Anda di halaman 1dari 21

Analisis Data Komunitas dan

Diagnosis Keperawatan Komunitas


JAWAB DULU
 1) Coba Anda identifikasikan terkait dengan data inti
komunitas!
 2) Coba Anda identifikasikan data terkait dengan lingkungan
fisik!
 3) Coba Anda identifikasi yang termasuk dalam data primer
dan data sekunder di
 komunitas!
 4) Metode apakah yang Anda gunakan untuk mengumpulkan
data lingkungan fisik, data
 nilai-nilai dan keyakinan komunitas?
 5) Coba Anda sebutkan data yang termasuk dalam kategori
karakteristik demografi!
1) Data inti komunitas terdiri atas:
a. sejarah atau riwayat (riwayat daerah dan perubahan daerah);
b. demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras, dan distribusi etnis);
c. tipe keluarga (keluarga/bukan keluarga, kelompok);
d. status perkawinan (kawin, janda/duda, single);
e. statistik vital (kelahiran, kematian kelompok usia dan penyebab kematian);
f. nilai-nilai dan keyakinan;
g. agama.

2) Data lingkungan fisik: iklim, medan, batas alam, seperti sungai dan bukit-bukit. Sumber daya masyarakat dengan
mencari tanda-tanda kehidupan, seperti pengumuman, poster, perumahan dan bangunan baru. Sistem review, arsitektur,
bahan bangunan digunakan, air, pipa, sanitasi, jendela, dan juga fasilitas bisnis dan rumah ibadah (masjid, gereja dan
vihara, dan sebagainya).

