Anda di halaman 1dari 16

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI

SENSORI (HALUSINASI) MENGONTROL HALUSINASI


DENGAN CARA MENGHARDIK

DISUSUN OLEH KELOMPOK:

NAMA NIM
Asma’ul Janah 2111102412050
Dewi Nurkayatun 2111102412029

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR


PRODI NESR JURUSAN KEPERAWATAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah TAK mata kuliah

JIWA, dengan tepat pada waktunya. Salawat dan taslim senantiasa tercurah

kepada junjugan kita Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan

pengikutnya yang senantiasa bertasbih sepanjang masa.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai terapi aktifitas kelompok

ilmu keperawatan jiwa, yaitu tentang stimulasi persepsi sensori halusinasi,

mengontrol halusinasi dengan cara menghardik menggunakan media Balon, Sound

musik, Buku catatan dan pulpen

terhadap pasien yang menderita halusinasi. Penulis menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua

pihak yang bersifat membangun selalu diharapkan demi kesempurnaan makalah

ini. Akhir kata, ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT

senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Samarinda, 3 Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
A. TOPIK..................................................................................................................1
B. TUJUAN..............................................................................................................1
C. LANDASAN TEORI...........................................................................................1
D. KLIEN...................................................................................................................3
E. PENGORGANISASIAN.......................................................................................4
F. PROSES PELAKSANAAN..................................................................................6
G. PROSES PELAKSANAAN.................................................................................8
H. DOKUMENTASI...............................................................................................10
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

A. TOPIK

Terapi aktifitas kelompok pada pasien dengan halusinasi. Sesi 2


mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum
Setelah dilakukan TAK sesi II diharapkan klien dapat menjelaskan
cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
b. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

C. LANDASAN TEORI

1. Terapi Aktifitas Kelompok


a. Pengertian
Terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan keperawatan untuk
memberikan sebuah stimulus untuk pengobatan kepada klien
yang memilih latar belakang dan masalah yang sama.
b. Jenis terapi aktifitas kelompok
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai
berikut:
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan.
Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada
tiap sesi. Dengan proses ini, diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulus dalam

1
kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang disediakan
dapat berupa membaca artikel, majalah, buku, puisi,
menonton acara televisi.
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien.
Kemudian diobservasi reaksi sensori klien terhadap
stimulus yang disediakan berupa ekspresi perasaan
secara non verbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh).
Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik,
seni, menyanyi dan menari.
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar
klien yaitu diri sendiri, orang lain yang ada disekeliling
klien dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan
dengan klien. Aktifitas dapat berupa orientasi orang,
waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua
kondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu
yang ada disekitar klien.

2. Halusinasi
a. Pengertian
Halusinasiadalahpersepsi yang kuat atas suatu peristiwa atau objek
yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi dapat terjadi pada setiap
pancaindra (yaitupenglihatan, pendengaran, perasa, penciuman,
atau perabaan).
b. Proses Terjadinya Halusinasi
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptif individu yang
berada dalam rentang respon neurobiology (Stuart dan Laraia,
2001). Ini merupakan respon persepsi paling maladaptif. Jika klien
yang sehat persepsinya akurat, mampu mengidentifikasi dan
menginterpretasikan stimulus berdasarkan informasi yang diterima
melalui panca indera (penglihatan, pendengaran, penghidu,
pengecapan dan perabaan), Klien dengan halusinasi
mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun sebenarnya
stimulus itu tidak ada.

Di antara kedua respon tersebut adalah respon individu yang


karena sesuatu hal mengalami kelainan persepsi yaitu salah
mempersepsikan stimulus yang diterima yang disebut sebagai ilusi.
Klien mempunyai ilusi jika interpretasi yang dilakukan terhadap
stimulus panca indera tidak akurat sesuai yang diterima. Menurut
Stuart dan Laraia (2001) rentang respon tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Respon Adaptif Respon Maladaptif
2. Pikiran Logis Distorsi pikiran Gangguan pikir/delusi
3. Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
4. Emosi konsisten Reaksi emosi yang Sulit berespon emosi
5. dengan pengalaman berlebihan atau minus Prilaku disorganisasi
6. Perilaku sesuai Prilaku aneh/tidak bisa Isolasi sosial
7. Berhubungan sosial Menarik diri
D. KLIEN

1. Karakteristik klien
a. Klien yang tidak terlalu gelisah
b. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu
berlangsungnya terapi aktifitas kelompok
c. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
d. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
e. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
f. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
g. Klien dengan masalh keperawatan jiwa yang sama

