OLEH :
TIARA AULIYA
(1811311008)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1
ASKEP PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
A. PROSES KEPERAWATAN
KASUS :
Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit
1. Kondisi Klien
Tampak menyendiri dalam ruangan
Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
Tidak melakukan kontak mata
Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
Merasa sedih, cemas dan takut
Mengatakan sulit tidur
Melukai diri sendiri/orang lain
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.
3. Tujuan :
Pasien mampu :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya .
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian bersosialisasi.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.
4. Tindakan Keperawatan
a. Identifikasi penyebab isolasi sosial.
b. Jelaskan keuntungan mempunyai teman dan bercakap-cakap.
c. Jelaskan kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap.
d. Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu.
e. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
PERAWAT: Baiklah Adek. Setelah saya mendengarkan keluhan Adek barusan, bagaimana
kalau kita berbincang-bincang tentang keluhan Adek itu, dek?
PASIEN : Iya, boleh, nurse.
PERAWAT: Adek mau kita duduk di mana, dek? bagaimana kalau di ruangan ini saja, dek?
PASIEN : Baiklah, nurse.
PERAWAT: Adek mau kita berbincang-bincangnya berapa lama, dekk? Bagaimana kalau 15
menit, dek? Apakah Adek bersedia, dek?
PASIEN : Saya, bersedia, nurse.
PERAWAT: Baiklah kalau begitu Adek.
2. Kerja
PERAWAT: Adek, siapa saja yang sekarang tinggal serumah dengan Adek?
PASIEN : Papa, mama, dan kakak saya, nurse.
PERAWAT: Baik Adek, lalu siapa yang paling dekat dengan Adek kalau di rumah?
PASIEN : Mama dan kakak , nurse.
PERAWAT: Ooo.. begitu ya, dek. Di rumah, siapa yang jarang berbicara dengan Adek, dek?
PASIEN : Papa saya nurse.
PERAWAT: Apa yang membuat Adek jarang berbicara dengan papa adek?”
PASIEN : Soalnya papa kerja nya jauh dan jarang ada di rumah., nurse.
PERAWAT: Begitu ya, adek. Mungkin memang adek jadi jarang berbicara apalagi bercerita
dengan papa adek karena jarang bertemu ya, dek.
PASIEN : Memang begitu, nurse.
PERAWAT: Nahh dek . Nurse mau naya nih, menurut Adek apa saja keuntungannya kalau
kita mempunyai teman ?
PASIEN : Jadi punya teman untuk bercerita.
PERAWAT: Wah benar Adek, ada teman bercerita ya, bu.
PASIEN : Iya, nurse.
PERAWAT: Apa lagi, Adek?
PASIEN : Jadi ada teman untuk bermain bersama dan melakukan kegiatan sehari-hari
bersama-sama, nurse.
PERAWAT: Nah benar sekali ya Adek. Nahh sekarang kalau kerugiannya tidak mampunyai
teman apa ya, dek ?
PASIEN : Jadi bosan.
PERAWAT: Ya, apa lagi Adek?
PASIEN : Jadi tidak ada teman cerita, jadi kesepian dan bisa jugak jadi malas mengerjakan
sesuatu karna tidak ada yg bisa membantu, nurse.
PERAWAT: Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya, Adek. Kalau begitu
inginkah Adek belajar bergaul dengan orang lain, Adek? Tujuannya agar adek punya banyak
teman.
PASIEN : Hmmm... Baiklah, nurse, saya ingin coba.
PERAWAT: Bagus sekali ya, Adek.
PASIEN : Iya nurse.
PERAWAT: Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain, dek?”
PASIEN : Boleh juga tuh, Nurse.
PERAWAT: Nahhh... Begini lho Adek, untuk berkenalan dengan orang lain kita bisa
melakukannya dengan cara sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal
kita dan hobi. Contoh: Nama Saya Ani, senang dipanggil Si Ani. Asal saya dari padang, hobi
menggambar, begitu ya, dek”. Apakah Adek mengerti dek?
PERAWAT: Oo... begitu ya nurse. Ani mengerti.
PERAWAT: Baguss ya Adek. Selanjutnya Adek yang menanyakan nama orang atau teman
yang diajak berkenalan. Contohnya begini : Nama Kamu siapa? Senang dipanggil apa?
