ABSTRAK
Di Indonesia angka balita kurang gizi 165 juta, di provinsi Banten 8.737 balita menderita
gizi buruk, di kabupaten Tangerang (2012) penderita gizi buruk 349 balita. Di wilayah
puskesmas Curug, status gizi kurang 167 balita, dan status gizi buruk 12 balita. Tujuan
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan pemberian MP ASI dengan status
gizi bayi usia 6-24 bulan berdasarkan usia pemberian, frekuensi dan jenis MP ASI. Jenis
penelitian bersifat analitik, dengan pendekatan cross sectional menggunakan data primer
dan sekunder. Populasi adalah semua bayi berusia 6-24 bulan di posyandu anggrek bulan
IV. Penelitian ini menggunakan total populasi yang berjumlah 40 responden. Analisa data
menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Dari 40 responden,
berdasarkan usia pemberian MP ASI 6-24 bulan sebanyak (100%) berstatus gizi baik
dengan p value (0,418), pemberian MP ASI dengan frekuensi yang sesuai tahap usia
sebanyak (93,8%) berstatus gizi baik dengan p value (0,104), pemberian MP ASI dengan
jenis makanan sesuai tahap usia sebanyak (95,2%) berstatus gizi baik dengan p value
(0,564). Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia
pemberian, frekuensi dan jenis MP ASI yang diberikan dengan status gizi bayi usia 6-24
bulan di Posyandu Anggrek Bulan IV Wilayah puskesmas Curug Kabupaten Tangerang.
Diharapkan agar ibu tidak memberikan MP ASI selain dari ASI pada usia 0-6 bulan.
Karena pemberian MP ASI yang terlalu dini walaupun anak memiliki status gizi yang
baik akan tetapi beresiko terjadinya alergi, diare, konstipasi dan lain sebagainya.
Kata kunci: MP ASI, Status Gizi
ABSTRACT
In Indonesia, malnourished children under five years old about 165 million.In Banten,
one of province in Indonesia have 8,737 malnourished children under five years old, and
in the district of Tangerang (2012) 349 severely malnourished children under five years
old. In Primary Health Care Curug, 167 children under five years old have
malnutritionand 12 infants have poor nutritional. The purpose of this study was
conducted to determine the relationship giving complementary feeding and nutritional
status of infants aged 6-24 months, and the other variable of this studi were age of the
time of complementary feeding, frequency and type of complementary feeding. Cross
sectional approach and bivariate analysis (chi square test) is performed to find the
relationshipbase on primary and secondary data.The population is all infants aged 6-24
month at Posyandu Anggrek Bulan IV(total population:40 respondents). The children had
received complementary feedingas at age 6-24 month have well nourished (100%, p value
0.418), 80% children who received appropriate complementary feeding as their age had
well nourished (93.8% p value 0.104), children had received complementary feeding with
appropriate food types as their age(95,2% p value 0.564). Statistically analysis found no
significant relationship between all the variable. It is expected that the mother does not
give complementary feeding other than breast milk at 0-6 months of age. Because the
1
Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang
2
Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang
8
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1 April 2015
provision of complementary feeding is too early even though the child have a good
nutritional status but the risk of allergies, diarrhea, constipation, and so forth.
Keywords: complementary feeding, Nutritional Status
PENDAHULUAN
9
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1 April 2015
10
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1 April 2015
vitamin A, vitamin C, zat besi, seng, jumlah balita yang berstatus gizi kurang
kalsium dan asam folat) serta makanan 167 balita (1,78%), jumlah balita yang
tersebut disenangi oleh bayi.5 berstatus gizi buruk 12 balita (0,12%),
Tidak semua pemberian MP ASI dan balita yang berstatus gizi baik
hanya mulai diberikan pada usia 6-24 berjumlah 9.138 (97,62%). Berdasarkan
bulan saja, pemberian MP ASI sebelum latar belakang di atas, peneliti tertarik
usia 6 bulan (4-6 bulan) bisa diberikan untuk melakukan penelitian di Posyandu
bila memang ASI tidak mencukupi Anggrek Bulan IV wilayah Puskesmas
kebutuhan bayi lagi, hal ini ditandai Curug Kabupaten Tangerang, peneliti
dengan pertambahan berat badan bayi ingin mengetahui bagaimana hubungan
yang kurang meskipun pemberian ASI pemberian MP ASI dengan status gizi
sudah tepat. Meskipun makanan bayi usia 6-24 bulan di Posyandu
tambahan diberikan, ASI harus menjadi Anggrek Bulan IV tahun 2014.
