Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PRATIKUM KEPERAWATAN JIWA II

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

“RETARDASI MENTAL (RM)”

OLEH :

TIARA AULIYA

(1811311008)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1
ASKEP PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

“RETARDASI MENTAL (RM)”

A. PROSES KEPERAWATAN

KASUS :

Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit

1.      Kondisi Klien
 Tampak menyendiri dalam ruangan
 Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
 Tidak melakukan kontak mata
 Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
 Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
 Merasa sedih, cemas dan takut
 Mengatakan sulit tidur
 Melukai diri sendiri/orang lain

2.      Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.

3.      Tujuan :
Pasien mampu :
a. Klien mampu membina hubungan saling percaya .
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian bersosialisasi.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap.

4.      Tindakan Keperawatan
a. Identifikasi penyebab isolasi sosial.
b. Jelaskan keuntungan mempunyai teman dan bercakap-cakap.
c. Jelaskan kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap.
d. Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu.
e. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1.   Orientasi

a.       Salam Terapeutik

PERAWAT: Assalamualaikum. Selamat pagi Adek.


PASIEN : Waalaikum salam. Pagi nurse.
PERAWAT: Perkenalkan, kakak Perawat Tiara Auliya, Adek bisa panggil kakak tiara atau
nurse tiara. Disini kakak yang akan merawat Adek mulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul
2 siang ya, dek.
PERAWAT: Nama Adek siapa ya?
PASIEN : Nama saya Maharani, nurse.
PERAWAT: Adek Maharani senang dipanggil apa, dek?
PASIEN : Panggil ibu Ani saja, nurse.

b.      Evaluasi/validasi

PERAWAT: Bagaimana perasaan Adek hari ini, dek?


PASIEN : Ani merasa kesepian, bosan dan tidak suka dengan keramaian, nurse.
PERAWAT: Mengapa begitu, Adek?
PASIEN : Iya begitu, nurse. Ani lebih suka kalau sendiri saja. Tapi lama-lama begini terus,
Ani juga menjadi bosan, nurse.

c.       Kontrak

PERAWAT: Baiklah Adek. Setelah saya mendengarkan keluhan Adek barusan, bagaimana
kalau kita berbincang-bincang tentang keluhan Adek itu, dek?
PASIEN : Iya, boleh, nurse.
PERAWAT: Adek mau kita duduk di mana, dek? bagaimana kalau di ruangan ini saja, dek?
PASIEN : Baiklah, nurse.
PERAWAT: Adek mau kita berbincang-bincangnya berapa lama, dekk? Bagaimana kalau 15
menit, dek? Apakah Adek bersedia, dek?
PASIEN : Saya, bersedia, nurse.
PERAWAT: Baiklah kalau begitu Adek.

