PARTUM NORMAL
Oleh
RATNA GUMBIRA
219.048
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada episiotomy
dengan skala nyeri 6 (0-10), nyeri terasa saat pasien mengejan
dan bannyak bergerak ,nyeri berkurang setelah pasien
berbaring dan istirahat cukup,nyeri tidak menyebar kebagian
tubuh yang lain.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu Pasien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit,
karena tidak pernah mengalami sakit yang parah hanya sakit
kepala, batuk –batuk ,biasanya segera berobat ke puskesmas
terdekat.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan Keluarganya tidak mempunyai riwayat
penyakit keturunan seperti, hipertensi, Diabetes militus,
Jantung, Asma, Epilepai, Dan tidak mempunyai penyakit
menular seperti, Hepatitis, TBC, Hiv, Dan lain-lain.
C. RIWAYAT KEHAMILAN PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU
D. RIWAYAT KONTRASEPSI
1. Kontrasepsi yang lalu Pasien mengatakan memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulan
sejak 2 tahun yang lalu.
2. Sebab berhenti Pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulan sekali dihentikan
karena pasien dan suami ingin mempunyai anak.
3. Rencana penggunaan alat KB setelah melahirkan Pasien mengatakan setelah melahirkan akan tetap
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan sekali
2. Rooming in :
a) Rooming in dilakukan atau tidak :
Pasien mengatakan sudah dilakukan rooming in dikarenakan pasien pasien sudah membaik pada hari kedua
setelah proses persalinan
b) Bayi diberikan ASI oleh siapa setelah lahir :
Pasien mengatakan ASI nya belum keluar dan bayi belum diberikan ASI.
Perawatan bayi oleh siapa :
c) Pasien mengatakan mengganti popok : dilakukan oleh bidan diruangan
d) Pasien mengatakan selama di rumah sakit bayi dimandikan oleh : bidan diruangan
e) Pasien mengatakan selama di rumah sakit perawatan tali pusat bayi dilakukan oleh : bidan diruangan
3. Pola Sehari- hari.
a) Pola makann dan minum
- Sebelum Sakit: Pasien mengatakan sebelum dirawat biasanya makan 3x sehari dengan nasi, lauk pauk, tempe,
dan telur serta minum 6 gelas/hari
- Saat sakit :
DS: Pasien mengatakan selama dirawat makan 3x sehari yang diberikan dari rumah sakit dan 1 porsi
dihabiskan, minum 3 gelas/hari
DO : Tampak tersisa sedikit makanan pada piring
b) Pola Istirahat dan tidur
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya tidur pukul 21:00-05:00 WIB
- Saat Sakit :
DS : Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit tidur 20:00 WIB, tapi sering terbangun pada tengah
malam karena lingkungan yang berisik, bangun pukul 05:00 WIB
DO : Pasien tampak terbaring lemas ditempat tidur
c) Personal Hygine.
- Sebelum sakit: Pasien mengatakan mandi 2x sehari, menggosok gigi, menggunakan sabun dan keramas 3x
seminggu
- Saat Sakit :
DS : Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit selama 2 hari belum pernah mandi, menggosok gigi,
keramas atau di lap
DO : Pasien tampak kotor, mulut tampak kotor, rambut kusut dan kulit teraba lengket
d) Pola Eliminasi:
BAB
- Sebelum sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari
- Saat Sakit : Pasien mengatakan selama dirumah sakit belum BAB selama 2 hari
BAK : pasien mengatkan sudah BAK
e) Pola Aktifitas
- Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum dirawat pasien hanya di rumah saja sebagai ibu rumah tangga.
- Saat sakit :
DS : pasien mengatakan selama di rawat hanya terbaring lemas ditempat tidur
DO: Pasien tampak berbaring di tempat tidur
5. Keadaan psikososial
a. Keadaan emosi : Pasien mampu mengontrol emosi dengan baik
b. Hubungan dengan bayi : Hubungan dengan bayi baik
c. Hubungan dengan suami : Hubungan dengan suami baik dan harmonis
d. Hubungan dengan keluarga lain : Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga baik dan tidak ada masalah
apapun
I. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-Tanda Vital
1. Kesadaran :
Kualitatif : Composmentis
Kuantitatif
R. Motorik : 6 (mengikuti perintah)
R. Verbal : 5 (orientasi penuh)
R. Eye : 4 (membuka mata secara spontan)
Jumlah : 15
Kesimpulan : (Klien sadar penuh).
2. Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nilai normal sistolik <130 mmHg dan diastolik <85 mmHg MAP
( Mean Anterial Presure ).
(120+ ( 2 x80) MAP = 160+ 120 = 280 = 93mmHg
3 3
1) Data Penunjang
a) Laboratorium
b) Therapy
1. DS :
- Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada post episiotomi .
- Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk Agen injuri fisik Nyeri akut
- Nyeri dibagian perineum dengan skala nyeri 6(0-10)
- Nyeri dirasakan jika pasien mengejan dan banyak bergerak,
nyeri berkurang setelah pasien berbaring dan istirahat yang
cukup, nyeri tidak menyebar ke bagian anggota tubuh yang lain.
DO :
- Tampak pasien meringis kesakitan saat dilakukan perawatan
perineum
- Terdapat luka hecting pada perineum
2. DS :
- Pasien mengatakan nyeri pada luka hecting pada episiotomy
dengan skala 6 (0-10) Trauma jalan lahir Risiko Infeksi
-
DO :
- Terdapat luka hecting pada perineum dan luka tampak kotor
- Keadaan vulva tampak kotor
3. DS :
- Pasien mengatakan lelah setelah melahirkan Ketidakadekuatan Suplai Menyusui tidak efektif
- Pasien mengatakan cemas setelah melahirkan Asi
- Pasien mengatakan ASI nya belum keluar
- Pasien tampak ingin menyusui anaknya.
DO :
- Saat dipalpasi ASI Tidak keluar.
- Tampak bayi menghisap putting susu ibu tidak terus menerus
- Tampak bayi rewel dan menangis terus jam – jam pertama
setelah menyusui serta menolak untuk menghisap putting ibu.
4. DS :
- Pasien mengatakan selama dirawat dirumah sakit belum
pernah mandi, menggosok gigi, keramas atau di lap Kelemahan fisik Defisit perawatan diri mandi
- Pasien mengatakan badan terasa pegal- pegal dan lemas.
DO :
- Pasien tampak kotor
- Mulut tampak kotor
- Rambut kusut
- Kulit teraba lengket
3. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 1. Kaji skala nyeri
DS : jam nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil 2. Observasi tanda-tanda vital
- Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada post 1. Mempertahankan tingkat nyeri dengan skala 2 3. Ajarkan tekhnik nonfarmakologi (tekhnik
episiotomi . (0-10) relaksasi nafas dalam)
- Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 4. Anjurkan istirahat
- Nyeri dibagian perineum dengan skala nyeri 6(0- 3. Mampu mengontrol nyeri menggunakan 5. Berikan therapy obat Asam Mefenamat 3 x
tekhnik nonfarmakologi (tekhnik relaksasi 500 mg
10)
nafas dalam)
- Nyeri dirasakan jika pasien mengejan dan banyak 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
bergerak, nyeri berkurang setelah pasien berbaring berkurang
dan istirahat yang cukup, nyeri tidak menyebar ke
bagian anggota tubuh yang lain..
DO :
- Tampak pasien meringis kesakitan saat
dilakukan perawatan perineum
- Terdapat luka hecting pada perineum
2. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
ketidakadekuatan suplai ASI jam ketidakefektifan pemberian ASI dapat teratasi menerima informasi
DS : dengan kriteria hasil 2. Identifikasi tujuan atau keinginan menyusui
- Ibu mengatakan kelelahan maternal dan 1. Perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat 3. Dukung ibu meningkatkan kepercayaan diri
kecemasan 2. Tetesan /pancaran ASI keluar. dalam menyusui
- Pasien mengatakan ASI belum keluar. 3. Suplai asi adekuat 4. Jelaskan manfaat bagi ibu menyusui
DO : 4. Kelelahan maternal menurun Ajarkan posisi menyusui dan perlekatan
- Bayi tampak tidak mampu melekat pada 5. Kecemasan maternal menurun bayi dengan benar
payudara IBU 6. Bayi tidak rewel
- Saat dipalpasi ASI tidak keluar
3. Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jalan lahir Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
DS : jam risiko infeksi dapat teratasi dengan kriteria hasil : 2. Berikan perawatan luka steril dan vulva
- Pasien mengatakan nyeri luka hecting pada 1. Tidak ada tanda gejala infeksi (tidak ada hygiene
post episiotomi dengan skala nyeri 6 (0-10) kemerahan dan tidak ada pus) 3. Berikan perawatan intrusikan pada
DO : 2. Tidak ada nyeri pada pada vulva pengunjung untuk mencuci tangan saat
- Terdapat luka pada perineum dan luka tampak berkunjung dan setelah berkunjung
kotor meninggalkan pasien
- Keadaan vulva tampak kotor 4. Tingkatkan istirahat pasien
5. Berikan therapy obat farmakologi antibiotik
Cefotaxime 3 x 1 g (IV)