makanan utama pada tahun pertama
bayi dan menjadi makanan penting pada
tahun kedua.11 METODE PENELITIAN
Pemberian makan yang baik sejak Rancangan penelitian yang
lahir hingga usia 2 tahun merupakan digunakan adalah penelitian survei
salah satu upaya mendasar untuk analitik.13Penelitian ini mengkorelasikan
menjamin pencapaian kualitas tumbuh pemberian MP ASI terhadap status gizi
kembang sekaligus memenuhi hak bayi usia 6-24 bulan dengan pendekatan
anak.8, 12 cross sectional dan menggunakan data
Oleh karena itu upaya mengatasi primer dan sekunder. Lokasi penelitian
masalah kekurangan gizi pada bayi dan dilakukan di Posyandu Anggrek Bulan
anak balita melalui pemberian makanan IV wilayah Puskesmas Curug
bayi dan anak yang baik dan benar, Kabupaten Tangerang. Pengumpulan
menjadi agenda penting demi data dilaksanakan tanggal 07 Januari
menyelamatkan generasi masa depan.12 2014. Sampel penelitian diambil dari
Salah satu rekomendasi dalam total populasi sebanyak 40 orang yaitu
Global Strategy on Infant and Child seluruh bayi usia 6-24 bulan yang
Feeding, pola pemberian makan terbaik datang di Posyandu Anggrek Bulan IV
bagi bayi dan anak sejak lahir sampai pada tanggal 07 januari 2014.14 Status
umur 24 bulan sebagai berikut : Gizi Bayi Usia 6-24 bulan
(1)Menyusui segera dalam waktu satu dikategorikan menjadi tiga yaitu Gizi
sampai dua jam pertama setelah bayi dikatakan baik bila (-2 SD s/d 2 SD),
lahir (IMD), (2)Menyusui secara kurang (-3 SD s/d < -2 SD) dan Lebih
eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia (>2 SD). Analisis univariat dilakukan
6 bulan, (3)Mulai memberikan MP ASI untuk mengetahui distribusi frekuensi
yang baik dan benar sejak bayi berusia 6 dari karakteristik status gizi bayi usia 6-
bulan; dan (4)Tetap menyusui sampai 24 bulan dan analisis bivariat dilakukan
anak berusia 24 bulan atau lebih. menggunakan uji statistic chi square
Berdasarkan hasil Bulan untuk mengetahui hubungan pemberian
Penimbangan Balita (BPB) tahun 2013, MP ASI dengan status gizi bayi usia 6-
jumlah balita di wilayah Puskesmas 24 bulan.15
Curug sebanyak 9.360 anak, dengan
11
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1 April 2015
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Status Gizi Bayi Usia 6-24 bulan
Status Gizi Frekuensi Persentasi (%)
Baik ( - 2 SD s/d 2 SD ) 37 92,5
Kurang ( - 3 SD s/d < - 2 SD ) 1 2,5
Lebih ( > 2 SD ) 2 5,0
Total 40 100
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Status Gizi Bayi Usia 6-24 bulan berdasarkan Usia
Pemberian, Frekuensi dan Jenis MP ASI
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Usia Pemberian
4-6 bulan 26 65,0 %
6-24 bulan 14 35,0 %
Frekuensi
Sesuai 32 80 %
Tidak sesuai 8 20 %
Jenis MP ASI
Sesuai 21 52,5 %
Tidak sesuai 19 47,5 %
Dari tabel 2 diketahui bahwa dengan frekuensi yang sesuai tahap usia
mayoritas anak diberikan MP ASI pada sebanyak 80% dan mayoritas anak
usia 4-6 bulan yaitu sebanyak 65%, diberikan jenis MP ASI yang sesuai
mayoritas anak diberikan MP ASI dengan tahap usia sebanyak 52,5%.
Tabel 3Hubungan Pemberian MP ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 6-24 bulan
berdasarkan Usia Pemberian MP ASI
.
Status Gizi Nilai P
Usia
Baik Kurang Lebih Jumlah
pemberian
F % F % f % N % 0,418
4-6 bulan 23 88,5% 1 3,8% 2 7,7% 26 100%
6-24 bulan 14 100% 0 0% 0 0% 14 100%
maka dapat di simpulkan bahwa Ha dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan
ditolak artinya tidak ada hubungan di Posyandu Anggrek bulan IV.
antara usia pertama pemberian MP ASI
Tabel 4 Hubungan Pemberian MP ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 6-24 bulan
berdasarkan Frekuensi
Nilai
Status Gizi
P
Frekuensi
Baik Kurang Lebih Jumlah
f % F % F % N % 0,104
Sesuai 30 93,8% 0 0% 2 6,2% 32 100%
Tidak sesuai 7 87,5% 1 12,5% 0 0% 8 100%
Tabel 5Hubungan Pemberian MP ASI dengan Status Gizi Bayi usia 6-24 bulan
berdasarkan Jenis MP ASI
Nilai
Jenis makanan Status Gizi P
tambahan Baik Kurang Lebih Jumlah
f % F % f % N % 0,564
Sesuai 20 95,2% 0 0% 1 4,8% 21 100%
Tidak sesuai 17 89,5% 1 5,3% 1 5,3% 19 100%
10
Jurnal Bina Cendekia Kebidanan Vol 1 No 1 April 2015
14