Asalnya dari mana/ hobinya apa?” Apakah Adek mengerti dek?
PASIEN : Iya, nurse.
PERAWAT: “Ayo kita coba praktekan yokk,dek! Apakah Adek siap dek?
PASIEN : Iya, siap nurse.
PERAWAT: Misalnya nurse belum kenal dengan Ani ya. Jadi Ani anggap saja kita belum
saling kenal ya, dek. Anggap saja kalau nurse adalah anak perempuan yang seumuran dengan
ani ya, dek. Coba berkenalan dengan nurse ya, Adek!”
PASIEN : Baiklah nurse. Akan Ani coba. Nama Kamu siapa ya?
PERAWAT: Nama saya tiara.
PASIEN : Senag di panggil siapa, ya?
PERAWAT: Panggil saya tiara saja.
PASIEN : Tiara Hobi nya apa?
PERAWAT: Saya hobi membaca.
PASIEN : Ooo... membaca ya. Asalnya dari mana ya tiara?
PERAWAT: Saya berasal dari payakumbuh.
PERAWAT: Ya bagus sekali Adek. Nampaknya Adek cepat sekali mengertinya ya, dek.
Nahh sekarang, kita coba sekali lagi yuk dek.
PASIEN : (mencobakan berkenalan sekali lagi)
PERAWAT: Bagus sekali Adek, nurse bangga dengan kemampuan Ani.
PASIEN : Iya nurse.
PERAWAT: Setelah Adek berkenalan dengan teman tersebut Adek bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan untuk Adek bicarakan. Misalnya tentang
permainan kesukaan, tentang makanan kesukaan, minuman kesukaan, tentang keluarga dan
sebagainya ya Adek.
PASIEN : Baiklah , nurse.
3. Terminasi
1. Evaluasi subjektif
PERAWAT: Bagaimana perasaan Adek setelah kita latihan berkenalan barusan , dek?”
PASIEN : Saya sudah mulai merasa kalau memiliki teman itu enak juga ya, nurse.
PERAWAT: Nahh, benar sekali Adek. Dan Adek juga bisa mengajak teman Adek bercerita
disaat Adek merasa bosan ya, dek.
PASIEN : Iya, nurse
2. Evaluasi objektif
PERAWAT: Nah sekarang coba Adek ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
teman baru seperti barusan yang kita cobakan, dek.
PASIEN : Baiklah nurse. Nama kamu siapa ya?
PERAWAT: Nama saya tiara.
PASIEN : Senang di panggil siapa, ya?
PERAWAT: Panggil saya tiara saja.
PASIEN : Tiara Hobi nya apa?
PERAWAT: Saya hobi membaca.
PASIEN : Ooo... membaca ya. Asalnya dari mana ya tiara?
PERAWAT: Saya berasal dari payakumbuh.
PERAWAT: Nahh itu sangat bagus sekali ya Adek. Nampaknya Adek sudah benar-benar
bisa ya, dek.
PASIEN : Saya rasa begitu, nurse.
A. PROSES KEPERAWATAN
KASUS :
Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit
1. Kondisi Klien
Tampak menyendiri dalam ruangan
Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
Tidak melakukan kontak mata
Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
Merasa sedih, cemas dan takut
Mengatakan sulit tidur
Melukai diri sendiri/orang lain
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.
3. Tujuan :
Pasien mampu :
a. Klien mampu mempraktikan berkenalan dengan orang lain seperti yang dianjurkan.
b. Klien mampu berkenalan secara bertahap dengan orang pertama (perawat).
c. Klien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan berkenalan (bebrapa orang). Beri pujian.
b. Latih berbicara saat melakukan kegiatan harian.
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat atau
tamu, berbicara saat melakukan kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
b. Evaluasi/validasi
c. Kontrak
2. Kerja
PERAWAT: Selamat pagi nurse Nia, ini Adek Ani yang ingin berkenalan dengan nurse Nia.
PERAWAT: Baiklah, Adek bisa berkenalan dengan nurse Nia seperti yang kita praktekkan
kemarin (klien mendemontrasikan cara berkenalan dengan nurse Nia : memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya).
PERAWAT: Ada lagi yang Adek ingin tanyakan kepada nurse Nia, dek? .
PERAWAT: Kalau begitu, coba tanyakan tentang makanan dan minuman kesukaan nurse
Nia, dek.
PERAWAT: Iya, bagus sekali, adek.
PERAWAT: Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Adek bisa sudahi perkenalan ini.
Lalu Adek bisa buat janji bertemu lagi dengan nurse Nia, misalnya jam 1 siang nanti.
PERAWAT: Baiklah nurse Nia, karena Adek Ani sudah selesai berkenalan, saya dan Adek
Ani akan kembali ke ruangan Adek Ani lagi ya, nurse. Selamat pagi nurse. (Bersama-sama
klien saudara meninggalkan nurse Nia untuk melakukan terminasi dengan klien di tempat
lain)
3. Terminasi
a. Terminasi Subjektif
PERAWAT: Bagaimana perasaan Adek setelah berkenalan dengan nurse Nia barusan, dek ?
b. Terminasi objektif
PERAWAT: Adek tampak bagus sekali saat berkenalan tadi, ya dek.
c. Rencana tindak lanjut
PERAWAT: Mari kita masukkan pada jadwal hariannya. Adek mau berapa kali sehari, dek?
PERAWAT: Bagaimana kalau 2 kali dek.?
PERAWAT: Baik nanti Adek Ani coba sendiri ya, dek.
A. PROSES KEPERAWATAN
KASUS :
Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit
1. Kondisi Klien
Tampak menyendiri dalam ruangan
Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
Tidak melakukan kontak mata
Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
Merasa sedih, cemas dan takut
Mengatakan sulit tidur
Melukai diri sendiri/orang lain
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.
3. Tujuan :
Pasien mampu :
a. Klien dapat berkenalan dengan 2 orang atau lebih
b. Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang) dan bicara saat melakukan dua
kegiatan harian. Beri pujian.
b. Latih berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih kegiatan baru).
c. Masukkan pada jawdal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-4 orang berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
PERAWAT: “Assalamualaikum Adek, Selamat pagi dek. Adek masih ingat dengan nurse kan
dek?”
PERAWAT: Nahh... Benar sekali ya Adek.
b. Evaluasi/validasi
PERAWAT: Bagaimana perasaan adek hari ini?
PERAWAT: Apakah adek masih merasakan perasaan kesepian, dek?
PERAWAT: Apakah Adek sudah bersemangat untuk berkenalan dan bercerita dengan orang
lain, dek?
PERAWAT: Apa kegiatan yang Adek lakukan sambil bercerita, dek?
PERAWAT: Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercerita, apakah sudah dilakukan
dek?
PERAWAT: Bagus sekali ya, dek.
c. Kontrak
PERAWAT: “Baiklah Adek sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini nurse akan
mendampingi Adek untuk berkenalan dan bercerita dengan teman-teman adek yang lain,
yaitu bercerita dengan teman-teman yang sedang bermain di ruang bermain.
Apakah Adek bersedia?”
PERAWAT: “Berapa lama Adek mau berkenalan dan berceritanya? Bagaimana kalau 20
menit?
PERAWAT: Adek mau bercerita nya dimana?
PERAWAT: Bagaimana kalau nanti kita berkenalannya di ruang bermain saja ya, dek?
PERAWAT: Baiklah kalau begitu Adek .
2. Kerja
PERAWAT: Baiklah Adek , bagaimana jika kita menuju ruang bermain, disana ada teman-
teman yang sedang dirawat di sini, sama seperti adek dan teman-teman (anak-anak) disana
berjumlah lima orang dek. Bagaimana jika kita berangkat sekarang, dek?
PERAWAT: Apakah Adek sudah siap bergabung dengan banyak teman-teman yang lain?
PERAWAT: Nah Adek, sesampainya disana adek langsung bersalaman dan memperkenala
kan diri seperti yang sudah kita pelajari, Adek bersikap biasa saja dan yakin bahwa teman-
teman disana senang dengan kedatangan Adek . Baik lah dek, kita berangkat sekarang ya
Adek .(selanjutnya perawat mendampingi klien di kegiatan kelompok, sampai dengan
kembali keruang rawat).
PERAWAT: Nanti adek bisa memilih salah satu teman dan mulai mengajak nya untuk
berkenalan ya dek. Cara berkenalannya sama seperti yang telah kita latih pada pertemuan kita
sebelummnya.
PERAWAT: Cara untuk berkenalan dengan orang lain kita bisa melakukannya dengan cara
sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh:
Nama Saya Ani, senang dipanggil Si Ani. Asal saya dari padang, hobi menggambar, begitu
ya, dek.
PERAWAT: Ayok kita cobakan ya, dek.
PERAWAT: Iya, dek. Bagus sekali ya adek.
PERAWAT: Nah... selanjutnya nanti adek lakukan perkenalan dengan cara yang sama pada
teman-teman yang lain ya, dek.
PERAWAT: Apakah adek mengerti dek?
PERAWAT: Ayokk cobakan keteman-teman yang lain ya, dek.
3. Terminasi
a. Terminasi Subjektif
PERAWAT: Apa yang adek rasakan setelah kita berkenalan dengan teman-teman baru di
ruang bermain barusan, dek ?
PERAWAT: Apa pengalaman adek yang menyenangkan ketika berada dalam kelompok
bermain barusan ?
b. Terminasi Objektif
PERAWAT: Coba Adek sebutkan apa saja manfaat kita bergabung dengan orang banyak?”
c. Rencana tindak lanjut
A. PROSES KEPERAWATAN
KASUS :
Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit
1. Kondisi Klien
Tampak menyendiri dalam ruangan
Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
Tidak melakukan kontak mata
Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
Merasa sedih, cemas dan takut
Mengatakan sulit tidur
Melukai diri sendiri/orang lain
2. Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.
3. Tujuan :
Pasien mampu :
a. Klien dapat berkenalan dengan 2 orang atau lebih
b. Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang) dan bicara saat melakukan dua
kegiatan harian. Beri pujian.
b. Latih berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih kegiatan baru).
c. Masukkan pada jawdal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-4 orang berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
PERAWAT: “Assalamualaikum Adek, Selamat pagi dek. Adek masih ingat dengan nurse kan
dek?”
PERAWAT: Nahh... Benar sekali ya Adek.
b. Evaluasi/validasi
PERAWAT: Bagaimana perasaan adek hari ini?
PERAWAT: Apakah adek masih merasakan perasaan kesepian, dek?
PERAWAT: Apakah Adek sudah bersemangat untuk berkenalan dan bercerita dengan orang
lain, dek?
PERAWAT: Apa kegiatan yang Adek lakukan sambil bercerita, dek?
PERAWAT: Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercerita, apakah sudah dilakukan
dek?
PERAWAT: Sudah berapa orang baru yang Adek kenal?
PERAWAT: Dengan teman kamar yang lain bagaimana? Apakah Adek sudah bercakap-
cakap juga?
PERAWAT: Bagaiman perasaan Adek setelah melakukan semua kegiatan?
PERAWAT: Bagus sekali ya, dek.
c. Kontrak
PERAWAT: “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi Adek
dalam menjemput pakaian ke laundry atau latihan berbicara saat melakukan kegiatan sosial.
PERAWAT: Apakah Adek bersedia?
PERAWAT: Berapa lama Adek mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit, dek?
PERAWAT: Adek mau berbincang-bincang dimana?
PERAWAT: Bagai mana kalau di ruang tamu, dek?”
PERAWAT: Baiklah kalau begitu Adek.
2. Kerja
PERAWAT: Baiklah, apakah Adek sudah mempunyai daftar baju yang akan di ambil yang
sudah diberikan oleh ibu adek sebelumnya, dek? (sebaiknya sudah disipakan oleh perawat)
Baiklah Adek mari kita berangkat ke ruangan laundry.
3. Terminasi
a. Teriminasi subjektif
PERAWAT: Bagaimana perasaan Adek setelah bercakap-cakap saat menjemput pakaian ke
ruangan laundry?
b. Terminasi Objektif
PERAWAT: “ Apakah pengalaman yang menyenangkan dek?” Coba ceritakan yang Adek
rasakan tadi!”
c. Rencana tindak lanjut
PERAWAT: Baiklah Adek, selanjutnya Adek bisa terus menambah orang yang Adek kenal
dan melakukan kegiatan menjemput pakaian ke ruangan laundry bersama ibu atau keluarga
adek yang lain ya, dek..
PERAWAT: Sampai jumpa besok Adek. Saya permisi dulu ya, dek. Assalamualaikum
WR,WB.”