2.   Kerja

PERAWAT: Adek, siapa saja yang sekarang tinggal serumah dengan Adek?
PASIEN : Papa, mama, dan kakak saya, nurse.
PERAWAT: Baik Adek, lalu siapa yang paling dekat dengan Adek kalau di rumah?
PASIEN : Mama dan kakak , nurse.
PERAWAT: Ooo.. begitu ya, dek. Di rumah, siapa yang jarang berbicara dengan Adek, dek?
PASIEN : Papa saya nurse.
PERAWAT: Apa yang membuat Adek jarang berbicara dengan papa adek?”
PASIEN : Soalnya papa kerja nya jauh dan jarang ada di rumah., nurse.
PERAWAT: Begitu ya, adek. Mungkin memang adek jadi jarang berbicara apalagi bercerita
dengan papa adek karena jarang bertemu ya, dek.
PASIEN : Memang begitu, nurse.
PERAWAT: Nahh dek . Nurse mau naya nih, menurut Adek apa saja keuntungannya kalau
kita mempunyai teman ?
PASIEN : Jadi punya teman untuk bercerita.
PERAWAT: Wah benar Adek, ada teman bercerita ya, bu. 
PASIEN : Iya, nurse.
PERAWAT: Apa lagi, Adek?
PASIEN : Jadi ada teman untuk bermain bersama dan melakukan kegiatan sehari-hari
bersama-sama, nurse.
PERAWAT: Nah benar sekali ya Adek. Nahh sekarang kalau kerugiannya tidak mampunyai
teman apa ya, dek ?
PASIEN : Jadi bosan.
PERAWAT: Ya, apa lagi Adek? 
PASIEN : Jadi tidak ada teman cerita, jadi kesepian dan bisa jugak jadi malas mengerjakan
sesuatu karna tidak ada yg bisa membantu, nurse.
PERAWAT: Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya, Adek. Kalau begitu
inginkah Adek belajar bergaul dengan orang lain, Adek? Tujuannya agar adek punya banyak
teman.
PASIEN : Hmmm... Baiklah, nurse, saya ingin coba.
PERAWAT: Bagus sekali ya, Adek.
PASIEN : Iya nurse.
PERAWAT: Bagaimana kalau sekarang  kita belajar berkenalan dengan orang lain, dek?”
PASIEN : Boleh juga tuh, Nurse.
PERAWAT: Nahhh... Begini lho Adek, untuk berkenalan dengan orang lain kita bisa
melakukannya dengan cara sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal
kita dan hobi. Contoh: Nama Saya Ani, senang dipanggil Si Ani. Asal saya dari padang, hobi
menggambar, begitu ya, dek”. Apakah Adek mengerti dek?
PERAWAT: Oo... begitu ya nurse. Ani mengerti.
PERAWAT: Baguss ya Adek. Selanjutnya Adek yang menanyakan nama orang atau teman
yang diajak berkenalan. Contohnya begini : Nama Kamu siapa? Senang dipanggil apa?
Asalnya dari mana/ hobinya apa?” Apakah Adek mengerti dek?
PASIEN : Iya, nurse.
PERAWAT: “Ayo kita coba praktekan yokk,dek! Apakah Adek siap dek?
PASIEN : Iya, siap nurse.
PERAWAT: Misalnya nurse belum kenal dengan Ani ya. Jadi Ani anggap saja kita belum
saling kenal ya, dek. Anggap saja kalau nurse adalah anak perempuan yang seumuran dengan
ani ya, dek. Coba berkenalan dengan nurse ya, Adek!”
PASIEN : Baiklah nurse. Akan Ani coba. Nama Kamu siapa ya?
PERAWAT: Nama saya tiara.
PASIEN : Senag di panggil siapa, ya?
PERAWAT: Panggil saya tiara saja.
PASIEN : Tiara Hobi nya apa?
PERAWAT: Saya hobi membaca.
PASIEN : Ooo... membaca ya. Asalnya dari mana ya tiara?
PERAWAT: Saya berasal dari payakumbuh.
PERAWAT: Ya bagus sekali Adek. Nampaknya Adek cepat sekali mengertinya ya, dek.
Nahh sekarang, kita coba sekali lagi yuk dek.
PASIEN : (mencobakan berkenalan sekali lagi)
PERAWAT: Bagus sekali Adek, nurse bangga dengan kemampuan Ani.
PASIEN : Iya nurse.
PERAWAT: Setelah Adek berkenalan dengan teman tersebut Adek bisa melanjutkan
percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan untuk Adek bicarakan. Misalnya tentang
permainan kesukaan, tentang makanan kesukaan, minuman kesukaan, tentang keluarga dan
sebagainya ya Adek.
PASIEN : Baiklah , nurse.

3.        Terminasi

1.    Evaluasi subjektif
PERAWAT: Bagaimana perasaan  Adek setelah kita  latihan berkenalan barusan , dek?”
PASIEN : Saya sudah mulai merasa kalau memiliki teman itu enak juga ya, nurse.
PERAWAT: Nahh, benar sekali Adek. Dan Adek juga bisa mengajak teman Adek bercerita
disaat Adek merasa bosan ya, dek.
PASIEN : Iya, nurse

2.    Evaluasi objektif
PERAWAT: Nah sekarang coba Adek ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan dengan
teman baru seperti barusan yang kita cobakan, dek.
PASIEN : Baiklah nurse. Nama kamu siapa ya?
PERAWAT: Nama saya tiara.
PASIEN : Senang di panggil siapa, ya?
PERAWAT: Panggil saya tiara saja.
PASIEN : Tiara Hobi nya apa?
PERAWAT: Saya hobi membaca.
PASIEN : Ooo... membaca ya. Asalnya dari mana ya tiara?
PERAWAT: Saya berasal dari payakumbuh.
PERAWAT: Nahh itu sangat bagus sekali ya Adek. Nampaknya Adek sudah benar-benar
bisa ya, dek.
PASIEN : Saya rasa begitu, nurse.

