Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN


Pertemuan ke : 1
Hari/Tanggal : Senin/ 08 November 2021
Nama klien : Tn. J
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
⁻ Klien mengatakan mendengar suara-suara bahwa tahun ini ia akan
meninggal dan akan ada yang membunuhnya
DO :
⁻ Klien tampak berbicara sendiri
⁻ klien tampak sering tertawa sendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
Klien mampu mengontrol halusinasi
4. Tindakan Keperawatan
1) identifikasi jenis halusinasi pasien
2) identifikasi isi halusinasi pasien
3) identidikasi waktu halusinasi pasien
4) identifikasi frekuensi halusinasi pasien
5) identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
6) identifikasi respons pasien terhadap halusinasi
7) ajarkan pasien menghardik halusinasi
8) anjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal
kegiatan harian
B. Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, Selamat siang pak” “Boleh saya kenalan dengan
bapak? Nama saya Siti Khopipah, saya lebih senang dipanggil suster pipah
Saya yang berjaga diruang Nuri hari ini dari jam 13.00-06:30 malam nanti”
“Boleh saya tahu nama bapak siapa? bapak lebih suka dipanggil apa pak?”
“Senang berkenalan dengan bapak”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? semalam tidurnya nyenyak tidak
pak?”
c. Kontrak
- Topik
“Apakah bapak tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut
bapak kita ngobrol apa ya? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang suara
dan sesuatu yang selama ini bapak dengar dan lihat tetapi tidak tampak
wujudnya?”
- Waktu
“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? bapak maunya berapa menit?
Bagaimana kalau 20 menit?”
- Tempat
“Di mana kita akan bincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?”
- Tujuan
“ baik pak tujuan kita ngobrol disini yaitu untuk mengontrol halusinasi
bapak dan menghilangkan suara-suara yang didengar oleh bapak yah”
2. Fase Kerja
“ Sebelumnya bapak sudah pernah dirawat disini belum pak ? “
“ Bagaimana bapak bisa dibawa kesini kembali ? “ dengan siapa bapak
dibawa kesini ? “
“ Apakah bapak masih mendengar suara-suara yang tidak jelas itu pak ?”
“ sebelumnya sudah diajarkan belum pak bagaimana cara menghilangkan
suara-suara yang tidak jelas itu pak ?” Terus jika suara-suara itu muncul
apa yang dilakukan bapak ?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara-suara agar tidak
muncul?”
“bapak, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.”
“Pertama, dengan menghardik suara tersebut.”
“Kedua, minum obat dengan teratur.”
“Ketiga, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketempat, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.”
“Caranya seperti ini:
Saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu bilang dalam hati, “Pergi Saya tidak
mau dengar … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-
ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba bapak peragakan! Nah
begitu…. bagus!”
3. Fase terminasi
(1) Evaluasi
a. Evaluasi subyektif
“Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi? Bapak merasa
senang tidak dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi Obyektif
“Setelah kita ngobrol tadi, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi.”“Coba ulangi kembali cara untuk mencegah
suara yang sudah di ajkarkan tadi, agar tidak muncul lagi.”
(2) Tindak Lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan bapak coba cara
tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa
saja latihannya?” “Jangan lupa latihan jika tiba waktu latihan”
(3) Kontrak yang akan datang
a. Topik
“bapak, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat
kemampuan bapak mengontrol halusinasi dan kita akan berlatih cara
kedua yaitu manfaat minum obat.”
b. Waktu
“Waktunya bapak mau kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30
WIB, bisa?”
c. Tempat
“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya?”
“Sampai jumpa besok pak. Wassalamualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan ke : 2
Hari/Tanggal : Rabu/ 09 November 2021
Nama klien : Tn. J
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
⁻ Klien mengatakan mendengar ada suara-suara tapi suara itu tidak jelas
DO :
⁻ Klien suka tampak bingung
⁻ klien tampak sering mengantuk
⁻ Klien tenang dan kooperatif
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Khusus
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan patuh obat
4. Tindakan Keperawatan
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Berikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
”Selamat siang pak, masih ingat dengan saya?”
2. Evaluasi/validasi
”Bagaimana perasaan bapak hari ini?” ”Apakah bapak melakukan apa yang
telah kita pelajari kemarin?” ”Bagaimana apakah dengan menghardik suara-
suara yang bapak dengar berkurang?”
3. Kontrak
a. Topik
”Seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan belajar cara kedua
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu dengan cara minum obat
yang benar”
b. Waktu
“Berapa lama bapak punya waktu dengan saya?, bagaimana jika 10 menit
pak, apakah waktunya cukup pak ?”
c. Tempat
”Dimana tempat nya untuk kita berbincang-bincang pak ?” ”bagaimana
kalau dimeja makan ? bapak setuju?”
d. Tujuan
“ nah untuk tujuannya yaitu agar bapak patuh minum obat dan suara-suara
itu tidak muncul lagi karena bapak rajin minum obat.”

FASE KERJA
“bapak, dokter memberikan obat untuk bapak. Sekarang saya akan
menjelaskannya pada bapak. Ini ada tiga macam obatnya: yang warna orang
orange namanya Chlorpromasin (CPZ) minumnya 3 kali sehari gunanya supaya
tenang dan berkurang rasa marah dan mondar mandirnya. Yang putih namanya
triheksipenidil (THP) minumnya 3 kali sehari gunanya supaya relaks dan tidak
kaku, satu lagi yang warnanya merah jambu namanya haloperidol (HP) gunanya
untuk menghilangkan suara-suara diminum tiga kali sehari juga.” “Ketiga obat tadi
diminum pada jam 07.00, 13.00 dan 19.30. Kalau suara-suara sudah hilang
obatnya tidak boleh dihentikan karena kadarnya harus stabil dalam tubuh.
Penurunan dosis atau penghentian obat ditentukan oleh dokter, kalau obat tidak
teratur, ibu dapat kambuh dan perlu waktu lagi untuk pemulihan. Kalau obat habis
ibu bisa kontrol ke puskesmas untuk mendapatkan obat lagi. Untuk itu dua hari
sebelum obat habis diharapkan bapak sudah kontrol.” “bapak juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat
yang benar benar punya bapak. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca
nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang benar
yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. bapak juga harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum” “Bila nanti setelah minum obat mulut bapak
terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa minum air. Bila bapak
merasa mata berkunang-kunang, bapak sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas
dulu, dan harus cukup minum 10 gelas air putih sehari. Sekarang kita masukkan
waktu minum obatnya ke dalam jadwal ya”

TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subyektif
“Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senang sekali
bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan bapak
setelah kita berbincang-bincang tentang obat?”
b. Evaluasi Obyektif
“Sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba
sebutkan pak! Bagus”
2. Tindak Lanjut
“Jika saatnya bapak minum obat, bapak bisa minta obat ke perawat ya bu..”
“Jadwal minum obat sudah kita buat yaitu jam 07.00, 13.00 dan 19.00 pada
jadwal kegiatan ibu”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
“Minggu depan kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat minum
obat dan berlatih cara ketiga untuk mengontrol suara-suara atau
halusinasi bapak yaitu dengan berbincang-bicang dengan pasien yang
lain yah”
b. Waktu
”bapak mau jam berapa? bagaimana kalau jam 10.00?”
c. Tempat
“kita berbincang-bicang di sini saja ya pak ?”
“Sampai jumpa pak, Wassalammualaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan ke : 3
Hari/Tanggal : Kamis/ 10 November 2021
Nama klien : Tn. J
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
⁻ Klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara tetapi masih ada
yang berbicara didalam hati dan batinnya
DO :
⁻ Klien tenang
⁻ Klien kooperatif
⁻ Klien tampak berinterkasi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan
orang lain.
4. Tindakan Keperawatan
1) Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) Latih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain
3) Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat siang pak !” “Bagaimana kabarnya hari ini?
Masih ingat dong dengan saya?”
2. Evaluasi/validasi
“Kemarin kita sudah bercakap-cakap cara minum obat yang benar, apakah
bapak bisa sebutkan kembali jadwal minum obat bapak ? Iya bagus..”
3. Kontrak
a. Topik
“Sesuai janji kita kemarin, kita akan berbincang-bincang mengenai cara-
cara mengontrol suara yang sering ibu dengar itu tidak muncul lagi dengan
cara yang ketiga yaitu bercakap-cakap dengan orang lain”
b. Waktu
“Berapa lama bapak ingin mengobrol dengan saya?, bagaimana jika 10
menit pak, setuju?”
c. Tempat
“Kemarin kita sudah bicarakan yah pak, jika tempatnya di ruang tamu
saja. Apakah bapak masih ingat? Nah..”
d. Tujuan
“ baik pak tujuan kita ngobrol hari ini adalah agar bapak bisa
menghilangkan suara-suara itu dengan mengobrol sesama teman sekamar
bapak dan perawat yang ada diruagan itu yah pak.”

FASE KERJA
”Jika bapak mendengar suara yang bapak bilang kemarin mengganggu dan
membuat bapak jengkel, atau ada yang berbicara di batin bapak, Apa yang bapak
lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan kemarin sudah dilakukan?”
”cara yang kedua adalah bapak langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat
bahwa bapak mendengar suara. Nanti perawat akan mengajak bapak mengobrol
sehingga suara itu hilang dengan sendirinya atau mengobrol dengan teman
sekamar bapak yah.”
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subyektif
”Saya senang sekali bapak mau berbincang-bincang denagan saya.
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi Obyektif
”Jadi seperti yang bapak katakan tadi, cara yang bapak pilih untuk
mengontrol halusinasinya adalah......”
2. Tindak Lanjut
”Nanti kalau suara itu terdengar lagi, bapak terus praktekkan cara yang telah
saya ajarkan agar suara tersebut tidak menguasai pikiran bapak atau batin
bapak yah.”
3. Kontrak yang akan datang
a. Topik
”Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara
mengontrol halusinasi dengan cara yang keempat yaitu menyibukkan diri
dengan kegiatan yang bermanfaat.”
b. Waktu
”Jam berapa bapak bisa? Bagaimana kalau besok jam 04;00? bapak
setuju?”
c. Tempat
”Besok kita berbincang-bincang di meja makan yah pak ?” bagaimana
pak setuju ?” ”Sampai ketemu besok pagi bapak.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan ke : 4
Hari/Tanggal : Jumat/ November 2021
Nama klien : Tn. A
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DO :
- Klien tenang
- Klien kooperatif
- Klien mudah diarahkan
DS : Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara yang tidak jelas
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus : Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol cara
melakukan aktifitas harian klien.
4. Tindakan Keperawatan
1) evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2) latih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan (
kegiatan yang biasa di lakukan pasien dirumah)
3) anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Proses Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan
ORIENTASI
1. Salam terapeutik : ” Selamat pagi, pak ? Masih ingat dengan saya ???
2. Evaluasi/validasi : ” bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya
hari ini ? sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan
kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah bapak masih mendengar suara-
suara yang kita bicarakan kemarin ?”

3. Kontrak
a. Topik
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang mengobrol tentang
suara-suara yang sering bapak dengar beberapa hari yang lalu agar bisa
dikendalikan dengan cara melakukan aktifitas/ kegiatan harian atau
kegiatan membersihkan ruangan seperti menyapu mengepel. ”
b. Waktu
”kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana bapak
setuju?”
c. Tempat
”kemaren bapak bilang di meja makan yah pak ?” bagaimana pak ? ”
FASE KERJA
“ Kemarin kita sudah bahas tentang cara mengontrol halusinasi yah pak, kita sudah
berdiskusi tentang cara pertama,kedua, dan ketiga, cara lain dalam mengontrol
halusinasi yaitu cara keempat adalah bapak menyibukkan diri dengan berbagai
kegiatan yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun saja. “
“Jika ibu mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri dengan kegiatan
seperti menyapa, mengepel, atau menyibukkan dengan kegiatan lain.”
“ baik pak sekarang kita mulai kegiatan yang bermanfaat yah pak yaitu menyapu
ruangan ini yah pak ?” bagaimana pak apakah bersedia ?”
TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama,
saya senag sekali bapak mau berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana
perasaan bapak setelah berbincang-bincang?”
b. Evaluasi Obyektif : ”Coba bapak jelaskan lagi cara mengontrol haluinasi
yang keempat ?
2. Tindak Lanjut : ”tolong nanti bapak praktekkan cara mengontrol halusinasi
seperti yang sudah di ajarkan tadi"
3. Kontrak yang akan datang : ”Sekarang bapak bisa istirahat, Kalau nanti ada
yang mau bapak ceritakan atau di tanyakan, bapak bisa mencari saya dan
memanggil saya di ruangan mahasiswa yah pak, kita bisa mengobrol lagi dan
menceritakan keluhan alami. Saya tinggal ya pak, sampai jumpa kembali
pak.”

Anda mungkin juga menyukai