Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN IV : Resiko Perilaku Kekerasan

SP 3Membantu pasien latihan mengendalikan perilaku kekerasan Secara spiritual .

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi
a. Klien kooperatif.
b. Klien mengetahui cara mengungkapkan marah yang sehat
2. Diagnosa Keperawatan

Resiko Perilaku kekerasan

3. Tujuan Khusus

Klien dapat mengotrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual.

4. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Membantu klien mengontrol marahnya dengan cara spiritual
c. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
• “Selamat pagi. Bu masih ingat dengan saya, suster Nadya? Seperti
janji kita kemarin kita akan ngobrol sekarang ya Bu ?
b. Evaluasi/Validasi
• “Bagaimana Bu, latihan apa saja yang sudah dilakukan ? Apa yang
dirasakan Setelah melakukan latihan secara teratur ? Bagus sekali,
bagaimana rasa Marahnya ?“
c. Kontrak

1)Topik

• “Baiklah Ibu, bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk
mencegah Rasa marah yaitu dengan ibadah sesuai dengan agama
Bapak ?”

2)Tempat

• “Dimana sebaiknya kita akan mengobrol Bu? Bagaimana kalau disini


saja?.”

3)Waktu

• “Kira-kira berapa menit Ibu bisa? Bagaimana kalau 10 menit?


Baiklah”.

2. Kerja
• “Coba menurut keyakinan ibu memukul orang itu baik atau tidak?
Lalu di dalam agama ibu diperbolehkan tidak memukul orang? Nah
itu kalau begitu kegiatan ibadah apa yang biasa ibu lakukan kalau
dirumah? Bagus. “Baik, yang mana mau dicoba?”
• “Nah, kalau ibu sedang marah coba Bapak langsung duduk dan tarik
Napas dalam .”
• “jika tidak reda juga marahnya rebahkan badan agar rileks “
• “Kira- kira Kegiatan ibadah mana yang mau dicoba selama di rumah
sakit? Coba Pilih dua kegiatan yang ingin ibu lakukan.”
• “Mari coba lakukan. Bagus sekali!”. “ibu bisa melakukan ibadah
secara teratur untuk meredakan ibu.”
• “Baik ibu sudah 10 menit kita berbincang-bincang, apa yang saya
ajarkan hari ini, kita tambah di jadwal kegiatan harian Ibu ya. Ibu
melakukannya berarti sekitar jam 2 siang. Jangan lupa di praktekkan
sesuai jadwal ya Bu.”

3. Terminasi

a. Evaluasi Subyektif
• “Bagaimana perasaan ibu setelah tadi mengobrol dengan saya
tentang cara mengontrol marah dengan cara spritual?”
b. Evaluasi Obyektif
• “jadi ibu, sudah berapa cara mengendalikan marah yang kita
pelajari? Bagus!”
• “Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan ibu. Mau
Berapa kali ibu beribadah.”
• “Coba ibu sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan saat Ibu
merasa marah.”
c. Rencana Tindak Lanjut
• “Baiklah Bu, mulai hari ini Ibu harus melakukan hal yang saya
ajarkan tadi ya danmelakukannya sesuai jadwal yang saya
tambahkan tadi ya.
d. Kontrak
1) Topik
• “Baik Ibu, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi kita akan latihan
mengatasi rasa marah yaitu dengan patuh minum obat, apa ibu
bersedia?”

2) Tempat

• “Tempatnya mau dimana?Bagaimana kalau disini?. Baik kalau begitu


besok kita bertemu lagi disini”

3) Waktu

• “Mau jam berapa Bu?Bagaimana kalau jam 11.00?”. “Baiklah,


Sampai jumpa besok ya, Bu !”.

Anda mungkin juga menyukai