Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKKAN KEPERAWATAN PADA

ANAK KEBUTUHAN KHUSUS (AUTISME)

OLEH :

Filliya Azzura

1811311002

DOSEN PENGAMPU

Ns. Rika Sarfika, M.Kep

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
Kasus: Seorang anak perempuan 12 tahun diantar orang tua nya ke RSJ, dengan keluhan saat
dirumah anaknya sering asik dengan dirinya sendiri, tanpa mau berkomunikasi dengan orang
lain. Sulit bersosialisasi dengan orang lain. Anak tersebut hanya focus dengan apa yang dia
sukai dan senangi. Saat didiagnosa medis anak tersebut merupakan anak dengan kebutuhan
khusus yaitu Autisme, saat ini perawat akan mengajaknya untuk bercakap-cakap, dan belajar
berinteraksi dengan orang lain

STRATEGI PELAKSANAAN
ISOLASI SOSIAL

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya.
 Klien merasa orang lain tidak selevel.
Data objektif :
 Klien tampak menyendiri.
 Klien terlihat mengurung diri.
 Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial.
3. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang
lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian.

B. Proses Pelaksanaan
SP 1 : Pasien membina hubungan saling percaya,membantu pasien mengenal penyebab
isolasi sosial, membantu pasien mengenal keuntungan hubungan dan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain dan mengajarkan pasien berkenalan.

1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik : “Assallamualaikum wr,wb”
“ Perkenalkan adek, nama kakak Ners Filliya, biasa di panggi ners fili, hari ini
kakak yang bertugas merawat adek“
b. Evaluasi/Validasi:
“Siapa namanya adek? “Senang dipanggil apa dek?
“Apa kabar adek B hari ini ?
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang permainan yang adek B suka dan
teman-temannya?
c. kontrak tempat:
“ Mau dimana kita bercakap-cakap ? “ Bagaimana kalau ruang tamu?
d. kontrak waktu
“Mau berapa lama, B?Bagaimana kalau 15 menit. “
“ Apa yang adek rasakan selama B dirawat disini ?”
“O ….B merasa sendirian, siapa saja yang B kenal diruangan ini. “ “Apa saja
kegiatan yang biasa B lakukan dengan teman yang B kenal ? “
“Apa yang menghambat dalam mengenal teman / bercakap-cakap dengan pasien
lain.”
“ Menurut B apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman ?
“Wah benar, ada teman bercakap-cakap, apa lagi?” (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa )
“Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa iya B ?”
“Ya apa lagi B?”
2. Fase kerja

“Kalau begitu inginkan adek B belajar bergaul dengan orang lain.”

“ Bagus, bagaimana sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain “ Begini lo B
untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan nama kita, nama panggilan yang
kita sukai,asal kita, dan hobbi.

“Contoh : Nama saya filliya , Senang dipanggil filli, Asal dari Jambi , Hobbi
memasak, “ selanjutnya kita menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.

Contohnya  Begini

“ Nama kakak siapa ? senang dipanggil apa ? asalnya dari mana ? Hobbinya apa?

“ Ayo B dicoba “ Misalnya saya belum kenal denggan ibu coba berkenalan dengan
saya !!!

“Ya bagus sekali “ coba sekali lagi”

“Bagus sekali. Setelah ibu mawar berkenalan dengan orang tersebut B bisa


melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan kakak bicarakan ,
Misalnya tentang cuaca, tentang hobi ,  tentang keluarga , pekerjaan dan sebaginya .”
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif
“ Bagaimana Perasaan B setelah kita latihan berkenalan ?”
“ B tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali “ selanjutnya B
dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajar tadi selama saya tidak ada, sehingga B
lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain . B mau praktekan kepasien lain?

b. RTL:
“Bagaimana kalau jadwal kegiatan B yaitu kegiatan berkenalannya ini dengan
orang yang lebih banyak lagi apa B mau?. Mau jam berapa B latihan? Oo ketika
makan pagi dan makan siang.”
c. Kontrak yang akan datang

Waktu :“untuk pertemuan selanjutnya, akan kita praktekan lagi ya B ? Mau jam
berapa besok untuk mencobanya?”

Tempat : “Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya . “ besok pagi jam
10 saya akan datang kesini

Topik :” nah besok saya akan mengajak B berkenalan dengan teman saya perawat
bagaimana B mau kan ?” “ Baik lah Sampai jumpa besok pagi ya B.
waasallamualikum wr.wb.”

STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)


A.  Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain
Data objektif :
 Klien menyendiri di kamar.
 Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar.
 Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya.
2.   Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3. Tujuan.
a. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.
b. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan
satu orang.
c. Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
sebagai salah satu kegiatan harian.

B.  Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
“Assalamualaikum, Selamat pagi B, Masih ingat dengan saya?”
b.   Evaluasi/ Validasi :
“Bagaimana dengan perasaan B hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian,
bagaimana semangatnya untuk bercakap-cakap dengan teman? Apakah B sudah
mulai berkenalan dengan orang lain? Bagai mana perasaan B setelah mulai
berkenalan?”
c.  Kontrak :
Topik : “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagai
mana berkenalan dan bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar B semakin banyak
teman. Apakah B bersedia? “
Waktu : “Berapa lama B mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?”
Tempat : “B mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?”
2. Fase Kerja.
“Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang ibu perawat yang juga dinas di
ruangan Dewa Ruci, B bisa memulai berkenalan.. apakah B masih ingat bagaimana
cara berkenalan? (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien lupa, bantu pasien
mengingat kembali cara berkenalan) nah silahkan B mulai (fasilitasi perkenalan antara
pasien dengan perawat lain) wah bagus sekali B, selain nama,alamat, hobby apakah
ada yang ingin B ketahui tetang perawat C dan D? (bantu pasien mengembangkkan
topik pembicaraan) wah bagus sekali, Nah B apa kegiatan yang biasa B lakukan pada
jam ini? Bagai mana kalau kita menemani teman B yang sedang menyiapkan makan
siang di ruang makan sambil menolong teman B bisa bercakap-cakap dengan teman
yang lain. Mari B.. (dampingi pasien ke ruang makan) apa yang ingin B bincangkan
dengan teman B. ooh tentang cara menyusun piring diatas meja silahkan B ( jika
pasien diam dapat dibantu oleh perawat) coba B tanyakan bagaimana cara menyusun
piring di atas meja kepada teman B? apakah harus rapi atau tidak? Silahkan B, apalagi
yang ingin bu bincangkan.. silahkan.
Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana kalau B dengan teman B melakukan
menyusun gelas diatas meja bersama… silahkan bercakap-cakap B.”
3.   Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
“Bagaimana perasaan B setelah kita berkenalan dengan perawat D dan E dan
bercakap-cakap dengan teman B saat menyiapkan makan siang di ruang makan?
Coba B sebutkan kembali bagaimana caranya berkenalan?”
b. RTL
“Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan B yaitu jadwal kegiatan
bercakap-cakap ketika membantu teman sedang menyiapkan makan siang. Mau
jam berapa B latihan? Oo ketika makan pagi dan makan siang.”
c.  Kontrak yang akan datang :
Topik :
“Baik lah B bagaimana kalau besok saya kan mendampingi B berkenalan dengan 3
orang lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian lain, apakah
B bersedia? “
Tempat :
“B maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?”
Waktu :
B mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ? Baiklah B besoksaya
akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok B. saya permisi Assalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan masih malu berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan masih sedikit malas ber interaksi dengan orang lain.
Data objektif :
 Klien tampak sudah mau keluar kamar.
 Klien belum bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2.   Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3.   Tujuan.
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B.     Proses Pelaksanaan


1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum B, Selamat pagi B, masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan B hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian?
Apakah B sudah bersemangat bercakap-cakap dengan orang lain? Apa kegiatan
yang dilakukan sambil bercakap-cakap? Bagaimana dengan jadwal berkenalan
dan bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan? Bagus B.
c. Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi B
berkenalan atau bercakap-cakap dengan tukang masak, serta bercakap-cakap
dengan teman sekamar saat melakukan kegiatan harian. Apakah B bersedia?
Waktu :
Berapa lama B mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?
Tempat :
B mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2.  Fase Kerja.
Baiklah B, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru masak sedang
memasak dan jurumasak disana berjumlah lima orang disana. Bagaimana jika kita
berangkat sekarang? Apakah B sudah siap bergabubg dengan banyak orang? Nah B
sesampainya disana B langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti
yang sudah kita pelajari, B bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang
disana senang dengan kedatangan B. baik lah B kita berangkat sekarang ya B.
(selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai dengan
kembali keruma).
Nah B, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat melakukan
kegiatan harian, kegiatan apa yang ingin B lakukan? Ooh merapikan kamar baiklah
dengan siapa B ingin didampingi? Dengan Nn. E? baiklah B. kegiatannya
merapikan tempat tidur dan menyapu kamar tidur ya B( perawat mengaja pasien E
untuk menemani pasien merapikan tempat tidur dan menyapu kamar, kemudian
memotivasi pasien dan teman sekamar bercakap-cakap.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan B setelah kita berkenalan dengan juru masak di dapur ?
kalau setelah merapikan kamar bagaimana B? apa pengalaman B yang
menyenangkan berada dalam kelompok? Adakah manfaatnya kita bergabung
dengan orang banyak?
b. RTL :
Baiklah B selanjutnya B bisa menambah orang yang B kenal. Atau B bisa ikut
kegiatan menolong membawakan nasi untuk dimakan oleh teman-teman B.
jadwal bercakap-cakap setiap pagi saat merapikan tempat tidur kita cantumkan
dalam jadwal ya B. setiap jam berapa B akan berlatih? Baiklah pada pagi jam
08:00 dan sore jam 16:00.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah B bagaimana kalau besok saya kan mendampingi B dalam melakukan
berbincang-bincang saat menjemput pakaian ke laundry. apakah B bersedia?
Waktu :
B mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
B maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah B besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok B. saya
permisi Assalamualaikum.

STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
 Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang lain.
 Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain.
Data objektif :
 Klien sudah mau keluar kamar.
 Klien bisa melakukan aktivitas di ruangan.
2. Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial.
3.   Tujuan.
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum B, Selamat pagi B. Apakah ibu masih kenal dengan saya?
b. Evaluasi/ Validasi :
Bagaimana dengan perasaan B hari ini? masih ada perasaan kesepia, rasa enggan
berbicara dengan orang lain? Bagaimana dengan kegiatan hariannya sudah
dilakukan?dilakukan sambil bercakap-cakap kan B? sudah berapa orang baru
yang B kenal? Dengan teman kamar yang lain bagaimana? Apakah sudah
bercakap-cakap juga? Bagaiman perasaan B setelah melakukan semua kegiatan?
Waah B memang luar biasa.
c.  Kontrak :
Topik :
Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi B
dalam menjemput pakaian ke laundry atau latihan berbicara saat melakukan
kegiatan sosial. Apakah Bbersedia?
Waktu :
Berapa lama B mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Tempat :
B mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
2. Fase Kerja.
Baiklak, apakah B sudah mempunyai daftar baju yang akan di ambil? (sebaiknya
sudah disipakan oleh perawat) baiklah B mari kita berangkat ke ruangan laundry.
(komunikasi saat di ruangan laundry).
Nah B caranya yang pertama adalah B ucapkan salam untuk B siti, setelah itu B
bertanya kepada B apakah pakaian untuk ruangan melati sudah ada? Jika ada
pertanyaan dari B jawab ya.. setelah selesai, minta B menghitung total pakaian dan
kemudian B ucapkan terimakasih pada B.. Nah sekarang coba B mulai ( perawat
mendampingi pasien)
3. Terminasi.
a. Subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan B setelah bercakap-cakap saat menjemput pakaian ke
ruangan laundry? Apakah pengalaman yang menyenangkan B?
b.   RTL :
Baiklah B, selanjutnya B bisa terus menambah orang yang B kenal dan
melakukan kegiatan menjemput pakaian ke ruangan laundry.
c.  Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah B bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang
kebersihan diri. apakah B bersedia?
Waktu :
B mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00
Tempat :
B maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah B besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok B. saya
permisi Assalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai