Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN YANG MENGALAMI POST

PARTUM NORMAL

Oleh
RATNA GUMBIRA
219.048

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK


RANGKASBITUNG
2021
I. ANAMNESA
A. BIODATA
Istri Suami
Nama: Ny. S Nama : Tn. R
Umur : 21 th Umur : 28 th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ( IRT ) Pekerjaaan : Wirasuwasta
Alamat : Kp. Pasir Akhmad 017 104 Muara Dua Cikulur. Alamat : Kp. Pasir Akhmad 017 104 Muara Dua Cikulur

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada episiotomy
dengan skala nyeri 6 (0-10), nyeri terasa saat pasien mengejan
dan bannyak bergerak ,nyeri berkurang setelah pasien
berbaring dan istirahat cukup,nyeri tidak menyebar kebagian
tubuh yang lain.

2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Pasien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit,
karena tidak pernah mengalami sakit yang parah hanya sakit
kepala, batuk –batuk ,biasanya segera berobat ke puskesmas
terdekat.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan Keluarganya tidak mempunyai riwayat
penyakit keturunan seperti, hipertensi, Diabetes militus,
Jantung, Asma, Epilepai, Dan tidak mempunyai penyakit
menular seperti, Hepatitis, TBC, Hiv, Dan lain-lain.
C. RIWAYAT KEHAMILAN PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU

NO Tahun Kelahiran Ab, Penolong Tindakan Komplikasi Keadaan Anak Sekarang


Prem, Aterm, Kehamilan,
Mati Persalinan
dan Nifas
1. - - - - - -

D. RIWAYAT KONTRASEPSI
1. Kontrasepsi yang lalu Pasien mengatakan memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulan
sejak 2 tahun yang lalu.
2. Sebab berhenti Pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan sekali dihentikan
karena pasien dan suami ingin mempunyai anak.
3. Rencana penggunaan alat KB setelah melahirkan Pasien mengatakan setelah melahirkan akan tetap
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan sekali

E. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG

Riwayat kehamilan sekarang Pasien


a. HPHT 16 - November -2020
b. ANC Pasien mengatakan rutin memeriksa kehamilannya kebidan
terdekat 1 x dalam satu bulan dan pasien mendapatkan
imunisasi tetanus texoid dua kali pada bulan ke lima dan
keenam kehamilan .
c. Tanggal perkiraan persalinan 23 - Agustus -2021
d. Keluhan selama kehamilan : 1.Trimester 1
1. Trimester I Pada usia kehamilan 1-3 bulan pasien mengatakan tidak
2. Trimester II mengalami keluhan
3. Trimester III 2. Trimester II
Pada usia kehamilan 4-6 bulan pasien tidak mengalami
keluhan
3. Trimester III
Pada usia kehamilan 7-9 bulan pasien mengatakan tidak
mengalami keluhan.
e. Diagnosa Kehamilan G1 P0 A0

F. RIWAYAT PERSALINAN SEKARANG


1) Pada tanggal 11 Agustus 2021 Pukul 08.00 Wib. Pasien mengatakan sedikit mules dengan keluhan keluar air ketuban
sejak dari 08.00 wib di puskesmas sarageni dan dirujuk ke Rs.Misi dan Pasien masuk ke Ruang Anna dan Pada Pukul
15.00 dan bayi lahir normal dengan keadaan jenis kelamin laki- laki pada Pukul 15.40 Wib. Setelah persalinan pasien
dengan keadaan composmentis, keluhan lemas, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 84x/menit, pernafasan 20 x/menit, suhu
36,4ºC, TFU: 29 Cm. dilakukan pengkajian pada tanggal 12 Agustus pukul 9:00 WIB Pasien mengatakan nyeri pada luka
post episiotomi dengan skala 6 (0-10), nyeri dirasakan jika pasien bergerak, nyeri berkurang setelah pasien berbaring dan
istirahat yang cukup, nyeri tidak menyebar ke bagian anggota tubuh yang lain.
2) Dilakukan pemeriksaan oleh : Bidan
3) Jenis tindakan yang dilakukan : Partus spontan
4) Tanggal Persalinan : 11 Agustus 2021
5) Jumlah perdarahan : 100 ml
6) Penyulit persalinan: tidak ada
7) Jenis Kelamin Bayi: Laki-laki
8) Berat Badan: 2900 gram
9) Panjang Badan : 47 cm
10) Lingkar kepala : 33 cm
11) Lingkar Dada : 30 cm
12) APGAR Score : 8

G. DATA MASA NIPAS.


1. Keluhan Utama Saat di Kaji :
Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada post episiotomy dengan sekala nyeri 6 (0-10).

2. Rooming in :
a) Rooming in dilakukan atau tidak :
Pasien mengatakan sudah dilakukan rooming in dikarenakan pasien pasien sudah membaik pada hari kedua
setelah proses persalinan
b) Bayi diberikan ASI oleh siapa setelah lahir :
Pasien mengatakan ASI nya belum keluar dan bayi belum diberikan ASI.
Perawatan bayi oleh siapa :
c) Pasien mengatakan mengganti popok : dilakukan oleh bidan diruangan
d) Pasien mengatakan selama di rumah sakit bayi dimandikan oleh : bidan diruangan
e) Pasien mengatakan selama di rumah sakit perawatan tali pusat bayi dilakukan oleh : bidan diruangan
3. Pola Sehari- hari.
a) Pola makann dan minum
- Sebelum Sakit: Pasien mengatakan sebelum dirawat biasanya makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk, tempe,
dan telur serta minum 6 gelas/hari
- Saat sakit :
DS: Pasien mengatakan selama dirawat makan 3x sehari yang diberikan dari rumah sakit dan 1 porsi
dihabiskan, minum 3 gelas/hari
DO : Tampak tersisa sedikit makanan pada piring
b) Pola Istirahat dan tidur
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya tidur pukul 21:00-05:00 WIB
- Saat Sakit :
DS : Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit tidur 20:00 WIB, tapi sering terbangun pada tengah
malam karena lingkungan yang berisik, bangun pukul 05:00 WIB
DO : Pasien tampak terbaring lemas ditempat tidur
c) Personal Hygine.
- Sebelum sakit: Pasien mengatakan mandi 2x sehari, menggosok gigi, menggunakan sabun dan keramas 3x
seminggu
- Saat Sakit :
DS : Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit selama 2 hari belum pernah mandi, menggosok gigi,
keramas atau di lap
DO : Pasien tampak kotor, mulut tampak kotor, rambut kusut dan kulit teraba lengket
d) Pola Eliminasi:
 BAB
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari
- Saat Sakit : Pasien mengatakan selama dirumah sakit belum BAB selama 2 hari
 BAK : pasien mengatkan sudah BAK

e) Pola Aktifitas
- Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum dirawat pasien hanya di rumah saja sebagai ibu rumah tangga.
- Saat sakit :
DS : pasien mengatakan selama di rawat hanya terbaring lemas ditempat tidur
DO: Pasien tampak berbaring di tempat tidur

4. Kemampuan Perawatan diri


a. Perawatan buah dada
Pasien tidak mengetahui cara perawatan payudara yang benar, hanya terkadang memijat dan mengompres
puting susu saja
b. Perawatan perineum
Pasien tidak mengerti cara perawatan perineum
c. Perawatan Vulva Hygine
Pasien tidak mengerti cara perawatan vulva hygiene

5. Keadaan psikososial
a. Keadaan emosi : Pasien mampu mengontrol emosi dengan baik
b. Hubungan dengan bayi : Hubungan dengan bayi baik
c. Hubungan dengan suami : Hubungan dengan suami baik dan harmonis
d. Hubungan dengan keluarga lain : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik dan tidak ada masalah
apapun

I. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-Tanda Vital
1. Kesadaran :
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif
R. Motorik : 6 (mengikuti perintah)
R. Verbal : 5 (orientasi penuh)
R. Eye : 4 (membuka mata secara spontan)
Jumlah : 15
Kesimpulan : (Klien sadar penuh).
2. Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nilai normal sistolik <130 mmHg dan diastolik <85 mmHg MAP
( Mean Anterial Presure ).
(120+ ( 2 x80) MAP = 160+ 120 = 280 = 93mmHg
3 3

Kesimpulan : Perfusi ginjal memadai.


3. Nadi : 84x/m.
4. Pernafasan : 20x/m.
5. Suhu : 36,4 C
B. Berat Badan :
Tinggi Badan: 152 cm
Berat Badan : 50 kg

IMT = Indeks masa tubuh = 50 = 50 = 22


( 1,52)2 2,3
Kesimpulan : Normal
C. Kulit : Ketika dilakukan inspeksi pada kulit, warna kulit sawo matang, tidak terdapat ikterik, tidak ada
hyperpigmentasi pada kulit, tidak tampak adanya tanda-tanda dehidrasi, kulit teraba lengket, turgor kulit elastis, tidak
ada kelainan pada kulit seperti luka dan gatal-gatal.
D. Rambut : Saat diinspeksi rambut tampak kusut, tidak ada ketombe, warna rambut hitam panjang dan lebat, tidak ada
lesi, saat dipegang rambut halus , pasien mengatakan rambut terkadang rontok sedikit.
E. Kepala : Saat di inspeksi kulit kepala bersih tidak berkutu, saat di palpasi kulit kepala tidak ada benjolan atau lesi,
keseimbangan ukuran kepala dengan badan sama.
F. Mata : Ketika diinspeksi bentuk mata simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak nampak anemis, sclera tidak
nampak ikterik, saat di palpasi palpebra tidak adanya edema, peregerakan bola mata mengikuti gerakan tangan
pemeriksa, efek pupil terhadap cahaya saat cahaya mendekati pupil kanan dan kiri mengecil, diameter pupil ±3 mm
G. Hidung : Saat diinspeksi bentuk hidung simetris, septum hidung ditengah, tampak sedikit ada kotoran, tidak
ditemukan polip pada hidung, indra penciuman baik ditandai dapat mencium aroma minyak kayu putih saat menutup
mata.
H. Gigi dan Mulut : Saat diinspeksi mukosa bibir tampak kering, tidak terdapat peradangan dimulut, tidak terdapat
kelainan bentuk mulut, tidak ditemukan caries pada gigi, tidak ditemukan stomatitis dan peradangan pada lidah, lidah
tampak kotor, gigi tampak terlihat kotor, indra pengecapan baik ditandai dengan menyebutkan rasa asin dengan mata
tertutup
I. Leher : Leher tampak simetris, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
J. Dada : Saat di diinspeksi bentuk dada simetris, saat dipalpasi vocal premitus getaran sama disemua lapang paru, ictus
cordis teraba 1 cm terdapat di ICS 5 midclavikularis kiri, saat diperkusi paru sonor, perkusi jantung pekak, saat
diauskultasi paru suara nafas vesicular tidak ada suara tambahan. Saat diauskultasi jantung BJ II aorta terdapat di ICS
2 linea strenalis dekstra, BJ II pulmonalis terletak di di ICS 2-3 linea strenalis sinistra, BJ I trikuspidalis terletak di
ICS 4 linea strenalis sinistra, BJ 1 mitral terletak di ICS 5 midklavikularis sinistra, BJ I dan BJ II tidak terdapat suara
tambahan
K. Payudara : Payudara tampak simetris kiri dan kanan, konsistensi tidak teraba lengket, payudara tampak bersih, puting
susu menonjol dan berwarna hitam, payudara tampak bengkak, ketika dipalpasi ASI tidak keluar, tidak terdapat
benjolan pada payudara.
L. Abdomen : Bentuk abdomen mendatar, tidak nampak acites, masih nampak linea nigra. Ketika diauskultasi bising
usus 15x/menit terdengar di kuadran kanan bawah, tidak ada nyeri tekan saat dipalpasi, tinggi fundus uteri 1 jari
dibawah pusar, pada saat diperkusi terdengar suara tympani
M. Vulva dan perineum : Saat diinspeksi terdapat lochea rubra atau berwarna merah,tidak berbau amis, keadaan vulva
tampak kotor, terdapat luka jahitan pada perineum, saat dilakukan perawatan perineum pasien tampak meringis
kesakitan.
N. Rectum : Saat diinspeksi tidak terdapat adanya hemoroid.
O. Extremitas : Saat diinspeksi tidak terdapat edema, ekstremitas atas dan ekstremitas bawah teraba hangat, pasien tidak
mengeluh nyeri, adanya reflek pada patella (+), tidak terdapat varises

1) Data Penunjang

a) Laboratorium

Pemeriksaan Nilai Normal Keterangan


Hasil
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Leukosit 11.000 3.600 – 11.000 ul Normal
Eritrosit 4.34 3.80 – 5.20 jt / ul Normal
Hemoglobin 12.80 11.70 – 15.50 g/dl Normal
Hematocrit 37.2 35.0 – 47.0 % Normal
MCV 80.4 80.0 – 100.0fL Normal
MCH 26.4 26.0 - 34.0 pg Normal
MCHC 32.7 32.0 – 36.0 g/dl Normal
Trombosit 169.000 150 – 440 rb/ul Normal
HERMOSTASIS
Masa Protombin
PT(Pasien) 11.7 9.9 – 11.8 detik Normal
PT (Nilai Kontrol) 10.2 Detik Normal
INR 0.78 Normal
APTT MIX
APTT Pasien 32.9 3825.5 – 42.1 detik Normal
APTT (Kontrol) 34.7 34 Normal
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu (Vena) 115 100-199 : Belum pasti DM Normal
Anti HIV Skrining Non Reaktif Non Reaktif Non Reaktif
Reagen-1 Non Reaktif SD HIV ½ Non Reaktif SD HIV ½ Non Reaktif SD HIV ½
HBsAg(ICTDetermine) Non Reaktif Non Reaktif Non Reaktif

b) Therapy

No Nama Obat Dosis Indikasi Kontraindikasi Efek Samping


Nama Obat Oral
1. Asam Mefenamat 3 x 500 mg Mengurangi rasa nyeri hingga Asma, alergi, anti inflamasi Sakit kepala, mual, dan
(08:00, 12:00, 17:00) mencegah peradangan muntah, hilang nafsu makan,
nyeri ulu hati, gangguan
pencernaan, sulit buang air,
mencret
Nama Obat Inject
1. Cefotaxime 3x1g Infeksi saluran nafas bawah, Hipersensitif terhadap antibiotic Diare, muntah
( 09:00, 21:00 ) (IV) saluran kemih, ginokologi, kulit
tulang, dan sendi
2. Kalnex 3 x 500 mg Mul, muntah
Fibrinolisis local seperti epitaksis, Gagal ginjal, hipotensi
prostatektomi, konsisasi serviks,
perdarahan, hemophilia
1. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. DS :
- Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada post episiotomi .
- Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk Agen injuri fisik Nyeri akut
- Nyeri dibagian perineum dengan skala nyeri 6(0-10)
- Nyeri dirasakan jika pasien mengejan dan banyak bergerak,
nyeri berkurang setelah pasien berbaring dan istirahat yang
cukup, nyeri tidak menyebar ke bagian anggota tubuh yang lain.

DO :
- Tampak pasien meringis kesakitan saat dilakukan perawatan
perineum
- Terdapat luka hecting pada perineum
2. DS :
- Pasien mengatakan nyeri pada luka hecting pada episiotomy
dengan skala 6 (0-10) Trauma jalan lahir Risiko Infeksi
-
DO :
- Terdapat luka hecting pada perineum dan luka tampak kotor
- Keadaan vulva tampak kotor

3. DS :

- Pasien mengatakan lelah setelah melahirkan Ketidakadekuatan Suplai Menyusui tidak efektif
- Pasien mengatakan cemas setelah melahirkan Asi
- Pasien mengatakan ASI nya belum keluar
- Pasien tampak ingin menyusui anaknya.
DO :
- Saat dipalpasi ASI Tidak keluar.
- Tampak bayi menghisap putting susu ibu tidak terus menerus
- Tampak bayi rewel dan menangis terus jam – jam pertama
setelah menyusui serta menolak untuk menghisap putting ibu.
4. DS :
- Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit belum
pernah mandi, menggosok gigi, keramas atau di lap Kelemahan fisik Defisit perawatan diri mandi
- Pasien mengatakan badan terasa pegal- pegal dan lemas.
DO :
- Pasien tampak kotor
- Mulut tampak kotor
- Rambut kusut
- Kulit teraba lengket

2. Diagnosa Keperawatan Prioritas

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik

2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI.

3. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir.

3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 1. Kaji skala nyeri
DS : jam nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil 2. Observasi tanda-tanda vital
- Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada post 1. Mempertahankan tingkat nyeri dengan skala 2 3. Ajarkan tekhnik nonfarmakologi (tekhnik
episiotomi . (0-10) relaksasi nafas dalam)
- Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 4. Anjurkan istirahat
- Nyeri dibagian perineum dengan skala nyeri 6(0- 3. Mampu mengontrol nyeri menggunakan 5. Berikan therapy obat Asam Mefenamat 3 x
tekhnik nonfarmakologi (tekhnik relaksasi 500 mg
10)
nafas dalam)
- Nyeri dirasakan jika pasien mengejan dan banyak 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
bergerak, nyeri berkurang setelah pasien berbaring berkurang
dan istirahat yang cukup, nyeri tidak menyebar ke
bagian anggota tubuh yang lain..
DO :
- Tampak pasien meringis kesakitan saat
dilakukan perawatan perineum
- Terdapat luka hecting pada perineum

2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
ketidakadekuatan suplai ASI jam ketidakefektifan pemberian ASI dapat teratasi menerima informasi
DS : dengan kriteria hasil 2. Identifikasi tujuan atau keinginan menyusui
- Ibu mengatakan kelelahan maternal dan 1. Perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat 3. Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri
kecemasan 2. Tetesan /pancaran ASI keluar. dalam menyusui
- Pasien mengatakan ASI belum keluar. 3. Suplai asi adekuat 4. Jelaskan manfaat bagi ibu menyusui
DO : 4. Kelelahan maternal menurun Ajarkan posisi menyusui dan perlekatan
- Bayi tampak tidak mampu melekat pada 5. Kecemasan maternal menurun bayi dengan benar
payudara IBU 6. Bayi tidak rewel
- Saat dipalpasi ASI tidak keluar

3. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
DS : jam risiko infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Berikan perawatan luka steril dan vulva
- Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada 1. Tidak ada tanda gejala infeksi (tidak ada hygiene
post episiotomi dengan skala nyeri 6 (0-10) kemerahan dan tidak ada pus) 3. Berikan perawatan intrusikan pada
DO : 2. Tidak ada nyeri pada pada vulva pengunjung untuk mencuci tangan saat
- Terdapat luka pada perineum dan luka tampak berkunjung dan setelah berkunjung
kotor meninggalkan pasien
- Keadaan vulva tampak kotor 4. Tingkatkan istirahat pasien
5. Berikan therapy obat farmakologi antibiotik
Cefotaxime 3 x 1 g (IV)

4. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan.

Diagnosa Keperawatan Implementasi Tanda Evaluasi Tanda


tangan tangan

1.Nyeri akut berhubungan dengan 12-08-2021 Mengkaji skala nyeri Ratna


agen injuri fisik R/S : S:
07.40 WIB - Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada post - Pasien mengatakan nyeri masih terasa
episiotomi . skala nyeri 4 (0-10)
- Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk
O:
- Nyeri dibagian perineum dengan skala nyeri 6(0-10)
- Nyeri dirasakan jika pasien mengejan dan banyak - Pasien tampak meringis kesakitan saat
bergerak, nyeri berkurang setelah pasien berbaring dan dilakukan perawatan perineum
istirahat yang cukup, nyeri tidak menyebar ke bagian
A : Masalah teratasi sebagian
anggota tubuh yang lain.
R/O : P : Intervensi dilanjutkan
- Pasien tampak meringis kesakitan saat dilakukan perawatan - Kaji skala nyeri
perineum
- Observasi tanda-tanda vital
- Anjurkan tekhnik nonfarmakologi
08.15 WIB Mengobservasi tanda-tanda vital Ratna
R/S : - (tekhnik relaksasi nafas dalam)
R/O :
- Tingkatkan istirahat
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 84 x/menit - Berikan therapy obat Asam
- Respirasi : 20 x/menit
Mefenamat 3 x 500 mg
- Suhu : 36,4 ºC

Mengajarkan tekhnik non farmakologi (tekhnik relaksasi nafas Ratna


08.50 WIB dalam)
R/S :
- Pasien mengatakan bersedia untuk melakukan relaksasi
nafas dalam
R/O :
- Pasien tampak melakukan tekhnik relaksasi nafas dalam
- Pasien tampak lebih rileks setelah melakukan relaksasi
nafas dalam
Menganjurkan pasien istirahat Ratna
R/S :
09.10 WIB - Pasien mengatakan mengikuti anjuran untuk beristirahat
R/O :
- Pasien tampak beristirahat dengan nyaman ditempat
tidur
Memberikan obat Asam Mefenamat 500 mg rute oral
R/S :
- Pasien mengatakan mau meminum obat
08.00 WIB R/O :
- Pasien tampak meminum obat
- Pasien tampak tenang
10.25 WIB Mengevaluasi tingkat nyeri Ratna
R/S :
- Pasien mengatakan nyerinya masih terasa dengan skala
nyeri 4 (0-10)
R/O :
- Pasien tampak meringis kesakitan saat dilakukan
perawatan perineum

2.Menyusui Tidak efektif


berhubungan dengan 10.30 WIB Mengidentitifikasi kesiapan dan kemampuan menerima Ratna S: Ratna
Ketidakadekuatan suplai ASI. informasi - pasien mengatakan kelelahan yang
dialami berkurang
R/S : Pasein mengatakan siap dan mau menerima informasi
- Pasien mengatakan kecemasan yang
R/O : Pasien tampak siap menerima informasi.
dialami berkurang
Mengidentifikasi tujuan dan keinginan menyusui - Pasien mengatakan ASI nya sudah
Ratna
10.45 WIB R/S : keluar .
- Pasien mengatakan lelah Setelah melahirkan O :
- Pasien mengatakan cemas setelah melahirkan
- Perlekatan bayi pada payudara
- Pasien mengatakan ingin menyusui anaknya
- Pasien mengatakan ASI nya belum keluar meningkat.
- Pasien mengatakan bayinya rewel dan tidak melekat - Tetesan/pancaran ASI Tampak
pada payudara ibu. meningkat
- Suplai ASI Tampak adekuat
R/O : - Bayi tampak tidak rewel
- Saat dipalpasi ASI Tidak keluar.
- Tampak bayi menghisap putting susu ibu tidak terus
A : Masalah teratasi sebagian
menerus
- Tampak bayi rewel dan menangis terus jam – jam P : Intervensi dilanjutkan
pertama setelah menyusui serta menolak untuk
- Pertahankan kondisi pasien apabila
menghisap putting ibu.
tujuan tercapai
- Lanjutkan intervensi apabila terdapat
tujuan yang belum mampu dicapai pasien
3. Risiko infeksi berhubunga 12-08-2021 Memonitor tanda dan gejala infeksi
dengan trauma jalan lahir 11.20 WIB R/S : Ratna S: Ratna
- Pasien mengatakan luka hecting pada perineum terasa - Pasien mengatakan luka pada
nyeri
perineum terasa nyeri
- Pasien mengatakan luka tidak gatal
R/O : - Pasien mengatakan luka tidak gatal
- Tampak luka jahitan pada perineum
O:
- Terdapat rembesan darah pada luka jahitan diperineum
- Tampak luka jahitan pada perineum
- Tidak terdapat rembesan darah pada
Memberikan perawatan luka steril dan vulva hygiene Ratna
11.45 WIB R/S : luka jahitan diperineum
- Pasien mengatakan mau dibersihkan luka hecting pada
A : Masalah teratasi sebagian
perineum dan dilakukan vulva hygiene
R/O :
- Tampak pasien kesakitan saat dibersihkan luka pada
P p : Intervensi dilanjutkan
perineum dan saat dilakukan vuvla hygiene
- Monitor tanda dan gejala
Menginstrusikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat Ratna
- Berikan perawatan luka steril dan
12.00 WIB berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
R/S : - vuvla hygiene
R/O:
- Tingkatkan istirahat pasien
- Pengunjung tampak mencuci tangan saat berkunjung dan
sesudah berkunjung - Berikan therpahy obat farmakologi
- antibiotic Cefotaxime 3 x 1 g (IV)
Meningkatkan istirahat pasien Ratna
12.45WIB R/S :
- Pasien mengatakan mengikuti anjuran untuk
meningkatkan istirahat
R/O :
- Pasien tampak beristirahat dengan nyaman ditempat
tidur
01.00 WIB Memberikan therapy obat farmakologi antibiotik Cefotaxime 1 Ratna
gram rute IV bolus
R/S :
- Pasien mengatakan mau diberikan obat
R/O:
- Obat disuntikan melalui IV bolus
- Pasien tampak meringis saat obat dimasukan

Anda mungkin juga menyukai