Etiologi :
Penyebabnya sebenarnya multifactor dan sampai sekarang Suatu keadaan dimana uretra terbuka
belum diketahui penyebab pasti dari hypospadia. Namun, ada dipermukaan bawah penis, skrotum, atau
beberapa faktor yang oleh para ahli dianggap yang paling peritoneum. Hypospadia sendiri berasal dari dua
berpengaruh antara lain : kata yaitu “hypo” yang berarti “dibawah” dan
“spadon” yang berarti karatan yang panjang.
1. Gangguan dan ketidak seimbangan hormone
Faktor resiko hypospadia
2. Gagalnya sintesis androgen
3. Lingkungan
Testoteron tidak
dapat diubah menjadi
Mutasi
dihidroron
Androgen tidak
terbentuk
Gangguan
Perkembangan fusi dari garis pembentukan
tengah lipatan uretra tidak Diferensiesi uretra tuberkel genital
lengjkap pada penis tidak
HYPOSPADIA
Congenital, peradangan,
edema
SLKI SLKI
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
SIKI REDUKSI ANXIETAS (SIKI)
Observasi Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (mis. Kondisi, waktu, stressor)
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
- Identifkasi tanda dan gejala retensi urine Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
- Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi urine
-Monitor eliminasi urine (mis. frekuensi, konsistensi, aroma, Terapeutik
volume, dan warna)
Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
Terapeutik Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat anxietas
- Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih Dengarkan dengan penuh perhatian
- Batasi asupan cairan, jika perlu Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
- Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
Edukasi
Edukasi
-Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
- Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Anjurkan mengambil specimen urine midstream Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang tepat untuk Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
berkemih Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
- Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
pinggul/berkemihan Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
- Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu