” BRONKOPNEUMONIA”
Dosen Pembimbing
Ns. Meta Nurbaiti, S.Kep, M.Kes
Disusun Oleh :
2021/2022
SKENARIO KASUS
Hasil pemeriksaan rontgen thorak: bentuk dan ukuran dbn. Pulmo: bercak
kesuraman parahiler. Mediastinum tidak melebar, trachea ditengah. Diafragma:
lengkung diafragma kanan dan kiri baik, sinus kontrofrenik kiri tajam, sinus
kardiofrenikus kanan dan kiri jelas, pleura tidak menebal, tulang dan jaringan
lunak baik. Kesan: Gb.Bronkopneumonia. Terapi kolaborasi, injeksi cefotakxime
3x300 mg, injeksi ondansentron 3x1 gram, Mucos drop 3x0,7 ml, paracetamol
drop 4x0,7 ml, domipirin drop 3x0,7 ml, ventolin nebulizer 3x1 respul, infus
KAEN 3B 10 tetes/menit
.
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
A. PENGKAJIAN
Pengkajian Dilakukan Tanggal 10 januari 2022 pkl 09.00
1. Identitas
Inisial Nama : An. M Alamat : Plaju
Tempat/tgl.lahir : 5 Juli 2020 Agama : Islam
Usia : 4 bulan 15 hari Suku Bangsa : Jawa
Nama Ayah/Ibu : Tn B / Ny. A Pendidikan ayah : D3
Pekerjaan Ayah : Karyawan Swasta Pendidikan ibu : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama (saat masuk RS)
3 hari yang lalu, Ibu klien mengatakan bahwa An. M mengalami batuk dengan dahak
susah dikeluarkan.
b. Keluhan utama (saat pengkajian)
Ibu klien mengatakan bahwa An. M masih batuk dengan dahak susah dikeluarkan,
An. M susah diberi ASI dan rewel
c. Riwayat Perjalanan Penyakit
Penyakit yang pernah diderita pasien dahulu batuk pilek kurang lebih 1 bulan yang lalu,
d. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Anak
Prenatal : ibu klien mengatakan selama hamil rutin melakukan pemeriksaan di bidan
desa
Internatal : An. M lahir pada usia kehamilan 8 bulan 7 hari karena keruban pecah dini.
Dengan menjalani operasi Caesar,
Postnatal : An. M dilahirkan dengan berat 2000 gram dan panjang badan 48 cm
e. Riwayat Masa Lampau
1) Penyakit waktu kecil : Ibu klien mengatakan jika anaknya tidak memiliki
penyakit apapun waktu kecil
2) Pernah dirawat di RS : Ibu klien mengatakan klien sebelumnya belum pernah
dirawat di rumah sakit
3) Obat-obatan yang digunakan : ibu klien mengatakan klien tidak mengkonsumsi obat
apapun
4) Tindakan (operasi) : ibu klien mengatakan bahwa klien tidak pernah
melakukan operasi apapun
5) Alergi : sampai saat ini belum diketahui karena klien diet ASI
6) Kecelakaan : Orang tua klien mengatakan An. R tidak pernah
mengalami kecelakaan
7) Imunisasi : An. M telah mendapatkan imunisasi hepatitis B 2 jam
setelah klien lahir, dan imunisasi hepatitis B yang
kedua diberikan saat klien berusia 1 bulan. Imunisasi
BCG diberikan saat usia 1 bulan. Imunisasi polio
sudah mendapat 3 kali, yang pertama pada usia 0
bulan, 2 bulan dan 3 bulan. Imunisasi DPT baru 1 kali
pada usia 3 bulan, imunisasi DPT yang ke dua belum
karena An. M dirawat di rumah sakit.
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
: Klien
4. Riwayat Sosial
Yang mengasuh : saat di rumah sakit selama 24 jam klien diasuh oleh
ibunya
Hubungan dengan anggota keluarga : Anak Kandung
Hubungan dengan teman sebaya : klien belum memilki teman karena masih berusia 4
bulan
Pembawaan secara umum : Senang diajak berinteraksi dengan orang lain
walaupun belum pernah dilihat atau dikenalnya,
tertawa jika merasa senang
Lingkungan rumah : Ibu klien mengatakan area sekitar rumah bersih
4) Abdomen
Inspeksi : Bentuk: simetris( - ), tidak simetris( - ), kembung( √ ), asites( - ),
Palpasi : massa ( - ), nyeri ( - ), normal ( √ )
Kuadran I : Tidak ada kelainan pada hati, kantung empedu, paru, dan esofagus.
Kuadran II : Tidak ada kelainan pada hati, jantung, esofagus, paru, pankreas, limfa,
lambung.
Kuadran III : Tidak ada kalianan pada usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus
kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus.
Kuadran IV : Tidak ada kelainan pada anus, rektum, testis.
Auskultasi : bising usus 12 x/mnt
Perkusi : Timpani ( √ ), redup ( - )
Data Tambahan :
Tidak Ada Data Tambahan
Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Dada
Bentuk: Simetris ( √ ), Barrel chest/dada tong( ), pigeon chest/dada burung ( )
benjolan ( ), dll………………..
Palpasi : Tidak ada prepitasi, tidak ada massa
Paru-paru:
Inspeksi: RR 43 x/ min,
Palpasi: Normal ( √ ), ekspansi pernafasan( ), taktil fremitus( )
Perkusi: Normal/ Sonor( √ ), redup/pekak( ), hiper sonor( )
Auskultasi: irama( √ ), teratur( - ),
Suara nafas: vesicular( √ ), bronkial( - ), Amforik ( - ), Cog Wheel Breath Sound ( - )
metamor phosing breath sound ( - )
Suara Tambahan: Ronki ( √ ), pleural friction( )
Data Tambahan :
Pasien tampak sesak, baruk berdahak susah untuk dikeluarkan, Terdengar suara ronki
dan suara nafas tidak teratur
Masalah keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif
Personal hygine :
Mandi : 1-2 x/hari
Sikat gigi : 1-2 x/hari
Ganti Pakaian : 2 – 3 x/hari
Memotong kuku : 1 x/minggu
Data Tambahan :
Tidak Ada Data Tambahan
Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
TERAPI
Terapi Cara Pemberian Dosis Golongan / Jenis Indikasi
Cefotaxime IV 3 x 300 mg Antibiotik untuk
penatalaksanaan
infeksi saluran
pernapasan
Ondansentron IV 3 x 1 gram Antiemesis untuk mengatasi
mual dan muntah
yang mungkin
terjadi akibat
kemoterapi,
setelah tindakan
operasi, ataupun
radioterapi
Mocus Drop Oral 3 x 0.7 ml Expectorat untuk penyakit-
penyakit pada
saluran
pernafasan
dimana terjadi
banyak lendir
atau dahak,
Paracetamol Oral 4 x 0.7 ml Analgesic, untuk meredakan
Drop antipiretik, anti sakit kepala, nyeri
inflamasi dan demam.
Domiprin Oral 3 x 0.7 ml Antiemesis untuk meredakan
drop mual dan muntah
Ventolin Inhalasi 3 x 1 respul Obat keras, Penanganan dan
Nebulizer bronkodilator pencegahan
serangan asma,
penanganan rutin
bronkospasme
kronik, asma
berat akut (status
asmatikus).
Infus KAEN IV 10 teter / Obat keras digunakan
3B menit sebagai larutan
intravena untuk
mensuplai cairan
dan elektrolit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal Pemeriksaan :
Hasil pemeriksaan laboratorium
darah lengkap :
hemoglobin 10,7 g/dL (10,5-13,5)
leukosit 13,1 103/uL (6,00-18,00)
eritrosit 4,2 106/uL (3,20-4,80)
trombosit 372 103/uL (150-450)
eosinofil 1% (1-6)
basofil 0% (0-1)
netrofil segmen 16% (40-75)
limfosit 72% (20-45)
monosit 11% (2-10)
RDW-CV 13,4% (11,6-14,4)
RDW-SD 35,6 fL (35,1-43,9)
P LCR 22,0% (9,3-37,9)
MCV 73,4 fL (70-86)
MCHC 34,6 g/dL (30,0-35,0)
DO : Anoreksia
- Keadaan umum lemah
- Selama di rumah sakit Inatake kurang
klien diberikan susu
formula Ketidak seimbangan nutrisi
- BB sebelum sakit : kurang dari kebutuhan tubuh
6800 gram
- BB setelah sakit
: 6300 gram
- (terdapat penurunan
berat badan)
- Klien terpasang infus
KAEN 3B 10
tetes/menit
- Klien mendapat
injeksi ondansentron
3x1 gram
- Tanda-tanda vital
: RR: 43 x/menit,
suhu 36.50C,
denyut nadi : 112
x/menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret di bronkus
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya asupan makanan
RENCANA KEPERAWATAN
Nama &
Tanggal & Implementasi
Dx. Keperawatan Respons TT
Waktu keperawatan
Perawat
Bersihan jalan Senin, 3 Januari Observasi : Respon :
nafas tidak efektif 2022, 1. Memonitor status 1. RR: 43 x/menit,
berhubungan 10.00 WIB pernapasan klien klien terlihat rewel
dengan akumulasi 10.10 WIB Terapeuntik: dan kesulitan
secret di bronkus. 2. Mengatur posisi bernapas akibat
semi-fowler atau dahak sulit
fowler dikeluarkan
10.15 WIB
3. Memberikan 2. Klien tampak dalam
minum kurang posisi semi fowler
lebih 2.500 ml/hari, 3. Klien Tampak diberi
anjurkan minum minum hangat
dalam kondisi 4. Klien terpasang
hangat jika tidak Oksigen 2L/menit
ada kontraindikasi 5. Klien tampak di
Edukasi: berikan Obat
10.20 WIB
4. Mempertahankan brounkudilator
oksigen 2 liter
/menit .
10.30 WIB Kolaborasi:
5. Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
Ketidakseimbangan Senin, 3 januari Observasi : Respon :
nutrisi: kurang dari 2022 1. Mengobservasi dan 1. klien tampak rewel
kebutuhan tubuh 13.25 WIB pantau status nutrisi dan sulit diberi ASI
yang berhubungan pasien (BB, intake, 2. terjadi penurunan
dengan kurangnya output, turgor kulit, BB dari 6,8 Kg,
asupan makanan integritas mukosa menjadi 6,5 Kg
bibir, kemampuan 3. diet yang diberikan
menelan, anoreksia, susu formula
13.30 WIB diare) 4. klien tampak diberi
2. Memonitor makan sedikit
kecenderungan turun namun sering
13.35 WIB dan naiknya BB 5. ibu klien kooperatif
3. Mengkaji adanya saat diberi edukasi
makanan yang 6. klien dianjurkan
disukai dan tidak untuk diberi ASI
disukai
Terapeuntik:
4. Menganjurkan klien
13.40 WIB makan sedikit tapi
sering
Edukasi:
5. Mengedukasi diet
13.45 WIB TKTP
Kolaborasi
13.50 WIB 6. Berkolaborasi dan
fasilitasi pasien
untuk memperoleh
diet yang sesuai
indikasi dan disukai,
diet tinggi kalori
tinggi protein.