3) Yang termasuk data primer komunitas, adalah data survei epidemiologi, pengamatan epidemiologi, dan penyaringan,
sedangkan yang termasuk data sekunder, sumber datanya dapat berupa seperti berikut.
a. Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit, Puskesmas, atau balai pengobatan.
b. Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Biro Pusat
Statistik.
c. Absensi, sekolah, industri, dan perusahaan.
d. Secara internasional, data dapat diperoleh dari WHO, seperti Population and vital Statistics report, population bulletin,
dan sebagainya.
4) Metode yang digunakan untuk mengkaji lingkungan fisik dengan cara observasi, auskultasi, dan pemeriksaan
laboratorium.
5) Yang termasuk dalam karakteristik data demografi adalah ukuran keluarga, usia, jenis kelamin, etnis dan kelompok ras.
Pendahuluan
 Analisis adalah proses memelajari dan memeriksa data.
Data ini mungkin kuantitatif (numerik) serta kualitatif.
Semua aspek perlu dipertimbangkan.
 Analisis diperlukan untuk menentukan kebutuhan
kesehatan komunitas, kekuatan komunitas,
mengidentifikasi pola-pola respon kesehatan dan tren
penggunaan layanan kesehatan.
 Selama analisis, kebutuhan untuk pengumpulan data lebih
lanjut akan diperoleh sebagai kesenjangan dalam
pengkajian data komunitas. Titik akhir analisis adalah
diagnosis keperawatan komunitas.
ANALISIS KOMUNITAS
1. Kategorisasi
Data dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Pengkategorian
tradisional data pengkajian komunitas adalah sebagai berikut.
a. Karakteristik demografi (ukuran keluarga, usia, jenis
kelamin, etnis dan kelompok ras).
b. Karakteristik geografik (batas wilayah, jumlah dan besarnya
kepala keluarga (KK), ruang publik, dan jalan).
c. Karakteristik sosialekonomi (pekerjaan dan kategori
pekerjaan, tingkat pendidikan, dan sewa atau pola
kepemilikan rumah).
d. Sumber dan pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas,
Klinik, Pusat Kesehatan Mental, dan sebagainya).
2. Ringkasan
 Setelah melakukan kategorisasi data, maka tugas
berikutnya adalah meringkas data dalam setiap kategori.
 Pernyataan ringkasan disajikan dalam bentuk ukuran,
seperti jumlah, bagan, dan grafik.
3. Perbandingan
 Tugas berikut adalah analisis data yang meliputi identifikasi
kesenjangan data dan ketidaksesuaian.
 Data pembanding sangat diperlukan untuk menetapkan pola atau
kecenderungan yang ada atau jika tidak benar dan perlu
revalidasi yang membutuhkan data asli.
 Perbedaan data dapat saja terjadi karena kesalahan pencatatan
data.
 Menggunakan data hasil pengkajian komunitas dengan
membandingkan data lain yang sama yang merupakan standar
yang ditetapkan untuk suatu wilayah kabupaten/kota, atau
provinsi atau nasional. Misalnya, terkait dengan angka kematian
bayi atau IMR di suatu wilayah dibandingkan IMR standar pada
tingkat kabupaten/kota.
4. Membuat kesimpulan
 Setelah data yang dikumpulkan dibuat kategori, ringkasan
dan dibandingkan, maka tahap akhir adalah membuat
kesimpulan secara logika dari peristiwa, yang kemudian
dibuatkan pernyataan diagnosis keperawatan komunitas.
Contoh hasil analisa data
Sub sistem komunitas
Diagnosis Keperawatan
 Diagnosis adalah suatu pernyataan tentang sintesis analisis
data. Diagnosis keperawatan adalah respon manusia
terhadap masalah kesehatan aktual atau risiko dan potensial,
serta perawat diberi kewenangan untuk mengatasi.
 Penulisan diagnosis keperawatan kelompok dan komunitas
berbeda dengan individu dan keluarga. Menurut Freeman
(1970) dalam Ervin (2008), upaya atau action pelayanan
keperawatan komunitas haruslah berlandaskan pengkajian
yang akurat yang dilakukan oleh seluruh komponen yang
ada di dalam komunitas, sehingga diagnosis keperawatan
komunitas adalah kunci utama pelayanan keperawatan yang
dilakukan di komunitas.
 Diagnosis keperawatan kelompok dan komunitas juga memiliki
perbedaan secara umum dengan diagnosis individu dan keluarga,
karena saat melakukan pengkajian di komunitas atau
kelompok/aggregates, maka perawat yang bekerja di komunitas,
berkolaborasi dengan komunitas, tokoh komunitas, kepala
kelurahan/desa serta aparatnya, pemuka agama serta tenaga kesehatan
lainnya, sehingga formulasi diagnosis keperawatan harus mewakili
semua pemangku kepentingan di komunitas (Ervin, 2008).
Ada tiga bagian diagnosis keperawatan berikut ini.
 1. Menggambarkan masalah, respon, atau keadaan.
 2. Identifikasi faktor etiologi berkaitan dengan masalah.
 3. Tanda dan gejala yang merupakan karakteristik masalah.
 Fokus diagnosis pada komunitas biasanya kelompok, populasi atau
kelompok komunitas yang memiliki suatu karakteristik (lokasi
geografi, pekerjaan, etnis, kondisi perumahan).
PERNYATAAN (STATEMENT)
 Statement atau pernyataan masalah adalah potensial atau
masalah yang aktual ataupun perhatian pada kesehatan
komunitas.
Contoh:
 1. Tingginya angka kematian bayi di Desa A.
 2. Tingginya prevalensi karies gigi pada siswa SD
Kencana Kelurahan B.
Etiologi
Pernyataan etiologi digambarkan dengan pernyataan
“berhubungan dengan“. Contoh:
Tingginya angka kematian bayi di Desa A berhubungan
dengan...
 1. tidak adekuatnya sarana pelayanan kesehatan untuk
pemeriksaan antenatal;
 2. kurangnya tenaga kesehatan yang menolong persalinan;
 3. tidak dapat dijangkau oleh pelayanan antepartum yang
ada.
Tanda dan Gejala
 Pernyataan tanda dan gejala menggambarkan pernyataan lama dan besarnya masalah dengan menggunakan
kata “ditunjukkan dengan“.
Contoh.
1. Tingginya angka kematian bayi di Desa A berhubungan dengan
a. tidak adekuatnya sarana pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan antenatal;
b. kurangnya tenaga kesehatan yang menolong persalinan;
c. tidak dapat dijangkau oleh pelayanan antepartum yang ada.
Ditunjukkan dengan banyaknya (40%) ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, persalinan ditolong
dukun tidak terlatih (80%), dan IMR 50/1000 kelahiran hidup.
2. Resiko tinggi terjadi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi pada bayi di Desa A berhubungan dengan:
a. tidak adekuatnya sarana pelayanan Posyandu;
b. jumlah tenaga kader kesehatan masih terbatas;
c. pengetahuan masyarakat tentang imunisasi masih kurang (63%).
Ditunjukkan dengan cakupan UCI (Universal Child Immunization) 65% pada bayi di Desa A.
3. Tingginya angka prevalensi karies gigi di kalangan anak usia sekolah di SD Manggarai berhubungan dengan:
d. kurangnya pemeriksaan dan perawatan gigi di klinik sekolah;
e. kurangnya fluoride dalam air minum;
f. pendapatan rumah tangga rata-rata rendah dan keterbatasan sumber daya ekonomi untuk melakukan
perawatan gigi;
g. tidak ada pendidikan kesehatan gigi yang dilakukan oleh klinik sekolah
Ditunjukkan dengan 70% dari anak-anak di SD Manggarai yang memiliki karies gigi pada pemeriksaan.
 Kasus
Wilayah RW 02 merupakan wilayah dengan penduduk yang
padat dan kumuh dengan sanitasi lingkungan yang buruk.
Selama 1 tahun terakhir terjadi peningkatan penderita TB di
RW 02 dengan jumlah penderita BTA + ada 12 orang.
Masyarakat tidak mengetahui apa penyakit TB dan akibat lanjut
penyakit TB.
 1) Coba Anda rumuskan masalah kesehatan di RW 02.
 2) Coba Anda identifikasi kemungkinan penyebab dari
masalah tersebut.
 3) Coba Anda rumuskan pernyataan diagnosa keperawatan
pada di atas secara lengkap.
 1) Tingginya angka kesakitan TB Paru di RW 02.
 2) Lingkungan yang padat, kumuh dan sanitasi
lingkungan buruk, serta pengetahuan masyarakat tentang
penyakit TB Paru yang kurang.
 3) Tingginya angka kesakitan TB paru di RW 02
berhubungan dengan lingkungan yang padat, kumuh dan
sanitasi lingkungan buruk, serta pengetahuan masyarakat
tentang penyakit TB Paru yang kurang ditunjukkan
dengan jumlah penderita BTA + sebanyak 12 orang.

Anda mungkin juga menyukai