Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TAK KEPERAWATAN JIWA

TAK STIMULASI PERSEPSI : HALUSINASI

Di susun oleh:

1. Tiara Adianti 6. Aria Munandar


2. Ustika Lestari 7. Oky Yamansyah
3. Yeli 8. Muhammad Nanda Z
4. Wahyu Budi Santoso 9. Suci srihandayani
5. M.Rizky Andrianto 10. Tania Salsabila

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK


Jl. Jenderal Sudirman Km. 2, Rangkasbitung, Lebak-Banten
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas penyertaan-Nya sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Makalah ini berisi tentang pengetahuan tentang
TAK stimulasi persepsi: Halusinasi

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Jiwa
yang diampu oleh Ns.Rodi Widiantoro, M.Kep. Makalah ini kami harapkan dapat memberi
manfaat bagi pembaca, rekan mahasiswa, serta dosen.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
terutama dari segi penulisan, kata-kata. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Sekian, kami sampaikan
terima kasih.

Rangkasbitung, 23 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
.............................................................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.............................................................................................iii
2. Tujuan..........................................................................................................iii
3. Sasaran.........................................................................................................iii
4. Waktu & Tempat Pelaksanaan.....................................................................iii
5. Metode.........................................................................................................iv
6. Media...........................................................................................................iv
7. Setting Tempat.............................................................................................iv

BAB II PEMBAHASAN

1. Strategi Pelaksanaan.......................................................................................1
2. Role Play.........................................................................................................5
BAB III PENUTUP...........................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu
gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori:
Halusinasi merupakan salah satumasalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah
satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan
untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
Untuk mengatasi gangguan stimulasi persepsi pada klien jiwa, therapi aktivitas
kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa karena
merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari
therapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikotherapi dengan sejumlah klien dalam
waktu yang bersamaan.Dan merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien
gangguan jiwa.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang mampu mengendalikan diri dalam
menghadapi stressor di lingkungan sekitar dengan selalu berpikir positif dalam
keselarasan tanpa adanya tekanan fisik dan psikologis, baik secara internal maupun
eksternal yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir & Muhith, 2011).Kesehatan
jiwa merupakan seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada
lingkungan, serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia, (Yusuf
dkk, 2015).Jadi dapat disimpulkan kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana individu
mampu mencapai kesejahteraan diri dan memiliki kemampuan beradaptasi pada
lingkungannya.Kondisi ini akanmemungkinkan individu untuk hidup produktif,
dan mampu melakukan hubungan sosialyang memuaskan. Gangguan jiwa adalah suatu
perubahan pada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa yang
menimbulkan penderitaan pada individu dan hambatan dalam melaksanakan peran sosial
(Depkes RI, 2012). Gangguan jiwa adalah sindrom atau pola perilaku yang secara klinis
bermakna yang berkaitan langsung dengan distress (penderitaan) dan menimbulkan
hendaya (disabilitas) langsung pada satu atau lebih fungsikehidupan manusia (Keliat dkk,
2015).

2. Tujuan
a. Klien dapat mengenal isi halusinasi
b. Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi
c. Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi

3. Sasaran
Pasien gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan
4. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal: Rabu, 28 September 2022
Waktu : Pukul 10.00 WIB s.d. selesai
Tempat : Ruang Kuliah 1 Akper Yatna Yuana Lebak

5. Metode iii
Demonstrasi

6. Media
Laptop, LCD proyektor

7. Susunan pelaksana
a. Leader : Muhamad Nanda Z
b. Co-leader : Ustika Lestari
c. Fasilitator : Aris munandar
d. Penyaji : Oky yamansyah
e. Observer : Yeli
f. Pasien 1 : Tania salsabila
g. Pasien 2 : Tiara Adianti
h. Pasien 3 : Rizky andrianto
i. Pasien 4 : Wahyu budi s
j. Pasien 5 : Suci srihandayani

8. Setting Tempat

Keterangan:

: Leader
: Co-Leader
: Fasilitator
: Observer
: Penyaji
: Pasien

BAB II

PEMBAHASAN

SESI 3: Kemampuan mencegah halusinasi dengan melakukan kegiatan

Tujuan :
1. Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah munculnya
halusinasi.
2. Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi

Setting
1. Trapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
Alat
1. Formulir jadwal kegiatan harian
2. Pulpen / spidol
3. Papan tulis/ white board/ flipchart

Metode
1. Diskusi dan tanya jawab
2. Bermain peran/ simulasi dan latihan

Langkah-langkah
1. Persiapan
a. Mengikuti kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai papan nama.
b. Evaluasi / validasi
 Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
 Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari.
 Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan , yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan
 Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi yaitu melakukan kegiatan
sehari-hari secara terjadwal. Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang
teratur akan mencegah munculnya halusinasi.
b. Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-
hari, dan tulis di whiteboard.
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis formulir
yang sama di whiteboard.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal kegiatan
dan membacakannya
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi,yaitu
menghardik dan melakukan kegiatan sesuai jadwal
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikitnya,yaitu
belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
 Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsunmg,khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi
persepsi halusinasi sesi 2, kemampuan yang diharapkan adalah mengatasi halusinasi dengan
menghardik. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 2
Stimulasi Persepsi Halusinasi
Kemampuan Menghardik Halusinasi
NO Aspek Yang Di Nilai Nama Klien

1. Menyebutkan cara yang selama ini


digunakan mengatasi halusinasi
2. Menyebutkan efektivitas cara
3. Menyebutkan cara mengatasi
halusinasi dengan menghardik
4. Memperagakan menghardik halusinasi

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk setiap klien, beri penilaian tentang kemampuan memperaktikkan dua cara fisik
untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda (v) jika klien mampu dan (-) jika klien
tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang di iliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti TAK stimulasi persepsi :halusinasi sesi
2, Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi. Anjurkan klien
menggunakannya jika halusinasi muncul, khusunya pada malam hari ( buat jadwal).

BAB III
PENUTUP

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi yang mampu mengendalikkan diri dalama menghadapi
stressor dilingkungan sekitar dengan selalu berfikir positif, dalam keselarasan tanpa adanya
tekanan fisik dan psikologis,baik secara internal maupun eksternal yang mengarah pada
kestabilan emosional, Kesehatan jiwa merupakan seseorang yang mempunyai kemampuan
untuk menyesuaikan diri pada lingkungan, serta berintregrasi dan beriteraksi dengan
baik,tepat,dan bahagia.Jadi dapat disimpulkan keehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana
individu mampu mencapai kesejahteraan diri dan memiliki kemampuan beradaptasi pada
lingkungannya,kondisi ini akan memungkinkan individu untuk hidup produktif,dan mampu
melakukan hubungan sosial yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.poltekkes-
denpasar.ac.id/4996/3/BAB%2520II%2520Tinjauan
%2520Pustaka.pdf&ved=2ahUKEwiAg7XEl6r6AhVAaGwGHeWFBjQQFnoECAcQAQ&u
sg=AOvVaw2Ew3oEl151M7nhMPrpyK15
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://
eprints.poltekkesjogja.ac.id/2115/1/KTI
%2520adobe.pdf&ved=2ahUKEwi5xYzIjKv6AhX3cGwGHSgVCn0QFnoECBMQAQ&usg
=AOvVaw3gB0NrA8BYg9wBNXbaGZqm

Anda mungkin juga menyukai