Anda di halaman 1dari 39

ANALISIS DATA DAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN
KOMUNITAS
ANALISIS KOMUNITI
Tujuan
1. Menetapkan kebutuhan komuniti
2. Menetapkan kekuatan komuniti
3. Mengidentifikasi pola respon kesehatan
4. Mengidentifikasi kecenderungan
penggunaan pelayanan kesehatan
Cara Mengkatagorikan Data
• Karakteristik demografi
• Karakteristik geografi
• Karakteristik sosek
• Sumber dan pelayanan kesehatan
DIAGRAM CAKUPAN IMUNISASI BALITA DI
KEL “X” TH 2019

100
90
80
70
60
ckp
50
wil
40
nas
30
20
10
0
BCG DPTI POL3 CPK HEP
DIAGRAM ST GIZI BALITA DI KEL
“X” TH 2019

GZ BAIK
GZ KRG
GZ BRK
Analisis Data Komunitas
• Analisis:
- Suatu studi & pemeriksaan data.
- Data tsb bisa kuantitatif (numerik) maupun kualitatif.
- Dibutuhkan untuk: ‘tentukan kebutuhan kesehatan komunitas &
kekuatan komunitas, ‘identifikasi pola respon kesehatan &
kecenderungan dlm pemanfaatan yankes.
Lanjutan…
• Analisis data lebih lanjut mengungkapkan kesenjangan &
ketidaksesuaian data pengkajian komunitas.
• Hasil akhir dari analisis data adalah diagnosis keperawatan komunitas.
• Analisis merupakan suatu proses langkah-langkah atau fase-fase
tertentu.
Lanjutan…
• Langkah atau fase dalam analisis data:
- Kategorisasi/ pengelompokan
- Ringkasan/ meringkas
- Pembandingan/ membandingkan
- Penarikan simpulan
Kategorisasi/ pengelompokan
• Guna menganalisis data pengkajian komunitas sangat membantu
dengan melakukan kategorisasi data.
• Data dpt dikategorikan dlm berbagai cara, meliputi:
- Karakteristik demografi
- Karakteristik geografis
- Karakteristik sosial ekonomi
- Sumber & pelayanan kesehatan
Lanjutan…
• Karakteristik demografi, meliputi ukuran-ukuran:
- Keluarga
- Usia
- Jenis kelamin
- Kelompk etnik & ras
Lanjutan…
• Karakteristik geografis, meliputi:
- batas-batas wilayah
- Jumlah & ukuran lahan tempat tinggal
- Ruang publik
- Jalan
Lanjutan…
• Karakteristik sosial ekonomi, meliputi:
- Kategori pekerjaan & penghasilan
- Pendidikan yang dicapai
- Pola kepemilikan rumah/ penyewaan rumah
Lanjutan…
• Sumber & pelayanan kesehatan, meliputi:
- Rumah sakit
- Klinik
- Pusat layanan kesehatan mental
- Rumah bersalin
- Posyandu, posbindu, dsb
Lanjutan…
• Pengkategorian ini juga tergantung model pengkajian yang
digunakan, dalam hal ini model yang digunakan adalah Community
as Partner (CAP) yang merupakan pengembangan dari Model Betty
Neuman.

• Dengan adanya model dapat memberikan kerangka kerja dlm


pengumpulan data & menjadi peta untuk memantau analisis.
Lanjutan…
• Komponen pengkajian model CAP ada Core dan Subsistem komunitas.
• Core4 variabel: demografi, nilai, keyakinan, sejarah komunitas.
• Subsistem8 variabel: lingkungan, pendidikan, keamanan &
transportasi, politik & pemerintahan, pelayanan kesehatan & sosial,
komunikasi, ekonomi, rekreasi.
Lanjutan…
• Analisis data yang ditempuh dapat didukung dengan penggunaan
perangkat komputer guna mempercepat & mempermudah proses
analisis

• Core maupun subsistem komunitas akan dianalisis shg memperjelas


kategori yg akan dievaluasi.
Ringkasan/ Meringkas
• Setelah menentukan metoda kategorisasi, langkah berikutnya adalah
membuat ringkasan data dalam setiap kategori.
• Dalam ringkasan data dibutuhkan ukuran ringkasan seperti rates,
diagram, dan grafik.
• Ringkasan data dapat disajikan dalam bentuk tabel, diagram, dan
grafik supaya lebih mdah dalam melakukan analisis data.
Pembandingan
• Analisis data juga mencakup kegiatan mengidentifikasi
kesenjangan, kejanggalan dan kekurangan/ kehilangan
data.
• Perlu membandingkan data utk menetapkan pola atau
kecenderungan yg ada.
• Jika data yg ada dirasa tdk benar maka validasi ulang
dg data aslinya.
• Dalam menelaah analisis butuh keterlibatan tim kerja
& masyarakat bertukar pandangan shg diperoleh
gambaran ttg data pengkajian komunitas yg
menyeluruh & komprehensif.
Lanjutan…
• Data komunitas yg diperoleh dibandingkan dg data lain yg serupa,
misal: diperoleh data angka kematian bayi 12/1000 kelahiran hidup,
maka bandingkan data tsb dg angka kematian di tingkat kota/ kab-
daerah-propinsi-nasional.
• Sumber pembanding lain adalah dokumen terkait dg sasaran baik utk
skala nasional maupun daerah.
Penarikan simpulan
• Setelah mengkategorikan, meringkas, dan membandingkan maka
langkah terakhir adalah menarik simpulan.
• Simpulan logis harus bisa dirumuskan dari data/ bukti yg ada utk
mengarah pd diagnosis keperawatan komunitas.
• Simpulan ini merupakan sintesis ‘apa makna data tsb?” dari data
komunitas yg ada.
Diagnosis Keperawatan Komunitas

• Diagnosis: suatu pernyataan hasil sintesis


pengkajian data .
• Diagnosis merupakan suatu label yg
“mendeskripsikan situasi” (kondisi) dan
mengandung “etiologi” (sebab).
Lanjutan…
• Diagnosis keperawatan membatasi proses diagnostik pada berbagai
diagnosis yg ditegakkan guna menunjukkan:

- Respon manusia thdp masalah kes baik aktual, risiko maupun


potensial yg dpt scr legal ditangani oleh perawat.
- Ketetapan ini berdasar ANA (american Nurses association) social
policy statement.
- walaupun blm ada format standarnya, kebanyakan
diagnosiskeperawatan tdr dari 3 bagian: P E S
Lanjutan…
• Dx keperawatan tdr dari:
- Deskripsi masalah, respon, atau kondisi
(Problem)
- Identifikasi berbagai faktor etiologi yg
berhub dg masalah (Etiologi)
- Tanda & gejala yg merupakan
karakteristik masalah (Sign & Symtom)
PES
Problem
• Dx kep kom berfokus pd suatu komunitas yg biasanya didefinisikan sbg
suatu kelompok, populasi, aggregate
• Deskriptif dr dx kep kom menunjukkan masalah kes kom risiko,
potensial maupun aktual  PROBLEM, misal: Tingginya angka
kematian bayi di wilayah kelurahan X; Tingginya prevalensi karies gigi
pd siswa SD X
Etiologi

• Pernyataan simpulan yg bersifat Etiologik & mencatat


kemungkinan penyebab timbulnya makes.
• Pernyataan etiologik (E) dihub dg pernyataan deskriptif
(P) dg kata” berhubungan dengan (related to)”, contoh:
Tingginya prevalensi karies gigi pd siswa SD X
berhubungan dengan kurangnya deteksi & pengobatan
gigi di Puskesmas X; kurangnya flour dalam air minum
di wilayah X; rendahnya rata2 penghasilan RT di
wilayah X yg brdampak pd keterbatasan sumber
ekonomi utk mendapat prwtn gigi; tidak adanya
penkes kebersihan gigi di SD X.
Tanda & gejala
• Tanda & gejala (S) dx kep kom mrpkn pernyataan simpulan yg
mndokumentasikan durasi atau keseriusan mslh. Contoh
pendokumentasiannya adalah laporan kejadian, data sensus, dan
statistik vital.
• Dihubungkan dengan kata “ditandai oleh” atau “dimanifestasikan
dengan”
Lanjutan…
• Contoh: tingginya prevalensi karies gigi pd siswa SD X berhubungan
dengan kurangnya deteksi & pengobatan gigi di Puskesmas X;
kurangnya flour dalam air minum di wilayah X; rendahnya rata2
penghasilan RT di wilayah X yg brdampak pd keterbatasan sumber
ekonomi utk mendapat prwtn gigi; tidak adanya penkes kebersihan
gigi di SD X ditandai oleh/ dimanifestasikan dengan adanya karies gigi
pd 65% siswa SD X.
Lanjutan…
• Meskipun hanya satu Masalah (Problem) yg
dirumuskan namun Etiologi, Tanda & gejala mungkin
banyak.
• Meskipun simpulan masalah kesehatan (P) diperoleh
dari hasil analisis satu subsistem (misal subsistem
pelayanan kesehatan & sosial atau pendidikan),
Etiologi mungkin dan bahkan bisa berasal dari
beberapa subsistem.
• Perlu diingat bahwa “Seluruh faktor komunitas
(subsistem) bersama-sama menentukan status
kesehatan komunitas, tdk ada satupun subsistem yg
paling penting/ krusial dr yg lainnya dlm menentukan
kesehatan komunitas”
Lanjutan…
• Data pengkajian dikategorikan/ dikelompokkan & dipelajari
simpulan.
• Simpulan berisi Deskriptif makes (Problem) baik potensila, risiko,
maupun aktual yg dpt diatasi dengan intervensi keperawatan.
• Hal-hal yg berkaitan dg simpulan diidentifikasi utk menentukan
Etiologi atau kelanjutan makes.
• Terakhir adalah pendokumentasian.
Lanjutan…
• Penegakan Dx Keperawatan komunitas menuntut adanya pembuatan
putusan yg kritis & penelaahan yg tajam .
• Kelengkapan & validitas Dx yg telah ditetapkan akan diuji dlm tahap
proses keperawatan selanjutnya & sebagai dasar dlm Perencanaan
program kesehatan.
Format analisis data komunitas
Data Diagnosa keperawatan
komunitas
Data wawancara: P b.d E dimanifestasikan
Data kuesioner/ angket: dengan Data/ Sign &
Data observasi/ winshield symptom
survey:
Dll
Latihan
• Kasus Pemicu: (lihat word)
• Selamat berdiskusi & belajar, jadilah yang terbaik
• Terima Kasih
Rumusan Dx keperawatan
(Mueke, 1984)

Masalah : sehat ------> sakit


Karakteristik populasi
Karakteristik lingkungan
Dx : Rsiko ………. (masalah)
di …………… (komuniti)
s/d ………….. (karakteristik komuniti dan
lingkungan) yang dimanifestasikan oleh …..
(indikator kesehatan/analisis data)
KOMPOSISI DX KEP. KOMUNITAS
1. Jenis diagnosis: Potensial, Risiko & Aktual
Sehat/ Wellness  Potensial: komunitas mempunyai
potensi untuk ditingkatkan belum ada
data maladaptif atau paparan masalah
kesehatan
 Ancaman  Resiko: belum terdapat pemaparan masalah
kesehatan, namun sudah ditemukan
beberapa data maladaptif yg memungkinkan
timbulnya gangguan/masalah
 Nyata  Aktual: sudah timbul gangguan/masalah
kesehatan didukung dengan beberapa data
maladaptif
2. Kondisi yang perlu ditingkatkan; gangguan
yg mungkin atau sudah terjadi
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
3. Aggregat yg berisiko
4. Wilayah dimana aggregat bertempat tinggal
5. Penyebab/etiologi (kecuali potensial, tdk ada
etiologi)
6. Manifestasi/data penunjang (sign and
Symptom)

Komponen diagnosis:
P = problem (untuk potensial)
PES = Problem, etiologi dan sign & simptom
(untuk Risiko dan Aktual)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …

Contoh 1:
Potensial peningkatan tumbuh kembang
pada balita di RT OO1/RW05 Desa
Tg, Sari, Kec. Tg. Batu
Ditandai dengan:
- Cakupan Immunisai 95% (Kota=95%)
- 80% Berat badan diatas grs merah KMS
- 70% pendidikan Ibu SMA
- Cakupan Posyandu (90%)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 2:
Risiko terjadinya konflik psikologis pada
warga di RW 02 Desa X Kecamatan Y
berhubungan dengan (b.d) Koping masyarakat yg
tdk efektif
Ditandai dengan:
• Pernah terjadi perkelahian antar RT setahun
yg lalu karena masalah kenakalan anak
• Kegiatan rutin RW untuk silaturahmi jarang
dilakukan
• Penyuluhan kesehatan terkait kesehatan Jiwa
masyarakat belum pernah dilakukan
• Masyarakat sering berkumpul dengan
melakukan kegiatan yg tidak positif (Misal;
TOGEL)
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 3:
Gangguan/masalah hipertensi
pada lansia di RW 0O1, Desa R Kec. S
b.d pola hidup yg tidak sehat
Ditandai dengan:
- Kebiasaan makan yg asin-asin dan
berlemak 70% dari responden (n=120)
- Kasus nomer 1: hipertensi dari data
Puskesmas
- Kegiatan gerak badan/olah raga jarang
dilakukan, hanya 30 % dari respoden (n=120)
- 5 Kasus yang dirujuk dari Puskesmas ke Rumah
Sakit karena penyakit jantung-hipertensi

Anda mungkin juga menyukai