Bersihan jalan Selasa 4 Observasi : Respon :
nafas tidak efektif januari 1. Memonitor status 1. RR: 40 x/menit,
berhubungan 2022, pernapasan klien klien masih rewel
dengan akumulasi 10.00 WIB Terapeuntik: dan dahak masih
secret di bronkus. 2. Mengatur posisi sulit dikelarkan
10.10 WIB
semi-fowler atau 2. Klien tampak dalam
fowler posisi semi fowler
10.15 WIB
3. Memberikan 3. Klien Tampak diberi
minum kurang minum hangat
lebih 2.500 ml/hari, 4. Klien terpasang
anjurkan minum Oksigen 2L/menit
dalam kondisi 5. Klien tampak di
hangat jika tidak berikan Obat
ada kontraindikasi brounkudilator
Edukasi:
10.20 WIB
4. Mempertahankan
oksigen 2 liter
/menit
10.30 WIB Kolaborasi:
5. Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
Ketidakseimbangan Selasa,4 Observasi : Respon :
nutrisi: kurang dari Januari 1. Mengobservasi dan 1. klien masih tampak
kebutuhan tubuh 2022 pantau status nutrisi rewel dan mau
yang berhubungan 13.25 WIB pasien (BB, intake, minum susu sedikit
dengan kurangnya output, turgor kulit, 2. terjadi penurunan
asupan makanan integritas mukosa BB dari 6,8 Kg,
bibir, kemampuan menjadi 6,5 Kg
menelan, anoreksia, 3. diet yang diberikan
diare) susu formula
13.30 WIB 2. Memonitor 4. klien tampak diberi
kecenderungan turun makan sedikit
dan naiknya BB namun sering
13.35 WIB 3. Mengkaji adanya 5. ibu klien kooperatif
makanan yang saat diberi edukasi
disukai dan tidak 6. klien dianjurkan
disukai untuk diberi ASI
Terapeuntik:
4. Menganjurkan klien
13.40 WIB makan sedikit tapi
sering
Edukasi:
5. Mengedukasi diet
13.45 WIB TKTP
Kolaborasi
13.50 WIB 6. Berkolaborasi dan
fasilitasi pasien
untuk memperoleh
diet yang sesuai
indikasi dan disukai,
diet tinggi kalori
tinggi protein.
Bersihan jalan Rabu, 5 22 Observasi : Respon :
nafas tidak efektif Januari 1. Memonitor status 1. RR: 38 x/menit,
berhubungan 2022, pernapasan klien klien terlihat tenang,
dengan akumulasi 10.00 WIB Terapeuntik: dan dahak bisa
secret di bronkus. 2. Mengatur posisi dikeluarkan sedikit,
10.10 WIB
semi-fowler atau klien masih tampak
fowler kesulitan bernapasan
10.15 WIB
3. Memberikan 2. Klien tampak dalam
minum kurang posisi semi fowler
lebih 2.500 ml/hari, 3. Klien tampak diberi
anjurkan minum minum hangat
dalam kondisi 4. Klien terpasang
hangat jika tidak Oksigen 2L/menit
ada kontraindikasi 5. Klien tampak di
Edukasi: berikan Obat
10.20 WIB
4. Mempertahankan brounkudilator
oksigen 2 liter
/menit.
10.30 WIB Kolaborasi:
5. Berkolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
Ketidakseimbangan Rabu, 5 22 Observasi : Respon :
januari
2022
nutrisi: kurang dari 1. Mengobservasi dan 1. klien tampak tenang
kebutuhan tubuh 13.25 WIB pantau status nutrisi dan mau diberi susu
yang berhubungan pasien (BB, intake, namun sedikit-
dengan kurangnya output, turgor kulit, sedikit
asupan makanan integritas mukosa 2. terjadi penurunan
bibir, kemampuan BB dari 6,8 Kg,
menelan, anoreksia, menjadi 6,5 Kg
diare) 3. diet yang diberikan
13.30 WIB
2. Memonitor susu formula
kecenderungan turun 4. klien tampak diberi
dan naiknya BB makan sedikit
13.35 WIB
3. Mengkaji adanya namun sering
makanan yang 5. ibu klien kooperatif
disukai dan tidak saat diberi edukasi
disukai 6. klien dianjurkan
Terapeuntik: untuk diberi ASI
4. Menganjurkan klien
13.40 WIB
makan sedikit tapi
sering
Edukasi:
5. Mengedukasi diet
13.45 WIB
TKTP
Kolaborasi
13.50 WIB
6. Berkolaborasi dan
fasilitasi pasien
untuk memperoleh
diet yang sesuai
indikasi dan disukai,
diet tinggi kalori
tinggi protein.
EVALUASI KEPERAWATAN