Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DERMATITIS
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan tugas mata kuliah
KMB 3

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III

1. YUSRI WINELDA

2. HANIFA RAHMAWATI

3. ZAMZAMI YATI RAHMA

4. ZAHARA KURNIA RAMADHAN

5. FITRI PERDANA ANGGRAINI

6. ZARIS GUSTESA

7. SIPA PURNAMA SARI

8. NADILA PUTRI

9. LOLA AMELIA ZULFA

DOSEN PEMBIMBIMBING :

Ns. Lola Despita Sari, M.Kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG

TA 2022
KATA PENGANTAR

Kami ucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya kami
dapat menyelesaikan makalah KMB 3 dengan judul "SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pencegahan DERMATITIS ", dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas mahasiswa dalam memahami KMB 3. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
atas kesempatan dan masukan positif yang diberikan oleh dosen Keperawatan KMB 3 bagi
kesempurnaan makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan.
DAFTAR ISI

Halaman sampul.........................................................................................

Kata Pengantar........................................................................................

Daftar Isi........................................................................................

Bab 1. Pendahuluan..................................................................

1.1 Latar Belakang/Analisis Situasi............................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................

1.3 Tujuan........................................................................................

Bab II. Solusi Permasalahan............................................

Bab III. Metode Pelaksanaan............................................

1.1Metode........................................................................................

1.2 Pengorganisasian..................................................................

1.3Uraian Tugas..................................................................

1.4 Rancangan Kegiatan..................................................................

Daftar Pustaka........................................................................................

Lampiran (Materi, Leaflet, lembar balik, ppt)............................................


SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN

DERMATITIS

Pokok Pembahasan : Pencegahan Dermatitis

Sub Topik : Dermatitis

Hari/Tanggal : Kamis/15 Desember 2022

Waktu : 10.00-11.00 WIB

Tempat : Ruangan Q, STIKes MERCUBAKTIJAYA


Padang

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit
tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering
terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau
dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka
berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia,
namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat,
penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.
Dimanapun lokasi timbulnya eksim, gejala utama yang dirasakan pasien adalah gatal.
Terkadang rasa gatal sudah muncul sebelum ada tanda kemerahan pada kulit. Gejala kemerahan
biasanya akan muncul pada wajah, lutut, tangan dan kaki, namun tidak menutup kemungkinan
kemerahan muncul di daerah lain.
Daerah yang terkena akan terasa sangat kering, menebal atau keropeng. Pada orang kulit
putih, daerah ini pada mulanya akan berwarna merah muda lalu berubah menjadi cokelat.
Sementara itu pada orang dengan kulit lebih gelap, eksim akan mempengaruhi pigmen kulit
sehingga daerah eksim akan tampak lebih terang atau lebih gelap. Berdasarkan uraian tersebut,
maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul “Makalah Asuhan Keperawatan
Pada klien dengan Dermatitis”.
B. Permasalahan Mitra
Penyakit Dermatitis menimbulkan masalah yang cukup luas pada individu yang
terinfeksi adanya inflamasi pada kulit. Ekzema merupakan bentuk khusus dari dermatitis. Beberapa ahli
menggunakan kata ekzema untuk menjelaskan inflamasi yang dicetuskan dari dalam pada kulit.
Prevalensi dari semua bentuk ekzema adalah 4,66%, termasuk dermatitis atopik 0,69%, eczema
numular 0,17%, dan dermatitis seboroik 2,32% yang menyerang 2% hingga 5% dari penduduk.

Oleh karena itu berdasarkan hasil analisa situasi dan data yang didapatkan        
dengan mitra
tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu:
a. Mahasiswa yang masih kurang memahami tentang pengertian Dermatitis
b. Mahasiswa yang masih kurang memahami penyebab yang dapat terjadi pada
Dermatitis
c. Mahasiswa yang masih kurang memahami jenis-jenis Dermatitis
d. Mahasiswa yang masih kurang memahami gejala Dermatitis
e. Mahasiswa yang masih kurang memahami komplikasi Dermatitis
f. Mahasiswa yang masih kurang memahami pencegahan Dermatitis
g. Mahasiswa yang masih kurang memahami pengobatan Dermatitis

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan mahasiswa memiliki gambaran mengenai
penyakit Dermatitis dan mengetahui penanganannya secara tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x 60 menit diharapkan:

a. Mengetahui pengertian Dermatitis


b. Mengetahui penyebab Dermatitis
c. Mengetahui jenis-jenis Dermatitis
d. Mengetahui gejala Dermatitis
e. Mengetahi komplikasi Dermatitis
f. Mengetahui pencegahan Dermatitis
g. Mengetahui pengobatan Dermatitis
D. Pokok Pembahasan
Mengetahui cara mencegah dan mengobati Dermatitis
E. Sub Pokok Pembahasan
a. Pengertian Dermatitis
b. Penyebab Dermatitis
c. jenis-jenis Dermatitis
d. Gejala Dermatitis
e. Komplikasi Dermatitis
f. pencegahan Dermatitis
g. Pengobatan Dermatitis
BAB II

METODE PELAKSANAAN

A. Pelaksana Kegiatan
1. Sasaran
Kelas 3B Mercubaktijaya
2. Metode pelaksanaan
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya jawab
3. Media Dan Alat
 Leaflet
 Infocus
 Laptop/PC
4. Waktu penyuluhan
Hari/tanggal : Kamis/ 15 Desember 2022
Jam : 10.00 – 11.00 WIB
Tampat : Ruang Q STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
5. Pengorganisasian
 Moderator : Fitri Perdana Anggraini
 Penyaji : Zaris Gustesa
 Fasilitator : - Zahara kurnia Ramadhan
- Hanifa Rahmawati
- Yusri Winelda
 Observer : - Zamzami Yati Rahma
- Nadila Putri
 Penanggung Jawab : - Lola Amelia Zulfa
- Sipa Purnama Sari
6. Setting Tempat

Keterangan :

: Penanggung jawab

: Moderator

: Penyaji

: Fasilitator

: Observer

B. Uraian Tugas
a. Tugas Moderator
 Perkenalkan diri dan anggota kelompok.
 Mengkoordinasikan semua kegiatan.
 Menjelaskan topic, kontrak waktu dan tujuan kegiatan.
 Mengarahkan jalannya kegiatan.
 Memberi audience kesempatan bertanya dan mengemukakan
pendapat.
 Menyimpulkan kegiatan.
b. Tugas Penyaji
 Bertanggung jawab memberikan penyuluhan
 Memahami topik penyuluhan
 Mengexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
 Menjelaskan dan mendemontrasikan teknik batuk efektif
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh audien
 Memberikan reinfocement positif atas partisipasi aktif audien
c. Tugas Fasilitator
 Memotivasi audience untuk berperan aktif selama kegiatan.
 Memfasilitasi dalam kegiatan.
 Membuat dan menjalankan absensi kegiatan.
d. Tugas Observer
 Mengamati jalannya kegiatan.
 Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung.
 Membuat laporan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
C. Proses Pelaksanaan
TAHAP
KEGIATAN DAN KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN AUDIENCE
WAKTU
Pembukaan 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan anggota b. Mendengarkan dan
kelompok dan pembimbing memperhatikan
c. Melakukan kontrak waktu, c. Menyepakati kontrak
tempat dan Bahasa
d. Menjelaskan tujuan d. Mendengarkan dengan
penyuluhan seksama
e. Evaluasi dan validasi e. Menjawab atau memberikan
respon positif pertanyaan
Pelaksanaan 40 a. Menjelaskan a. Mendengarkan dan
menit pengertian Dermatitis memperhatikan
b. Menjelaskan Penyebab b. Mendengarkan dan
Dermatitis memperhatikan
c. Menjelaskan jenis-
c. Mendengarkandan
jenis Dermatitis
memperhatikan
d. Menjelaskan Gejala
d. Mendengarkan dan
Dermatitis
memperhatikan
e. Menjelaskan
e. Mendengarkan dan
Komplikasi
memperhatikan
Dermatitis
f. Menjelaskan f. Mendengarkan dan
Pengobatan memperhatikan
g. Mendengarkan dan
Dermatitis memperhatikan
g. Pencegahan
Dermatitis

Tanya jawab 10 a. Membuka pertanyaan a. Berpartisipasi dalam


menit b. Menjawab bertanya
pertanyaan b. Menanggapi jawaban
Pertanyaan
Penutup 5 menit a. Mengevaluasi bersama- a. Memperhatikan dan
sama. mendengarkan
b. Menyimpulkan bersama- b. Memperhatikan dan
sama mendengarkan
c. Mengucapkan terima kasih c. Menjawab salam
d. Mengucapkan salam penutup

D. Evaluasi

1) Evaluasi Struktur

a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan

b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan.

c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan.

2) Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan.
b. Waktu sesuai dengan yang direncanakan.
c. Selama kegiatan berlangsung audiens diharapkan mengikuti
dari awal hingga akhir kegiatan.
d. Selama kegiatan berlangsung audiens diharapkan berperan
aktif.
3) Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian Dermatitis (85%)
b. Peserta dapat mengetahui Penyebab Dermatitis (80%)
c. Peserta dapat mengetahui jenis-jenis Dermatitis (85%)
d. Peserta dapat mengetahui Gejala Dermatitis (85%)
e. Peserta dapat mengetahui komplikasi Dermatitis (85%)
f. Peserta dapat mengetahui pencegahan Dermatitis (85%)
g. Peserta dapat mengetahui Pengobatan Dermatitis (85%)
4) Jangka panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai Dermatitis
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, dkk. 2005. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Jakarta: FKUI

Anonimus, 2010. Asuhan Keperawatan Dermatitis


Kontak.http://odasunrisenurse.blogspot.com/2011/06/asuhan-keperawatan-dermatitis- kontak.html.
LAMPIRAN MATERI

DERMATITIS

1. Pengertian Dermatitis
Suatu penyakit yang menyerang pada kulit dengan gejala yang paling umum yaitu pruritus
atau gatal-gatal. Gejala lain yang tampak adalah kemerahan (inflamasi eritema), tonjolan- tonjolan berisi
air (vesikulasi), keluar nanah (eksudasi), dan pembentukan sisik. Tanda-tanda tersebut tidak selalu timbul
pada saat yang sama. Penyakit ini bersifat kambuhan dan dapat menjadi kronis. Penyebabnya tidak
diketahui dengan pasti, diduga disebabkan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan (multifaktorial).
Meliputi faktor intrinsic & faktor ekstrinsik.
Dermatitis merupakan epidermo-dermitis dengan gejala subyektif pruritus, Obyektif tampak
inflamasi eritema, vesikulasi, eksudasi, dan pembentukan sisik. Eksema dermatitis adalah peradangan kulit
(epidermis dan dermis) srbagai respon terhadap pengaruh eksogen dan endogen yang disertai kemerahan,
lepuh, basah, sisik, menebal dan gatal.

2. Penyebab Dermatitis
Penyebab dermatitis kadang-kadang tidak diketahui. Sebagian besar merupakan respon kulit
terhadap agen-agen, misalnya zat kimia, protein, bakteri, dan fungus. Respon tersebut dapat berhubungan
dengan alergi. Alergi ialah perubahan kemampuan tubuh yang didapat dan spesifik untuk bereaksi.
Reaksi alergi terjadi atas dasar interaksi antara antigen dan antibody. Karena banyaknya agen
penyebab, ada anggapan bahwa nama dermatitis digunakan sebagai nama "tong sampah" (catch basket
term). Banyak penyakit alergi yang diserti tanda-tanda polimorfi disebut dermatitis.

3. Jenis – jenis Dermatitis

1) Dermatitis kontak Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi
tertentu yang mengakibatkan iritan misal pada parfum, bahan kimia.

2) Neurodermatitis Peradangan kulit yang kronis lama timbul, karena goresan pada kulit secara
berulang. penyakit ini muncul saat sejumlah pakaian ketat yang kita kenakan, biasanya muncul
pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, lengan, dan bagian belakang dan leher.

3) Sebborheich dermatitis : Dermatitis ini seringkali diakibatkan faktor keturunan, muncul saat
kondisi mental dalam keadaan stress.

4) Statis dermatitis. Merupakan dermatitis sekunder akibat insufisiensi kronik vena atau hipertensi
vena tungkai bawah.

5) Dermatitis Atopik Merupakan peradangan kulit yang kronis, disertai gatal yang umumnya sering
terjadi selama masa bayi dan anak-anak Gejala-gejala antara lain gatal-gatal, kulit menebal, dan
pecah-pecah.

