Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

AN. A DENGAN GEA DEHIDRASI RINGAN SEDANG + ISPA


DI RUANG LANGSAT RSUD SULTAN SURIANSYAH BANJARMASIN
STASE PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN ANAK (PPKA)

Pembimbing Akademik : Mariani., Ns. M.Kep


Pembimbing Klinik : Fitriadi., S.Kep., Ns

Oleh :
HJ. YUNITA, S.KEP
NPM: 2314901210119

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Ruang : Emerald Lantai 2


Tanggal Masuk : 10 Desember 2023
Tanggal Pengkajian : 13 Desember 2023
Waktu Pengkajian : 16.00 WITA

1. Identitas Anak
Nama/Nama Panggilan : An. M. R
Tempat tgl lahir/usia : Banjarmasin, 05 Desember 2017
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : TK B
Alamat : Jl. Jahri Saleh Komp. Wirayudha No. 7, Sungai Jingah
Banjarmasin Utara,
Diagnosa medik : Typhoid Fever

2. Identitas Orang Tua

Ibu Ayah
Nama Inisial : Ny. M Tn. S
Umur : 45 Tahun 48 Tahun
Suku Bangsa : Banjar/ Indonesia Banjar/ Indonesia
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
terakhir
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat Rumah : Jl. Jahri Saleh Komp. Jl. Jahri Saleh Komp.
Wirayudha No. 7, Sungai Wirayudha No. 7, Sungai
Jingah – Banjarmasin Jingah – Banjarmasin
Utara. Utara.

3. Diagnosa Medik
Diagnosa Medik
Saat masuk : Typhoid Fever
Saat Pengkajian : Typhoid Fever

4. Riwayat Kesehatan

Keluhan Utama : Demam naik turun kurang lebih 5 hari


Riwayat penyakit yang : Ibu pasien mengatakan anaknya demam naik turun sejak
pernah diderita/ 5 hari lalu SMRS, saat demam di rumah pasien hanya
sekarang diberikan sanmol sirup. Dua hari demam masih tetap
naik turun , setelah itu pasien di bawa ke puskesmas. Di
puskesmas pasien diberikan obat penurun panas dan dia
najurkan rawat jalan, namun 2 hari setelah itu tidak ada
perubahan. Setelah itu pasien di bawa ke RS Islam lalu
di cek darah hasilnya Typhoid. Kemudian pasien di
anjurkan untuk rawat inap, akan tetapi ruangan penuh
lalu pasien di bawa ke RSUD DR. H. MOCH. Ansari
Saleh Banjarmasin untuk rawat inap.
Riwayat hospitalisasi : Ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah dirawat
dirumah sakit, hanya berobat jalan ke Puskesmas
Riwayat operasi : Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah ada
riwayat operasi
Alergi : Ibu pasien mengatakan anaknya sampai saat ini tidak
ada alergi makanan ataupun obat obatan.
Riwayat Imunisasi : Lengkap
Waktu Frekuens Reaksi setelah
No Jenis imunisasi Keterangan
pemberian i pemberian

1 BCG 1 bulan 1 kali Muncul bekas suntikan diberikan

2 DPT (I, II, III) 2 bulan 3 kali Demam diberikan


3 bulan
4 bulan

3 Polio (I, II, III, IV) 1 bulan 3 kali Tidak ada diberikan
2 bulan
3 bulan

4 Campak 9 bulan 2 kali Tidak ada diberikan

5 Hepatitis 0 hari 1 kali Demam diberikan

Riwayat kesehatan lalu


A. Prenatal

Pemeriksaan kehamilan : Ibu memeriksakan kehamilannya setiap bulan


di Bidan. Ibu pasien mengatakan tidak ada
keluhan selama hamil, hanya sesekali
mengalami mual muntah dan oleh Bidan di
berikan obat anti mual (antiemetik).

Imunisasi TT : Ibu pasien mengatakan mendapatkan


imunisasi TT 2 minggu sebelum menikah

Keluhan selama kehamilan : Pasien mengatakan keluhan saat hamil muntah


dan kepala pusing

Komplikasi kehamilan : Ibu mengatakan tidak ada komplikasi saat


hamil dan posisi bayi susuai.