3.    Rencana tidak lanjut


PERAWAT: Nahh Adek. Selanjutnya Adek nanti mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi
selama saya tidak ada. Sehingga Adek lebih siap untuk berkenalan dengan teman-teman yang
lain ya, dek. 
PASIEN : Baiklah, nurse.
PERAWAT: Apakah Adek mau praktekkan ke teman lain, dek?.
PASIEN : Mau, nurse.
PERAWAT: Adek mau jam berapa kita mencobanya, dek?
PASIEN : Jam 10 pagi saja, nurse.
PERAWAT: Baiklah kalau begitu Adek. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya
ya, dek.
PASIEN : Baiklah, nurse.
4.    Kontrak yang akan datang
PERAWAT: Besok pagi jam 10 nurse akan datang kesini  untuk mengajak Adek berkenalan
dengan teman nurse, yaitu perawat Nia ya, dek.
PASIEN : Iya boleh, nurse.
PERAWAT: Bagaimana, Adek mau kan?” 
PASIEN : Saya mau , nurse.
PERAWAT: Apakah besok Adek mau kita ketemunya di ruangan ini lagi, dek?
PASIEN : Baiklah.
PERAWAT: Baiklah kalau begitu, Adek. Karna kita sudah selesai berceritanya untuk hari ini,
nurse permisi dulu ya, Adek. Sampai jumpa besok pagi ya, dek. Assalamu’alaikum Adek.
PASIEN : Baik, nurse. Waalaikumsalam.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2
ASKEP PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

“RETARDASI MENTAL (RM)”

A. PROSES KEPERAWATAN

KASUS :

Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit

1.      Kondisi Klien
 Tampak menyendiri dalam ruangan
 Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
 Tidak melakukan kontak mata
 Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
 Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
 Merasa sedih, cemas dan takut
 Mengatakan sulit tidur
 Melukai diri sendiri/orang lain

2.      Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.

3.      Tujuan :
Pasien mampu :
a. Klien mampu mempraktikan berkenalan dengan orang lain seperti yang dianjurkan.
b. Klien mampu berkenalan secara bertahap dengan orang pertama (perawat).
c. Klien memasukan kedalam jadwal kegiatan harian.

4.      Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan berkenalan (bebrapa orang). Beri pujian.
b. Latih berbicara saat melakukan kegiatan harian.
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat atau
tamu, berbicara saat melakukan kegiatan  harian.

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Orientasi

a.       Salam Terapeutik

PERAWAT: “Assalammualaikum Adek! Adek masih ingat kan sama nurse?”


PERAWAT: Iya, pintar Adek.

b.      Evaluasi/validasi

PERAWAT: Bagaimana perasaan Adek hari ini, dek?


PERAWAT: Apakah Adek udah dingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan kemaren,
dek.? 
PERAWAT: Coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan nurse ya Adek! 
PERAWAT: Bagus sekali, Adek masih ingat.’

c.       Kontrak

PERAWAT: Nah  seperti janji nurse kemaren , nurse akan mengajak Adek mencoba


berkenalan  dengan teman nurse, yaitu nurse Nia. Tidak lama kok dek, sekitar 10 menit ya
Adek.
PERAWAT: Apakah Adek mau dek?
PERAWAT: Bagus adek, Ayo kita temui perawat Nia disana, dek.

2.   Kerja

PERAWAT: Selamat pagi nurse Nia, ini Adek Ani yang ingin berkenalan dengan nurse Nia.
PERAWAT: Baiklah, Adek  bisa berkenalan dengan nurse Nia seperti yang kita praktekkan
kemarin (klien mendemontrasikan cara berkenalan dengan nurse Nia : memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat, dan seterusnya). 
PERAWAT: Ada lagi yang Adek  ingin tanyakan kepada nurse Nia, dek? .
PERAWAT: Kalau begitu, coba tanyakan tentang makanan dan minuman kesukaan nurse
Nia, dek. 
PERAWAT: Iya, bagus sekali, adek.
PERAWAT: Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Adek bisa sudahi perkenalan ini.
Lalu Adek bisa buat janji bertemu lagi dengan nurse Nia, misalnya  jam 1 siang nanti.
PERAWAT: Baiklah nurse Nia, karena Adek Ani sudah selesai berkenalan, saya  dan Adek
Ani akan kembali ke ruangan Adek Ani lagi ya, nurse. Selamat pagi nurse. (Bersama-sama
klien saudara meninggalkan nurse Nia untuk melakukan terminasi dengan klien di tempat
lain)

3. Terminasi

a.       Terminasi Subjektif
PERAWAT: Bagaimana perasaan Adek setelah berkenalan dengan nurse Nia barusan, dek ?
b.      Terminasi objektif
PERAWAT: Adek tampak bagus  sekali saat berkenalan tadi, ya dek.

c.       Rencana tindak  lanjut
PERAWAT: Mari kita masukkan pada jadwal hariannya. Adek mau berapa kali sehari, dek?
PERAWAT: Bagaimana kalau 2 kali dek.?
PERAWAT: Baik nanti Adek Ani coba sendiri ya, dek.

d.      Kontrak yang akan datang


PERAWAT: Besok kita latihan lagi ya dek, Adek mau jam berapa? Bagaimana kalau Jam 10,
dek?
PERAWAT: Baiklah adek.
PERAWAT: Sampai jumpa besok ya Adek.
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3
ASKEP PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

“RETARDASI MENTAL (RM)”

A. PROSES KEPERAWATAN

KASUS :

Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit

1.      Kondisi Klien
 Tampak menyendiri dalam ruangan
 Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
 Tidak melakukan kontak mata
 Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
 Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
 Merasa sedih, cemas dan takut
 Mengatakan sulit tidur
 Melukai diri sendiri/orang lain

2.      Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.

3.      Tujuan :
Pasien mampu :
a.       Klien dapat berkenalan dengan 2 orang atau lebih
b.      Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

4.      Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang) dan bicara saat melakukan dua
kegiatan  harian. Beri pujian.
b. Latih berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih kegiatan baru).
c. Masukkan pada jawdal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-4 orang berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian.

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Orientasi

a.    Salam Terapeutik

PERAWAT: “Assalamualaikum Adek, Selamat pagi dek. Adek masih ingat dengan nurse kan
dek?”
PERAWAT: Nahh... Benar sekali ya Adek.

b.   Evaluasi/validasi
PERAWAT: Bagaimana perasaan adek hari ini?
PERAWAT: Apakah adek masih merasakan perasaan kesepian, dek?
PERAWAT: Apakah Adek sudah bersemangat untuk berkenalan dan bercerita dengan orang
lain, dek?
PERAWAT: Apa kegiatan yang Adek lakukan sambil bercerita, dek?
PERAWAT: Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercerita, apakah sudah dilakukan
dek?
PERAWAT: Bagus sekali ya, dek.

c.       Kontrak

PERAWAT: “Baiklah Adek  sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini nurse akan
mendampingi Adek untuk berkenalan dan bercerita dengan teman-teman adek yang lain,
yaitu bercerita dengan teman-teman yang sedang bermain di ruang bermain.
Apakah Adek  bersedia?”
PERAWAT: “Berapa lama Adek  mau berkenalan dan berceritanya? Bagaimana kalau 20
menit? 
PERAWAT: Adek  mau bercerita nya dimana?
PERAWAT: Bagaimana kalau nanti kita berkenalannya di ruang bermain saja ya, dek?
PERAWAT: Baiklah kalau begitu Adek .

2.        Kerja

PERAWAT: Baiklah Adek , bagaimana jika kita menuju ruang bermain, disana ada teman-
teman yang sedang dirawat di sini, sama seperti adek dan teman-teman (anak-anak) disana
berjumlah lima orang dek. Bagaimana jika kita berangkat sekarang, dek?
PERAWAT: Apakah Adek sudah siap bergabung dengan banyak teman-teman yang lain?
PERAWAT: Nah Adek, sesampainya disana  adek langsung bersalaman dan memperkenala
kan diri seperti yang  sudah kita pelajari, Adek  bersikap biasa saja dan yakin bahwa teman-
teman disana senang dengan kedatangan Adek . Baik lah dek, kita berangkat sekarang ya
Adek .(selanjutnya perawat mendampingi klien di kegiatan kelompok, sampai dengan
kembali keruang rawat).
PERAWAT: Nanti adek bisa memilih salah satu teman dan mulai mengajak nya untuk
berkenalan ya dek. Cara berkenalannya sama seperti yang telah kita latih pada pertemuan kita
sebelummnya.
PERAWAT: Cara untuk berkenalan dengan orang lain kita bisa melakukannya dengan cara
sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh:
Nama Saya Ani, senang dipanggil Si Ani. Asal saya dari padang, hobi menggambar, begitu
ya, dek.
PERAWAT: Ayok kita cobakan ya, dek.
PERAWAT: Iya, dek. Bagus sekali ya adek.
PERAWAT: Nah... selanjutnya nanti adek lakukan perkenalan dengan cara yang sama pada
teman-teman yang lain ya, dek.
PERAWAT: Apakah adek mengerti dek?
PERAWAT: Ayokk cobakan keteman-teman yang lain ya, dek.

