Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

” BRONKOPNEUMONIA”

Dosen Pembimbing
Ns. Meta Nurbaiti, S.Kep, M.Kes

Disusun Oleh :

NAMA : Novi Anggraini,S.kep


NPM : 21149011323

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

2021/2022
SKENARIO KASUS

An. M. Berusia 4 bulan 15 hari berjenis kelamin laki-laki, dibawah ke RS oleh


ibunya. Ibu klien mengatakan bawah An. M mengalami batuk dengan dahak susah
dikeluarkan, susah diberi ASI dan rewel. bu klien mengatakan selama hamil rutin
memeriksakan di bidan desa. An. M lahir pada usia kehamilan 8 bulan 7 hari,
karena ketuban pecah dini. Ibu klien memriksakan kehamilan ke bidan desa dan
dirujuk ke Rumah Sakit umum. Setelah menjalani operasi Caesar, melahirkan An.
M dengan berat 2000 gram dan panjang badan 48 cm.Diit yang diberikandari usia
0 bulan hingga sekarangASI namun saat di Rumah Sakit diberikan susu formula.
An. M berat badan 6800gram skarang menjadi 6300 gram, tinggi badan 61 cm,
lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 40 cmdan lingkar lengan 10 cm. An. M dalam
masa perkembangan infant. Senang diajak berinteraksi dengan orang lain
walaupun belum pernah dilihat atau dikenalnya, tertawa jika merasa senang.
Selama 24 jam klien diasuh oleh ibunya. An. M telah mendapatkan imunisasi
hepatitis B 2 jam setelah klien lahir, dan imunisasi hepatitis B yang kedua
diberikan saat klien berusia 1 bulan. Imunisasi BCG diberikan saat usia 1 bulan.
Imunisasi polio sudah mendapat 3 kali, yang pertama pada usia 0 bulan, 2 bulan
dan 3 bulan. Imunisasi DPT baru 1 kali pada usia 3 bulan, imunisasi DPT yang ke
dua belum karena An. M dirawat di rumah sakit. Saat dilakukan pengkajian
Kesadaran compos menntis.Tanda-tanda vital :RR: 43 x/menit, suhu 36.50C,
denyut nadi : 112 x/menit. Data pemeriksaan kepala mesocepal , tiak ada lesi,
rambut halus tumbuh sedikit berwana hitam, kulit kepala bersih penyebaran
rambut tidak merata. konjungtiva tidak anemis , sklera tidak ikterik pupil isokor
reflek cahaya positif, Paru-paru pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri,
tidak ada fraktur costa, perkusi sonor, auskultasi terdapat suara tambahan ronchi.
Akral teraba hangat, turgor baik. berat badan sebelum sakit 6800 gram dan setelah
sakit 6300 gram. Panjang badan 61 cm lingkar kepala 35 cm lingkar dada 40 cm
dan lingkar lengan atas 10 cm. BAK 8 kali sehari dan BAB 2 kali sehari lembek
sebelum sakit.Setelah sakit BAK 5-6 kali sehari BAB 1 kali sehari lembek tidak
ada masalah.

Hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap hemoglobin 10,7 g/dL (10,5-13,5)


leukosit 13,1 103/uL (6,00-18,00) eritrosit 4,2 106/uL (3,20-4,80) trombosit 372
103/uL (150-450) eosinofil 1% (1-6) basofil 0% (0-1) netrofil segmen 16% (40-
75) limfosit 72% (20-45) monosit 11% (2-10) RDW-CV 13,4% (11,6-14,4)
RDW-SD 35,6 fL (35,1-43,9) P LCR 22,0% (9,3-37,9) MCV 73,4 fL (70-86)
MCHC 34,6 g/dL (30,0-35,0).

Hasil pemeriksaan rontgen thorak: bentuk dan ukuran dbn. Pulmo: bercak
kesuraman parahiler. Mediastinum tidak melebar, trachea ditengah. Diafragma:
lengkung diafragma kanan dan kiri baik, sinus kontrofrenik kiri tajam, sinus
kardiofrenikus kanan dan kiri jelas, pleura tidak menebal, tulang dan jaringan
lunak baik. Kesan: Gb.Bronkopneumonia. Terapi kolaborasi, injeksi cefotakxime
3x300 mg, injeksi ondansentron 3x1 gram, Mucos drop 3x0,7 ml, paracetamol
drop 4x0,7 ml, domipirin drop 3x0,7 ml, ventolin nebulizer 3x1 respul, infus
KAEN 3B 10 tetes/menit

.
FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa : Novi Anggraini


Tempat Praktek : RSMH Tanggal 3/1/2022
Praktek : 3 januari 2022

A. PENGKAJIAN
Pengkajian Dilakukan Tanggal 10 januari 2022 pkl 09.00
1. Identitas
Inisial Nama : An. M Alamat : Plaju
Tempat/tgl.lahir : 5 Juli 2020 Agama : Islam
Usia : 4 bulan 15 hari Suku Bangsa : Jawa
Nama Ayah/Ibu : Tn B / Ny. A Pendidikan ayah : D3
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta Pendidikan ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT

2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama (saat masuk RS)
3 hari yang lalu, Ibu klien mengatakan bahwa An. M mengalami batuk dengan dahak
susah dikeluarkan.
b. Keluhan utama (saat pengkajian)
Ibu klien mengatakan bahwa An. M masih batuk dengan dahak susah dikeluarkan,
An. M susah diberi ASI dan rewel
c. Riwayat Perjalanan Penyakit
Penyakit yang pernah diderita pasien dahulu batuk pilek kurang lebih 1 bulan yang lalu,
d. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Anak
Prenatal : ibu klien mengatakan selama hamil rutin melakukan pemeriksaan di bidan
desa
Internatal : An. M lahir pada usia kehamilan 8 bulan 7 hari karena keruban pecah dini.
Dengan menjalani operasi Caesar,
Postnatal : An. M dilahirkan dengan berat 2000 gram dan panjang badan 48 cm
e. Riwayat Masa Lampau
1) Penyakit waktu kecil : Ibu klien mengatakan jika anaknya tidak memiliki
penyakit apapun waktu kecil
2) Pernah dirawat di RS : Ibu klien mengatakan klien sebelumnya belum pernah
dirawat di rumah sakit
3) Obat-obatan yang digunakan : ibu klien mengatakan klien tidak mengkonsumsi obat
apapun
4) Tindakan (operasi) : ibu klien mengatakan bahwa klien tidak pernah
melakukan operasi apapun
5) Alergi : sampai saat ini belum diketahui karena klien diet ASI
6) Kecelakaan : Orang tua klien mengatakan An. R tidak pernah
mengalami kecelakaan
7) Imunisasi : An. M telah mendapatkan imunisasi hepatitis B 2 jam
setelah klien lahir, dan imunisasi hepatitis B yang
kedua diberikan saat klien berusia 1 bulan. Imunisasi
BCG diberikan saat usia 1 bulan. Imunisasi polio
sudah mendapat 3 kali, yang pertama pada usia 0
bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Imunisasi DPT baru 1 kali
pada usia 3 bulan, imunisasi DPT yang ke dua belum
karena An. M dirawat di rumah sakit.

3. Riwayat Keluarga (Genogram)

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal serumah

: Klien
4. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : saat di rumah sakit selama 24 jam klien diasuh oleh
ibunya
Hubungan dengan anggota keluarga : Anak Kandung
Hubungan dengan teman sebaya : klien belum memilki teman karena masih berusia 4
bulan
Pembawaan secara umum : Senang diajak berinteraksi dengan orang lain
walaupun belum pernah dilihat atau dikenalnya,
tertawa jika merasa senang
Lingkungan rumah : Ibu klien mengatakan area sekitar rumah bersih

5. Keadaan Kesehatan Saat Ini


An. M dalam masa perkembangan infant. Diet yang diberikan dari usia 0 bulan hingga
sekarang ASI namun saat di Rumah Sakit diberikan susu formula. An. M berat badan
6800gram skarang menjadi 6300 gram, tinggi badan 61 cm, lingkar kepala 35 cm, lingkar
dada 40 cm dan lingkar lengan 10 cm

6. Pengkajian Fisik (12 Domain Nanda)


a. PROMOSI KESEHATAN (KESADARAN & MANAJEMEN KESEHATAN)
Ibu klien mengatakan di dalam keluarga kesehatan sangat penting jika ada anggota
keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat, pasien jarang jajan
diluar dan cuci tangan sebelum makan. Ibu klien mengatakan rumah selalu bersih,
terdapat ventilasi yang cukup.
Masalah keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan

b. Nutrisi (Makan, Pencernaan, Absorpsi, Metabolisme & Hidrasi)


1) Mulut
Trismus ( √ ), Halitosis ( - )
Bibir: lembab( - ), pucat( √ ), sianosis( - ), labio/palatoskizis( - ),
stomatitis( - )
Gusi: normal ( √ ), plak putih( ), lesi( - )
Gigi: Normal( - ), Ompong( - ), Caries( - ), Jumlah gigi: 0 ( belum memiliki
gigi)
Lidah: bersih ( √ ), kotor/ putih ( - ), jamur ( - )
2) Leher
Kaku Kuduk ( - ) Simetris( - ), Benjolan ( - ) Tonsil ( - )
Kelenjar Tiroid : normal ( √ ), pembesaran ( - )
Tenggorok : kesulitan menelan ( - ), dll (tidak ada masalah)
3) Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
BB sebelum sakit: 6,8 kg BB sakit: 6,3 kg
Makanan yang disukai: klien sering di beri ASI dan susu formula
Selera makan : nafsu makan menurun
Alat makan yang digunakan : botol susu
Pola makan( x/ hari) : 3 x sehari / selagi bayi menangis
Masalah keperawatan : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh

4) Abdomen
Inspeksi : Bentuk: simetris( - ), tidak simetris( - ), kembung( √ ), asites( - ),
Palpasi : massa ( - ), nyeri ( - ), normal ( √ )
Kuadran I : Tidak ada kelainan pada hati, kantung empedu, paru, dan esofagus.
Kuadran II : Tidak ada kelainan pada hati, jantung, esofagus, paru, pankreas, limfa,
lambung.
Kuadran III : Tidak ada kalianan pada usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus
kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus.
Kuadran IV : Tidak ada kelainan pada anus, rektum, testis.
Auskultasi : bising usus 12 x/mnt
Perkusi : Timpani ( √ ), redup ( - )
Data Tambahan :
Tidak Ada Data Tambahan
Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan

c. Eliminasi & Pertukaran (Fungsi Urinarius, Gastrointestinal &


Pernapasan) Pola Eliminasi
BAK:
Warna : Kuning pekat
Konsistensi : cair tanpa lendir atau darah
Frekuensi : 5-6 x/ hari
Urine Output : 600 cc
Penggunaan Kateter : Tidak menggunakan kateter
Vesika Urinaria : Membesar (tidak ada) Nyeri tekan (tidak ada nyeri tekan)
Gangguan ; Anuaria ( - ), Oliguria ( - ), Retensi Uria ( - ), nokturia ( - ),
Inkontinensia Urin ( - ), Poliuria ( - ), Dysuria ( - ), Normal ( √ )
Jelaskan:. Tidak ada masalah dalam BAK

BAB : warna : kuning kecokelatan Frekuensi 1 x/hari


Konsisitensi: Lembek lendir ( - ), darah ( - ), ampas ( - ), Konstipasi ( - )
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

Dada
Bentuk: Simetris ( √ ), Barrel chest/dada tong( ), pigeon chest/dada burung ( )
benjolan ( ), dll………………..
Palpasi : Tidak ada prepitasi, tidak ada massa

Paru-paru:
Inspeksi: RR 43 x/ min,
Palpasi: Normal ( √ ), ekspansi pernafasan( ), taktil fremitus( )
Perkusi: Normal/ Sonor( √ ), redup/pekak( ), hiper sonor( )
Auskultasi: irama( √ ), teratur( - ),
Suara nafas: vesicular( √ ), bronkial( - ), Amforik ( - ), Cog Wheel Breath Sound ( - )
metamor phosing breath sound ( - )
Suara Tambahan: Ronki ( √ ), pleural friction( )
Data Tambahan :
Pasien tampak sesak, baruk berdahak susah untuk dikeluarkan, Terdengar suara ronki
dan suara nafas tidak teratur
Masalah keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif

d. Aktivitas / Istirahat (Istirahat, Aktivitas, Keseimbangan Energi, Respon


Kardiovaskular / Pulmonal & Perawatan Diri)
Jantung
Inspeksi: ictus cordis/denyut apeks( - ), normal( √ ) melebar( - )
Palpasi: kardiomegali( - ), normal ( √ )
Perkusi: redup( √ ), pekak( - )
Auskultasi: HR 112 x/mnt. Aritmia( √ ),Disritmia( ) , Murmur ( ),
Kebiasaan sebelum tidur (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa saat
tidur,dll) : biasanya sebelum tidur sering ditimang timang
Kebiasaan Tidur siang : 3-4 .jam/hari (tidak menentu)
Skala Aktivitas:
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total

Personal hygine :
Mandi : 1-2 x/hari
Sikat gigi : 1-2 x/hari
Ganti Pakaian : 2 – 3 x/hari
Memotong kuku : 1 x/minggu
Data Tambahan :
Tidak Ada Data Tambahan
Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan

e. Persepsi / Kognisi (Perhatian, Orientasi, Sensasi Persepsi, Kognisi & Komunikasi)


1) Kesan Umum
Tampak Sakit: ringan ( √ ), sedang ( ), berat ( ), pucat ( ), sesak ( ), kejang
( )
2) Kepala
Bentuk: Mesocepal. Hematoma( - ), Luka( - )
Fontanel: cekung ( - ), Datar ( - ), Keras ( - ), Lunak ( √ )
Rambut: halus tumbuh sedikit, warna : hitam mudah dicabut ( - ), ketombe( - ),
kutu( - ),
3) Mata
Mata: jernih( √ ), mengalir, kemerahan( - ), sekret( - )
Visus: 6/6( √ ), 6/300( - ), 6/ tak terhingga( ),
Pupil: Isokor( √ ), anisokor( - ), miosis( - ), midriasis( - ),
reaksi terhadap cahaya: kanan Positif( √ ), negatif( - ),
kiri negatif( - ) positif( √ ),
alat bantu: kacamata( - ), Softlens( - )
Conjungtiva: merah jambu( ), anemis( - )
Sklera: Putih( √ ), Ikterik( - )
4) Telinga
Simetri( √ ), sekret( - ), radang( - ), Pendengaran: ( - ), kurang( - ), tuli( - )
Hidung : Simetris( √ ), pilek( - ), epistaksis( - )
Lidah: bersih ( √ ), kotor/ putih ( - ), jamur ( - )
Data Tambahan : Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

f. PERSEPSI DIRI (KONSEP DIRI, HARGA DIRI,& CITRA TUBUH)


Persepsi keluarga klien terhadap klien : Keluarga klien mengatakan merasa khawatir
dan sedih mengenai kondisi penyakit anak dan takut akan terjadi apa-apa pada anaknya.
Keluarga klien mengatakan An. M lekas sembuh karena tidak tega melihatnya di rumah
sakit terlalu lama.
Data Tambahan : Ibu klien tampak gelisah dan sedih
Masalah keperawatan : Ansietas

g. Hubungan Peran (Peran Pemberi Asuhan, Hubungan Keluarga & Performa


Peran)
Masalah sosial yang penting : Baik
Hubungan orang tua dan bayi : Baik
Orang terdekat yang dapat dihubungi : Ibu dan Ayahnya
Orang tua berespon terhadap penyakit: ya ( √ ) tidak ( - )
Respon : orang tua selalu bertanya mengenai keadaan anaknya dan mengikuti arahan
dan anjuran dari tenaga kesehatan
Orang tua berespon terhadap hospitalisasi: ya ( √ ) tidak ( - )
Data Tambahan : Tidak Ada Data Tambahan
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

h. Seksualitas (Identitas, Fungsi Seksualitas & Reproduksi)


Genitalia dan Anus
Laki-laki
Penis: normal/ada ( √ ), Abnormal ( - )
Scrotum dan testis: normal( √ ), hernia( - ), hidrokel( - )
Anus ; normal/ada ( √ ), atresia ani( - )
Data Tambahan :
Penis anak ada, testis berjumlah 2 dengan ukuran sama, skrotum warna kecoklatan tua.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan

i. Koping / Toleransi Stress (Respons Pascatrauma, Respon Koping & Stres


Neurobihaviour)
GCS : 15 (compos mentis)
E:4
V: 5
M:6
Reflek Patologis :
Babinsky : Normal
Kernig : Normal
Brudzinsky : Normal
Reflek Fisiologis :
Biceps : Normal
Triceps : Normal
Patella : Normal
Data Tambahan : Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

j. Prinsip Hidup (Nilai, Keyakinan & Keselarasan / Keyakinan)


Budaya : Indonesia
Spritual / Religius : Islam
Harapan : Ibu Klien berharap dapaat sembuh dari penyakit yang
dideritanya Psikososial : Klien tampak gelisah akan penyakitnya dan kondisinya
Data Tambahan : Tidak ada
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
k. Keamanan / Perlindungan (Infeksi, Cedera Fisik, Kekerasan, Bahaya Lingkungan,
Proses Pertahanan, & Termoregulasi)
Tingkat Kesadaran : Composmentis ( √ ), Apatis ( - ), Somnolen ( - ),
Sopor ( - ),Soporocoma ( - ) Coma ( - )
TTV : Suhu 36,5 O C, Nadi 112 x/min, TD..............mmHg, RR 43 x/min
Warna kulit :
Sianosis ( - ), I kterus ( - ), eritematosus rash ( - ), discoid lupus ( - ),
oedema ( - ), normal ( √ )
Bula ( - ), Ganggren ( - ), nekrotik jaringan ( - ), Hiperpigmentasi ( - )
Echimosis ( - ), Petekie ( - )
Turgor Kulit: elastis ( √ ), tidak elastis ( - )
Data Tambahan : Tidak Ada Data tambahan
Masalah keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan

l. Pertumbuhan / Perkembangan Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (Ddst/Kpsp)


Kemandirian dan bergaul : Belum dapat dikaji
Motorik Halus : klien dapat menggenggam
Kognitif dan bahasa : Belum daat dikaji
Motorik kasar : klien dapat memiringkan badannya ke sisi kiri dan
kanan
Data Tambahan : Tidak ada
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan

TERAPI
Terapi Cara Pemberian Dosis Golongan / Jenis Indikasi
Cefotaxime IV 3 x 300 mg Antibiotik untuk
penatalaksanaan
infeksi saluran
pernapasan
Ondansentron IV 3 x 1 gram Antiemesis untuk mengatasi
mual dan muntah
yang mungkin
terjadi akibat
kemoterapi,
setelah tindakan
operasi, ataupun
radioterapi
Mocus Drop Oral 3 x 0.7 ml Expectorat untuk penyakit-
penyakit pada
saluran
pernafasan
dimana terjadi
banyak lendir
atau dahak,
Paracetamol Oral 4 x 0.7 ml Analgesic, untuk meredakan
Drop antipiretik, anti sakit kepala, nyeri
inflamasi dan demam.
Domiprin Oral 3 x 0.7 ml Antiemesis untuk meredakan
drop mual dan muntah
Ventolin Inhalasi 3 x 1 respul Obat keras, Penanganan dan
Nebulizer bronkodilator pencegahan
serangan asma,
penanganan rutin
bronkospasme
kronik, asma
berat akut (status
asmatikus).
Infus KAEN IV 10 teter / Obat keras digunakan
3B menit sebagai larutan
intravena untuk
mensuplai cairan
dan elektrolit

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan :
Hasil pemeriksaan laboratorium
darah lengkap :
hemoglobin 10,7 g/dL (10,5-13,5)
leukosit 13,1 103/uL (6,00-18,00)
eritrosit 4,2 106/uL (3,20-4,80)
trombosit 372 103/uL (150-450)
eosinofil 1% (1-6)
basofil 0% (0-1)
netrofil segmen 16% (40-75)
limfosit 72% (20-45)
monosit 11% (2-10)
RDW-CV 13,4% (11,6-14,4)
RDW-SD 35,6 fL (35,1-43,9)
P LCR 22,0% (9,3-37,9)
MCV 73,4 fL (70-86)
MCHC 34,6 g/dL (30,0-35,0)

Hasil pemeriksaan rontgen


thorak: bentuk dan ukuran dbn.
Pulmo: bercak kesuraman
parahiler. Mediastinum tidak melebar, trachea ditengah.
Diafragma: lengkung diafragma kanan dan kiri baik,
sinus kontrofrenik kiri tajam, sinus
kardiofrenikus kanan dan kiri jelas,
pleura tidak menebal,
tulang dan jaringan lunak baik.
Kesan: Gb.Bronkopneumonia
ANALISA DATA

DATA KLIEN Etiologi Masalah Keperawatan


DS : Virus, bakteri, jamur, dan Bersihan jalan napas tidak efektif
- Ibu klien mengatakan benda asing
klien sesak nafas
- Ibu klien mengatakan Invasi saluran pernafasan
bahwa klien atas
mengalami batuk
dengan dahak yang Kuman berlebih di bronkus
sulit dikeluarkan
Proses peradangan
DO :
- Terdengar suara Akumulasi sekret di bonkus
tambahan ronchi
- Klien tampak gelisah Bersihan jalan napas tidak
dan rewel efektif
- Klien tampak sesak
nafas
- Hasil rontgen thorak
: Bronkopneumonia
- Nafas tidak teratur
- Klien terpasang
Oksigen 2 L/mnt
- Klien mendapat terapi
Mucos drop 3x0,7 ml,
ventolin nebulizer 3x1
respul
- Tanda-tanda vital
: RR: 43 x/menit,
suhu 36.50C,
denyut nadi : 112
x/menit
DS : Penumpukan mukus di Ketidak seimbangan nutrisi kurang
- Ibu mengatakan klien bronkus dari kebutuhan tubuh
susah diberi ASI dan
rewel Bau mulut tidak sedap

DO : Anoreksia
- Keadaan umum lemah
- Selama di rumah sakit Inatake kurang
klien diberikan susu
formula Ketidak seimbangan nutrisi
- BB sebelum sakit : kurang dari kebutuhan tubuh
6800 gram
- BB setelah sakit
: 6300 gram
- (terdapat penurunan
berat badan)
- Klien terpasang infus
KAEN 3B 10
tetes/menit
- Klien mendapat
injeksi ondansentron
3x1 gram
- Tanda-tanda vital
: RR: 43 x/menit,
suhu 36.50C,
denyut nadi : 112
x/menit

PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN


1. Bersihan jalan napas tidak efektif
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret di bronkus
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya asupan makanan
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. M Diagnosa Medis : Bronkopneumonia


Jenis kelamin : Laki-laki Hari/Tanggal : Senin, 3 Januari 2022
No.Kamar/Bed : xxxxxxxxx Shift : Pagi

NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


(NOC) (NIC)
1. Bersihan jalan Label : Status Pernafasan : Observasi : 1. untuk mengetahui TTV pasien
nafas tidak efektif Kepatenan Jalan Nafas 1. Monitor TTV (TD, Nadi, Suhu, RR) 2. Untuk mengetahui beberapa derajat
berhubungan 2. Monitor kecepatan, irama, kedalaman, spasme bronkus terjadi sumbatan
dengan akumulasi Tujuan : dan kesulitan bernafas. dijalan nafas ketidaknormalan bunyi
secret di bronkus. Setelah dilakukan tindakan 3. Monitor pola napas (frekuensi, nafas menunjukan adanya masalah
Dengan ditandai : keperawatan diharapkan pasien kedalaman, usaha napas) pada sistem pernapasannya.
DS : menunjukkan jalan napas yang bersih 4. Monitor sputum (jumlah, warna, 3. untuk mengetahui adanya sumbatan di
- Ibu klien ditandai dengan kriteria hasil sebagai aroma) jalan nafas.
mengatakan berikut: 5. Monitor kemampuan batuk efektif 4. Untuk mengetahui kondisi sputum
klien sesak Indikator A T Terapeuntik: 5. Ketidakmampuan mengeluarkan
nafas Frekuensi pernapasan 2 5 6. Atur posisi semi-fowler atau fowler sekret menjadikan timbulnya
- Ibu klien Irama pernapasan 2 5 7. Lakukan fisioterapi dada, jika perlukan penumpukan berlebihan pada saluran
mengatakan Kedalaman inspirasi 1 5 8. Berikan minum kurang lebih 2.500 pernapasan.
bahwa klien Kemampuan untuk 1 5 ml/hari, anjurkan minumdalam kondisi 6. Posisi semi fowler dapat
mengalami mengeluarkan sekret hangat jika tidak ada kontraindikasi meningkatkan oksigen yang ada
batuk dengan Edukasi: didalam paru-paru sehingga
dahak yang sulit Keterangan : 9. Pertahankan oksigen 2 liter /menit memperingan kesukaran jalan napas
dikeluarkan 1. Deviasi berat dari kisaran Kolaborasi: serta posisi yang paling efektif bagi
DO : normal 10. kolaborasi pemberian bronkodilator, pasien dengan penyakit pulmonary.
- Terdengar suara 2. Deviasi cukup berat dari kisaran ekspektoran, mukolitik, jika perlu 7. Tujuan dari tindakan ini yaitu
tambahan normal melepaskan secret yang melekat pada
ronchi 3. Deviasi Sedangdari kisaran dinding bronkus.
- Klien tampak normal 8. air digunakan untuk menggantikan
gelisah dan 4. Deviasi ringan dari kisaran keseimbangan cairan tubuh akibat
rewel normal cairan banyak keluar melalui
- Klien tampak 5. Tidak Ada Deviasi dari kisaran pernapasan. Air hangat akan
sesak nafas normal mempermudah pengenceran sekret
- Nafas tidak melalui proses konduksi yang
teratur mengakibatkan arteri pada area sekitar
- Hasil rontgen leher vasodiltasi dan mempermudah
thorak : cairan dalam pembuluh darah dapat
Bronkopneumo diikat oleh mukus/sekret.
nia 9. Pemberian oksigen dapat membantu
- Klien terpasang dalam memenuhi kebutuhan oksigen
Oksigen 2 10. Berfungi untuk mengencerkan dahak,
L/mnt memperlebar saluran pernapasan.
- Klien mendapat
terapi Mucos
drop 3x0,7 ml,
ventolin
nebulizer 3x1
respul,
- Tanda-tanda
vital : RR: 43
x/menit,
suhu 36.50C,
denyut nadi :
112 x/menit
2 Ketidakseimbangan Tujuan : Observasi : 1. Memvalidasi dan menetapkan derajat
nutrisi: kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi dan pantau status nutrisi masalah nutrisi sebagai evaluasi
kebutuhan tubuh keperawatan selama 3x24 jam di pasien (BB, intake, output, turgor kulit, 2. Untuk mengetahui pemasukan
yang berhubungan harapkan tidak terjadi gangguan integritas mukosa bibir, kemampuan pengeluaran
dengan kurangnya ketidakseimbangan nutrisi dengan menelan, anoreksia, diare) 3. meningkatkan intake dan nutrisi
asupan makanan. kriteria hasil: 2. Monitor kecenderungan turun dan klien
Dengan ditandai : Indikator A T naiknya BB 4. Merangsang klien untuk bersedia
DS : Pasien mampu 1 5 3. Kaji adanya makanan yang disukai dan meningkatkan intake makanan
- Ibu mengatakan tidak disukai 5. meningkatkan intake dan nutrisi
klien susah memahami diet Terapeuntik: klien
diberi ASI dan seimbang 4. Anjurkan klien makan sedikit tapi 6. Menurunkan rasa tidak enak pada
rewel Pasien 1 5 sering mulut karena sisa makanan, sisa
DO : mengatakan Edukasi: sputum atau sisa obat, dan
- Keadaan umum nafsu makan 5. Edukasi diet TKTP menurunkan rangsangan muntah
lemah meningkat Kolaborasi Memaksimalkan pemberian intake
- Selama di Pasien mau 2 5 6. Kolaborasi dan fasilitasi pasien untuk gizi, mengurangi kelelahan dan iritasi
rumah sakit makan sedikit memperoleh diet yang sesuai indikasi saluran cerna. Merencanakan diet
klien diberikan tapi sering dan disukai, diet tinggi kalori tinggi dengan kandungan gizi yang cukup
susu formula Tidak terjadi 2 5 protein.. dan sesuai dengan status
- BB sebelum penurunan hipermetabolik pasien
sakit : 6800 berat badan
gram Keterangan :
- BB setelah sakit 1. Deviasi berat dari kisaran
: 6300 gram normal
- (terdapat 2. Deviasi cukup berat dari kisaran
penurunan berat normal
badan) 3. Deviasi Sedangdari kisaran
- Klien terpasang normal
infus KAEN 3B 4. Deviasi ringan dari kisaran
10 tetes/menit normal
- Klien mendapat 5. Tidak Ada Deviasi dari kisaran
injeksi normal
ondansentron
3x1 gram
- Tanda-tanda
vital : RR: 43
x/menit, suhu
36.50C,
denyut nadi :
112 x/menit
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. M Diagnosa Medis : Bronkopneumonia


Jenis kelamin: Laki-Laki Hari/Tanggal : Senin, 3 Januari 2022
No.Kamar/Bed: xxxxxxx Shift : Pagi

Nama &
Tanggal & Implementasi
Dx. Keperawatan Respons TT
Waktu keperawatan
Perawat
Bersihan jalan Senin, 3 Januari Observasi : Respon :
nafas tidak efektif 2022, 1. Memonitor status 1. RR: 43 x/menit,
berhubungan 10.00 WIB pernapasan klien klien terlihat rewel
dengan akumulasi 10.10 WIB Terapeuntik: dan kesulitan
secret di bronkus. 2. Mengatur posisi bernapas akibat
semi-fowler atau dahak sulit
fowler dikeluarkan
10.15 WIB
3. Memberikan 2. Klien tampak dalam
minum kurang posisi semi fowler
lebih 2.500 ml/hari, 3. Klien Tampak diberi
anjurkan minum minum hangat
dalam kondisi 4. Klien terpasang
hangat jika tidak Oksigen 2L/menit
ada kontraindikasi 5. Klien tampak di
Edukasi: berikan Obat
10.20 WIB
4. Mempertahankan brounkudilator
oksigen 2 liter
/menit .
10.30 WIB Kolaborasi:
5. Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
Ketidakseimbangan Senin, 3 januari Observasi : Respon :
nutrisi: kurang dari 2022 1. Mengobservasi dan 1. klien tampak rewel
kebutuhan tubuh 13.25 WIB pantau status nutrisi dan sulit diberi ASI
yang berhubungan pasien (BB, intake, 2. terjadi penurunan
dengan kurangnya output, turgor kulit, BB dari 6,8 Kg,
asupan makanan integritas mukosa menjadi 6,5 Kg
bibir, kemampuan 3. diet yang diberikan
menelan, anoreksia, susu formula
13.30 WIB diare) 4. klien tampak diberi
2. Memonitor makan sedikit
kecenderungan turun namun sering
13.35 WIB dan naiknya BB 5. ibu klien kooperatif
3. Mengkaji adanya saat diberi edukasi
makanan yang 6. klien dianjurkan
disukai dan tidak untuk diberi ASI
disukai
Terapeuntik:
4. Menganjurkan klien
13.40 WIB makan sedikit tapi
sering
Edukasi:
5. Mengedukasi diet
13.45 WIB TKTP
Kolaborasi
13.50 WIB 6. Berkolaborasi dan
fasilitasi pasien
untuk memperoleh
diet yang sesuai
indikasi dan disukai,
diet tinggi kalori
tinggi protein.
Bersihan jalan Selasa 4 Observasi : Respon :
nafas tidak efektif januari 1. Memonitor status 1. RR: 40 x/menit,
berhubungan 2022, pernapasan klien klien masih rewel
dengan akumulasi 10.00 WIB Terapeuntik: dan dahak masih
secret di bronkus. 2. Mengatur posisi sulit dikelarkan
10.10 WIB
semi-fowler atau 2. Klien tampak dalam
fowler posisi semi fowler
10.15 WIB
3. Memberikan 3. Klien Tampak diberi
minum kurang minum hangat
lebih 2.500 ml/hari, 4. Klien terpasang
anjurkan minum Oksigen 2L/menit
dalam kondisi 5. Klien tampak di
hangat jika tidak berikan Obat
ada kontraindikasi brounkudilator
Edukasi:
10.20 WIB
4. Mempertahankan
oksigen 2 liter
/menit
10.30 WIB Kolaborasi:
5. Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
Ketidakseimbangan Selasa,4 Observasi : Respon :
nutrisi: kurang dari Januari 1. Mengobservasi dan 1. klien masih tampak
kebutuhan tubuh 2022 pantau status nutrisi rewel dan mau
yang berhubungan 13.25 WIB pasien (BB, intake, minum susu sedikit
dengan kurangnya output, turgor kulit, 2. terjadi penurunan
asupan makanan integritas mukosa BB dari 6,8 Kg,
bibir, kemampuan menjadi 6,5 Kg
menelan, anoreksia, 3. diet yang diberikan
diare) susu formula
13.30 WIB 2. Memonitor 4. klien tampak diberi
kecenderungan turun makan sedikit
dan naiknya BB namun sering
13.35 WIB 3. Mengkaji adanya 5. ibu klien kooperatif
makanan yang saat diberi edukasi
disukai dan tidak 6. klien dianjurkan
disukai untuk diberi ASI
Terapeuntik:
4. Menganjurkan klien
13.40 WIB makan sedikit tapi
sering
Edukasi:
5. Mengedukasi diet
13.45 WIB TKTP
Kolaborasi
13.50 WIB 6. Berkolaborasi dan
fasilitasi pasien
untuk memperoleh
diet yang sesuai
indikasi dan disukai,
diet tinggi kalori
tinggi protein.
Bersihan jalan Rabu, 5 22 Observasi : Respon :
nafas tidak efektif Januari 1. Memonitor status 1. RR: 38 x/menit,
berhubungan 2022, pernapasan klien klien terlihat tenang,
dengan akumulasi 10.00 WIB Terapeuntik: dan dahak bisa
secret di bronkus. 2. Mengatur posisi dikeluarkan sedikit,
10.10 WIB
semi-fowler atau klien masih tampak
fowler kesulitan bernapasan
10.15 WIB
3. Memberikan 2. Klien tampak dalam
minum kurang posisi semi fowler
lebih 2.500 ml/hari, 3. Klien tampak diberi
anjurkan minum minum hangat
dalam kondisi 4. Klien terpasang
hangat jika tidak Oksigen 2L/menit
ada kontraindikasi 5. Klien tampak di
Edukasi: berikan Obat
10.20 WIB
4. Mempertahankan brounkudilator
oksigen 2 liter
/menit.
10.30 WIB Kolaborasi:
5. Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
Ketidakseimbangan Rabu, 5 22 Observasi : Respon :
januari
2022
nutrisi: kurang dari 1. Mengobservasi dan 1. klien tampak tenang
kebutuhan tubuh 13.25 WIB pantau status nutrisi dan mau diberi susu
yang berhubungan pasien (BB, intake, namun sedikit-
dengan kurangnya output, turgor kulit, sedikit
asupan makanan integritas mukosa 2. terjadi penurunan
bibir, kemampuan BB dari 6,8 Kg,
menelan, anoreksia, menjadi 6,5 Kg
diare) 3. diet yang diberikan
13.30 WIB
2. Memonitor susu formula
kecenderungan turun 4. klien tampak diberi
dan naiknya BB makan sedikit
13.35 WIB
3. Mengkaji adanya namun sering
makanan yang 5. ibu klien kooperatif
disukai dan tidak saat diberi edukasi
disukai 6. klien dianjurkan
Terapeuntik: untuk diberi ASI
4. Menganjurkan klien
13.40 WIB
makan sedikit tapi
sering
Edukasi:
5. Mengedukasi diet
13.45 WIB
TKTP
Kolaborasi
13.50 WIB
6. Berkolaborasi dan
fasilitasi pasien
untuk memperoleh
diet yang sesuai
indikasi dan disukai,
diet tinggi kalori
tinggi protein.
EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. M Diagnosa Medis : Bronkopneumonia


Jenis kelamin: Laki-Laki Hari/Tanggal : Senin, 3 januari 2022
No.Kamar/Bed: xxxxxxx Shift :

Dx. Keperawatan Tanggal & Evaluasi Paraf


Jam
Bersihan jalan Senin, 3 S:
nafas tidak efektif Januari - Ibu klien mengatakan klien rewel dan sulit
berhubungan 2022,pukul bernapas
dengan akumulasi 10. 45 WIB - Ibu klien mengatakan anaknya batuk berdahak dan
secret di bronkus. sulit untuk dikeluarkan
DS :
- Ibu klien O:
mengatakan - Terdengar suara tambahan ronchi
klien sesak - Klien tampak gelisah dan rewel
nafas - Klien tampak tampak nyaman dengan posisi semi
- Ibu klien fowler
mengatakan - Nafas tidak teratur
bahwa klien - Tanda-tanda vital : RR: 43 x/menit, suhu 36.50C,
mengalami denyut nadi : 112 x/menit
batuk dengan
dahak yang A : Masalah belum teratasi
sulit
dikeluarkan Indikator A H T
DO : Frekuensi pernapasan 2 3 5
- Terdengar suara Irama pernapasan 2 3 5
tambahan Kedalaman inspirasi 1 3 5
ronchi Kemampuan untuk 1 4 5
- Klien tampak mengeluarkan sekret
gelisah dan
rewel P : Intervensi dilanjutkan
- Klien tampak 1. Monitor status pernapasan klien
sesak nafas 2. Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Nafas tidak 3. Berikan minum kurang lebih 2.500 ml/hari,
teratur anjukan minum dalam kondisi hangat jika tida
- Hasil rontgen ada kontraindikasi
thorak : 4. Pertahankan oksigen 2 liter /menit
Bronkopneumo 5. kolaborasi pemberian bronkodilator,
nia ekspktoran, mukolitik, jika perlu
- Klien terpasang
Oksigen 2
L/mnt
- Klien mendapat
terapi Mucos
drop 3x0,7 ml,
ventolin
nebulizer 3x1
respul
- Tanda-tanda
vital : RR: 43
x/menit,
suhu 36.50C,
denyut nadi :
112 x/menit
Ketidakseimbangan Senin, 3 S:
nutrisi: kurang dari Januari 2022 - Ibu mengatakan klien susah diberi ASI dan rewel
kebutuhan tubuh pukul
yang berhubungan 14.00 WIB O:
dengan kurangnya - Keadaan umum lemah
asupan makanan - Selama di rumah sakit klien diberikan susu formula
DS : - BB sebelum sakit : 6800 gram
- Ibu mengatakan - BB setelah sakit : 6300 gram
klien susah - (terdapat penurunan berat badan)
diberi ASI dan - Klien terpasang infus KAEN 3B 10 tetes/menit
rewel
DO : A : Masalah belum teratasi
- Keadaan umum
lemah Indikator A H T
- Selama di Pasien mampu 1 3 5
rumah sakit memahami diet
klien diberikan seimbang
susu formula nafsu makan 1 4 5
- BB sebelum meningkat
sakit : 6800 Pasien mau 2 4 5
gram makan sedikit
- BB setelah sakit tapi sering
: 6300 gram Tidak terjadi 2 4 5
- (terdapat penurunan
penurunan berat berat badan
badan)
- Klien terpasang
infus KAEN 3B P : Intervenasi dilanjutkan
10 tetes/menit 1. Observasi dan pantau status nutrisi pasien
- Klien mendapat (BB, intake, output, turgor kulit, integritas
injeksi mukosa bibir, kemampuan menelan, anoreksia,
ondansentron diare)
3x1 gram 2. Monitor kecenderungan turun dan naiknya BB
- Tanda-tanda 3. Kaji adanya makanan yang disukai dan tidak
vital : RR: 43 disukai
x/menit, suhu 4. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering
36.50C, denyut 5. Edukasi diet TKTP
nadi : 112 6. Kolaborasi dan fasilitasi pasien untuk
x/menit. memperoleh diet yang sesuai indikasi dan
disukai, diet tinggi kalori tinggi protein.
Bersihan jalan Selasa, 4 S:
nafas tidak efektif januari - Ibu klien mengatakan klien masih agak rewel jika
berhubungan 2022,pukul merasa tidak nyaman
dengan akumulasi 10. 45 WIB - Ibu klien mengatakan batuk sudah berkurang
secret di bronkus. - Ibu klien mengatakan klien tampak nyaman
DS : dengan posisi setengah duduk
- Ibu klien
mengatakan O:
klien sesak - Terdengar suara tambahan ronchi
nafas - Klien masih rewel
- Ibu klien - Klien tampak nyaman dengan posisi semifowler
mengatakan - Nafas tidak teratur
bahwa klien - Tanda-tanda vital : RR: 42 x/menit, suhu 37.30C,
mengalami denyut nadi : 110 x/menit
batuk dengan
dahak yang A : Masalah belum teratasi
sulit
dikeluarkan Indikator A H T
DO : Frekuensi pernapasan 2 4 5
- Terdengar suara Irama pernapasan 2 3 5
tambahan Kedalaman inspirasi 1 3 5
ronchi Kemampuan untuk 1 4 5
- Klien tampak mengeluarkan sekret
gelisah dan
rewel P : Intervensi dilanjutkan
- Klien tampak 1. Monitor status pernapasan klien
sesak nafas 2. Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Nafas tidak 3. Berikan minum kurang lebih 2.500 ml/hari,
teratur anjukan minum dalam kondisi hangat jika tida
- Hasil rontgen ada kontraindikasi
thorak : 4. Pertahankan oksigen 2 liter /menit
Bronkopneumo 5. kolaborasi pemberian bronkodilator,
nia ekspktoran, mukolitik, jika perlu
- Klien terpasang
Oksigen 2
L/mnt
- Klien mendapat
terapi Mucos
drop 3x0,7 ml,
ventolin
nebulizer 3x1
respul
- Tanda-tanda
vital : RR: 43
x/menit,
suhu 36.50C,
denyut nadi :
112 x/menit
Ketidakseimbangan Selasa, 4 S:
nutrisi: kurang dari januari - Ibu mengatakan klien masih susah diberi ASI atau
kebutuhan tubuh 2022,,pukul susu formula
yang berhubungan 14.00 WIB
dengan kurangnya O:
asupan makanan - Keadaan umum lemah
DS : - Selama di rumah sakit klien diberikan susu formula
- Ibu mengatakan - BB sebelum sakit : 6800 gram
klien susah - BB setelah sakit : 6300 gram
diberi ASI dan (terdapat penurunan berat badan)
rewel - Klien terpasang infus KAEN 3B 10 tetes/menit
DO :
- Keadaan umum A : Masalah belum teratasi
lemah
- Selama di Indikator A H T
rumah sakit Pasien mampu 1 3 5
klien diberikan memahami diet
susu formula seimbang
- BB sebelum nafsu makan 1 4 5
sakit : 6800 meningkat
gram Pasien mau 2 4 5
- BB setelah sakit makan sedikit
: 6300 gram tapi sering
- (terdapat Tidak terjadi 2 4 5
penurunan berat penurunan
badan) berat badan
- Klien terpasang
infus KAEN 3B
10 tetes/menit P : Intervenasi dilanjutkan
- Klien mendapat 1. Observasi dan pantau status nutrisi pasien (BB,
injeksi intake, output, turgor kulit, integritas mukosa
ondansentron bibir, kemampuan menelan, anoreksia, diare)
3x1 gram 2. Monitor kecenderungan turun dan naiknya BB
- Tanda-tanda 3. Kaji adanya makanan yang disukai dan tidak
vital : RR: 43 disukai
x/menit, suhu 4. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering
36.50C, denyut 5. Edukasi diet TKTP
nadi : 112 6. Kolaborasi dan fasilitasi pasien untuk
x/menit. memperoleh diet yang sesuai indikasi dan
disukai, diet tinggi kalori tinggi protein
Bersihan jalan Rabu 5 S:
nafas tidak efektif Januari - Ibu klien mengatakan klien sudah tidak batuk
berhubungan 2022,pukul - Ibu klien mengatakan klien tampak nyaman
dengan akumulasi 10. 45 WIB dengan posisi setengah duduk
secret di bronkus.
DS : O:
- Ibu klien - Terdengar suara tambahan ronchi
mengatakan - Klien tampak tenang namun masih rewel jika
klien sesak merasa tidak nyaman
nafas - Klien tampak nyaman dengan posisi semifowler
- Ibu klien - Tanda-tanda vital : RR: 40 x/menit, suhu 37.30C,
mengatakan denyut nadi : 110 x/menit
bahwa klien
mengalami A : Masalah Teratasi Sebagian
batuk dengan
dahak yang Indikator A H T
sulit Frekuensi pernapasan 2 3 5
dikeluarkan Irama pernapasan 2 3 5
DO : Kedalaman inspirasi 1 3 5
- Terdengar suara Kemampuan untuk 1 4 5
tambahan mengeluarkan sekret
ronchi
- Klien tampak P : Intervensi dilanjutkan oleh perawat selanjutnya
gelisah dan 1. Monitor status pernapasan klien
rewel 2. Atur posisi semi-fowler atau fowler
- Klien tampak 3. Berikan minum kurang lebih 2.500 ml/hari,
sesak nafas anjukan minum dalam kondisi hangat jika tida
- Nafas tidak ada kontraindikasi
teratur 4. Pertahankan oksigen 2 liter /menit
- Hasil rontgen 5. kolaborasi pemberian bronkodilator,
thorak : ekspktoran, mukolitik, jika perlu
Bronkopneumo
nia
- Klien terpasang
Oksigen 2
L/mnt
- Klien mendapat
terapi Mucos
drop 3x0,7 ml,
ventolin
nebulizer 3x1
respul
- Tanda-tanda
vital : RR: 43
x/menit,
suhu 36.50C,
denyut nadi :
112 x/menit
Ketidakseimbangan Rabu 5 S:
nutrisi: kurang dari Januari - Ibu mengatakan klien suadh mau diberi ASI atau
kebutuhan tubuh 2022,pukul susu formula
yang berhubungan 14.00 WIB
dengan kurangnya O:
asupan makanan - Keadaan umum baik
DS : - Selama di rumah sakit klien diberikan susu formula
- Ibu mengatakan - BB sebelum sakit : 6800 gram
klien susah - BB setelah sakit : 6300 gram
diberi ASI dan (terdapat penurunan berat badan)
rewel - Klien terpasang infus KAEN 3B 10 tetes/menit
DO :
- Keadaan umum A : Masalah belum teratasi
lemah
- Selama di Indikator A H T
rumah sakit Pasien mampu 1 3 5
klien diberikan memahami diet
susu formula seimbang
- BB sebelum nafsu makan 1 4 5
sakit : 6800 meningkat
gram Pasien mau 2 4 5
- BB setelah sakit makan sedikit
: 6300 gram tapi sering
- (terdapat Tidak terjadi 2 4 5
penurunan berat penurunan
badan) berat badan
- Klien terpasang
infus KAEN 3B P : Intervenasi dihentikan
10 tetes/menit
- Klien mendapat
injeksi
ondansentron
3x1 gram
- Tanda-tanda
vital : RR: 43
x/menit, suhu
36.50C, denyut
nadi : 112
x/menit.

Anda mungkin juga menyukai