Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN JIWA 2

NAMA : DHIRA AYU P

NIM : 1510009

TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2017

MATA KULIAH : TUGAS LABORATORIUM 3 (SPTK HARGA DIRI RENDAH


SITUASIONAL

Kasus

Seorang laki-laki 40 tahun, memiliki seorang istri dan tiga orang anak berumur 12, 10, dan 6
tahun, pekerjaan pelatih atlet bulu tangkis, saat ini dirawat di RS Kanker Dharmais karena
menderita kanker tulang stadium lanjut. Klien tampak sering diam dan melamun, nafsu
makan menurun. Klien sering mengatakan dirinya sudah tidak punya harapan hidup dan
sering kali menolak tindakan yang akan dilakukan.

A. Pertemuan ke-1.
1. Proses Keperawatan.
a. Kondisi klien
Klien menderita kanker tulang stadium lanjut
Klien tampak seringdiam dan melamun, serta nafsu makan
menurun
Klien sering mengatakan dirinyasudah tidak punya harapan
hidup
Klien sering kali menolak tindakan yang akan dilakukan

b. Diagnosa keperawatan
Harga diri rendah situasional berhubungan dengan kanker tulang
stadium lanjut

c. Tujuan khusus
TUM : Pasien memiliki konsep diri yang positif.
Tuk 1 : Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat
Tuk 2 : Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki.
Tuk 3 : Pasien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk
dilaksanakan.
Tuk 4 : Pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
Tuk 5 : Pasien dapat melakukan latihan kemampuan sesuai
rencana yang dibuat.
d. Tindakan keperawatan
Membina hubungan saling percaya perawa dan klien
Mendiskusikan dengan klien tentang kegiatan yang dapat
dilakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Menyakinkan klien bahwa setiap manusia memiliki
cobaanhidup yang bisa di lalui
Memotivasi klien untuk berusaha tetap tabah dalam
menghadapi cobaan

2. Strategi Komunikasi
a. Fase Orientasi
1) Salam
Assalamualaikum, selamat pagi, Bapak, perkenalkan
nama saya Dhira Ayu panggil saya suster Dhira, saya
perawat di ruang ini yang akan mengurus segala
kebutuhan Bapak. Saya berdinas dari pukul 08.00 pagi sampai
pukul 14.00 siang ini. Nama Bapak siapa? Bapak senang
dipanggil apa?

2) Evaluasi Validasi
Bagaimana keadaan Bapak hari ini?
Apa yang Bapak rasakan?

3) Kontrak
Topik: Sekarang kita ingin membahas apa, Pak? Bagaimana
jika kita membahas tentang pekerjaan dan kemampuan lain
yang Bapak miliki? Tujuannya agar Bapak dapat memperluas
kesadaran diri.
Waktu: Berapa lama waktu yang kita perlukan? Apakah 10
menit cukup?
Tempat: Di mana sebaiknya kita berbincang-bincang,
Pak? Apakah di ruangan ini nyaman?

b. Fase Kerja
Bapak, pekerjaan apa yang biasanya Bapak lakukan sehari-hari?
Bapak pelatih atlet bulu tangkis? Wah, hebat sekali. Sudah berapa lama
Bapak menjadi pelatih? Prestasi apa saja yang sudah Bapak raih
selama menjadi pelatih atlet bulu tangkis? Tidak banyak orang yang
memiliki prestasi dan kemampuan yang hebat seperti Bapak. Selain
sebagai pelatih atlet bulu tangkis mungkin Bapak memiliki
kemampuan di bidang lain?
Tadi saya mendengar Bapak mengatakan sudah tidak punya harapan
hidup. Apa yang membuat Bapak mengatakan demikian?
Bapak, setiap manusia pasti memiliki cobaan dalam hidupnya, semua
pasti bisa dilalui karena Allah SWT selalu ada untuk membantu
hamba-Nya. Kondisi sakit Bapak pasti bisa di lalui dengan ketabahan
dan kesabaran serta usaha yang keras untuk sembuh.
Tadi Bapak menceritakan bahwa Bapak memiliki kemampuan di
bidang lain yaitu Bapak bisa melukis di atas kanvas, bagaimana jika
Bapak mencoba untuk melukis dan nanti hasilnya kita pajang di sudut
ruangan ini?
Benar sekali Bapak, dibalik cobaan sakit yang diberikan oleh Allah
SWT pasti ada hikmah yang dapat diambil. Mungkin Bapak diberikan
cobaan sakit ini agar Bapak lebih tabah dalam menghadapi kehidupan
dan Bapak bisa lebih mengurangi aktivitas Bapak sebagai pelatih atlet
bulu tangkis karena mengingat umur Bapak yang sudah memasuki usia
40 tahun. Selain itu mungkin Bapak juga bisa lebih mengembangkan
kemampuan Bapak di bidang melukis.

c. Fase Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-
bincang hari ini?
b) Evaluasi Objektif
Baiklah, coba Bapak sebutkan kemampuan yang ada
pada diri Bapak. Ia benar, bagus sekali Bapak. Cobaan
yang kita miliki tidak akan menjadi penghalang untuk
tetap bersemangat dalam menghadapi hidup.