3.        Terminasi

a. Terminasi Subjektif

PERAWAT: Apa yang adek rasakan  setelah kita berkenalan dengan teman-teman baru di
ruang bermain barusan, dek ?
PERAWAT: Apa pengalaman adek yang menyenangkan ketika berada dalam kelompok
bermain barusan ?

b. Terminasi Objektif

PERAWAT: Coba Adek sebutkan  apa saja manfaat kita bergabung dengan orang banyak?”

c. Rencana tindak  lanjut

PERAWAT: Baiklah Adek, selanjutnya Adek bisa menambah berkenalan dan bercerita


dengan orang yang Adek kenal ya, dek. Atau Adek bisa ikut kegiatan membantu
membagikan nasi untuk dimakan  oleh teman-teman adek ya, dek.
PERAWAT: Jadwal berkenalan dan bercerita nya dilakukan setiap pagi ya, dek dan kita
cantumkan dalam jadwal kegiatan harian nya ya, Adek. Adek mau setiap jam
berapa Adek akan berlatih berkenalan untuk selanjutnya, dek?
PERAWAT: Baiklah pada pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00 ya, dek.

d. Kontrak yang akan datang

PERAWAT: Baik lah Adek, bagaimana kalau besok nurse akan mendampingi Adek dalam


melakukan perkenalan saat menjemput pakaian ke laundry. apakah Adek bersedia?
PERAWAT: Adek  mau jam berapa, dek? Bagaimana kalau jam 11:00, dek?
PERAWAT: Adek maunya dimana kita berbincang-bincang?
PERAWAT: Bagaimana kalau di ruang tamu?
PERAWAT: Baiklah dek, besok nurse akan kesini lagi jam 11:00. Sampai jumpa besok ya,
dek.
PERAWAT: Nurse permisi pamit dulu ya, dek. Assalamualaikum WR,WB.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 4
ASKEP PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

“RETARDASI MENTAL (RM)”

A. PROSES KEPERAWATAN

KASUS :

Seorang pasien anak bernama Maharani (Ani), umur 8 tahun dibawa ibunya ke rumah
sakit karena terdapat banyak luka sayatan di tangannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani
sering bersikap aneh misalnya sering melukai diri sendiri dan sering mengancam jiwa orang
lain. Ani tampak menyendiri di dalam ruangan, menarik diri dan tidak mau berkomunikasi
dengan perawat, tidak ada kontak mata dengan perawat, Ani juga mengatakan bahwa ia
merasakan sedih, ceemas dan takut. Ani sering menolak ketika diajak bermain oleh teman –
temannya. Ibu Ani mengatakan bahwa Ani belum bisa menulis, membaca dan melakukan
aktivitasnya sendiri.
Saat dilakukan pengkajian terdapat banyak luka sayatan di tangan Ani. saat diajak
berinteraksi, respon Ani sangat lambat dan jawaban Ani juga menyimpang dari pertanyaan
yang diberikan oleh perawat. Ani belum bisa berkomunikasi dengan orang lain dan belum
bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar nya. Ketika diamati tubuh Ani terlihat kurus,
kecil, tidak seperti anak umur 8 tahun pada umumnya. Saat di ajak berkomunikasi oleh
perawat, Ani terlihat kurang berminat.
Saat dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil :
TD : 110/80 mmHg
RR : 32 x / menit
S : 36,5 o C
N : 110x/menit

1.      Kondisi Klien
 Tampak menyendiri dalam ruangan
 Menearik diri dan tidak mau berkomunikasi
 Tidak melakukan kontak mata
 Adanya kegagalan damal berkomunikasi dengan orang lain
 Gelisah dan tidak bisa mengontrol diri
 Merasa sedih, cemas dan takut
 Mengatakan sulit tidur
 Melukai diri sendiri/orang lain

2.      Diagnosa Keperawatan :
Isolasi Sosial.

3.      Tujuan :
Pasien mampu :
a.       Klien dapat berkenalan dengan 2 orang atau lebih
b.      Klien dapat memasukan kedalam jadwal kegiatan harian

4.      Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan berkenalan (beberapa orang) dan bicara saat melakukan dua
kegiatan  harian. Beri pujian.
b. Latih berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih kegiatan baru).
c. Masukkan pada jawdal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-4 orang berbicara saat
melakukan 4 kegiatan harian.

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Orientasi

a.    Salam Terapeutik

PERAWAT: “Assalamualaikum Adek, Selamat pagi dek. Adek masih ingat dengan nurse kan
dek?”
PERAWAT: Nahh... Benar sekali ya Adek.

b.   Evaluasi/validasi
PERAWAT: Bagaimana perasaan adek hari ini?
PERAWAT: Apakah adek masih merasakan perasaan kesepian, dek?
PERAWAT: Apakah Adek sudah bersemangat untuk berkenalan dan bercerita dengan orang
lain, dek?
PERAWAT: Apa kegiatan yang Adek lakukan sambil bercerita, dek?
PERAWAT: Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercerita, apakah sudah dilakukan
dek?
PERAWAT: Sudah berapa orang baru yang Adek kenal?
PERAWAT: Dengan teman kamar yang lain bagaimana? Apakah Adek sudah bercakap-
cakap juga?
PERAWAT: Bagaiman perasaan Adek setelah melakukan semua kegiatan?
PERAWAT: Bagus sekali ya, dek.

c.       Kontrak

PERAWAT: “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi Adek
dalam menjemput pakaian ke laundry atau latihan berbicara saat melakukan kegiatan sosial.
PERAWAT: Apakah Adek bersedia?
PERAWAT: Berapa lama Adek mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit, dek?
PERAWAT: Adek mau berbincang-bincang dimana?
PERAWAT: Bagai mana kalau di ruang tamu, dek?”
PERAWAT: Baiklah kalau begitu Adek.

2.        Kerja

PERAWAT: Baiklah, apakah Adek sudah mempunyai daftar baju yang akan di ambil yang
sudah diberikan oleh ibu adek sebelumnya, dek? (sebaiknya sudah disipakan oleh perawat)
Baiklah Adek mari kita berangkat ke ruangan laundry.

(Komunikasi saat di ruangan laundry).


PERAWAT: Nah Adek, caranya yang pertama adalah Adek ucapkan salam untuk ibu Siti,
setelah itu Adek bertanya kepada ibu Siti apakah pakaian untuk ruangan melati sudah ada?
PERAWAT: Jika ada pertanyaan dari ibu Siti ibu jawab ya.. setelah selesai, minta ibu Siti
menghitung total pakaian dan kemudian Adek ucapkan terimakasih pada Ibu Siti.
PERAWAT: Nah sekarang coba Adek mulai ya, dek( perawat mendampingi klien)

3.        Terminasi

a.       Teriminasi subjektif
PERAWAT: Bagaimana perasaan Adek setelah bercakap-cakap saat menjemput pakaian ke
ruangan laundry?

b.      Terminasi Objektif
PERAWAT: “ Apakah pengalaman yang menyenangkan dek?” Coba ceritakan yang Adek
rasakan tadi!”

c.       Rencana tindak  lanjut
PERAWAT: Baiklah Adek, selanjutnya Adek bisa terus menambah orang yang Adek kenal
dan melakukan kegiatan menjemput pakaian ke ruangan laundry bersama ibu atau keluarga
adek yang lain ya, dek..

d.      Kontrak yang akan datang


PERAWAT: Baiklah Adek bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang
kebersihan diri. Apakah Adek bersedia? 
PERAWAT: Adek mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00, dek?
PERAWAT: Adek maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu?

PERAWAT: Baiklah Adek besok saya akan kesini jam 11:00 ya, dek.

PERAWAT: Sampai jumpa besok Adek. Saya permisi dulu ya, dek. Assalamualaikum
WR,WB.”

Anda mungkin juga menyukai