4. Gejala Dermatitis

1) Radang akut (dolor), terutama pruritus (gatal-gatal)

2) Kenaikan suhu (kalor)

3) Kemerahan (rubor)

4) Pembengkakan (tumor atau edema)

5) Gangguan fungsi kulit (fungsiolesa)

5. Komplikasi Dermatitis

1) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

2) Infeksi sekunder khususnya oleh Stafilokokus aureus

3) hiperpigmentasi atau hipopigmentasi post inflamasi

4) jaringan parut muncul pada paparan bahan korosif atau ekskoriasi

6. Pencegahan bagi penderita Dermatitis


Merupakan hal yang sangat penting pada penatalaksanaan dermatitis kontak iritan dan kontak
alergik. Di lingkungan rumah, beberapa hal dapat dilaksanakan misalnya penggunaan sarung tangan karet
di ganti dengan sarung tangan plastik, menggunakan mesin cuci, sikat bergagang panjang, penggunaan
deterjen.

7. Pengobatan bagi penderita Dermatitis


Penatalaksanaan Dermatitis dapat dilakukan dengan farmakologi atau nonfarmakologi.
Proteksi terhadap zat penyebab dan menghindarkan kontaktan merupakan tindakan penting. Anti-
hisatamin tidak diindikasikan pada stadium permulaan, sebab tidak ada pembebasan hisatamin. Pada
stadium berikutnya terjadi pembebasan histamin secara pasif. Kortikosteroid diberikan bila penyakit berat,
misalnya prednison 20 mg/hari. Terapi topikal diberikan sesuai petunjuk umum.

a. Kompres
Cara kompres :

• Rendam kain putih halus ke air

• Letakkan di lesi, 10-20 menit

• Ganti dengan kain dan air yang bersih


b. Antibiotik Biasanya infeksi sekunder disebabkan oleh Gram positif. Diobati dengan
penicillin/ampicillin untuk penderita yang tidak alergi, buctrim, supristol, septrin (efek
aplasticanemia).

c. Antihistamin

d. Obat-obat topical Karena kulit mudah diakses maka mudah pula diobati maka obat obat topical
dapat sering digunakan,beberapa obat dengan konsentrasi yang tinggi dapat dioleskan langsung
pada kulit yang sakit dengan sedikit absorbsi sistemik sehingga efek samping sistemiknya juga
sedikit adapun obat topikalnya antara lian:

1) Lotion Lotion memiliki dua tipe suspensi yang terdiri atas serbuk dan dalam air yang perlu
di kocok sebelum di gunakan dan larutan jernih yang mengandung unsur-unsur aktif yang
bisa di larutkan seluruhnya.

2) Bedak Bedak biasanya memiliki bahan dasar talk,zinkoksida.bentonit atau pati jagung dan
ditaburkan pada kulit dengan alat pengocok atau spons katun Meski kerja medisnya singkat
bedak merupakan preparat higroskopis yang menyerap serta menahan kelembaban kulit dan
seprei.

3) Krim Krim dapat berupa suspensi minyak dalam air atau emulsi air dalamminyak dengan
unsur-unsur untuk mencegah bakteri ataupun jamur.

4) Jel merupakan emulsi semisolid yang menjadi cair ketila dioleskan pada kulit,bentuk
preparat topikal ini secara kosmetik dapat diterima oleh pasien karena tidak terlihat setelah
dioleskan dan juga tidak terasa berminyak serta tidak meninggalkan noda.

5) Pasta merupakan campuran bedak dengan salep dan digunakan pada keadaan inflamasi,
pasta melekat pada kulit tetapi sulit dihilangkan tanpa menggunakan minyak seperti minyak
zaitun atau minyak mineral.

6) Salep bersifat menahan kehilangan air dan melumasi serta melindungi kulit, bentuk preparat
topikal ini lebih disukai untuk kelainan kulit yang kronis atau terlokalisasi.

7) Preparat spray dan aerosol Dapat di gunakan untuk lesi yang luas,bentuk ini akan mengisat
ketika mengenai kulit schinga harus digunakan dengan sering

8) Kortikosteroid Banyak dipakai dalam pengobatan kelainan dermatologik untuk memberikan


efek anti inflamasi,anti priritus dan vasokonstriksi.
LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai