Anda di halaman 1dari 7

MEMAHAMI BEBERAPA PENYAKIT DALAM KEPERAWATAN

MEDIKAL BEDAH

TUGAS PAPER

MATA KULIAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 2

NAMA :

EGI PERMANA

DOSEN PENGAMPU :

Ns . Asep solihat .skep.mkes


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah S.W.T., tuhan yang maha esa, pada
akhirnya paper yang penulis susundalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
keperawatan medical bedah ini dapat di selesaikan.

Paper ini mengacu kepada materi yang telah dosen pengasuh berikan,.
Tulisan yang amat sederhana ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya peran dan
bantuan serta masukan dari berbagai pihak.

Penulis menyadari bahwa penulisan paper ini jauh dari sempurna. Namun,
harapan penulis semoga karya yang sederhana ini ada sedikit manfaatnya,
terutama untuk penulis sendiri dan teman teman yang membacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.1.1 apendiksitis.................................................................................
1.2 Permasalahan………………………………………………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………………………......
II. PEMBAHASAN ............................................................................
2.1 ASPENDIKTIS ...........................................................................................
III. KESIMPULAN ...............................................................................
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

1.1.1 Apendiksitis

Peradangan usus buntu atau apendititis adalah sebuah keadaan darurat medis yang
membutuhkan oprasi yang cepat untuk menghilangkan usus buntu. Jika tidak diobati, usus
buntu akan meradang dan akhirnya pecah, sehingga menumpahkan isi sel-sel dan jaringan
yang meradang ke dalam rongga perut. Hal ini dapat menyebabkan peritonitis, peradangan
serius dari selaput rongga perut ini (peritoneum) bisa berakibat fatal kecuali jika ditangani
dengan cepat dengan antibiotik yang kuat.

Kadang-kadang abses berisi nanah (infeksi yang berdinding dari sisa tubuh) di luar usus
buntu yang meradang dapat terbentuk. Jaringan parut kemudian ‘menutup’ apendiks,
mencegah penyebaran infeksi apendiks ke bagian perut lainnya. Apendiks yang mengalami
abses adalah situasi yang kurang bahaya, tapi sayangnya, abses tidak dapat diidentifikasi
tanpa operasi. Untuk alasan inilah, semua kasus apendisitis diperlakukan sebagai kasus
darurat, yang membutuhkan pembedahan.

Di Amerika Serikat, satu dari 15 orang akan mendapatkan usus buntu. Statistik di Amerika
mencatat setiap tahun terdapat 20–35 juta kasus apendisitis. Tujuh persen penduduk di
Amerika menjalani apendiktomi (pembedahan untuk mengangkat apendiks) dengan insiden
1,1/1000 penduduk pertahun, sedang di negara-negara barat sekitar 16%. Di Afrika dan Asia
prevalensinya lebih rendah akan tetapi cenderung meningkat oleh karena pola dietnya yang
mengikuti orang barat.

Meskipun bisa menyerang pada usia berapa pun, apendisitis paling umum terjadi antara usia
10–30 tahun. Angka kejadian apendisitis di dunia mencapai 321 juta kasus tiap tahun.
Insiden apendisitis di negara maju lebih tinggi dari pada di negara berkembang. Namun,
pada akhir-akhir ini kejadiannya mengalami penurunan. Hal ini diduga disebabkan oleh
meningkatnya penggunaan makanan berserat pada dieit harian

Berdasarkan survei yang dilakukan di 12 provinsi di Indonesia pada tahun 2008 menunjukan,
jumlah apendisitis yang dirawat di rumah sakit sebanyak 3.251 kasus. Jumlah ini meningkat
drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya,yaitu sebanyak 1.236 orang. Diawal tahun
2009, tercatat 2.159 orang di Jakarta yang dirawat di rumah sakit akibat apendiksitis.

1.2 Permasalahan

1. Keingintahuan tentang apendiksistis


2. Keingin tahuan mengenai sistem endokrin

1.3 Tujuan

1. Pembaca dapat memahami tentang apendiksitis


2. Pembaca dapat memahami tentang sistem endokrin
3. Memenuhi tugas dari dosen
PEMBAHASAN

2.1 ASPENDIKTIS
Apendisitis merupakan peradangan pada appendix vermiformis
Peradangan infeksi pada usus buntu ( apendiks ) yang terletak diperut kuadran kanan
bawah. Peradangan akut apendiks memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah
komplikasi yang umumnya berbahaya. Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur
namun < 1 tahun jarang dilaporkan ( 1% ) Insiden tertinggi pada kelompok pada umur 20
– 30 tahun Insiden laki – laki dan perempuan sebanding, kecuali pada umur 20 – 30 tahun,
insiden laki – laki lebih tinggi.

Etiologi
• Obstruksi Lumen Usus
- Fekalit, tumor apendiks, hiperplasia jaringan limfe
• Diet Rendah Serat
• Parasit
• Erosi Mukosa Apendiks
- E. Hystolityca
• Infeksi Bakteri :
- Bacteroides fragilis, E. coli, Proteus, Klebsiella, Streptococcus, Pseudomonas

Gejala

 Nyeri samar – samar dan tumpul di daerah epigastrium di sekitar umbilicus


 Mual dan Muntah
 Nafsu makan berkurang
 Dalam beberapa jam, nyeri pindah ke titik Mc. Burney
 Konstipasi
 Demam
Kesimpulan

Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantara zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
buntu (sekresi internal) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk kedalam darah
dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus(saluran).

Peradangan usus buntu atau apendititis adalah sebuah keadaan darurat medis yang
membutuhkan oprasi yang cepat untuk menghilangkan usus buntu. Jika tidak diobati, usus
buntu akan meradang dan akhirnya pecah, sehingga menumpahkan isi sel-sel dan jaringan
yang meradang ke dalam rongga perut. Hal ini dapat menyebabkan peritonitis, peradangan
serius dari selaput rongga perut ini (peritoneum) bisa berakibat fatal kecuali jika ditangani
dengan cepat dengan antibiotik yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai