Anda di halaman 1dari 20

INSEMINASI DAN BAYI TABUNG

Ricky Alwi Hermawan


DEFINISI INSEMINASI BUATAN

Inseminasi buatan adalah salah satu metode


yang digunakan sebagai program hamil
dengan cara menginjeksi sperma langsung ke
serviks atau rahim agar bisa terjadi
pembuahan.
JENIS-JENIS INSEMINASI BUATAN
1. Berdasarkan pada asal sampel air mani
• Berdasarkan pada sumber sampel air mani berasal,
inseminasi terdiri dari dua jenis, yaitu:
a. Inseminasi buatan oleh suami
b. Inseminasi buatan oleh donor
2. Berdasarkan pada bagian reproduksi wanita yang
diinjeksi sperma
• Apabila inseminasi tergantung pada bagian mana dari sistem
reproduksi wanita yang diinjeksikan sperma maka
inseminasi buatan bisa terbagi menjadi :
1. Inseminasi intratubal
2. Inseminasi intrafollicular
3. Inseminasi intravaginal
4. Inseminasi intrauterin
5. Inseminasi incervical
PROSES INSEMINASI BUATAN

• Merangsang ovarium dengan cara memberikan hormon


gonadotropin dalam dosis rendah
• Memantau folikel ovarium secara berkala setelah ovarium
dirangsang
• Menginduksi ovulasi dengan suntikan hCG ketika minimal 1
folikel sudah berukuran optimal
• Menyiapkan sperma yang disimpan di dalam wadah
• Sperma dicuci secara khusus untuk menghindari kontraksi
uterus dan meningkatkan peluang pembuahan ovum oleh
sperma di dalam rahim
• Melakukan inseminasi ketika wanita sedang berovulasi, yakni
menempatkan sampel sperma di area tertentu dari reproduksi
wanita melalui kanula. Tahap ini tidak memerlukan pembiusan.
• Memberikan progesteron melalui vagina untuk meningkatkan
kemungkinan implantasi embrio.
KONTRA INDIKASI INSEMINASI

1. Tuba nonpaten atau patologi tuba lainnya


2. Infeksi traktus genitalia pada salah satu pasangan
3. Parameter semen abnormal berat
4. Kelainan genetik pada suami
5. Perdarahan traktus genitalis tidak terjelaskan
6. Massa di pelvis
7. Wanita usia tua
8. Etiologi infertilitas multipel bersamaan
9. Pembedahan panggul
10. Kontraindikasi hamil
11. Penyakit berat pada satu atau kedua pasangan
12. Dalam terapi kemoterapi atau radioterapi
13. Kegagalan berulang inseminasi
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
INSEMINASI

• Usia seorang wanita


• Penggunaan obat kesuburan
• Jenis masalah kesuburan yang dimiliki
BIAYA INSEMINASI

Biaya inseminasi buatan terbilang lebih murah


dan terjangkau apabila dibandingkan dengan
program bayi tabung. Di daerah Jabodetabek,
biaya inseminasi buatan memiliki kisaran Rp
8.000.000 – Rp 12.000.000,- . Biaya inseminasi
buatan ini sebagian besar adalah jenis
inseminasi intrauterin.
RESIKO INSEMINASI BUATAN

1. Kelahiran kembar
2. Ovarium Hyperstimulation Syndrome
(OHSS)
3. Kehamilan ektopik
4. Keguguran
5. Infeksi
DEFINISI BAYI TABUNG
bayi tabung adalah proses pembuahan sel telur oleh sperma
yang terjadi di luar tubuh wanita atau sering dikenal dengan
istilah In Vitro Fertilization (IVF). In Vitro berasal dari Bahasa
Latin yang berarti di dalam. Sedangkan fertilization adalah
bahasa Inggris yang berarti pembuahan. Sehingga bayi tabung
atau In Vitro Fertilization adalah proses pembuahan atau
bertemunya sel telur dengan sperma terjadi di dalam cawan
petri. Hasil dari pembuahan ini kemudian ditanamkan kembali
ke dalam Rahim
MENGAPA DILAKUKAN BAYI TABUNG??
• Masalah saluran telur, dimana saluran telur pada istri tidak berjalan dengan baik
atau tidak memungkinkan terjadinya pertemuan antara sel telur dengan sperma,
sehingga pembuahan tidak dapat terjadi. Walaupunpembuahan bisa terjadi,
kemungkinan embrio tidak masuk ke rongga rahim sehingga terjadi kehamilan
di luar kandungan. Untuk menghindari resiko ini, maka pasangan suami istri
mencari jalan aman yang memungkinkan terjadinya kehamilan yaitu melalui
praktik bayi tabung.
• Masalah sperma, dimana masalah ini meliputi:
• Jumlah sel sperma yang sangat sedikit (<10juta/cc)
• Sebagian besar sperma tidak bergerak (30%)
• Gerakan sperma sangat lambat (Astenozoospermia)
• Sperma tidak keluar besama air mani (Azoozpermia)
• Mengalami endometriosis berat, dimana kelenjar dinding rahim tumbuh
abnormal. Pada endometriosis berat kecil kemungkinan bisa terjadi kehamilan
alami
• Unexplained infertility, yaitu ketidaksuburan yang tidak diketahui penyebabnya.
Pembuahan normal sebenarnya bisa dilakukan, tapi tidak kunjung berhasil
karena tidak bisa diketahui apakah sperma dapat bertemu dengan sel telur, atau
sperma dapat menembus sel telur untuk melakukan pembuahan.
• Antibody Antisperma, dimana terdapat antibodi terhadap sperma suami pada
istri atau adanya antibodi pada sperma itu sendiri (sperma seoerti memakai
“helm”, sehingga tidak bisa menembus sel telur) sehingga menghambat
terjadinya pembuahan.
Proses IVF dibagi menjadi 4 (empat)
tahap yaitu :

1. Tahap induksi ovulasi


2. Tahap pengambilan sel telur
3. Fertilisasi sel telur
4. Transfer embrio
Dampak positif dari bayi tabung :
• Memberi harapan kepada pasangan pasutri yang
lambat punya anak atau mandul.
• Membantu orang lain yang mengidap penyakit.
• Mampu mengatasi permasalahan tidak kunjung
memiliki anak bagi penderita kelainan organ
reproduksi ataupun lainnya
• Memberikan harapan bagi kesejahteraan umat
manusia.
• Menghindari penyakit (seperti penyakit
menurun/genetis, sehingga untuk kedepan akan
terlahir manusia yang sehat dan bebas dari penyakit
keturunan.
• Menuntut manusia untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
• Tidak perlu melakukan hubungan suami istri berulang
kali untuk mendapatkan anak, melainkan hanya cukup
memberikan sel telur dari sang wanita dan sperma dari
sang pria
Dampak negatif dari bayi tabung :
• Metode pembuahan buatan ini tidak menutup kemungkinan menimbulkan
risiko. Adanya dugaan cacat bawaan sebagai dampak bayi tabung
maupun pembuahan buatan lain dengan metode intra-cytoplasma. Cacat
bawaan ini mencakup cacat yang terlihat maupun yang tidak, semisal
kelainan pada ginjal, jantung, maupun organ tubuh lainnya.
• Munculnya persewaan rahim dan permasalahannya (menyewa rahim ibu
yang lain).
• Kemajuan teknologi telah memperbudak manusia.
• Dampak bayi tabung yang lain adalah risiko bayi terlahir kembar. Pada
proses bayi tabung, pembuahan dilakukan terhadap beberapa sel telur
sekaligus.
• Memerlukan biaya yang cukup besar dan tentunya juga memerlukan
perawatan yang intensif untuk menjaga kesehatan sang bayi tabung.
• Tingkat keberhasilan bayi tabung masih 25% saja dan proses cukup
panjang, sehingga memerlukan kesabaran yang cukup tinggi dalam
proses pembuahan bayi tabung.
• Adapun dampak negatif bayi tabung yang sudah diketahui adalah efek
samping bagi ibu dan anak akibat dari penggunaan obat-obatan pemicu
ovulasi yang digunakan selama proses bayi tabung. Selain itu, proses bayi
tabung juga berisiko menyebabkan pendarahan saat tahap pengambilan
sel telur (Ovum Pick-Up).
Lanjutan.....

• Dampak negatif bayi tabung lainnya


antara lain: kehamilan di luar kandungan
(kehamilan ektopik), kemungkinan
terjadinya sebesar 5%; ibu terserang
infeksi, rhumatoid arthritis (lupus), serta
alergi; mengalami risiko keguguran
sebesar 20%; terjadinya Ovarian
Hyperstimulation Syndrome (OHSS).
Hanya saja risiko terjadinya OHSS relatif
kecil, hanya sekitar 1% saja.

Anda mungkin juga menyukai