2. Proses seleksi

a. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah


ditentukan
b. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
c. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK
dengan berdiskusi dengan perawat ruangan
d. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang
telah ditentukan bersama perawa ruangan.
E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal :
Tempat pertemuan: Waktu: 09:30 – 10:15 WIB
Durasi: 45 menit
Kegiatan: terapi aktifitas kelompok halusinasi
sesi 2 Jumlah anggota: 4 orang.
2. Tim terapis
a. Leader :

Bertugas
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi
dengan jalan menciptakan situasi dan suasana yang
memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan
perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu
lemah atau mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepda anggota untuk
terlihat dalam kegiatan

b. Co-Leader :
Bertugas

1. Mendampingi jika terjadi bloking


2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah
c. Obeserver:

Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal
sampai akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator :

Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Dokumentas
Bertugas:
1. Mengatur musik
2. Mendokumentasikan jalannya TAK
f. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi:

Bertugas:
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang
4. Alat yang digunakan
Balon, Sound musik, Buku catatan dan pulpen

5. Metode
a. Dinamika Kelopok

b. Diskusi
c.Tanya jawab
F. PROSES PELAKSANAAN

1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi bapak-bapak,bagaimana keadaannya
hari ini? Senang bisa bertemu lagi disini‘’.Baiklah bapak-
bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini,Saya akan
memperkenalkan diri (Terapis dan anggota yang berperan
dalam TAK memperkenalkan diri dimulai dari nama lengkap
dan nama panggilan serta tempat tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan bapak hari ini ‘’.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini
Saya akan menyampaikan tujuannya yaitu:
1.Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2.Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3.Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.

’’Aturan ini dibuat agar kegiatan permainan ini dapat berjalan


baik dan lancar Peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus
meminta ijin kepada terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama
permainan
3. Selama kegiatan 45 menit
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
‘’Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya .Caranya
bapak- bapak menggunakan balon dan iringan musik ,dengan
memberikan balon ini kepada teman yang berada disamping
kanan secara bergiliran dan cepat ,apabila musik berhenti disalah
satu dari bapak-bapak disini, dia akan dipersilahkan untuk berdiri
(bersama fasilitator)lalu mempraktekkan kegiatan yang kita ajarkan
nanti. Semua bapak-bapak yang ada disini mendapat giliran untuk
mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan bersama .’’

2. Kerja
‘’Nah langsung saja,kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat
menceritakan cara yang biasa bapak lakukan saat halusinasi datang “
langsung saja saya contohkan misalnya, saya mendengarkan suara
bisikan tanpa ada wujudnya, saya percaya bahwa saya mendengar
suara tersebut tetapi saya sendiri tidak melihat wujudnya, saya
mendengarkan suara tersebut sewakui- waktu yang paling sering saya
mendengarkan suara tersebut ketika malam hari dan pada saat saya
sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya ingin marah,
dan ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya sambil
mengatakan “pergi... jangan ganggu saya, kamu suara palsu”
“nah, seperti itu ya bapak-bapak”
(setelah terapis menjelaskan cara permainan maka permainan dimulai
dengan iringan musik oleh operator)
NB:
• Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti
diharapkan klien untuk berdiri
• Bagi klien yang mendapatkan balon perawat mengarahkan klien
untuk menyebutkan cara yang dilakukan untuk mengontrol
halusinasi.
3. Terminasi

a. Evaluasi “ bagaimana perasaan bapak-bapak setelah melakukan


permainan ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih bapak-bapak telah
meluangkan waktunya untuk hari ini, untuk pertemuan yang akan
datang akan dibahas cara untuk mengontrol halusinasi dengan
melakukan bercakap-cakap dengan orang lain”.
G. PROSES PELAKSANAAN LAMPIRAN 1
Setting tempat

Keterangan:

Leader : Observer:
Co Leader :

Klien :

Fasilitator :

LAMPIRAN 2

Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

Nama Klien
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkancara
yang selama ini
digunakan untuk
mengatasi halusinasi

2 Menyebutkan
efektivitas cara
yang digunakan

3 Menyebutkan cara
mengatasi
halusinasi
dengan menghardik

4 Memperagakan
cara menghardik
halusinasi

Jumlah

b. Kemampuan nonverbal

Nama klien
No Aspek yang Dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan
bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir

Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang


mengikut ikegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi:
halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberitanda
untuk yang ditemukan dengan tanda bila tidak ditemukan.

3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien


mampu dan nilai 0, 1 atau 2 klien belum mampu.

H. DOKUMENTASI

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan


proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik
halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

Anda mungkin juga menyukai