B. Intranatal Care

Tempat melahirkan : Bidan praktek

Jenis persalinan : Partus Normal

Penolong persalinan : Bidan

Komplikasi saat melahirkan : Ibu pasien mengatakan tidak ada komplikasi


dan setelah melahirkan saat melahirkan dan setelah melahirkan

C. Postnatal
APGAR : langsung menangis
Berat badan lahir : 3000 Kg

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit diderita oleh ibu : Ibu pasien mengatakan tidak ada mempunyai
riwayat penyakit seperti asma, hipertensi,
diabetesmelitus
Penyakit diderita oleh ayah : Ibu pasien mengatakan suaminya tidak
memiliki riwayat penyakit keturunan
Genogram

; Perempuan

; Laki-laki
; garis serumah

; meninggal dunia

; pasien

; garis hubungan
Riwayat Tumbuh Kembang
A. Pertumbuhan fisik
- Berat Badan : 15 Kg
- Tinggi Badan : 100 cm
- Waktu tumbuh gigi : Umur 7 bulan
- Gigi tanggal : Belum ada
- Jumlah gigi : 4 buah
B. Perkembangan tiap tahap usia anak saat ini
- Berguling : 4 Bulan
- Duduk : 7 Bulan
- Merangkak : 9 Bulan
- Berdiri : 11 Bulan mulai berdiri
pegangan
- Berjalan : 17
- Senyum kepada orang lain pertama kali : 2 Bulan
- Bicara pertama kali : 24 Bulan
- Berpakaian tanpa bantuan : 6 Tahun
C. Pemeriksaan tingkat perkembangan usia sekarang
- Motorik halus : Menggambar, Mewarnai dan
Menyusun lego
- Motorik kasar : Bermain Bola
- Personal social : Pasien sudah sekolah TK dan
Sering berinteraksi
- Kemampuan bahasa : Pasien menggunakan Bahasa
Banjar untuk berkomunikasi
dengan teman temannya.
- Masalah tumbuh kembang yang terjadi : Menurut Ibu pasien anaknya
menderita Speech Delay/
terlambat berbicara sejak umur
2 tahun, tapi setelah pasien
bersekolah pasien bisa
berinteraksi dan berbicara
seperti anak seusianya.

6. Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI : ibu pasien mengatakan memberi ASI hanya 1 Tahun
Pemberian susu formula
Alasan pemberian : Sibuk bekerja
Jumlah pemberian : 4 – 5 kali/hari
Cara pemberian : pakai dot
Hasil pemeriksaan berdasarkan Antropometri:
Usia 6 Tahun
BB : 14.5 Kg
TB : 111 ccm
BBI : 18.85 Kg
Status Gizi :
IMT/U : 11.77 ( Gizi Buruk )
Pola perubahan nutrisi tiap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
0 – 1 tahun ASI 1 tahun
6 – 1 tahun Susu Formula, Makanan 6 bulan
penganti ASI
1 – 2 tahun Susu, Bubur dan Makanan 1 tahun
Lunak
2 – 6 tahun Susu dan makanan biasa 4 tahun

7. Riwayat Psikososial
 Anak tinggal bersama : Orang tua dan saudaranya
 Lingkungan berada di : Pemukiman rumah warga
 Rumah dekat dengan : Jalan raya dan dekat dengan sekolah
 Kamar klien : Kamar pasien bergabung dengan kamar
orang tua.
 Rumah ada tangga : Tidak ada
 Hubungan antar anggota keluarga : Baik dan sangat dekat.
 Pengasuh anak : Orang Tua

8. Riwayat Spiritual
 Support sistem dalam keluarga : Baik, pasien memiliki 3 saudara kandung,
Pasien merupakan anak bungsu.
 Kegiatan keagamaan :Pasien sering dibawa jika ada kegiatan
Keagamaan.

9. Reaksi Hospitalisasi
 Ibu membawa anaknya ke RS karena:
Demam turun naik kurang lebih 5 hari
 Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anaknya:
Iya dokter menjelaskan bahwa pasien menderita Typhoid berdasarkan hasil
pemeriksaan Laboratorium.
 Perasaan orang tua saat ini:
Sudah mulai tenang melihat kondisi pasien sudah berangsur membaik.
 Orang tua selalu berkunjung ke RS:
Orang tua pasien beragantian untuk mejaga pasien.
 Yang akan tinggal dengan anak:
Ibu, ayah dan saudara pasien.
 Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap :
Pasien sudah tidak rewel selama di rawat inap di RS dan pasien paham jika dia
sedang sakit.

10. Riwayat Sosial Kultural


Adat istiadat yang dilakukan orangtua saat anak sakit :
Ketika anak sakit keluarga biasa membawa anak berobat kepuskesmas.

11. Nutrisi dan Cairan


Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Selera makan makan tidak terlalu banyak Nafsu makan turun

Jenis makanan Makanan bubur Diet Lunak


Frekuensi makanan 3 kali sehari 3 kali sehari, ¼ porsi
Jenis minuman Air putih dan susu Air putih dan
Pediasure 2 x 100 cc
Hitung kebutuhan 1080 cc/hari 1080 cc/ hari
cairan
Frekuensi minum 5 – 6 Gelas/ Hari 3 - 4 Gelas/ hari

12. Eliminasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
Tempat pembangunan Toilet Toilet
Frekuensi BAB dan BAB 1 x sehari BAB 2 hari sekali
BAK BAK 2-3 x sehari BAK 3-4 x sehari
Konsistensi BAB Lembek Lembek
Kesulitan Eliminasi Tidak ada Tidak ada
Penggunaan Obat Tidak ada Tidak ada

13. Istirahat dan Tidur


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Jam tidur siang - 2 – 3 jam
Jam tidur malam 8 – 9 jam 8 – 9 jam
Pola tidur Efektif Efektif
Kebiasaan sebelum Membaca Do’a Membaca Do’a
tidur
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

14. Olahraga, Aktivitas dan Rekreasi


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Program olahraga
Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
Kondisi setelah olahraga

15. Personal Hygine


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Mandi 2 kali sehari Diseka
Cuci rambut 2 kali sehari Tidak ada
Gunting kuku 1 kali seminggu Tidak ada
Gosok gigi Tidak ada Kumur - kumur

16. Pemeriksaan Fisik Anak


Keadaan umum :
- Keadaan tampak lemas
- Kesadaran composmentis

Tanda Vital :
- TD : -
- N : 98 x/menit
- R : 24 x /menit
- T : 37,6 Celcius
- SpO2 : 98 % Room air

Kulit :
- Akral hangat
- Turgor kulit < 2 detik

Kepala :
 Inspeksi
a. Warna rambut : Hitam
b. Penyebaran : Merata
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut: Bersih
 Palpasi
a. Benjolan : ada / tidak ada : Tidak ada
b. Nyeri tekan : ada / tidak ada : Tidak ada
c. Tekstur rambut : kasar/halus : Halus

Wajah :
 Inspeksi
Simetris / tidak : Simetris
Bentuk wajah : Bulat
Gerakan abnormal : Tidak ada
Ekspresi wajah : Wajah pasien tampak tenang

Mata :
 Inspeksi
a. Pelpebra : Tidak edema dan tidak radang
b. Sclera : Tidak icterus
c. Conjungtiva : Tidak anemis
d. Pupil : Isokor dan refleks pupil terhadap cahaya Positif
e. Posisi mata : Simetris
f. Gerakan bola mata : Ke segala arah
g. Penutupan kelopak mata : Menutup sempurna
h. Keadaan bulu mata : Tumbuh merata
i. Keadaan visus : Tidak dilakukan

Hidung :
- Nafas cuping hidung : Tidak ada
- Posisi hidung : Simetris
- Bentuk hidung : Normal
- Keadaan septum : Normal
- Secret / cairan : ada secret

Telinga
 Inspeksi
a. Posisi telinga : Simetris
b. Ukuran / bentuk telinga : Normal
c. Lubang telinga : Bersih
d. Pemakaian alat bantu : Tidak ada pemakaian alat bantu
 Palpasi
a. Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
b. Pemeriksaan uji pendengaran
- Rinne : Tidak dilakukan
- Weber : Tidak dilakukan
- Swabach : Tidak dilakukan
- Pemeriksaan vestibuler : Tidak dilakukan
- Data lain : Tidak ada

Mulut
 Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : Gigi tampak bersih jumah 4 buah gigi depan
- Karang gigi / karies : Tidak ada
- Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
b. Gusi
- Merah / radang / tidak : Bewarna merah muda dan tidak ada peradangan
c. Lidah : Tidak kotor
d. Bibir
- Cianosis / pucat / tidak : tidak ada
- Basah / kering / pecah : Tampak kering
- Mulut berbau / tidak : Tidak berbau
- Kemampuan bicara : Belum dapat berbicara
- Data lain : Tidak ada

Leher
- Glandula Thyroidea : Tidak bengkak
- Nyeri menelan : tidak ada
- Kaku kuduk : tidak ada
- Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada

Dada
- Bentuk dada : Simetris
- Irama pernafasan : Reguler
- Pengembangan di waktu bernapas : Normal
- Suara nafas : vesikuler
- Suara tambahan : Tidak ada
- Perkusi : Sonor

Jantung
- Ictus cordis: Teraba
- Bunyi jantung : normal
- Bunyi jantung tambahan : tidak ada
Abdomen
- Bentuk abdomen : normal tidak ada luka atau kembung
- Bising usus : 22x/menit
- Bunyi perkusi abdomen : timpani

Punggung
- Bentuk punggung : normal

Genitalia (Laki-Laki)
- Penis : Normal
- Scrotum : ada

Ekstremitas
- Clavicula : utuh
- Jari tangan : lengkap
- Jari kaki : lengkap
- Gerakan sendi : bebas bergerak
- Fraktur : tidak ada
- Kekuatan otot kanan/kiri : gerak aktif

17. Pemeriksaan Penunjang


- Laboratorium 10 Desember 2023 di RS Islam Banjarmasin:
18. Obat-Obatan atau Terapi
Nama obat Klasifikasi Dosis Cara Mekanisme kontraindikasi Side effect obat
obat yang pemberian kerja dan
diberika obat Fungsi
n obat
D5 ½ NS Dextrose 1300 cc/ IV Larutan Hipersensitivitas Hiperglikemia,
anhydrate 5 24 jam stereil, terhadap ruam ruam,
% cairan infus glukosa, glikosuria (air
dehidrasi berat, seni mengandung
sindrom gula)
malabsorbsi
glukosa, stroke
iskemik
Ceftriaxone Ceftriaxone 2 x 750 IV Antibiotik Alergi Mual,muntah,
sodium 1 mg infeksi ceftriaxone atau sakit kepala,
gram bakteri antibiotic pusing, ruam
golongan kulit, bengkak,
sefalosporin kemrahan atau
penderita nyeri di tempat
penyakit liver suntikan
Parasetamo Parasetamol 4 x 150 IV Antipiretik, Gangguan hati Kerusakan hati
l 1 gram mg  analgetik
bila
demam

19. Analisa Data


No Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 13/12/2023 Data Subjektif Proses Penyakit : Termoregulasi
16.00 WITA - Ibu pasien mengatakan Typhoid Fever tidak efektif
anaknya demam naik
turun sudah 5 hari
sebelum MRS

Data Objektif
- N : 98 x/menit
R : 20 x /menit
T : 37.6 Celcius
SpO2 : 98 % room air
- Akral hangat
- Minum sedikit
- CRT < 2 detik
- Terapi PCT 4 x 150 mg
2 13/12/2023 Data Subjektif Ketidakmampuan Defisit Nutrisi
16.00 WITA - Orang tua pasien Mengabsorbsi
mengatakan anaknya Nutrien
nafsu makan kurang
- Orang tua pasien
mengatakan makan
hanya ¼ porsi.

Data objektif
- N : 98 x/menit
R : 20 x /menit
T : 37.6 Celcius
SpO2 : 98 % room air
Usia 6 Tahun
BB : 14.5 Kg
TB : 111 ccm
BBI : 18.85 Kg
Status Gizi :
IMT/U : 11.77 ( Gizi
Buruk )

- Bising usus 22x/menit


- Tampak menolak ketika
diberi makanan
- Tampak lemas
- Laboratorium :
Hematokrit : 36.7
HB: 12.7
WBC: 8.1
PLT: 209
Salmonella Tpyhi O ;
1/640
Salmonella Tpyhi H ;
1/320
Salmonella Paratpyhi AO
; 1/320
Salmonella Paratpyhi BO
; 1/320
- Terapi kolaborasi : NL
DL 1100 KKAL,
pedasure 2 x 100 cc
20. Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan proses infeski
b. Defisit Nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
21. Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa SLKI SIKI Rasional
1 Termoregulasi tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Anjurkan kompres hangat 1. Sebagai vasodilator perifer
efektif Berhubungan selama 3 x 24 jam hipertemia teratasi dengan 2. Anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap sehingga meningkatkan
Dengan proses penyakit kriteria hasil : keringat dan longgar pengeluaran panas tubuh
1. Demam menurun 3. Monitor tanda vital 2. Agar panas yang keluar
2. Tanda vital dalam batas normal 4. Monitor dan catat tanda dan gejala hipertemia tubuh tidak terhalang
3. Suhu kulit normal 5. Berikan asupan cairan sesuai kebutuhan pakaian
4. Minum meningkat 6. Kolaborasi pemberian antipiretik 3. Mengetahui fluktuatif
5. Tidak terjadi kejang perubahan tanda vital
6. Pemberian antipiretik menurun 4. Mengantisipasi terjadinya
kejang dan menurunkan
demam
5. Cairan yang cukup
membantu mengurangi
panas dalam tubuh
6. Mengurangi demam dengan
terapi kolaboratif
2 Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi status nutrisi 1. Mengetahui status gizi pada
Berhubungan Dengan selama 3 x 24 jam defisit nutrisi teratasi 2. Anjurkan orang tua atau keluarga membantu pasien dan pola makan
Ketidakmampuan dengan kriteria hasil : memberi makanan kepada pasien pasien
Mengabsorbsi Nutrien 1. Nafsu makan meningkat 3. Monitor tanda vital 2. Membuat hubungan lebih
2. Tanda vital dalam batas normal 4. Monitor adanya mual dan muntah dalam dari orangtua keanak
3. Gizi membaik 5. Monitor asupan makanan 3. Menhetahui fluktuatif
4. Porsi makan yang dihabiskan meningkat 6. Monitor berat badan perubahan tanda vital pasien
5. Bisising usus membaik 7. Kolaborasi dengan ahli gizi terkait pilihan 4. Mengetahui jumlah cairan
6. Pucat menurun makanan keluar pada pasien
7. Lemas menurun 5. Mengetahui input makanan
8. Hasil laboratorium dalam batas normal yang masuk
6. Mengetahui keberhasilan
makanan dan minuman
yang diberikan
7. Membantu mengatasi gizi
kurang pada pasien

22. Implementasi Keperawatan


No Jam tindakan Dignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
KAMIS, 14 DESEMBER 2023
1 16.30 WITA Termoregulasi 1. Menganjurkan kompres hangat 1. Pasien diberikan kompres hangat dibagian kepala dan lipatan
tidak efektif 2. Menganjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat ketiak
Berhubungan dan longgar 2. Pakaian pasien menggunakan pakaian yang tipis
Dengan proses 3. Memonitor tanda vital 3. Tanda vital
penyakit 4. Memonitor dan catat tanda dan gejala hipertemia - Nadi : 88 x/m
5. Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan - Respirasi : 18 x/menit
6. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik
- Temperatur : 36.9 C
- SPO2 : 98 % room air
4. Akral hangat, peningkatan suhu tubuh, warna kulit merah
No Jam tindakan Dignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
5. Orang tua pasien mengatakan anaknya minum sedikit
6. Memberikan paracetamol 150 mg intravena
4 10.15 WITA Defisit Nutrisi 1. Mengidentifikasi status nutrisi - Hasil pengukuran z-score BB/TB hasil Gizi Kurang
Berhubungan 2. Menganjurkan orang tua atau keluarga membantu memberi - Ibu pasien dan nenek yang biasa memberikan makanan pada anak
Dengan makanan kepada pasien
- Tanda vital :
Ketidakmampua 3. Memonitor tanda vital
n Mengabsorbsi 4. Memonitor adanya mual dan muntah - Nadi : 88 x/m
Nutrien 5. Memonitor asupan makanan - Respirasi : 18 x/menit
6. Memonitor berat badan - Temperatur : 36.9 C
7. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi terkait pilihan makanan - SPO2 : 98 %
- Ibu pasien mengatakan anaknya muntah 1 kali volume sedikit
- Makanan bubur saring yang diberikan hanya dimakan 2 – 3
sendok
- Berat badan terakhir 14.5 kg
- Diberikan diet NL DL 1100 KKAL, Pediasure 2 x 100 cc lauk
ayam/ telur

JUMAT 15 DESEMBER 2023


2 09.00 WITA Termoregulasi 1. Menganjurkan kompres hangat jika demam - Pasien tidak diberikan kompres hangat karena demam turun
tidak efektif 2. Memonitor tanda vital - Tanda vital
Berhubungan 3. Memonitor dan catat tanda dan gejala hipertemia
- Nadi : 92 x/m
Dengan proses 4. Memberikan asupan cairan sesuai kebutuhan
penyakit 5. Melakukan kolaborasi pemberian antipiretik - Respirasi : 20 x/menit
- Temperatur : 36.5 C
- SPO2 : 98 %
- Akral hangat, subu tubuh dalam rentang normal, warna kulit
normal
- Orang tua pasien mengatakan anaknya minum sudah cukup
banyak minum
- Memberikan paracetamol 150 mg intravena sesuai jadwal
No Jam tindakan Dignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
pemberian obat
4 09.15 WITA Defisit Nutrisi 1. Mengidentifikasi status nutrisi 1. Hasil pengukuran z-score BB/TB hasil Gizi Kurang
Berhubungan 2. Memonitor tanda vital 2. Tanda vital :
Dengan 3. Memonitor adanya mual dan muntah - Nadi : 92 x/m
Ketidakmampua 4. Memonitor asupan makanan - Respirasi : 20 x/menit
n Mengabsorbsi 5. Memonitor berat badan
- Temperatur : 36,5 C
Nutrien 6. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi terkait pilihan makanan
- SPO2 : 98 %
3. Ibu pasien mengatakan anaknya tidak ada muntah lagi
4. Bubur saring yang dimakan meningkat, dapat habis ½ porsi
secara perlahan
5. Berat badan terakhir 14.5 kg
6. Diberikan diet NL DL 1100 KKAL, Pediasure 2 x 100 cc lauk
ayam/ telur

23. Evaluasi Keperawatan (Catatan Perkembangan)


No Jam Nomor Diagnosa Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya Paraf
Evaluasi SDKI
KAMIS, 14 DESEMBER 2023
2 15.15 Termoregulasi tidak - Ibu pasien mengatakan - Pakaian pasien Hipertermia berhubungan Intervensi dilanjutkan :
WITA efektif menggunakan pakaian yang dengan dehidrasi, proses 1. Menganjurkan kompres
demam menurun
tipis hangat jika demam
Berhubungan infeksi teratasi sebagian
- Tanda vital 2. Memonitor tanda vital
Dengan proses 3. Memonitor dan catat tanda
- Nadi : 88 x/m
penyakit dan gejala hipertemia
- Respirasi : 18 x/menit 4. Memberikan asupan cairan
- Temperatur : 36,9 C sesuai kebutuhan
- SPO2 : 98 % 5. Melakukan kolaborasi
- Akral hangat, Psubu tubuh pemberian antipiretik
menurun, warna kulit
No Jam Nomor Diagnosa Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya Paraf
Evaluasi SDKI
normal
- Paracetamol 150 mg
intravena diberikan sesuai
jadwal

4 15.30 Defisit Nutrisi - Ibu pasien mengatakan - Hasil pengukuran z-score Defisit nutrisi berhubungan Intervensi dilanjutkan :
WITA Berhubungan BB/TB hasil Gizi Buruk dengan ketidakmampuan 1. Mengidentifikasi status
anaknya masih sedikit
- Tanda vital : nutrisi
Dengan untuk makan mengabsorbsi makanan
2. Memonitor tanda vital
Ketidakmampuan
- Nadi : 88 x/m
teratasi sebagian 3. Memonitor adanya mual
- Respirasi : 23 x/menit dan muntah
Mengabsorbsi
- Temperatur : 37,6 C 4. Memonitor asupan makanan
Nutrien
- SPO2 : 97 % 5. Memonitor berat badan
- Makanan nasi lembek diet 6. Melakukan kolaborasi
lunak yang diberikan hanya dengan ahli gizi terkait
dimakan 2 – 3 sendok pilihan makanan
- Tampak lemah
- Berat badan terakhir 14.5 kg
- Diberikan diet NL DL 1100
KKAL, Pediasure 2 x 100
cc lauk ayam/ telur

JUMAT, 15 DESEMBER 2023


2 15.15 Termoregulasi tidak - Ibu pasien mengatakan - Pasien tidak diberikan Hipertermia berhubungan Intervensi dilanjutkan :
WITA efektif kompres hangat karena dengan dehidrasi, proses 1. Memonitor tanda vital
demam anaknya menurun
demam turun 2. Memonitor dan catat tanda
Berhubungan infeksi teratasi sebagian
- Tanda vital dan gejala hipertemia
Dengan proses 3. Memberikan asupan cairan
- Nadi : 92 x/m
penyakit sesuai kebutuhan
- Respirasi : 20 x/menit 4. Melakukan kolaborasi
- Temperatur : 36,5 C
No Jam Nomor Diagnosa Respon Subjektif (S) Respon Objektif (O) Analisa Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya Paraf
Evaluasi SDKI

- SPO2 : 98 % pemberian antipiretik


- Akral dingin, subu tubuh
dalam rentang normal,
warna kulit normal
- Orang tua pasien
mengatakan anaknya
minum sudah cukup banyak
- Memberikan paracetamol
150 mg intravena bila
demam

4 15.30 Defisit Nutrisi - Ibu pasien mengatakan - Hasil pengukuran z-score Defisit nutrisi berhubungan Intervensi dilanjutkan :
WITA Berhubungan BB/TB hasil Gizi Kurang dengan ketidakmampuan 1. Mengidentifikasi status
nafsu makan anaknya
- Tanda vital : nutrisi secara berkala
Dengan mulai meningkat dan mau mengabsorbsi makanan
2. Memonitor tanda vital
Ketidakmampuan
- Nadi : 92 x/m
teratasi sebagian
makan diberikan secara 3. Memonitor asupan makanan
- Respirasi : 20 x/menit 4. Memonitor berat badan
Mengabsorbsi perlahan
- Temperatur : 36,5 C secara berkala
Nutrien
- SPO2 : 98 % 5. Melakukan kolaborasi
- Diet yang dimakan dengan ahli gizi terkait
meningkat, dapat habis ½ pilihan makanan
porsi secara perlahan
- Berat badan terakhir 14.5 kg
- Diberikan diet NL DL 1100
KKAL, Pediasure 2 x 100
cc lauk ayam/ telur
Banjarmasin, 16 Desember 2023
Preseptor Akademik Preseptor Klinik

(Mariani., Ns., M.Kep) (Fitriadi, S.Kep., Ns)

Anda mungkin juga menyukai