinya kesalah pahaman/keragu-raguan
dalam mengambil langkah pengendalian ataupun melaksanakan penanggulangan keadaan
darurat yang tidak terorganisir dengan baik dan belum ada adanya pedoman yang baku.
Menanggulangi keadaan darurat pada kegiatan operasi PT. Pertamina EP Asset 4 Field
Cepu yang meliputi :
a. Pertolongan kepada pekerja yang mengalami kecelakaan
b. Lokasi produksi
c. Rig / Hoist
d. Stasiun Pengumpul
e. Gudang bahan peledak
f. Lokasi penyimpanan Bahan Bakar Minyak
g. Pencemaran Lingkungan
h. Transportasi off site
i. Kantor/Shop/Pergudangan Material ( Ware House )
j. Mess / Perumahan
k. Pengoperasian Pipe Line
l. Perlindungan Lingkungan
m. Perlindungan dalam keadaan bencana alam.
B. Pembentukan Tim Tanggap Darurat
- Organisasi Kesiagaan dan Penanggulangan Keadaan Darurat (OKPKD)
a) Melakukan penelitian sebab dan akibat terjadinya keadaan darurat segera setelah
kejadian.
e) Anggota tim dapat terdiri dari unsur unit usaha/kegiatan setempat dan unsur dari
PT. Pertamina EP Cepu Field