2) Rencana Tindak Lanjut


Setelah ini, Bapak bisa mulai untuk melukis. Nanti jika sudah
selesai, kita bisa memajangnya di sudut ruangan ini. Jangan
lupa ya Pak untuk selalu semangat.

3) Kontrak Yang Akan Datang


Topik: Baiklah, Bapak. Sekian saja bincang-bincang kita kali
ini. Besok pagi kita akan bertemu lagi untuk membicarakan
tujuan yang ingin Bapak capai.
Waktu: Bagaimana jika kita melakukannya pada pukul 08.00?
Bapak mau dimana tempatnya? Tetap di ruangan ini? Baik
Bapak, berarti besok kita akan bertemu jam 08.00 di ruangan
ini lagi.
Tempat: Di kantin dekat ruangan ini ya pak. Sampai jumpa
pak.
B. Pertemuan ke-2.
1. Proses Keperawatan.
a. Kondisi klien
Klien sudah mulai ada peningkatan nafsu makan serta sudah mau
melakukan tindakan yang diberikan namun terkadang masih sering
diam dan melamun.

b. Diagnosa keperawatan
Harga diri rendah situasional

c. Tujuan khusus
TUM : Pasien memiliki konsep diri yang positif.
Tuk 1 : Pasien dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat
Tuk 2 : Pasien mampu melakukan kegiatan lain yang sesuai
dengan kemampuan pasien.
Tuk 3 : Pasien mampu untuk melanjutkan kemampuan lain
hingga semua kemampuan dilatih.
Tuk 4 : Pasien mampu menggunakan kemampuan yang dimiliki
untuk meningkatkan harga dirinya

d. Tindakan keperawatan
Membantu klien merumuskan tujuan yang ingin ia capai
Memberikan kesempatan bagi klien untuk melakukan kegiatan
yang telah ia pilih
Menunjukkan keterampilan dan keberhasilan yang telah dicapai
klien
Memotivasi klien untuk mengikuti kegiatan kelompok

2. Strategi Komunikasi
a. Fase Orientasi
1) Salam
Assalamualaikum, selamat pagi, Bapak.

2) Evaluasi Validasi
Bagaimana perasaan Bapak hari ini?
Apakah sudah lebih baik dari kemarin?
Bagaimana dengan lukisannya Bapak? Bapak sudah melukis
apa?

3) Kontrak
Sesuai dengan janji kemarin, hari ini kita akan berbincang-
bincang tentang tujuan yang ingin Bapak capai. Tujuannya agar
Bapak dapat membuat rencana yang realistis.
Dimana kita akan berbincang-bincang, Pak? Di ruangan ini
saja?
Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk berbincang-
bincang? 10 menit?
Baiklah Bapak, kita akan berbincang-bincang selama 10 menit
di ruangan ini.

b. Fase Kerja
Apa yang telah Bapak lukis?
Setelah membuat lukisan seindah ini, apa yang akan Bapak lakukan?
Di mana Bapak rencananya memajang lukisan ini?
Bagus sekali Bapak. Bagaimana jika kita mulai mencoba
memasarkannya di kalangan perawat? Wah, ide bagus Bapak. Kita
coba pasarkan juga di toko lukisan.
Berapa banyak yang akan kita pasarkan pertama? 3 lukisan cukup?
Baiklah, mari kita mulai mengemas lukisan Bapak ini.

c. Fase Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan
a) Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-
bincang hari ini?
b) Evaluasi Objektif
Bapak tampak lebih bersemangat hari ini. Coba Bapak
sebutkan apa yang akan Bapak lakukan setelah kita
berbincang-bincang hari ini.

2) Rencana Tindak Lanjut


Setelah ini, kita telah bisa mulai memasarkan barang-barang
hasil lukisan Bapak. Bapak juga sudah bisa menjual kepada
orang-orang yang datang ke sini.
3) Kontrak Yang Akan Datang
Baiklah, Bapak. Cukup sekian pembicaraan kita hari ini. Kita
bertemu lagi besok ya, Pak.
Bapak mau kita berbincang-bincang tentang apa? Jam berapa?
Di mana?
Baik, berarti besok kita akan bertemu lagi di ruangan Bapak
pukul 09.00 untuk latihan napas dalam. Tujuannya agar Bapak
bisa mengurangi rasa sakit Bapak atau dalam kondisi kurang
menyenangkan.
Saya pergi dulu ya Pak. Assalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai